TERM OF REFERENCE (TOR) / KERANGKA ACUAN SUB BAGIAN FARMASI PROGRAM PELATIHAN TEHNIK ASEPTIK PENCAMPURAN SEDIAAN STERIL A. Pendahuluan Salah satu pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya adalah teknik pencampuran sediaan steril/obat suntik. Pencampuran sediaan obat steril atau obat suntik merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari di rumah sakit.Pencampuran ini disiapkan dan dikeluarkan dalam lingkungan yang bersih dan aman di rumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku.Untuk memenuhi kriteria praktek pencampuran sediaan steril maka di bagian farmasi maupun di unit di luar farmasi dimana sediaan steril harus dicampur harus memenuhi langkah-langkah yang sama dalam hal keamanan dan kebersihan.Petugas yang menyiapkan produk campuran steril harus dibekali dalam prinsip-prinsip teknik aseptik dalam rangka memenuhi pelayanan yang berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
B. Latar Belakang Pencampuran obat suntik dan penanganan sediaan steril seharusnya dilakukan oleh apoteker di instalasi farmasi rumah sakit, namun kenyataannya masih dilaksanakan oleh tenaga kesehatan lain dengan sarana dan pengetahuan yang terbatas, sedangkan pekerjaan kefarmasian tersebut memerlukan teknik khusus dengan latar belakang pengetahuan antara lain sterilitas, sifat fisiko kimia, stabilitas, ketidaktercampuran serta risiko bahaya pemaparan obat. Selain itu diperlukan juga sarana dan prasarana yang menunjang pekerjaan hingga tujuan sterilitas, stabilitas dan ketercampuran obat dapat dicapai. Jumlah apoteker di rumah sakit yang terbatas dengan keterampilan yang perlu ditingkatkan
lagi mengharuskan apoteker di rumah sakit melakukan dan mengikuti
berbagai pelatihan khususnya pelatihan teknik aseptik pencampuran sediaan steril di rumah sakit. Jumlah apoteker yang terbatas dapat diatasi dengan apoteker memberikan pendelegasian tugas kepada asisten apoteker di rumah sakit setelah asisten dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup mengenai teknik pencampuran sediaan steril. Oleh karena itu perlu kiranya apoteker mengikuti pelatihan berkaitan dengan pencampuran sediaan steril dan melakukan sosialisasi serta praktek kepada tenaga
kesehatan lainnya di rumah sakit untuk melakukan pekerjaan kefarmasian tersebut dengan baik dan benar
C. Tujuan 1. Tujuan Umum a. Menambah pengetahuan tentang tata cara pencampuran obat suntik b. Memberikan acuan standar dalam melaksanakan pencampuran obat suntik 2. Tujuan Khusus a. Mensosialisasikan tata cara pencampuran obat suntik yang baik dan benar sesuai standar b. Menambah keterampilan petugas dalam melakukan pencampuran obat suntik
D. Kegiatan Pokok, rincian Kegiatan dan Pembiayaan Kegiatan Pokok : Kegiatan yang akan dilakukan adalah mengikuti pelatihan eksternal tentang tehnik aseptik dan melakukan pelatihan internalnya di rumah sakit Rincian Kegiatan : Kegiatan pelatihan eksternal dilakukan dengan cara mengikuti acara seminar atau workshop dengan tema pencampuran sediaan steril atau teknik aseptik. Pelatihan eksternal ini minimal dilakukan sekali dalam setahun oleh petugas yang ditunjuk oleh Direktur Rumah Sakit untuk mengikuti pelatihan tersebut Kegiatan pelatihan internal dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik aseptik kepada petugas yang berkompeten melakukan pekerjaan kefarmasian tersebut.Pemberi materi pelatihan internal dapat berasal dari pihak luar atau petugas rumah sakit yang kompeten memberikan pelatihan tersebut.Pelatihan internal ini minimal dilaksanakan sekali dalam setahun. Pembiayaan : Kegiatan eksternal Biaya mengikuti workshop tehnik aseptik untuk 4 petugas @ Rp. 250.000,00 = Rp. 1.000.000,00 (hanya contoh)
Kegiatan internal Biaya pembicara
:
Rp.
Biaya makan 30 x Rp. 10.000,00
:
Rp.
Biaya snack
:
Rp.
Perlengkapan
:
Rp.
Lain-lain
:
Rp.
Jumlah
:
Rp.
30 x Rp. 5.000,00
Jumlah total pembiayaan kegiatan eksternal dan internal adalah Rp.
E. Cara Pelaksanaan Kegiatan eksternal 1. Mencari informasi mengenai seminar atau workshop tentang teknik aseptik atau tema lain yang masih berhubungan dengan pencampuran sediaan steril di rumah sakit 2. Setelah mendapatkan informasi atau brosur mengenai seminar tentang teknik aseptik atau tema lain yang sesuai, menghubungi Wadir Pelayanan dan mengajukan untuk mengikuti seminar atau workshop tersebut 3. Wadir Pelayanan selanjutnya akan melakukan kordinasi dengan direktur rumah sakit perihal pemberitahuan tersebut 4. Direktur akan memberikan hasil rekomendasi usulan pelatihan tersebut disetujui atau tidak 5. Apabila direktur menyetujui, maka direktur akan menugaskan staf untuk mengikuti pelatihan tersebut 6. Apabila direktur menolak, maka bagian yang mengajukan pelatihan akan diberitahu perihal penolakan tersebut disertai dengan alasan penolakan pelatihan tersebut 7. Petugas yang mendapat perintah untuk mengikuti pelatihan harus melaporkan hasil pelatihan kepada Wadir dan menyerahkan dokumen hasil pelatihan ke rumah sakit Pelatihan Internal 1. Petugas mengajukan usulan pelatihan internal bagi karyawan mengenai teknik aseptik dengan membuat kerangka acuan kegiatan yang akan dilaksanakannya 2. Kegiatan dapat dilaksanakan apabila mendapatkan persetujuan dari direktur rumah sakit 3. Pembentukan kepanitiaan kegiatan Susunan Panitian Pelatihan Teknik Aseptik RSIA Samudra Husada
Penanggung jawab
: dr.H.Much. Rois Ma’mun, Sp.OG
Ketua
: Aryanti Pujiastuti, S.Si.Farm
Sekretaris
: Bag. Farmasi
Bendahara
: Bag. Farmasi
Konsumsi
: Bag. Farmasi
Pemateri
: Aryanti Pujiastuti, S.Si.Farm
Dokumentasi
: Bag. Farmasi
4. Penentuan acara, materi, waktu, jumlah peserta, tempat, perlengkapan, sarana prasarana dan pemateri (dapat dari pihak luar atau dari dalam rumah sakit) dan pembuatan undangan Acara
: (Bulan) ( Tahun)
Materi pelatihan
: Praktis dan Teknis Pencampumpuran sediaaan steril di rumah sakit
Metode Pelatihan
: Ceramah dan tanya jawab, praktikum
Tempat
: Ruang Rapat RSIA Samudra Husada
Sarpras
: Perangkat Teknik aseptis (ampul, vial, alkohol swab, masker, sarung tangan dan APD lainnya)
Jumlah peserta
: 30 orang
Undangan
: Tertulis dan via SMS
5. Melaksanakan pelatihan
F. Sasaran Apoteker, asisten apoteker, perawat
G. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan eksternal : (Bulan)(Tahun) Pelatihan internal : (Bulan)(Tahun)
H. Evaluasi dan tindak Lanjut Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan yaitu: Dilakukan atau tidaknya pelatihan eksternal teknik aseptik Diselenggarakan atau tidaknya pelatihan internal teknik aseptik Evaluasi nilai pretest dan postest kegiatan internal
Tindak lanjut kegiatan : Sosialisasi dan implementasi hasil pelatihan eksternal Implementasi hasil pelatihan internal dan laporan monitoring pelaksanaannya
Magetan,...................2016 Kepala Bagian Pelayanan & Penunjang Medis
(................................................)
Kepala Bagian Farmasi
Aryanti Pujiastuti, S.Si.Farm
Mengetahui Direktur
dr.H.Much. Rois Ma’mun, Sp.OG