Tugas Bahan Baku Keramik 1.docx

  • Uploaded by: Deri Ripandi Nurul Fauji
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Bahan Baku Keramik 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 719
  • Pages: 4
Tugas Bahan Baku Keramik 1 Deri Ripandi Nurul Fauji MT 3125 19/09/2018

Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian. Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu: 1.

Golongan mineral berwarna gelap atau mafik mineral.

2.

Golongan mineral berwarna terang atau felsik mineral.

Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat. Penurunan tamperatur ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun oleh Bowen. Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksan merupakan pasangan ”Incongruent Melting”; dimana setelah pembentukkannya Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukkan mineral berjalan sesuai dangan temperaturnya. Mineral yang terakhir tarbentuk adalah Biotit, ia dibentuk dalam temperatur yang rendah. Mineral disebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas, karena mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk peda suhu menengah dan terdapat batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak tersebar pada batuan asam seperti granit atau rhyolite. Reaksi

berubahnya komposisiPlagioklas ini merupakan deret : “SolidSolution” yang merupakan reaksi kontinue, artinya kristalisasi Plagioklas Ca-Plagioklas Na, jika reaksi setimbang akan berjalan menerus. Dalam hal ini Anorthite adalah jenis Plagioklas yang kaya Ca, sering disebut Juga "Calcic Plagioklas", sedangkan Albit adalah Plagioklas kaya Na ( "Sodic Plagioklas / Alkali Plagioklas" ). Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau mineral Mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain. Menurut W.T. Huang (1962) komposisi mineral pembentuk batuan dikelompokkan menjadi tiga yaitu : • Mineral Utama (Essensial mineral) : mineral ini terbentuk langsung dari kristalisasi magma (mineral mafik dan mineral felsic). • Mineral Tambahan (Accessory mineral) : mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma terdapat dalam jumlah yang sedikit (kurang dari 5%). kehadirannya tidak menentukan nama batuan. • Mineral Sekunder (Secondary mineral) : mineral-mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil pelapukan,reaksi hidrotermal, maupun metamorfisme terhadap mineral utama. Sifat-sifat fisik mineral yang terdapan pada reaksi bowen's. 1. Olivine (Mg,Fe)2SiO4 Sistem kristal : Orthorombik Warna

: Hijau kekuningan sampai hijau keabu-abuan, coklat kekuningan , bening.

Belahan Kilap

: Tidak ada : Kaca

Bentuk dan perawakan kristal : Tidak teratur, membutir seperti gula pasir. Kekerasan : 6.5-7 skala mohs 2. Piroksen (Ca,Mg,Fe)SiO4 Sistem kristal : Monoklin Warna

: Hijau tua sampai hitam.

Belahan

: 2 arah saling tegak lurus

Kilap

: Kaca

Bentuk dan perawakan kristal : prismatik, pendek, saling tegak lurus. Kekerasan : 5-6 skala mohs

3. Amfibole (Horblende) NaCa2(Mg,Fe)4Al(Al2Si6O22) Sistem kristal : Monoklin Warna

: Hitam, coklat

Belahan

: 2 arah membentuk sudut

Kilap

: Arang,kaca

Bentuk dan perawakan kristal : prismatik, panjang. Kekerasan : 5-6 skala mohs 4. Biotit K(Mg,Fe)3(AlSiO3O10.Oh)2 Sistem kristal : Monoklin Warna

: Hitam, coklat, hijau tua

Belahan

: 1 arah.

Kilap

: arang, kaca

Bentuk dan perawakan kristal : melembar (memika) , tabular. Kekerasan : 2.5-3 skala mohs

5. Plagioklas Na(AlSi2O8)-Ca(Al2Si2O30 Sistem kristal :Triklin Warna

: Putih susu, abu-abu.

Belahan

: 1 arah.

Kilap

: Kaca, lemak

Bentuk dan perawakan kristal : prismatik, tabular panjang, masif Kekerasan : 6 skala mohs 6. Muskovite KAl2(AlSi3O10)(OH) Sistem kristal : Monoklin Warna

: tidak berwarna, bening , putih

Belahan

: 1 arah.

Kilap

: Kaca, mutiara

Bentuk dan perawakan kristal : Melembar (memika)

Kekerasan : 2-2.5 skala mohs. 7. Kuarsa SiO2 Sistem kristal : Heksagonal Warna

: Tidak berwarna, bening, putih.

Belahan

: 2 arah rombohedral

Kilap

: Kaca, lemak

Bentuk dan perawakan kristal : membutir, masif, tidak teratur. Kekerasan : 7 skala mohs 8. Alkali Feldspar (Ortoklas) Sistem kristal : Monoklin Warna

: Merah jambu, merah daging, putih.

Belahan

: 2 arah .

Kilap

: Kaca, lemak

Bentuk dan perawakan kristal : membutir, prismatik, tabular. Kekerasan : 6 skala mohs

Related Documents

Bahan Baku Keramik
May 2020 11
Bahan Baku
June 2020 14
Baku
April 2020 22
Baku
July 2020 15

More Documents from ""