Tm.02_paper Penerapan Komputasi Berbasis Jaringan Pada Jasa Transportasi Taxi Blue Bird.pdf

  • Uploaded by: Andryan Setyawan
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tm.02_paper Penerapan Komputasi Berbasis Jaringan Pada Jasa Transportasi Taxi Blue Bird.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 5,692
  • Pages: 38
PENERAPAN KOMPUTASI BERBASIS JARINGAN PADA JASA TRANSPORTASI TAXI BLUE BIRD

Nama

: Andrianto Yulistiawan

NIM

: 011501503125087

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA JAKARTA 2018

PENERAPAN KOMPUTASI BERBASIS JARINGAN PADA JASA TRANSPORTASI TAXI BLUE BIRD

Nama

: Andrianto Yulistiawan

NIM

: 011501503125087

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA JAKARTA 2018

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Paper Komputasi Berbasis Jaringan ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Komputasi Berbasis Jaringan yang penulis susun ini membahas tentang “Penerapan Komputasi Berbasis Jaringan Pada Jasa Transportasi Taxi Blue Bird”. Paper ini hadir untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Ibnu Sina, S.T., MMSI. Selaku dosen mata kuliah Topik Khusus Komputasi Berbasis Jaringan . Penulis menyadari, bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian.

Besar harapan kami, dengan hadirnya paper ini dapat memberikan manfaat yang berarti demi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa.

Jakarta, 28 November 2018

Andrianto Yulistiawan

i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................................

i

DAFTAR ISI ...................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................

3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................

3

1.3.1. Tujuan Penelitian .................................................................

3

1.3.2. Manfaat Penelitian ...............................................................

3

BAB II GAMBARAN UMUM ......................................................................

4

2.1. Tentang Perusahaan ............................................................................

4

2.2. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................

6

2.3. Bidang Usaha ......................................................................................

6

2.1. Struktur Organisasi Perusahaan ..........................................................

8

BAB III PEMBAHASAN ...............................................................................

11

3.1. Mobile Computing Pada Taxi Blue Bird “ MY Blue Bird” ................

11

3.2. Teknologi Cloud Computing pada Taxi Blue Bird. ............................

12

3.3. Penerapan Sistem Terdistribusi Pada Taxi Blue Bird .........................

14

BAB IV KESIMPULAN ................................................................................

18

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia jasa di Indonesia khususnya pada bidang transportasi sangatlah cepat. Pemerintah serta pihak swasta berlomba – lomba menciptakan transportasi umum baru yang memanjakan pelanggan. Perkembangan ini diiringi dengan persaingan yang mengakibatkan berkurangnya pangsa pasar sebuah perusahaan. Bahkan tidak mungkin akan menggeser posisi perusahaan dalam waktu singkat karena keagresifan para pesaing baru tersebut. Dalam kondisi yang seperti ini, maka setiap perusahaan harus dapat mempertahankan apa yang telah dicapainya atau bahkan menambah eksistensi di bidang masing – masing, baik perusahaan manufaktur maupun jasa.

Perusahaan yang professional seharusnya sadar akan arti pentingnya sebuah kepercayaan konsumen. Sadar akan pentingnya kepercayaan akan membentuk keunggulan yang kompetitif untuk menghadapi persaingan bisnis. Perusahaan perlu membangun, mengelola, dan memelihara kepercayaan konsumen seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis dalam kategori tertentu. Oleh karena itu, dalam usaha memenangkan persaingan bisnis pada era teknologi yang sangat berkembang ini, kualitas bukan lagi menjadi aspek yang dapat dibanggakan, karena setiap pelaku bisnis pasti dapat membuat produk / jasa dengan kualitas yang sangat tinggi. Kualitas sudah merupakan standart yang dengan mudah dan cepat dapat dimiliki oleh setiap pelaku bisnis. Kepercayaan yang dibangun baik akan terekam dalam benak konsumen, hal ini merupakan sesuatu yang sulit untuk ditiru karena hal ini akan mendorong terjadinya pembelian ulang.

Selain membangun kepercayaan konsumen, perusahaan dituntut bukan hanya untuk menciptakan kepuasan bagi pelanggan namun juga harus dapat menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara professional mempertahankan para pelanggannya. Pelanggan harus didorong masuk pada zona

1

kesenangan pelanggan (customer delight) yaitu zona dimana pelanggan merasa senang atau gembira yang akan mengarahkan pelanggan pada komitmen dan loyalitas, karena pelanggan yang benar – benar merasakan senang yang akan loyal pada perusahaan (Raharso, 2005:45). Elemen yang diperhitungkan pada kesenangan pelanggan adalah keadilan (justice), penghargaan (esteem) dan sentuhan akhir (finishing touch).

Salah satu industri yang cukup bersaing dengan ketat adalah industri jasa, khususnya jasa transportasi. Pihak pemerintah dan swasta berlomba – lomba memberikan pelayanan transportasi yang murah, aman dan nyaman. Namun transportasi yang beredar sekarang masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Keamanan transportasi umum belakangan ini bisa dibilang kurang, banyaknya tingkat kejahatan yang terjadi pada angkutan umum membuat masyarakat lebih memilih alat transportasi yang aman ketimbang murah, disini bisa kita lihat bahwa konsumen semakin pintar dalam memilih apa yang dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan.

Blue Bird Group adalah salah satu perusahaan jasa transportasi yang dimulai dari jenis taksi. Blue Bird merupakan taksi pertama di Indonesia yang mulai beroperasi pada tahun 1972. Banyaknya award yang dimiliki oleh Blue Bird Group didukung oleh kemampuan perusahaan dalam menjaga kualitas pelayanan selama bertahun - tahun. Ditahun 2013 ini lebih dari 44 merek taksi yang beredar di masyarakat. Banyaknya pesaing ini membuat Blue Bird Group harus mampu membangun lingkungan yang kondusif agar terciptanya loyalitas pelanggan serta mampu melakukan persaingan dalam bidang Teknologi modern pada era digital saat ini.

Sesuai dengan kondisi tersebut, maka penulis tertarik akan peran Blue Bird sebagai senior di dunia jasa transportasi umum di Indonesia khususnya taksi yang mereknya sendiri sudah memiliki tempat di hati konsumen, apakah dengan memiliki hal tersebut yakni dalam perkembangan teknologi di era digital ini akan terciptanya loyalitas pelanggan bagi Blue Bird?

2

Dengan alasan inilah maka

penulis

melakukan

penelitian

mengenai

“PENERAPAN

KOMPUTASI

BERBASIS JARINGAN PADA JASA TRANSPORTASI TAXI BLUE BIRD)”.

1.2. Rumusan Masalah Dalam penulisan ini dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu, “Bagaimana Penerapan Komputasi Berbasis Jaringan pada Jasa Transportasi Taxi Blue Bird”.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1

Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari peneliatan ini adalah memahami penerapan

Komputasi Berbasis Jaringan pada Jasa Transportasi Taxi Blue Bird.

1.3.2

Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini antara lain :

Bagi perusahaan Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh kepercayaan dan kesenangan pelanggan sebagai alat untuk meningkatkan pangsa pasar dan menjaga loyalitas pelanggan, sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi kinerja. Penelitian ini dapat juga memberikan referensi dalam mengelola perusahaan agar dapat menjadi lebih baik lagi. .

Bagi institusi Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi rujukan dalam studi literatur untuk penelitian lebih lanjut.

Bagi pelanggan Penelitian ini juga bermanfaat bagi pelanggan karena dengan penulisan ini para pelanggan akan mengetahui tentang keunggulan atas jasa taksi Blue Bird.

3

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Tentang Perusahaan Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis transportasi, Blue Bird sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat. Diawali dengan

armada 25 taksi pada tahun 1972, kini setelah lebih dari 30 tahun

mendalami bisnis jasa transportasi, Blue Bird telah berkembang pesat dengan sekitar 12000 armada-nya yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta. Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas

dari upaya Blue Bird dalam

memanfaatkan teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-armadanya. Jejak langkah Blue Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Selain digunakan untuk melacak posisi armadaarmadanya, GPS ini juga digunakan sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan Call Center. Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik karena garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat jelas. Di samping itu, proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang

andal

memahami

bahwa

pendekatan

dari

bottom

mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan

up

untuk

waktu yang

panjang. Sedangkan metode top down merupakan metode yang tepat untuk mengimplementasikan

Business

Intelligent.

Blue

Bird

mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul

Group Financial

Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi

4

dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”. Bagian dari kesuksesan Blue Bird Group adalah kemampuan dalam mempertahankan standar kualitas yang tinggi dan pelayanan yang memuaskan selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya mendapatkan reputasi sebagai mitra transportasi yang paling dapat diandalkan. Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird Group saat ini tidak luput dari perbaikan sistem informasi manajemen Blue Bird dengan memanfaatkan teknologi terbaru guna meningkatkan kualitas dan pelayanannya terhadap pelanggan, hal ini menjadikan jasa taksi Blue Bird lebih unggul dibandingkan jasa taksi lainnya. Dibawah ini merupakan beberapa teknologi yang telah dimanfaatkan oleh Blue Bird Group dalam meningkatkan kualitas dan pelayanannya terhadap pelanggan: 1.

Sistem Komunikasi Radio

Dalam hal teknologi, Blue Bird Group termasuk perusahaan yang tanggapakan teknologi. Pada awal berdirinya Blue Bird yang pertama mengimplementasikan sistem komunikasi radio disetiap taksinya. 2.

Sistem Database Pelanggan

Selain itu Blue Bird juga memiliki sistem informasi manajemen yang baik dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, ini dibuktikan dengan sistem pemesanan taksi Blue Bird via telepon. Pada saat customer melakukan pemesanan taksi untuk pertama kalinya, operator blue bird akan langsung memasukkan datadata customer tersebut, mulai dari nama, nomor telepon, dan alamat si customer. 3.

GPS

Untuk lebih meningkatkan pelayanan dan kualitasnya, Blue Bird Group telah memanfaatkan teknologi terbaru, yakni Global Positioning System atau yang lebih dikenal dengan sebutan GPS, sudah sekitar empat tahun belakangan ini Blue Bird menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Selain digunakan untuk melacak posisi armada-armadanya, GPS ini juga digunakan sebagai sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan Call Center.

5

4.

SMS TAKSI

Baru-baru ini, Blue Bird meluncurkan lagi salah satu layanan pelanggannya. Blue Bird berusaha mengikuti teknologi yang sedang trend saat ini. Layanan baru tersebut adalah SMS Taxi: Order Taksi via SMS. Dengan layanan ini, pelanggan cukup mengirimkan SMS ke nomor 1234 untuk melakukan order taksi.Pelayanan ini merupakan sebuah langkah strategis yang diambil oleh Blue Bird untuk menjaring pelanggannya. 5.

TAKSI VOUCHER

Selain meluncurkan fasilitas yang memudahkan pelanggannya dalam melakukan order melalui sms, Blue Bird juga memberikan fasilitas yang memudahkan para pelanggannya dalam hal pembayaran. Kini para pelanggan Blue Bird tidak lagi diharuskan membayar jasa taksi Blue Bird dengan uang tunai, karena saat ini terdapat fasilitas taksi voucher yang dapat digunakan untuk membayar jasa taksi Blue Bird sebagai pengganti uang tunai.

2.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi PT. Blue Bird tbk “ menjadi perusahaan yang mampu bertahan dan mengedepankan kualitas untuk memastikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi stakeholder”

Misi PT. Blue Bird tbk

“ tercapainya kepuasan pelanggan dan

mempertaahankan diri sebagai pemimpin pasar di setiap kaegori yang dimasuki” dan “ penyediaan layanan yang handal, berkualitas tinggi dalam transportasi darat”

2.3. Bidang Usaha PT. Blue Bird tbk memiliki bidang usaha utama dan unit bisnis lainnya yang terdiri dari : 1. Layanan Penumpang Layanan penumpang seperti taxi regular, taxi ekslusif, penyewaan mobil dan limousine, taxi khusus penyandang disabilitas dan penyewaan bus.

6

2. Unit Bisnis PT. Blue Bird tbk a. Jasa Logistik : Iron Bird Truking, Iron Bird Logistic, Oceanair, Ritrakonas. b. Penyewaan Alat Berat : Pusaka Bumi Transportasi, Pusaka Andalan Perkasa, Pusaka Niaga Indonesia. c. Industri Karoseri : Restu Ibu Pusaka Karoseri d. Properti

: Holiday Resort Lombok

e. Servis Pendukung : Hermis Consulting, Pusaka Integrasi Mandiri, Pusaka GPS, Pusaka Bumi Mutiara, Pusaka Bumi Utama, Pusaka Bersatu. f. High Quality Used Car

: Penjualan mobil bekas taxi Blue Bird.

7

2.4. Struktur Organisasi

2.5. Sumber Daya Manusia PT. Blue Bird tbk memiliki 3.477 karyawan diseluruh unit bisnisnya. Jumlah tersebut terdiri dari 89% karyawan tetap dan 11% karyawan kontrak. Dalam pengadaan karyawan PT. Blue Bird tbk melakukan perekrutan dengan metode : 1. Seleksi Administrasi 2. Seleksi HRD 3. Seleksi Psikotest\ 4. Seleksi wawancara user 5. test kesehatan 6. Penempatan

8

Seluruh karyawan di PT. Blue Bird tbk berhak mendapat berbagai fasilitas dan pelatihan rutin dari perusahaan. Berbagai fasilitas seperti gaji pokok, bonus, tunjangan hari raya, beasiswa pendidikan, pinjaman dll.

2.6. Analisis TOWS Analisis TOWS merupakan pendekatan mengidentifikasi peluang dan ancaman dari pihak eksternal terlebih dahulu kemudian ke pihak internal. Analisis TOWS terdiri dari empat strategi yaitu strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ST (Strengths-Threats) dan startegi WT (Weakness-Threats). Dalam analisis TOWS, berbagai peluang dan ancaman internal dan eksternal dikelompokan dalam satu matriks dan mencocokannya agar mendapat startegi terbaik bagi perusahaan. Secara praktek, strategi TOWS lebih baik dibandingkan dengan analisis SWOT. Dibawah ini merupakan rincian dari bagian matriks TOWS, yaitu :

1. Kekuatan Internal PT. Blue Bird tbk a. 24 jam service station di semua depot di kota besar di Indonesia b. Service outlet di hotel dan bandara di kota besar di Indonesia c. Sistem reservasi dan database pelanggan melalui android, Ios, Windows d. teknologi pengaman Sigtec ANIbid system& security alarm, GPS e. Pengemudi yang handal dan terpercaya f. Telah mempunyai brand image yang baik di mata pelanggan g. Kenyamanan dan keamanan terjamin h. Penggunaan EDC di setiap taxi Blue Bird memudahkan pelanggan membayar secara cashless. g. Memiliki manajemen yang baik dalam pelayanan barang pelanggan yang tertinggal/ tingkat kejujuran yang tinggi.

Kelemahan Internal PT. Blue Bird tbk a. Tarif yang lebih mahal dibandingkan dengan layanan pesaing berbasis IT lainnya seperti Gojek,dll.

9

b. Tidak mencakup seluruh daerah di Indonesia hanya dikota besar di Indonesia. c. Jumlah armada pada musim tertentu tidak sesuai dengan permintaan pasar.

Peluang Eksternal PT. Blue Bird tbk a. Taxi Blue Bird Sudah mempunyai reputasi baik sejak tahun 2001. b. Masyarakat membutuhkan taksi yang dapat dipercaya dan memiliki banyak pilihan produk berkualitas. c. Kemajuan teknologi dan tingginya pelanggan yang berorientasi pada teknologi. d. Tingginya promosi wisata dari pemerintah meningkatkan jumlah wisatawan menggunakan taxi yang terpercaya dalam perjalanannya. e. Meningkatnya masyarakat kelas eksekutif dan menengah atas. f. Pertumbuhan GDP secara rata-rata di Indonesia. g. Peningkatan Urbanisasi dan meningkatnya daya beli masyarakat.

Ancaman eksternal PT. Blue Bird tbk a. Harga bensin

yang berfluktuasi menyebabkan biaya operasional

meningkat b. Meningkatnya Kriminalitas di masyarakat. c. Adanya pemilu dan Pilkada menyebabkan banyak terjadi demonstrasi d. Taksi lain yang menggunakan tarif lebih murah e. Armada taksi lain yang menggunakan lambang dan cat mobil yang menyerupai taksi-taksi Blue Bird f. Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar g. Ketentuan pemerintah terhadap tariff argo taxi h. Kenaikan Upah Minimum regional (UMR) Sulitnya mendapat izin operasional taxi dari perintah di daerah tertentu.

10

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Mobile Computing Pada Taxi Blue Bird “ MY Blue Bird” Seiring

dengan

perkembangan

teknologi,

paradigma

kebutuhan

masyarakat terus berubah, masyarakat kini dimanjakan dengan teknologi dengan sistem online yang memudahkan. Semua sentra industri terus berbenah menyempurnakan layanan dengan basis online dan cashless, begitu juga di jasa transportasi, masyarakat menuntut pelayanan yang cepat dan aman. Sebagai perusahaan transportasi pertama yang menggunakan

aplikasi

pemesanan mobile di tahun 2011, Blue Bird terus menyempurnakan teknnologi demi kemudahan pelanggan. Sesuai Motto Layanan Blue Bird, yaitu ANDAL (Aman, Nyaman, Mudah, dan Personalise), Blue Bird selalu menciptakan berbagai inovasi dalam berbagai layanannya termasuk dalam metode pemesanan. Setelah versi baru My Blue Bird diluncurkan pada tahun lalu, berbagai fitur terus ditambahkan untuk kemudahan bagi pelanggan. Kali ini penambahan fitur Easy Ride yang memungkinkan pelanggan untuk membayar taksi secara nontunai (cashless) tanpa harus memesan taksi sudah dapat dinikmati pengguna My Blue Bird di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, Medan dan Lombok. “Keunggulan taksi Blue Bird adalah mudah didapatkan dimana saja. Layanan Blue Bird tersedia di berbagai tempat seperti pusat perbelanjaan, hotel, bandara dan bisa juga stop di pinggir jalan. Dengan fitur Easy Ride ini, pelanggan bisa naik taksi darimana saja dan membayar lewat aplikasi My Blue Bird, tidak perlu membayar dengan uang tunai. Ini juga untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang kian dinamis” ungkap Sigit Priawan Djokosoetono, Direktur PT Blue Bird Tbk. Dengan Fitur Easy Ride pelanggan cukup klik ikon Easy Ride dan memasukkan nomor taksi di aplikasi My Blue Bird lalu akan mendapatkan passcode yang harus diinfokan ke pengemudi. Pelanggan tidak perlu memikirkan uang kembalian, semua transaksi terintegrasi melalui Aplikasi MY Blue Bird.

11

Diakhir perjalanan, pelanggan akan menerima e-receipt melalui email secara realtime. Untuk dapat menikmati fitur baru Easy Ride ini, silahkan download aplikasi My Blue Bird di Apps Store untuk iOS dan google play store untuk Android. Untuk yang sudah memiliki aplikasi My Blue Bird, silahkan update aplikasinya untuk menikmati fitur Easy Ride. Aplikasi My Blue Bird juga dilengkapi dengan fitur call driver agar pelanggan bisa langsung menghubungi pengemudi tanpa harus menghubungi call center untuk mengetahui

keberadaan armada. “Walaupun demikian, nomor

handphone pelanggan tidak muncul di perangkat pengemudi yang ada di mobil. Artinya, nomor handphone tamu tidak diketahui oleh pengemudi, untuk menjaga privasi tamu. Selain itu di aplikasi My Blue Bird juga memungkinkan pelanggan untuk memesan pada waktu tertentu, misalnya untuk ke bandara esok hari” tambah Sigit.

3.2. Teknologi Cloud Computing pada Taxi Blue Bird. Secara arti tiap kata,cloud computing terdiri dari cloud dan computing. Cloud secara harafiah memiliki arti awan, dalam konteks ini meliputi jaringan luas yang dapat menaungi selama dalam cakupannya,yaitu cakupan internet. Computing memiliki arti proses pengolahan data dengan computer,termasuk penyimpanan data dan pengolahan data. Mengapa konsep ini bernama komputasi awan atau Cloud Computing? Ini karena internet sendiri bisa dianggap sebagai sebuah awan besar (biasanya dalam skema network, internet dilambangkan sebagai awan) yang berisi sekumpulan besar komputer yang saling terhubung, jadi cloud computing bisa diartikan sebagai komputerisasi berbasis sekumpulan komputer yang saling terhubung. Secara lebih spesifik, Cloud Computing adalah sistem komputerisasi berbasis jaringan/internet, dimana suatu sumber daya, software, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh komputer lain yang membutuhkan.

12

Pada komputasi biasa,umumnya data disimpan di dalam hardisk. Kemudian,untuk mengolah data,kita harus memiliki aplikasi pengolah data dalam komputer terlebih dahulu,kemudian hasil data dapat ditampilkan melalui output atau disimpan di dalam media penyumpanan fisik. Pada Cloud computing,fungsi penyimpanan data bahkan pengolahan data dapat dilakukan melalui server. User dapat memindahkan data dari media penyimpanan fisik (hardisk,flashdisk,cd,dvd,dan media penyimpanan fisik lainnya) ke media penyimpanan virtual di server.Sistem Cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya. Data yg tersimpan di hardisk/media penyimpanan dapat dipindahkan ke sistem cloud melalui proses upload. User tidak perlu menginstal aplikasi tambahan

untuk

memindahkan

serta

memproses

data

tersebut,cukup

menggunakan browser serta koneksi internet. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke internet. Cloud computing juga digunakan dalam aplikasi My Blue Bird. Aplikasi My Blue Bird dapat menjembatani antara driver dan pelanggan,sehingga kedua pihak ini menjadi client sistem cloud computing. Sebagai Driver,Sistem My Blue Bird menyimpan identitas driver mulai dari nama lengkap,nomor smartphone,email,plat nomor kendaraan,koe taxi dan lain lain. Selain itu,sistem My Blue Bird juga bertugas memantau posisi driver melalui gps,dan menyarankan pelanggan yang memiliki posisi di dekat driver. 13

Ketika driver sudah mendapatkan pelanggan,sistem My Blue Bird bertugas menghitung biaya pengantaran,serta menandai posisi penjemputan serta tujuan dari pelanggan tersebut. Sebagai Pelanggan,sistem berfungsi menandai lokasi penjemputan dan tujuan. Ketika rute sudah didapat,sistem menghitung biaya yg harus dikeluarkan pengguna,serta

menawarkan

pilihan

pembayaran

cash

maupun

credit.

Kemudian,pihak Blue Bird juga menyediakan layanan review untuk driver,ini bertujuan untuk meningkatkan layanan serta menanggulangi jika ada driver yang bermasalah. Dan terakhir,sistem My Blue Bird juga menghitung promo yg berlaku. Dalam pendistribusian data yang terkait dan jalur utama, internet merupakan sebuah faktor yang paling penting dan wajib ada. Jika anda tertarik untuk beralih dan menggunakan sistem cloud ini, maka anda pun juga harus memikirkan pula mengenai aspek keamanan dan juga masalah privasi. Beberapa hal yang patut anda waspadai adalah seperti serangan berbagai hacker atau peretas yang seakan tidak pernah berhenti untuk meretas internet. Untuk menanggulangi hal semacam ini, beberapa vendor atau provider data center memang harus selalu melakukan upgrade dan meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Namun selain itu, yang terpenting kita sebagai pengguna harus lebih teliti dan berhati hati dalam memilih provider data center. Kita sebagai pengguna memang dituntut untuk lebih

bijak dalam

menentukan kualitas vendor ataupun provider data center di Indonesia yang akan kita pilih nantinya karena vendor-vendor ini lah yang nantinya akan membantu mengelola data dan menyimpan data dari pengguna dengan menggunakan basis cloud computing system. 3.3. Penerapan Sistem Terdistribusi Pada Taxi Blue Bird. Pada saat ini, sistem terdistribusi menjadi bagian penting bagi setiap aplikasi yang menangani permasalahan kompleks, disini kita akan menjelaskan salah satu contoh aplikasi yang mengadopsi sistem terdistribusi tersebut. Sebelum kita lanjut kedalam contoh kita harus ketahui terlebih dahulu bahwa sistem 14

terdistribusi itu merupakan suatu penggunaan beberapa sistem yang digunakan secara bersamaan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifikasi. Dengan adanya sistem terdistribusi ini sistem akan bekerja pada beberapa prosesor dan itu akan memberikan kinerja yang lebih baik dari pada komputer yang terpusat, Begitu juga kalau dilihat dari sisi biaya. Apabila salah satu komponen terjadi kerusakan, sistem tetap dapat berjalan. Mudah dalam melakukan penambahan komputer/komponen, Berbagi data adalah salah satu hal yang pokok pada kebanyakan aplikasi. Salah satu solusi peningkatan efisiensi pelayanan taksi dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pengoperasian armada taksi, khususnya dengan menggunakan teknologi Internet dan perangkat bergerak berbasis Android. Aplikasi ini memungkinkan pelayanan pesanan oleh calon konsumen dengan menggunakan penjelajah Internet maupun dengan panggilan telepon, operator taksi juga bisa memantau armada taksi yang sedang beroperasi, sedangkan sopir taksi akan dibekali perangkat bergerak Android untuk menanggapi permintaan layanan dari operator atau pelaporan penyelesaian pengantaran konsumen.

Gambar 1. Komponen Sistem Informasi

15



Android Pada sistem pelayanan taksi ini, para sopir taksi akan dibekali sebuah

perangkat mobile yang berbasis sistem operasi Android. Di perangkat tersebut akan dipasang suatu aplikasi khusus yang memungkinkan seorang sopir taksi untuk menanggapi permintaan untuk pelayanan konsumen oleh operator taksi. Android memiliki empat elemen yang menjadi fondasi sebuah aplikasi, yaitu Activity, Intent, Service dan Content Provider. Tidak semua dari elemen selalu dibutuhkan dalam membangun sebuah aplikasi, namun sistem ini umumnya merupakan kombinasi dari keempat hal tersebut. Setelah menentukan komponen apa saja yang akan dibutuhkan untuk aplikasi, pengembang perlu mencatat mereka pada sebuah berkas bernama AndroidManifest.xml. Berkas ini adalah berkas yang memiliki format XML (Extensible Markup Language) dimana pengembang dapat mendeklarasikan komponen yang akan digunakan pada aplikasi dan apa saja kemampuan yang dapat mereka kembangkan dan juga menyatakan requirement dari kemampuan tersebut. •

Google Maps

Pada saat pendistribusian permintaan layanan dari konsumen yang diterima oleh operator, seorang operator akan menawarkan layanan ini pada taksi – taksi yang letaknya dekat dengan konsumen tersebut. Pengukuran jarak terdekatantara supir taksi dan pelanggan menggunakan salah satu fitur Google Maps yang disebut dengan Distance Matrix. Distance Matrix adalah sebuah layanan yang menyediakan perhitungan jarak dan waktu dari array (lintang dan bujur lokasi) tempat awal dan array tempat tujuan. Berdasarkan informasi yang didapat, diperoleh dari rute rekomendasi dari titik awal dan titik akhir, seperti yang sudah dihitung oleh Google Maps API, dan terdiri dari baris-baris yang berisi nilai durasi dan jarak dari tiap pasangan array. •

Global Positioning System

Untuk mendapatkan lokasi dari armada taksi, perangkat bergerak Android yang dioperasikan oleh sopir taksi akan mengirimkan lokasi keberadaan taksi dengan memanfaatkan teknologi GPS (Global Positioning System). Global

16

Positioning System adalah sistem navigasi berbasis satelit yang mengirim dan menerima sinyal radio. Sebuah penerima GPS mendapatkan sinyal tersebut dan menyampaikan informasi pada pengguna. Dengan menggunakan teknologi GPS, pengguna dapat mengetahui lokasi, kecepatan, dan waktu selama 24 jam, pada kondisi cuaca apapun dimanapun di dunia secara gratis. Untuk perangkat bergerak Android, lokasi pengguna dapat diperoleh melalui callback. Pengembang dapat mengindikasikan untuk mendapatkan perubahan dari LocationManager dengan memanggil requestLocationUpdates(), memberikan sebuah LocationListener. LocationListener harus mengimplementasikan beberapa metode callback yang LocationManager panggil ketika lokasi pengguna berubah atau ketika status layanan berubah.

17

BAB IV KESIMPULAN Saat ini transportasi telah berkembang menjadi salah satu kebutuhan yang semakin berperanan penting di segala lapisan masyarakat, khususnya di kota – kota besar. Berbagai jenis moda transportasi telah tumbuh dan berkembang seiring dengan tingkat perkembangan ekonomi dan penduduk di suatu daerah. Salah satu bentuk moda transportasi yang berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan penduduk kalangan menengah dan kalangan atas adalah taksi. Meskipun taksi sebagai moda transportasi publik sudah berkembang dengan pesat, namun pada kenyataannya proses pengoperasiannya masih sangat konvensional dan minim sentuhan teknologi informasi. Proses pemesanan taksi dari calon konsumen masih mengandalkan panggilan telepon, dan juga proses distribusi pemesanan taksi dari pusat layanan ke masing – masing armada taksi juga masih menggunakan sarana komunikasi radio. Proses pelaporan dari armada taksi tentang proses pengantaran konsumen ke tujuan juga masih berupa komunikasi radio. Sistem pelayanan diatas tentu saja kurang efisien sehingga dipandang perlu untuk merumuskan sebuah sistem baru yang dapat membuat sistem pemesanan taksi lebih efisien. Pada tulisan ini dikemukakan salah satu solusi peningkatan efisiensi pelayanan taksi dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pengoperasian armada taksi, khususnya dengan menggunakan teknologi Internet berbasis jaringan dan perangkat bergerak berbasis Android yaitu “MY Blue Bird”. Aplikasi ini memungkinkan pelayanan pesanan oleh calon konsumen dengan menggunakan penjelajah Internet maupun dengan panggilan telepon, operator taksi juga bisa memantau armada taksi yang sedang beroperasi, sedangkan sopir taksi akan dibekali perangkat bergerak Android untuk menanggapi permintaan layanan dari operator atau pelaporan penyelesaian pengantaran konsumen.

18

DAFTAR PUSTAKA Apa Itu Cloud Computing ? http://happinessistime.blogspot.com/2016/07/carakerja-cloud-computing- ystem.html Desember 2018 Mobile Computing http://postaven.blogspot.com/2015/04/apa-itu-mobile-computing.html Sistem Terdistribusi Desember 2018 https://kelsister.wordpress.com/2016/02/03/contoh-implementasi-sistemterdistribusi-dropbox/ Desember 2018 Perkembangan Teknologi dalam Bisnis Transportasi Online https://unfaedahblog.wordpress.com/2017/10/05/perkembanganteknologi-dalam-bisnis-transportasi-online-di-indonesia-2/ Desember 2018 https://id.techinasia.com/kilas-balik-perkembangan-transportasi-online-sepanjangtahun-2016 Desember 2018 Sejarah Blue Bird http://www.bluebirdgroup.com/uncategorized/kemudahanbaru-bagi-pelanggan-blue-bird-stop-taksi-dimana-saja-bayar-melalui-aplikasi/ http://mrs-ameliatifany.blogspot.com/2018/01/makalah-pt-blue-birdindonesia.html November 2018

PENERAPAN KOMPUTASI BERBASIS JARINGAN PADA JASA TRANSPORTASI TAXI BLUE BIRD (Paper)

Disusun oleh Andrianto Yulistiawan 011501503125087

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA JAKARTA 2018

Latar Belakang •

Saat ini transportasi telah berkembang menjadi salah satu kebutuhan yang semakin berperanan penting di segala lapisan masyarakat, khususnya di kota – kota besar. Berbagai jenis moda transportasi telah tumbuh dan berkembang seiring dengan tingkat perkembangan ekonomi dan penduduk di suatu daerah. Salah satu bentuk moda transportasi yang berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan penduduk kalangan menengah dan kalangan atas adalah taksi.



Sesuai dengan kondisi tersebut, maka penulis tertarik akan peran Blue Bird sebagai senior di dunia jasa transportasi umum di Indonesia khususnya taksi yang mereknya sendiri sudah memiliki tempat di hati konsumen, apakah dengan memiliki hal tersebut yakni dalam perkembangan teknologi di era digital ini akan terciptanya loyalitas pelanggan bagi Blue Bird?



Salah satu solusi peningkatan efisiensi pelayanan taksi dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pengoperasian armada taksi, khususnya dengan menggunakan teknologi Internet berbasis jaringan dan perangkat bergerak berbasis Android yaitu “MY Blue Bird”.

Rumusan Masalah •

Bagaimana cara sebuah perusahaan yang dulunya menjalankan sebuah usaha tanpa menggunakan sebuah teknologi dan pada era digital saat ini untuk memenuhi kebutuhan pasar modern harus mampu bersaing ?



Apakah dengan adanya Penerapan komputasi berbasis jaringan pada perusahaan akan menghasilkan manfaat maupun keuntungan yang besar khususnya pada jenis usaha transportasi ?

Tujuan Penerapan Komputasi Berbasis Jaringan Pada Jasa Transportasi Blue Bird 1. Tujuan :  Mampu memahami penerapan Komputasi Berbasis Jaringan pada Jasa Transportasi Taxi Blue Bird.

Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Blue Bird Group adalah salah satu perusahaan jasa transportasi yang dimulai • dari jenis taksi. Blue Bird merupakan taksi pertama di Indonesia yang mulai beroperasi pada tahun 1972. Banyaknya award yang dimiliki oleh Blue Bird Group didukung oleh • kemampuan perusahaan dalam menjaga kualitas pelayanan selama bertahun - tahun. Ditahun 2013 ini lebih dari 44 merek taksi yang beredar di masyarakat. Banyaknya pesaing ini membuat Blue Bird Group harus mampu membangun lingkungan yang kondusif agar terciptanya loyalitas pelanggan serta mampu melakukan persaingan dalam bidang Teknologi modern pada era digital saat ini.

Visi Dan Misi Blue Bird Visi PT. Blue Bird tbk “ menjadi perusahaan yang mampu bertahan dan mengedepankan kualitas untuk memastikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi stakeholder” Misi PT. Blue Bird tbk “ tercapainya kepuasan pelanggan dan mempertaahankan diri sebagai pemimpin pasar di setiap kaegori yang dimasuki” dan “ penyediaan layanan yang handal, berkualitas tinggi dalam transportasi darat

Sumber : Atika Ramadhani https://www.academia.edu/37354415/ANALISIS_TOWS_PADA_PT_BLUE_BIRD_TBK

Struktur Organisasi

Sumber : Atika Ramadhani https://www.academia.edu/37354415/ANALISIS_TOWS_PADA_PT_BLUE_BIRD_TBK

Penerapan Komputasi Berbasis Jaringan Taxi Blue Bird A. Mobile Computing Pada Taxi Blue Bird “ MY Blue Bird” • Seiring dengan perkembangan teknologi, paradigma kebutuhan masyarakat terus berubah, masyarakat kini dimanjakan dengan teknologi dengan sistem online yang memudahkan. Semua sentra industri terus berbenah menyempurnakan layanan dengan basis online dan cashless, begitu juga di jasa transportasi, masyarakat menuntut pelayanan yang cepat dan aman. • Sebagai perusahaan transportasi pertama yang menggunakan aplikasi pemesanan mobile di tahun 2011, Blue Bird terus menyempurnakan teknnologi demi kemudahan pelanggan. Sesuai Motto Layanan Blue Bird, yaitu ANDAL (Aman, Nyaman, Mudah, dan Personalise), Blue Bird selalu menciptakan berbagai inovasi dalam berbagai layanannya termasuk dalam metode pemesanan.

Teknologi End User : Mobile • Aplikasi Smartphone Android • Aplikasi Smartphone IOS



Layanan Blue Bird tersedia di berbagai tempat seperti pusat perbelanjaan, hotel, bandara dan bisa juga stop di pinggir jalan. Dengan fitur Easy Ride ini, pelanggan bisa naik taksi darimana saja dan membayar lewat aplikasi My Blue Bird, tidak perlu membayar dengan uang tunai.

Lanjutan...... •

Aplikasi My Blue Bird juga dilengkapi dengan fitur call driver agar pelanggan bisa langsung menghubungi pengemudi tanpa harus menghubungi call center untuk mengetahui keberadaan armada. “Walaupun demikian, nomor handphone pelanggan tidak muncul di perangkat pengemudi yang ada di mobil. Artinya, nomor handphone tamu tidak diketahui oleh pengemudi, untuk menjaga privasi tamu. Selain itu di aplikasi My Blue Bird juga memungkinkan pelanggan untuk memesan pada waktu tertentu, misalnya untuk ke bandara esok hari

Teknologi Cloud Computing pada Taxi Blue Bird •







• •

Secara arti tiap kata,cloud computing terdiri dari cloud dan computing. Cloud secara harafiah memiliki arti awan, dalam konteks ini meliputi jaringan luas yang dapat menaungi selama dalam cakupannya,yaitu cakupan internet. Computing memiliki arti proses pengolahan data dengan computer,termasuk penyimpanan data dan pengolahan data. Secara lebih spesifik, Cloud Computing adalah sistem komputerisasi berbasis jaringan/internet, dimana suatu sumber daya, software, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh komputer lain yang membutuhkan. Cloud computing juga digunakan dalam aplikasi My Blue Bird. Aplikasi My Blue Bird dapat menjembatani antara driver dan pelanggan,sehingga kedua pihak ini menjadi client sistem cloud computing. Sebagai Driver, Sistem My Blue Bird menyimpan identitas driver mulai dari nama lengkap,nomor smartphone,email,plat nomor kendaraan,kode taxi dan lain lain. Selain itu,sistem My Blue Bird juga bertugas memantau posisi driver melalui gps,dan menyarankan pelanggan yang memiliki posisi di dekat driver. Ketika driver sudah mendapatkan pelanggan, sistem My Blue Bird bertugas menghitung biaya pengantaran,serta menandai posisi penjemputan serta tujuan dari pelanggan tersebut. Sebagai Pelanggan,sistem berfungsi menandai lokasi penjemputan dan tujuan. Ketika rute sudah didapat,sistem menghitung biaya yg harus dikeluarkan pengguna,serta menawarkan pilihan pembayaran cash maupun credit.

Penerapan Sistem Terdistribusi Pada Taxi Blue Bird •



Salah satu solusi peningkatan efisiensi pelayanan taksi dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pengoperasian armada taksi, khususnya dengan menggunakan teknologi Internet dan perangkat bergerak berbasis Android. Aplikasi ini memungkinkan pelayanan pesanan oleh calon konsumen dengan menggunakan penjelajah Internet maupun dengan panggilan telepon, operator taksi juga bisa memantau armada taksi yang sedang beroperasi, sedangkan sopir taksi akan dibekali perangkat bergerak Android untuk menanggapi permintaan layanan dari operator atau pelaporan penyelesaian pengantaran konsumen. Dengan adanya sistem terdistribusi ini sistem akan bekerja pada beberapa prosesor dan itu akan memberikan kinerja yang lebih baik dari pada komputer yang terpusat, Begitu juga kalau dilihat dari sisi biaya. Apabila salah satu komponen terjadi kerusakan, sistem tetap dapat berjalan. Mudah dalam melakukan penambahan komputer/komponen, Berbagi data adalah salah satu hal yang pokok pada kebanyakan aplikasi.

Komponen Sistem Informasi

1, Perangkat Lunak : merupakan komponen yang memungkinkan hardware untuk memproses data melalui prosedur dan jaringan komunikasi yang sudah ditentukan. Blue Bird menawarkan perangkat lunak berupa aplikasi Android, dan IOS. Sehingga user dapat terhubung dan memanfaatkan sistem informasi yang ada. 2. Perangkat Keras : merupakan piranti-piranti fisik dimana perangkat lunak berada. Blue Bird menggunakan Smartphone sebagai perangkat keras yang nantinya dipasang berupa aplikasi “ My Blue Bird” oleh user. 3. People : merupakan semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan data. Dalam Blue Bird terdapat pihak-pihak sebagai berikut : Programmer, System Analyst, Administrator Database, Driver atau suksesor layanan lainnya, User / Penumpang, dan lain lain. 4. Basisdata / Data : Komponen informasi yang disimpan secara sistematik, sehingga dapat digunakan untuk menunjang kegiatan perusahaan. Pada Blue Bird antara lain adalah data penumpang, data driver, koordinat lokasi, data dan lain-lain. 5. Jaringan Komputer : merupakan media yang menghubungkan seluruh komponen secara bersama. Blue Bird menggunakan jaringan internet, sehingga dapat menghubungkan pengguna atau klien dengan sistem informasi mereka yang berbasis cloud. 6.Prosedur : Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan kesesuaian keluaran yang dikehendaki. Hal-hal yang menyangkut sistematika proses dalam aplikasi My Blue Bird, seperti SOP Pemesanan, SOP Pembayaran, dan lain-lain.

Perangkat – perangkat teknologi yang dipergunakan dalam sistem ini meliputi perangkat bergerak yang memiliki sistem operasi Android, layanan peta internet Google Maps, teknologi pelacak lokasi GPS (Global Positioning System) :

Android Pada sistem pelayanan taksi ini, para sopir taksi akan dibekali sebuah perangkat mobile yang berbasis sistem operasi Android. Di perangkat tersebut akan dipasang suatu aplikasi khusus yang memungkinkan seorang sopir taksi untuk menanggapi permintaan untuk pelayanan konsumen oleh operator taksi. Google Maps Pada saat pendistribusian permintaan layanan dari konsumen yang diterima oleh operator, seorang operator akan menawarkan layanan ini pada taksi – taksi yang letaknya dekat dengan konsumen tersebut. Global Positioning System Untuk mendapatkan lokasi dari armada taksi, perangkat bergerak Android yang dioperasikan oleh sopir taksi akan mengirimkan lokasi keberadaan taksi dengan memanfaatkan teknologi GPS (Global Positioning System). Global Positioning System adalah sistem navigasi berbasis satelit yang mengirim dan menerima sinyal radio. Sebuah penerima GPS mendapatkan sinyal tersebut dan menyampaikan informasi pada pengguna. Dengan menggunakan teknologi GPS, pengguna dapat mengetahui lokasi, kecepatan, dan waktu selama 24 jam, pada kondisi cuaca apapun dimanapun di dunia secara gratis.

Kesimpulan  Saat ini transportasi telah berkembang menjadi salah satu kebutuhan yang semakin berperanan penting di segala lapisan masyarakat, khususnya di kota – kota besar. Berbagai jenis moda transportasi telah tumbuh dan berkembang seiring dengan tingkat perkembangan ekonomi dan penduduk di suatu daerah. Salah satu bentuk moda transportasi yang berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan penduduk kalangan menengah dan kalangan atas adalah taksi.  Meskipun taksi sebagai moda transportasi publik sudah berkembang dengan pesat, namun pada kenyataannya proses pengoperasiannya masih sangat konvensional dan minim sentuhan teknologi informasi. Proses pemesanan taksi dari calon konsumen masih mengandalkan panggilan telepon, dan juga proses distribusi pemesanan taksi dari pusat layanan ke masing – masing armada taksi juga masih menggunakan sarana komunikasi radio. Proses pelaporan dari armada taksi tentang proses pengantaran konsumen ke tujuan juga masih berupa komunikasi radio. Sistem pelayanan diatas tentu saja kurang efisien sehingga dipandang perlu untuk merumuskan sebuah sistem baru yang dapat membuat sistem pemesanan taksi lebih efisien.  Peningkatan efisiensi pelayanan taksi dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pengoperasian armada taksi, khususnya dengan menggunakan teknologi Internet berbasis jaringan dan perangkat bergerak berbasis Android dan IOS mampu bersaing antara armada transportasi lain yang sudah memanfaatkan teknologi digital pada era modern saat ini.

TERIMAKASIH

Related Documents


More Documents from ""