Tugas Demand Terhadap Pelayanan Kesehatan_ I Nyoman Gede Bayu Wiratama Suwedia_ 1806255140.docx

  • Uploaded by: BAYU WIRATAMA SUWEDIA
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Demand Terhadap Pelayanan Kesehatan_ I Nyoman Gede Bayu Wiratama Suwedia_ 1806255140.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,627
  • Pages: 9
UNIVERSITAS INDONESIA

DEMAND TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN

TUGAS MATA KULIAH EKONOMI KESEHATAN

I Nyoman Gede Bayu Wiratama Suwedia

1806255140

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2019

1. Jelaskan: a. Apa yang dimaksud dengan “demand terhadap yankes” dan apa saja faktor yang mempengaruhinya (sebutkan rujukan anda) Permintaan adalah keinginan terhadap produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membeli (Kotler dan Andersen, 1995). permintaan pelayanan kesehatan yang timbul melalui proses perubahan persoalan kesehatan menjadi persoalan kesehatan yang dirasakan, dilanjutkan dengan merasa dibutuhkannya pelayanan kesehatan dan akhirnya dinyatakan dengan permintaan aktual. Dalam upaya merubah kebutuhan pelayanan yang dirasakan menjadi suatu bentuk permintaan yang efektif, konsumen harus memiliki keinginan (willingness) dan kemampuan (ability) untuk membeli atau membayar sejumlah jenis pelayanan kesehatan yang diperlukan. Faktor yang mempengaruhi demand terhadap pelayanan kesehatan : (Akin, Giulkey, Griffin, Popkin, 1984) 

Pendapatan Masyarakat Yang dimaksud adalah tingkat pendapatan, sumber pendapatan, tingkat kekayaan dan aset. Kenaikan pendapatan akan meningkatkan demand untuk pelayanan kesehatan yang sebagian besar merupakan barang normal. Namun ada sebagian pelayanan kesehatan yang bersifat tersier sehingga kenaikan pendapatan justru menurunkan konsumsi



Harga dari barang yang berhubungan komplementer atau substitusi



Alokasi waktu : pekerjaan



Kebutuhan terhadap kesehatan Kebutuhan berbasis aspek fisiologis menekankan pentingnya keputusan petugas medis yang menentukan perlu tidaknya seseorang mendapat pelayanan medis.



Demografi : umur, jenis kelamin dan ukuran keluarga Semakin tua umur seseorang maka demand terhadap pelayanan kuratif meningkat, dan pelayanan kesehatan preventif menurun.



Urbanisasi : arus perpindahan penduduk dari desa ke kota menyebabkan tingginya jumlah penduduk di kota besar sehingga timbul potensi kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat.



Pengetahuan : isu budaya dan pendidikan

Ini akan mempengaruhi penilaian pribadi akan status kesehatan, dimana sebagian masyarakat sangat memperhatikan status kesehatannya dan sebagian lain tidak 

Asuransi kesehatan Jaminan pembiayaan berhubungan positif dengan demand pelayanan kesehatan. Asuransi kesehatan mengurangi efek faktor tarif sebagai hambatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

b. Manfaat mempelajarinya : Kebutuhan pasien akan status kesehatannya terbagi atas 2 : kebutuhan normatif yaitu penilaian klinis profesional serta kebutuhan persepsi atau penilaian pasien. Persepsi pasien tentang kesehatannya dapat sama atau tidak dengan dokter profesional. Oleh karena itu untuk kebutuhan berlanjut menjadi permintaan dibutuhkan faktor predisposisi/akseptabilitas yaitu pendidikan, budaya, pekerjaan yang membentuk kepercayaan dan sikap, serta faktor enabling/aksesbilitas yaitu jarak, biaya, peraturan, pendapatan dan pembiayaan asuransi. Manfaat mempelajari demand terhadap pelayanan kesehatan adalah : 1. Perencanaan Sebagai bbahan atas dasar supply dan demand 2. Pola subsidi : dari sisi kebutuhan dan sisi supply 3. Proyeksi ke depan 4. Intervensi terhadap konsumer

c. Apa beda demand terhadap yankes dan demand komoditas lainnya Karakterisitk pelayanan kesehatan bersifat unik, yaitu : 1. Ketidakpastian, dimana konsumen tidak mengetahui kapan ia akan membutuhkan pelayanan kesehatan, dimana, berapa biaya yang akan dikeluarkan. 2. Ability to pay vs Willingness to pay, dimana pada konsumen kesehatan lebih sedikit yang willing to pay, namun ketika disubsidi (misalnya melalui BPJS), pasien enggan diberikan obat/pelayanan lain yang lebih murah 3. Asymetric information 4. Tingkat pengetahuan konsumen dan dokter terhadap status pasiennya tidak seimbang. Tingkat pengetahuan ini dapat sama, kurang aatu lebih, sehingga banyak sekeputusan yang diambil oleh karena informasi dari dokter. 5. Supply induced demand, yaitu permintaan yang dipaksakan kepada konsumen

6. Eksternalitas, yaitu dampak yang ditanggung pihak lain atau mengenai orang banyak d. Pemodelan demand terhadap pelayanan kesehatan, arti dan metodenya 1. Model Agency Relationship 

Model ini terjadi terutama pada sistem pembayaran fee for service. Bila tidak berpegangan pada etika yang kuat, maka dengan mudah akan terjadi penyimpangan profesi.



Sebagai invididu semua orang sering mempunyai keinginan (wants) yang lebih baik dari keadaannya saat ini



Dalam keadaan supplier induced demand ini, dokter menetapkan demand pasiennya dengan cara tidak berbasi pada need., namun bukan suatu over treatment. Supplier induced demand terjadi akibat tidak seimbangnya informasi yang ada pada dokter dengan pasiennya. Dokter lebih menguasai informasi status kesehatan dibanding pasiennya



Sebagian individu tidak melakukan apapun dengan wants itu dan sebagian lagi secara aktif berusaha memperoleh pelayanan kesehatan

2. Model Investment (Grossman) 

Kesehatan dapat dianggap sebagai investasi karena tahan lama dan tidak ada penyusutan dengan segera



Yang diinginkan konsumen adalah kesehatan, bukan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan derived demand sebagai input untuk menghasilkan kesehatan. Dengan demikian, demand untuk pelayanan rumah sakit pada umumnya berbeda dengan demand untuk pelayanan hotel



Konsumen tidak membeli kesehatan dari pasar secara pasif. Masyarakat menghasilkan kesehatan, menggunakan waktu untuk usaha peningkatan kesehatan, di samping menggunakan pelayanan kesehatan



Kesehatan dapat dianggap sebagai bahan konsumsi sekaligus sebagai bahan investasi

Demand terhadap pelayanan kesehatan akan dilakukan lebih mendalam dengan pendekatan-pendekatan sosial ekonomi menggunakan model sebagai berikut :

Keinginan seseorang untuk menjadi lebih sehat dalam hidup. Keinginan ini penilaian diri kesehatannya

Keinginan (Wants)

didasarkan pada terhadap status

Keinginan untuk lebih sehat diwujudkan dalam perilaku mencari pertolongan tenaga kedokteran

Keadaan kesehatan yang oleh tenaga kedokteran dinyatakan harus mendapatkan penanganan medis

Permintaan (Demands)

Kebutuhan (Needs)

e. Seberapa jauh anda memahami perhitungan premi untuk JKN menggunakan model demand terhadap pelayanan kesehatan? 

Sumber data BPS menunjukkan bahwa dari tahun 2008-2012 mayoritas penduduk (60% ke atas) masih melakukan pengobatan sendiri dibandingkan menggunakan jasa layanan kesehatan. Keputusan pemerintah tentang kebijakan UHC yang diterapkan dengan konsep SJSN pada dasarkan akan berperan dalam meningkatkan demand (realisasi penggunaan) terhadap pelayanan kesehatan khususnya pemakaian tenaga medis profesional. Dalam rangka meningkatkan demand terhadap pemakaian tenaga medis profesional maka pemerintah akan menanggung iuran asuransi kesehatan bagi masyarakat tidak mampu dan mewajibkan pemberi kerja untuk turut menanggung iuran asuransi kesehatan sehingga para pekerja akan memiliki kemampuan untuk menjangkau harga pelayanan kesehatan dimaksud. Memperhatikan potensi pertambahan jumlah demand atas layanan kesehatan maka dapat diprediksi bahwa akan terjadi penambahan beban fiskal bagi

pemerintah. Namun kesehatan masyarakat yang diharapkan akan meningkat setelah penerapannya akan berdampak baik kepada kondisi ekonomi secara makro karena peningkatan produktifitas penduduk 

Determinan supply terhadap layanan kesehatan adalah man, money, material, method, machine, market, teknologi, time dan informasi yang akan menentukan kualitas

pelayanan

kesehatan.

Dengan

pertimbangan

bahwa

tingkat

keberhasilan konsep SJSN turut dipengaruhi kinerja supply maka BPJS perlu mengendalikan semua determinan supply layanan kesehatan khususnya “man” 

BPJS menerapkan metode managed care dalam mengendalikan biaya dan mutu layanan kesehatan sehingga dapat mengurangi biaya pelayanan yang tidak perlu dengan cara memberi batasan atas fasilitas pelayanan kesehatan, penggunaan daftar plafon harga obat sebagai acuan standar obat,

Sumber : BPJS Kesehatan , Supply dan Demand Terhadap Layanan Kesehatan https://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/2014_kajian_pprf_bpjs.pdf

2. Berikan contoh nyata mengenai demand terhadap pelayanan kesehatan, bisa diambil dari hasil studi, jurnal, tesis. Jelaskan intisarinya mengenai a. Teori yang digunakan b. Metodologinya c. Hasilnya d. Rekomendasi apa yang diberikan dan mengapa rekomendasi tsb diberikan e. Komentar/ kritik terhadap studi tsb

Judul Jurnal : Analisis Need dan Demand Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas Siwalankerto Kota Surabaya di Era JKN Author : Eriska Haning, Ira Ummu Aimanah, Thinni Nurul Rochmah Publish : Buletin Penelitian Kesehatan Vo. 2 Juli 2018

a. Teori yang digunakan : Grossman b. Metodologi : observasional dengan studi cross sectional tanpa diberikan perlakukan pada populasi. Selanjutnya dianalisa menggunakan uji statistik deskriptif melalui tabel

distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran karakteristik responden dan gambaran need demand pemanfaatan pelayanan kesehatan c. Hasil penelitian : Karakteritik responden No.

Karakteristik responden

N

%

1

Remaja (12-25 thn)

2

4

2

Dewasa (25-45 thn)

38

76

3

Lansia (>45 thn)

10

20

Total

50

100

Umur

Jenis Kelamin 1

Laki-laki

27

54

2

Perempuan

23

46

Total

50

100

Tingkat Pendidikan 1

SD

18

36

2

SMP

13

26

3

SMA

17

34

4

S1

2

4

Total

50

100

Jenis Pekerjaan 1

PNS

1

2

2

Pegawai swasta

1

2

3

Wiraswasta

25

50

4

Tidak bekerja

1

2

5

IRT

22

44

Total

50

100

Tingkat Pendapatan 1

Dibawah UMR

35

70

2

UMR

11

22

3

Diatas UMR

4

8

Total

50

100

Kepemilikan Asuransi 1

Ya

46

92

2

Tidak

4

8

Total

50

100

Kebutuhan dari Responden 

Sebagian besar responden terpilih memilih puskesmas untuk berobat (88%) dibandingkan Rumaah Sakit Umum Daerah maupun Rumah Sakit Swasta



Pemilihan fasilitas kesehatan yang dikunjungi berbanding terbalik dengan tingkat pendidikan responen (tingkat pendidikan terbanyak lulusan SD 36%)



Sebagian besar responden (58%) memilih kualitas pelayanan kesehatan dibandingkan dengan jarak ke pelayanan kesehatan



Sebagian besar responden (62%) menginginkan adanya penambahan AC di ruang tunggu PKM, pasien lebih mengutamakan kenyamanan ruang tunggu



100% responden membutuhkan kantin di PKM yang walaupun tidak berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan namun merupakan fasilitas yang turut berpengaruh pada pelayanan kesehatan

Permintaan Responden 

Demand adalah keinginan yang didukung oleh daya beli



Sebagian besar responden (80%) mengatakan pernah mendapatkan pelayanan kesehatan di PKM yang beratrti pasien dengan kunjungan berulang



Demand yang sering digunakan adalah poli gigi (56%)

d. Rekomendasi Penelitian Puskesmas atau FKTP di era JKN harus melakukan analisis kebutuhan dan permintaan dari pasien yang suah berulang kari menerima pelayan di FKTP secara kontinu termasuk utility atau kepuasan untuk menilai kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Selanjutnya dari analisis tersebut digunakan puskesmas dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar sesuai harapan masyarakat karena puskesmas sebagai penjaring utama bersama FKTP lainnya sebagai pemberi layanan pertama kepada peserta JKN e. Komentar/kritik terhadap penelitian

FKTP menjadi gerbang utama dalam pemberian pelayanan kesehatan, baik upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehtaan masyarakat. dalam pembahasan disebutkan bahwa puskesmas harus memenuhi kebutuhan peserta JKN dan mengoptimalkan fungsinya sebagai pelaksana gatekeeper dalam program JKN. Konsep gatekeeper adalah dimana FKTP yang berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar berfungsi optimal sesuai standar kompetensinya dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan medik dengan penguatan empat fungsi pokok pelayanan primer yaitu fungsi kontak pertama, fungsi pelayanan berkelanjutan, pelayanan paripurna dan fungsi koordinasi pelayanan. Dari hasil penelitian dirasakan kurang menyentuh latar belakang yang telah dipaparkan, sebaiknya peneliti lebih menggali faktor-faktor yang mempengaruhi need dan demand di PKM tersebut dari sisi fungsi pelayanan PKM sebagai fungsi gatekeeper untuk menjalankan fungsi promotif dan preventif di era JKN

Related Documents


More Documents from "co2_comp"