Tm Sterilisasi.docx

  • Uploaded by: Shania Destira
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tm Sterilisasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 626
  • Pages: 7
Nama: Della Aulia NIM: 175100107111030 Kelas:D Kelompok:D6

III. STERILISASI A. PRE-LAB 1. Apa yang dimaksud dengan sterilisasi? Ada berapa jenis sterilisasi? Sebut dan Jelaskan! Sterilisasi adalah pemanasan pada suhu, waktu dan tekanan tertentu. Pemanasan pada sterilisasi biasanya pada suhu yang tinggi yaitu 121 o C dengan tekanan 15 psi, selama 10 detik atau pada suhu 134 o C (Soeparno, 2011). ß Strilisasi Komersial ( Ditujukan untuk membunuh semua mikroorganisme yang hidup pada suhu penyimpanan normal atau suhu ruang, perlu kita ingat ada beberapa organisme yang juga dapat bertahan pada suhu tinggi.)

Sterilisasi absolut biasanya dicapai dengan pemanasan lembab pada 250 ° l7 (121 ° C)selama lebih dari 15 menit atau yang setara. (Melibatkan penggunaan panas untuk mendestruksi secara total semua mikroorganisme beserta sporanya) Perawatan yang parah seperti itu cenderung sangat berbahaya bagi

kualitas sensorik produk makanan. Untungnya kebanyakan makanantidak perlu sterilisasi absolut untuk menjadi aman dan stabil, dan banyak lagi“sterilisasi komersial” yang lebih ringan dipraktikkan produk makanan

2.

Bagaimana tahapan sterilisasi komersial?

Tahapan sterilisasi komersial yaitu bahan dibersihkan, lalu di blansing, selanjutnya difilling (pemasukkan dalam kaleng), exhausting (pengeluaran udara), lalu dilakukan penutupan kaleng (double seaming), selanjutnya heat sterilisation, lalu rapid cooling,dan yang terakhir product

3.

Sebutkan perubahan karakteristik produk pangan yang disterilisasi?

4.

Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi!

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sterilisasi aniara lain kekentalan larutan, ukuran wadah yang dipakai, volume cairun, dun kepadatan muatan

Nama: Della Aulia NIM: 175100107111030 Kelas:D Kelompok:D6

5.

Jelaskan perbedaan sterilisasi dalam kemasan dan aseptik!

Sterilisasi komersial banyak digunakan untuk proses pengolahan produk pangan sebelum dilakukan proses pengemasan. Produk seperti puding, saus dan pasta adalah contoh produk yang diproses secara aseptik. Peralatan pemindah panas (heat exchanger) biasanya digunakan dalam proses sterilisasi yang diikuti pengemasan aseptik. Pengemasan aseptik produk pangan adalah satu proses sterilisasi produk dengan cara batch atau kontinyu, kemudian diisikan ke dalam kemasan steril pada kondisi aseptik. (waziroh, 2017). Asepting processing adalah metode pembuatan produk steril menggunakan saringan dengan filter khusus untuk bahan obat steril atau bahan baku steril yang diformulasikan dan diisikan ke dalam container steril dalam lingkungan terkontrol

Nama: Della Aulia NIM: 175100107111030 Kelas:D Kelompok:D6

B. tinjauan Pustaka 1. Autoklaf Autoklaf merupakan alat yang digunakan untuk menyeterilkan peralatan kultur, media kulturjaringan, dan media tanam untukperbanyakan bibit. Autoklaf terbuat dari logam atau baja yang mampu menahan panas dengan tekanan uap tinggi (Sunarmi, 2010). Cara penggunaan autoklaf 1.Periksa kondisi air dalam autoklaf, jika kurang tambahkan sampai batas saringan air dalam autoklaf 2.masukkan media yang akan disterilisasi dalam autoklaf 3.tutup rapat autoklaf dan kencangkan baut pengamannya agar tidak ada uap yang keluar, nyalakan autoklaf dan atur waktunya 4.tutup dan kencangkan klep pengaman agar uap air tidak keluar dan suhu dalam autoklaf bertambah, tunggu hingga sterilisasi selesai ditandai dengan bunyi alarm 5.tunggu hingga tekanan dalam komparteme sama dengan udara di lingkungan 6.Buka klep pengaman dan keluarkan botol dari dlam autoklaf dengan hati -hati (Suharjo,2015).

2. Turbidimeter Turbidimeter adalah alat pengujian air yang berfungsi untuk mengukur tingkat kekeruhan air. Air yang keruh akan menyebabkan cahaya yang melewatinya akan mengalami pengurangan intensitas cahaya yang signifikan. Hal tersebut dikarenakan cahaya yang melewati air keruh mengalami penyerapan (absorbsi), pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), dan diteruskan (transmisi)Prinsip kerjanya yaitu dengan cara melewatkan larutan diantara receiver dan transmitter (Sari, 2017).

Nama: Della Aulia NIM: 175100107111030 Kelas:D Kelompok:D6

Nama: Della Aulia NIM: 175100107111030 Kelas:D Kelompok:D6

Nama: Della Aulia NIM: 175100107111030 Kelas:D Kelompok:D6

Nama: Della Aulia NIM: 175100107111030 Kelas:D Kelompok:D6

DAFTAR PUSTAKA Soeparno, dkk.2011. Dasar Teknologi Hasil Ternak. Yogyakarta: UGM Press Sunarmi , Y.I., Saparinto. 2010. Jamur Oleh Skala Rumah Tanga. Depok: Penebar Swadaya Suharjo, Enjo. 2015. Budi Daya Jamur Tiram Media Kardus. Jakarta: PT Agro Media Pustaka

Sari, Zulfiah., dkk. 2017. KARAKTERISASI SENSOR PHOTODIODA, DS18B20, DAN KONDUKTIVITAS PADA RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI KEKERUHAN DAN JUMLAh ZAT PADAT TERLARUT DALAM AIR. Jurnal Fisika dan Aplikasinya. Vol 2 no.2

Related Documents

Tm
June 2020 28
Tm
November 2019 57
Tm
November 2019 61
Tm
November 2019 49
Tm
May 2020 21
Tm-t88iv
October 2019 16

More Documents from ""

Tpp Fbd Paper.docx
April 2020 16
Tm Sterilisasi.docx
April 2020 9
Tm Blanching.docx
April 2020 16
Kelompok 4 Mass Balance
October 2019 22
Lat Soal Animals.docx
December 2019 15