SARI Sholekan, Muhammad. 2006. Analisis Karakteristik Bangkitan Perjalanan Penduduk Perumahan Baru (Studi Kasus Perumahan Tipe 21 Bukit Jatisari – Bukit Semarang Baru - Mijen – Kota Semarang). Skripsi. Pendidikan Teknik Bangunan, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Ir. Bambang Haryadi, M.Sc, II. Ir. Agung Sutarto. Kata Kunci: Karakteristik, bangkitan, perjalanan, penduduk, perumahan. Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah kemacetan lalulintas yang sering terjadi di jalan raya Ngaliyan – Mijen, terutama pada jam sibuk (pagi dan sore hari). Kemacetan pada jalur ini diperkirakan karena berkembangnya perumahan Bukit Semarang Baru terutama dari kawasan perumahan Bukit Jatisari.Perumahan Bukit Jatisari terdiri dari tiga macam tipe rumah, yakni tipe 45 (10%), tipe 36 (30%), tipe 21 (60%). Karena tipe 21 jumlahnya terbanyak, maka penelitian ini mengambil sample pada perumahan tipe 21 Bukit Jatisari tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik rumah tangga dan karakteristik perjalanan penduduk perumahan tipe 21 Bukit Jatisari, serta mengetahui pengaruh karakteristik rumah tangga (jumlah anggota keluarga dalam satu rumah, jumlah anggota keluarga yang sudah bekerja dan atau sudah sekolah, tingkat pendidikan tertinggi dalam keluarga, total pendapatan perkeluarga perbulan, kepemilikan kendaraan (sepeda, sepeda motor, mobil)) terhadap total trips (perjalanan) rata-rata perkeluarga perhari yang mereka lakukan. Karakteristik rumah tangga sebagai variabel bebas dan total trips (perjalanan) sebagai variabel terikat. Data primer diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada penduduk perumahan tipe 21 Bukit Jatisari. Pada penelitian ini populasinya berjumlah 700 dan diambil sampel sebanyak 248 keluarga. Dari penelitian karakteristik rumah tangga yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga yang memiliki jumlah anggota keluarga 4 orang prosentasenya terbanyak yaitu 120 keluarga (48.39%). Keluarga yang anggota keluarganya sudah bekerja dan atau sudah sekolah 2 orang prosentasenya terbanyak yaitu 103 keluarga (41.53%). Keluarga yang tingkat pendidikan tertinggi dalam keluarganya SMA prosentasenya terbanyak yaitu 157 keluarga (63.31%). Keluarga yang total pendapatan dalam keluarganya antara Rp 2.000.000,00 – Rp 2.499.000,00 prosentasenya terbanyak yaitu 106 keluarga (42.74%). Keluarga yang jumlah kendaraan dalam keluarganya 2 buah prosentasenya terbanyak yaitu 107 keluarga (43.15%). Dari penelitian karakteristik perjalanan yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa keluarga yang total perjalanan rata-rata perharinya 3.57 dan 3.71 memiliki prosentase terbanyak masing-masing sebanyak 42 keluarga (16.94%). Keluarga yang melakukan perjalanan dengan sepeda motor
jumlahnya terbanyak yaitu 215 keluarga (86.69%). Keluarga yang melakukan perjalanan dengan tujuan Semarang Barat jumlahnya terbanyak yaitu 67 keluarga (27.02%). Keluarga yang berjalan ke arah (rute) Ngaliyan jumlahnya terbanyak yaitu 220 keluarga (88.71%). Jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap total trips (perjalanan) rata-rata yang mereka lakukan. Jumlah anggota keluarga yang sudah bekerja dan atau sudah sekolah berpengaruh terhadap total trips (perjalanan) rata-rata yang mereka lakukan. Tingkat pendidikan tertinggi dalam suatu keluarga berpengaruh terhadap total trips (perjalanan) rata-rata yang mereka lakukan. Sedangkan total pendapatan perbulan tidak berpengaruh terhadap total trips rata-rata yang mereka lakukan. Kepemilikan kendaraan kurang berpengaruh terhadap total trips (perjalanan) rata-rata yang mereka lakukan, karena walaupun untuk keluarga yang memiliki 1,2,3,4 kendaraan, makin banyak jumlah kendaraan yang dimiliki makin banyak pula total trips (perjalanan) yang mereka lakukan, tetapi untuk keluarga yang tidak memiliki kendaraan total trips (perjalanan) rata-ratanya justru lebih banyak. Ini terjadi karena keluarga yang tidak memiliki kendaraan ternyata memiliki jumlah anggota keluarga yang banyak dan jumlah anggota keluarganya yang sudah bekerja dan atau sudah sekolah juga lebih banyak dibandingkan keluarga yang memiliki kendaraan. Mereka tidak memiliki kendaraan tetapi anggota keluarganya melakukan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum.Dari lima variabel bebas tersebut, yang paling dominan mempengaruhi total trips (perjalanan) rata-rata perhari adalah jumlah anggota keluarga dalam satu rumah dan jumlah anggota keluarga yang sudah bekerja dan atau sudah sekolah. Dari hasil penelitian di atas diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan bahan pendukung dalam perencanaan pengembangan perumahan Bukit Jatisari dan pengembangan jaringan transportasi di sekitar perumahan tersebut. Untuk melengkapi dasar perencanaan pengembangan perumahan dan jaringan transportasi di sekitar perumahan tersebut, maka perlu diadakan penelitian serupa pada tipe rumah yang lain.