DEVAN ADIUS FAROQI 16042113 a. Pengertian dan Definisi Politik Politik berasal dari bahasa Yunani yakni politikos yang artinya dari, untuk atau yang berkaitan warga negara, merupakan suatu proses pembentukan atau pembagian kekuasaan di dalam kehidupan masyarakat yang prosesnya melalui perwujudan pembuatan keputusan yang terkhusus di dalam negara. Pemikiran mengenai politik di dunia barat banyak dipengaruhi oleh filsuf Yunani Kuno abad ke-5 S.M. seperti Plato, Aristoteles menganggap politik sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik yang baik. Dewasa ini definisi mengenai politik yang sangat normatif, pada umumnya politik adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat untuk membawa kehidupan yang lebih baik. Rod Hague et al menerangkan bahwa politik adalah bagaimana cara suatu kelompok mencapai keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat dalam usaha mendamaikan perbedaan-perbedaan yang ada. Politik merupakan suatu seni dalam mencapai tujuan atau cara untuk mendapatkan kekuasaan baik itu secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Politik bisa dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda, yakni : 1. Politik dalam teori klasik Aristoteles menyebutkan bahwa usaha yang dilakukan warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. 2. Politik adalah hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah dan negara. 3. Politik merupakan suatu kegiatan pengarahan untuk mendapatkan kekuaasan dan mempertahankan kekuasaan di dalam kehidupan masyarakat. 4. Politik berhubungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik. Dapat diartikan politik itu membahas hal mengenai sebagai berikut : a. b. c. d.
Negara Kekuasaan Pengambilan keputusan Kebijakan
e. Pembagian atau alokasi. b. Pengertian dan Definisi Kebijakan Publik Kebijakan (policy) merupakan pengambilan keputusan dari berbagai kumpulan keputusan oleh seorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha mencapai tujuan. Secara harfiahnya, kebijakan publik tidak dapat terlepas dari pengaruh pemerintah dan politik, karena kebijakan dibuat oleh orang yang mempunyai kedudukan atau kekuasaan (pemerintah) dengan berlandaskan peraturan perundangundangan yang berlaku yang tujuannya untuk menyelesaikan masalah yang berkembang di masyarakat yang sifatnya mengikat seluruh warga negara termasuk pemerintah. Setiap masyarakat memiliki cita-cita atau tujuan bersama yang ingin dicapai melalui usaha bersama dan perlu perlu memiliki rencana yang mengikat yang tertuang dalam kebijakan oleh pihak yang berwenang yakni pemerintah. Jadi, Politik Kebijakan Publik merupakan suatu usaha pemilihan keputusan diantara berbagai alternatif keputusan yang dilaksanakan oleh pihak yang berkedudukan yakninya pemerintah yang guna untuk mencapai kehidupan masyarakat yang lebih baik. c. Hubungan Politik dan Kebijakan dengan Pendekatan Teoritis Secara harfiah kebijakan publik itu tidak terlepas dari pengaruh pemerintah dan politik, karena sebuah kebijakan dibentuk oleh sekelompok orang yang memiliki kedudukan atau kekuasaan (pemerintah) dengan berlandaskan hukum dan tujuannya untuk menyelesaikan sebuah masalah yang berkembang di masyarakat, dan sifatnya mengikat seluruh warga negara termasuk pemerintah. Hal ini pun di dukung oleh Azmi (2012:21-23), Dalam kehidupan masyarakat, kebijakan publik sudah tentu akan mempengaruhi sebuah kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara politik, Anderson memaparkan bahwa banyak orang ingin terlibat dalam advokasi kebijakan, menggunakan pengetahuan dari kebijakan publik yang baik yang akan mempunyai tujuan yang benar, yang akan memenuhi kebutuhan mereka. Politik
adalah
segala
sesuatu
tentang
proses
perumusan
dan
pelaksanaan kebijakan publik. Politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan public, atau disebut oleh Surbakti (1992:27)
dengan istilah fungsionalisme. Fungsionalisme memandang bahwa politik sebagai kegiatan formulasi dan implementasi kebijakan publik. d. Hubungan Politik dan Kebijakan Publik dangan Pendekatan Praktis Seorang filosof ternama yakni Noam Chomsky mengatakan bahwa politik itu tidak dapat dipisahkan dari sebuah kebijakan. Setiap ada kebijakan disana ada kekuatan politik, aktornya, dan kepentingan yang bekerja dan membentuk interseksi, bahkan itu semua akan bersinggungan dengan konflik karena adanya kepentingan. Untuk itu tidak semua dari kebijakan itu bersifat netral. Praktik dari politis akan memberi warna pada kehidupan manusia, sebagai contohnya Michael Hash (2008), seorang konsultan kesehatan Amerika Serikat dalam pidatonya mengatakan bahwa hubungan antara politik dan kebijakan ada pada kepentingan itu dan tak jarang antara politics dan policy goals merupakan dua hal yang berbeda. Referensi Budiardjo, M. (2015). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Politik dan Kebijakan (Publik), Jurnal Politik Vol. 3 No. 1, Agustus 2017. Bab II Tinjauan Pustaka Perspektif Kebijakan Publik diunduh 27 Januari 2019, http://digilib.unila.ac.id/5946/17/BAB%20II.pdf