TUGAS ASKEB NIFAS
Dibimbing Oleh Dosen : Rahayu Khairiah, SKM, M.Keb
Disusun oleh : Jalvina Hastia Lita Ratnasari Ni Nyoman Suardini Piska Sarini Sri Devi Widya Ningrum
STIKes ABDI NUSANTARA JAKARTA Jl. Kubah Putih No.7 Kel. Jatibening Kec. Pondok Gede-Bekasi TAHUN AJARAN : 2017/2018
TUGAS : Ny”S” melahirkan anak pertama di bidan “F” pada tanggal 05 oktober 2013 pada pukul 23.15 WIB. Setelah bayi lahir dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Reflek sucking dan swallowing bayi baik, sehingga ibu mengetahui bahwa IMD berhasil. Setelah 1jam dilakukan IMD bayi tidur pulas.Pada pukul 02.00 WIB bayi tiba-tiba menangis dan rewel. Asisten bidan bergegas menghampiri bayi ternyata bayi tampak kehausan. Melihat ibu bayi yang tertidur pulas, asisten bidan tanpa persetujuan ibu bayi, memberikan susu formula pada bayi, dan bayi pun tertidur pulas. Keesokan harinya, asisten bidan memandikan bayi dan kemudian memberikan sebotol susu formula untuk diminumkan pada bayi. Setelah itu bidan mempersiapkan segala perlengkapan pasien termasuk 2 kardus susu formula untuk bayi beserta cara pembuatannya. Akhirnya Ny “S” pulang dengan hati yang gamang, ia bingung apa yang harus ia perbuat.apakah dia harus tetap memberikan ASI formula/ASI eksklusif, padahal ibu ingin memberikan Asi eksklusif pada bayi selama 6 bulan. Selain itu,keadaan ekonomi juga menjadi factor utama penyebab ibu memilih ASI eksklusif. Diskusikan bersama teman kelompok anda mengenai kasus tersebut : 1. Masalah Etika yang terjadi pada kasus tersebut ? 2. Solusi yang dapat anda berikan seputar kasus tersebut berdasarkan : a. UU RI No 36 tahun 2009, b. Hak Bayi sesuai Declaration of Barcelona on the right of mother and newborn, c. etika bidan, d. kewajiban bidan. Jawaban : 1. Masalah Etika : Bidan tidak memberikan penjelasan dalam pemilihan susu untuk bayi. Bidan mengajarkan asistennya untuk memberikan susu formula pada bayi tanpa persetujuan ibu terlebih dahulu. Dengan menjelaskan takaran susu formula pada ibu, bidan dianggap turut serta memasarkan susu formula. Hal itu bertentangan dengan program pemberian ASI eksklusif 6 bulan.
2. Solusi : Seharusnya bidan menjelaskan terlebih dahulu pada ibu tentang pilihan susu yang nantinya diberikan pada bayi. Sehubungan dengan kondisi ekonomi keluarga pasien dan bidan memberikan hak sepenuhnya kepada ibu untuk mengambil keputusan.
a. Menurut UU RI No:36 2009 pada paragraf ke 2 tentang perlindungan pasien pasal 56: 1. Setiap orang berhak
menerima atau menolak sebagian atau seluruh
tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap. 2. Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku pada: b. Penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke dalam masyarakat yang lebih luas. c. Keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri atau, d. Gangguan mental berat 3. Ketentuan mengenai hak menerima atau menolak sebagaiman di maksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan UU No:36 th 2009 pasal: 128 tentang kesehatan Ibu, Bayi, Anak, Remaja, Lansia dan penyandang cacat : 1. Setiap bayi berhak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sejak dilahirkan selama 6 bulan, kecuali atas indikasi medis.
3. Hak bayi sesuai Declaration of Barcelona on the right of mother and newborn (2001): a. Setiap bayi baru lahir berhak atas gizi baik yang menjamin pertumbuhannya. b. Setiap bayi baru lahir berhak atas kehidupannya tanpa resiko yang berkaitan dengan alasan budaya, politik, agama.
4. Kewajiban bidan : a. Bidan wajib memberikan pelayanan asuahan kebidanan sesuai dengan standart profesi dengan menghormati hak-hak pasien. b. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta resiko yang mungkin dapat timbul.