Tipologi Rumah.pdf

  • Uploaded by: Farid Harun
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tipologi Rumah.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 3,603
  • Pages: 17
PROSIDING

KOTA SADAR BENCANA

i

Judul Asli:

KOTA SADAR BENCANA Hak Cipta 2017 dalam bahasa Indonesia

Editor: Husnus Sawab Azrul Sidiq

Desain Sampul: Fakhry Perdana

Buku ini diset oleh Lab. Perencanaan dan Perancangan Kota dan Lab. Desain dan Model Struktur Jurusan Arsitektur dan Perencanaan FT Unsyiah Dengan Microsoft Office 2010 – Arial 11 pt 228 halaman Cetakan Pertama, April 2017

ISBN: 978–602–74128–1-1 Diterbitkan Oleh Lab. Perencanaan dan Perancangan Kota Jurusan Arsitektur dan Perencanaan FT Unsyiah

Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini serta menjual belikannya tanpa izin tertulis dari Lab. Perencanaan dan Perancangan Kota Jurusan Arsitektur dan Perencanaan FT Unsyiah

@ Hak cipta dilindungi Undang-Undang ii

Prosiding

Seminar Nasional Kota Sadar Bencana 11 April 2017 Banda Aceh, Indonesia

Steering Committe: Ir. Azhar A Arif, MT Ir. Mirza Irwansyah, MBA. MLA. PhD Ir. Izziah, MSc. PhD Dr. Ashfa, ST. MT

Direview oleh: Dr. Abdul Munir, ST. MT Dr. Mirza Fuady, ST. MT Dr. Cut Dewi, ST. M.Sc

Disunting oleh: Husnus Sawab, ST. MT

Asrul Sidiq, ST. MSc Desain Sampul oleh: Fakhry Perdana

Diterbitkan Oleh:

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOTA Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh 23111 HP: +62811684801 Email: [email protected] iii

DAFTAR ISI Halaman i ii iii

Kata Pengantar Kata Sambutan Daftar Isi ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH 2 009-2029 PADA KAWASAN BENCANA TSUNAMI KOTA BANDA ACEH 1) 2) 3) Fenny , Mirza Irwansyah , Nizamuddin 1) Magister Ilmu Kebencanaan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala 3) Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala

1-9

ANALISIS KONSISTENSI PROSES LELANG JASA KONSTRUKSI PADA PROYEK PENANGGULANGAN BENCANA ALAM DI SULAWESI TENGAH Tutang Muhtar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu - Sulawesi Tengah

10 – 23

PERAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KOTA SADAR BENCANA DI INDONESIA Elysa Wulandari, Muhammad Haiqal Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Unsyiah

24 – 30

ALTERNATIF HUTAN BAKAU UNTUK PERLINDUNGAN DAERAH PESISIR Cut Azmah Fithri Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh – Lhokseumawe

31 – 36

PENGARUH BENTUK MASJID SATU LANTAI TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN AKIBAT GEMPA DI PIDIE JAYA Burhan Nasution, Sofyan Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Uns yiah

37 – 44

TSUNAMIFRONT CITY (Sebuah Gagasan Kota Sadar Tsunami) Halis Agussaini Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Unsyiah

45 – 51

SUSTAINABILITY IN POST-DISASTER RECONSTRUCTION Laina Hilma Sari, Siti Zulfa Yuzni Architecture and Planning Department, Syiah Kuala university

52 – 58

KAJIAN PERBAIKAN KERUSAKAN STRUKTUR GEDUNG PALANG MERAH INDONESIA CABANG ACEH BARAT AKIBAT GEMPA BUMI Sofyan, Burhan Nasution Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Unsyiah

59 – 68

KONSEP PENGEMBANGAN KOTA SADAR BENCANA DI INDONESIA Bustari dan Elysa Wulandari Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Unsyiah

69 – 75

iii

EVALUASI KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BANDA ACEH PASCA BENCANA Mirza Fuady Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Unsyiah TIPOLOGI RUMAH DI KELURAHAN TOGAFO KOTA TERNATE YANG BERADA PADA KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNG API GAMALAMA 1 2 1 Firdawaty Marasabessy , Edward Rizky Ahadian , M. Adil Husen 1 Program Studi Arsitektur, Universitas Khairun 2 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Khairun IDENTIFIKASI KARAKTER ELEMEN FAÇADE BANGUNAN KUNO DIKAWASAN HERITAGE PEUNAYONG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP UPAYA SOSIALISASI OLEH PEMERINTAH Ardian Ariatsyah Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala UPAYA KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN KAWASAN WAT ARUN SEBAGAI LANDMARK KOTA BANGKOK Nasrullah Ridwan Jurusan Arsitektur dan Perencanaan FT Unsyiah - Banda Aceh KONSEP RUANG TERBUKA BERBASIS MITIGASI BENCANA DI KECAMATAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH 1) 2) Azhar Abdullah Arif , Donny Arief Sumarto 1) Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, FT Universitas Syiah Kuala 2) Program Studi Arsitektur, Universitas Ubudiyah Indonesia PERMODELAN JALUR RUPTURE DAN TSUNAMI DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI (STUDI KASUS GEMPA JEPANG 11 MARET 2011 PUKUL 05.46 UTC) Deassy Siska, Nova Purnama Lisa Universitas malikussaleh TSUNAMI ESCAPE BUILDING SEBAGAI PERWUJUDAN PENERAPAN FUNGSI MENURUT GEOFFREY BROADBENT Armelia Dafrina Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh PENGARUH INTRUSI AIR LAUT AKIBAT TSUNAMI TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DI DAERAH IRIGASI (D.I) KRUENG GEUPU, KECAMATAN LEUPUNG, KABUPATEN ACEH BESAR Susi Chairani Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Unsyiah KINERJA RELAWAN BENCANA ACEH YANG BERAFILIASI PADA ORGANISASI NON PROFIT Elida Syahriati Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala PEMBANGUNAN KOTA DAN BANGUNAN BERSEJARAH PASCABENCANA: SEBUAH TELAAH KRITIS Cut Dewi Staff Pengajar di Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Peneliti di Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya (PPISB) Unsyiah

iv

76 - 86

87 – 95

96 – 102

103 – 111

112 – 120

121 – 130

131 – 138

139 – 148

149 – 155

156 – 165

ANALYZING HAZARD RISK AREA USING GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) TOOLS: A Planning Scheme Project in Noosa Council Queensland Australia Related to Bushfire Hazard Evalina Z., ST, MURP. Jurusan Arsitektur dan Perencanaan FT Universitas Syiah Kuala

PENDEKATAN NORMA DI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT PADA PENCEGAHAN DAN MITIGASI BENCANA TSUNAMI Era Nopera Rauzi Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Unsyiah PENILAIAN KENYAMANAN RUANG KULIAH UMUM UNSYIAH Muslimsyah Jurusan Arsitektur dan Perencanaan FT Unsyiah EVALUASI KINERJA TERMAL HUNIAN PADA RUMAH BANTUAN TSUNAMI PADA BULAN-BULAN PANAS Husnus Sawab, Teuku Ivan Jurusan Arsitektur dan Perencanaan FT Unsyiah THE HERITAGE AREA REVITALIZATION EFFORTS PEUNAYONG BANDA ACEH Muftiadi Jurusan Arsitektur dan Perencanaan FT Unsyiah FAKTOR LAYAK HUNI DAN KESIAPAN PENGHUNI TERHADAP BENCANA DI RUMAH SUSUN KEUDAH, BANDA ACEH Zahriah, Siti Zulfa Yuzni, Husnus Sawab Jurusan Arsitektur dan Perencanaan FT Unsyiah KAJIAN ELEMEN PEMBENTUK CITRA KAWASAN WISATA TSUNAMI ULEE LHEUE Zainuddin, Mirza Mahmud, Irzaidi Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Unsyiah

v

166 - 170

171 – 181

182 – 189

190 – 195

196 – 206

207 – 215

216 – 228

Firdawaty Marasabessy, Edward Rizky Ahadian, M. Adil Husen : ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN…

TIPOLOGI RUMAH DI KELURAHAN TOGAFO KOTA TERNATE YANG BERADA PADA KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNG API GAMALAMA 1

2

Firdawaty Marasabessy , Edward Rizky Ahadian , M. Adil Husen 1 Program Studi Arsitektur, Universitas Khairun 2 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Khairun Email: [email protected]

1

ABSTRAK Permukiman yang berada di kelurahan Togafo merupakan kawasan rawan bencana gunung api. Hal ini berarti bahwa kawasan permukiman ini sangat rentan terhadap dampak dari erupsi gunung api. Kejadian bencana yang pernah melanda kawasan permukiman ini diantaranya adalah abu vulkanik, leleran lava dan banjir lahar dingin. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi tipe rumah tinggal pada permukiman di kelurahan Togafo yang tanggap terhadap dampak erupsi gunung api. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggali informasi secara langsung pada permukiman rawan bencana gunung api. Jumlah sampel rumah yang dipilih berjumlah 9 rumah dengan metode sampling secara acak (random). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua tipologi rumah tinggal yang ada di kelurahan Togafo, yakni tipe rumah tanggap bencana dan tipe rumah tidak tanggap bencana. Persentase jumlah rumah tanggap bencana hanya 20% sedangkan 80% rumah tidak tanggap terhadap bencana gunung api. Kedua tipe rumah tersebut masing-masing memiliki karakteristik bukaan jendela dan ventilasi yang respon terhadap dampak abu vulkanik, bentuk denah mengoptimalkan sirkulasi untuk jalur evakuasi bencana, penggunaan material bangunan respon terhadap dampak abu vulkanik. Kata Kunci: tipologi rumah, permukiman, kawasan rawan bencana, gunung api.

PENDAHULUAN Gunung Gamalama dengan ketinggian 1.715 mdpl melingkupi keseluruhan Pulau Ternate (Kota Ternate). Gunung ini merupakan tipe gunung api stratovolcano kerucut dan tergolong masih aktif. Dari catatan sejarah letusan dari tahun 1538 hingga tahun 2016, masa terjadinya letusan dengan jarak antara letusan memperhatikan interval istirahat minimal 1 tahun dan maksimal 44 tahun berdasarkan data statistik, letusan yang terjadi dalam masa sejarah rata-rata 5,5 tahun. Kecuali letusan yang terjadi dalam tahun 1907 yang mengambil tempat di lereng Timur (letusan samping) dan menghasilkan leleran lava (Batu Angus) hingga ke pantai. Umumnya letusan berupa lotaran-lontaran material lepas vulkanik (berukuran abu hingga bongkah batu) yang sering kali diikuti lontaran bom-bom vulkanik dan pada beberapa letusan diikuti aliran lava. Pada tahun 2011, disaat hujan turun/musim hujan, bahan abu serta bongkah-bongkah batu tersebut membentuk banjir lahar dingin yang menyapu permukiman bantaran sungai (BPBD Kota Ternate, 2011). Erupsi gunung Gamalama semakin meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Berdasarkan karakter letusan maka ancaman bahaya letusan Gunung Gamalama yang terjadi pada tahun 2015 adalah berupa jatuhan hujan abu atau abu vulkanik yang bisa menimbulkan penyakit ISPA dan terganggunya aktifitas 87

Seminar Nasional : Kota Sadar Bencana - April 2017

Firdawaty Marasabessy, Edward Rizky Ahadian, M. Adil Husen : ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN…

masyarakat di kawasan rawan bencana gunung Gamalama yang terdiri dari tiga kawasan. Ketiga wilayah terkena dampak tersebut adalah kelurahan Togafo, kelurahan Loto dan kelurahan Takome. Kelurahan Taogafo adalah wilayah yang terdekat dengan pusat letusan yang berjarak sekitar 3 km dari pusat letusan. Letusan ini mengakibatkan 498 KK atau 1.791 jiwa penduduk dan terdapat rumah yang mengalami kondisi rusak ringan hingga rusak sedang karena dampak abu vulkanik (BPBD Kota Ternate, 2015). Permukiman warga yang berada di Kelurahan Togafo menjadi fokus dalam penelitian ini karena termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) dengan tingkat kerawanan tinggi. Indikator utama permukiman dalam kategori KRB disebabkan karena kondisi geografis yang dekat dengan gunung api, dimana ketinggian kawasan permukiman ini berada pada 250 mdpl. Kerentanan permukiman di kelurahan Togafo terhadap bencana gunung api khususnya dampak abu vulkanik dan banjir lahar, dapat diidentifikasi dari tipologi rumah tinggal warga. Tipologi merupakan sebuah sistem untuk menginterpretasikan variasi bentuk bangunan (Habraken, 1988; Fajria dkk, 2013). Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis tipe-tipe rumah di kawasan rawan bencana gunung api dengan pertimbangan elemen-elemen rumah yang dapat respon terhadap dampak erupsi. Metode Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan menggali informasi secara langsung pada permukiman rawan bencana gunung api. Jumlah sampel rumah yang dipilih berjumlah 9 rumah dengan metode sampling secara acak (random). Teknik pengambilan data dilakukan dengan survei lapangan dan wawancara dengan pemilik rumah. Data empiris bangunan rumah yang dikumpulkan meliputi denah, tampak dan foto-foto rumah, khususnya pada konstruksi bangunan dan bukaan-bukaan ventilasi dan jendela. HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Penelitian Lokasi penelitian pada kawasan permukiman di kelurahan Togafo, kecamatan Pulau Ternate. Luas wilayah Kelurahan Togafo adalah 1,90 km2 yang terbagi dalam 4 Rukun Tetangga (RT) dan 2 Rukun Warga (RW). Jumlah penduduk hingga tahun 2016 sebanyak 797 jiwa dengan jumlah perempuan sebanyak 395 jiwa dan laki-laki sebanyak 402 dengan total jumlah 174 kepala keluarga (BPS Kota Ternate, 2016). Mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani, peternak dan nelayan karena pengaruh kondisi geografis wilayah. Jumlah rumah sebanyak 170 unit yang tersebar pada masing-masing RT, yang sebagian besar adalah rumah permanen. Pola sebaran permukiman kelurahan Togafo memanjang jalan dan berkembang ke arah gunung. Karakteristik pola sebaran permukiman berbentuk cluster dan tidak tertata sehingga bentuk polanya terkesan seperti bentuk acak. Secara geografis, sebelah barat permukiman kelurahan Togafo adalah puncak gunung Gamalama dan sebelah Timur adalah kawasan pesisir. Tingkat kepadatan permukiman ini adalah 420 km/jiwa (BPS Kota Ternate, 2016). Permukiman di kelurahan Togafo berdasarkan peta rawan bencana gunung api (Gambar 3), masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) 1 dan 2. KRB 1 adalah kawasan yang berpotensi tinggi terlanda aliran lava, lahar, tertimpa material jatuhan berupa hujan abu, dan lontaran batu pijar. Luas area KRB 1 di kelurahan ini sekitar 10%. KRB 2 adalah kawasan yang berpotensi Seminar Nasional : Kota Sadar Bencana - April 2017

88

Firdawaty Marasabessy, Edward Rizky Ahadian, M. Adil Husen : ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN…

sedang terlanda awan panas, aliran lava, lontaran batu pijar, hujan abu lebat, hujan lumpur panas, aliran lahar dan gas bearcun. Luas area KRB 2 melingkupi 30% kelurahan Togafo yang terpusat di wilayah sungai. KRB 3 adalah kawasan yang berpotensi rendah terlanda awan panas, aliran lava, guguran lava, lontaran batu pijar dan gas beracun. Wilayah sungai hingga ke arah laut melingkupi 15% dari luas KRB 3.

Gambar 1. Pola Sebaran Rumah Tinggal di Kelurahan Togafo

Gambar 2. Peta Rawan Bencana Gunung Api di Kota Ternate

Tipe rumah tinggal di permukiman kelurahan Togafo diklasifikasikan berdasarkan tipe bangunan yang tanggap terhadap dampak abu vulkanik. Dari total jumlah 170 rumah, terdapat dua tipologi rumah. Kedua tipe tersebut adalah rumah tanggap bencana dan rumah tidak tanggap bencana. Ciri-ciri rumah tanggap bencana diantaranya adalah sirkulasi dalam rumah mudah untuk evakuasi bencana, karakteristik bukaan jendala dan ventilasi tanggap terhadap abu vulkanik, konstruksi dinding tahan terhadap dampak abu vulkanik, konstruksi atap mudah untuk membersihkan bagian penutup atap dari hujan abu. Persentase jumlah rumah tanggap bencana hanya 20% sedangkan 80% rumah tidak tanggap terhadap bencana gunung api. Karakterisasi tipologi rumah tanggap bencana dapat dianalisis pada fasad bangunan, bentuk denah, konstruksi rumah dan jenis bukaan-bukaan pada selubung bangunan. Fasad Bangunan Tipologi bangunan yang paling mudah dikenali dapat dilhat pada bentuk fasad bangunan. Fasad sebagai unsur visual yang pertama diamati dan terdepan bagi sebuah karya arsitektur (Sastra, 2013). Komponen fasad meliputi gerbang dan pintu masuk (entrance), zona lantai dasar, jendela dan pintu masuk ke bangunan, pagar pembatas, atap dan akhiran bangunan, serta tanda-tanda (signs) dan ornamentasi bangunan (Krier, 1983). Fasad menyiratkan mikro kosmos (budaya) disaat bangunan itu dibangun, mendeskripsikan kriteria tatanan dan penataan, serta mengungkapkan tanda (sign) dan ornamentasi maupun dekorasi (Krier, 1988; Arif, 2014). Fasad bangunan pada rumah tinggal di kelurahan Togafo mengekspresikan bentuk yang sederhana dengan mengutamakan fungsi bangunan sebagai tempat hunian. Fasad bangunan pada Rumah F memliki karakteristik tersendiri, dimana bangunan ini merupakan rumah tua yang menjadi ciri khas rumah tradisional di Maluku Utara. Sementara untuk 89

Seminar Nasional : Kota Sadar Bencana - April 2017

Firdawaty Marasabessy, Edward Rizky Ahadian, M. Adil Husen : ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN…

tipe rumah lainnya, fasad mengkaspresikan bentuk rumah modern, meskipun beberapa fasad bangunan masih memperlihatkan bentuk material aslinya.

Rumah A

Rumah D

Rumah G

Rumah B

Rumah C

Rumah E

Rumah H

Rumah F

Rumah I

Gambar 4. Fasad Rumah Tinggal

Fasad rumah dengan memanfaatkan teras depan atau beranda dapat bermanfaat sebagai area penyangga bagi dampak erupsi gunung api. Orientasi rumah yang menghadap langsung ke arah barat, yakni ke arah gunung sangat potensial untuk terkena dampak erupsi abu vulkanik. Fasad rumah yang memiliki teras dengan orientasi bangunan ke arah barat dapat beradaptasi terhadap dampak abu vulkanik, sedangkan fasad rumah tanpa teras tidak demikian. Bukaan ventilasi dan jendela pada fasad bangunan yang tanggap terhadap abu vulkanik hanya tipe bukaan sistem buka-tutup. Bentuk atap pelana yang kebanyakan digunakan oleh rumah warga sangat menunjang turunnya abu vulkanik ketika terjadi hujan, karena kemiringan atap pelana sekitar 30 derajat, sehingga memudahkan aliran hujan yang membawa abu vulkanik tersebut. Bentuk Denah sebagai Jalur Evakuasi Bencana Bentuk denah pada rumah-rumah yang tepat berada di kawasan rawan bencana, seharusnya dirancang agar pola sirkulasi dalam bangunan dapat juga dimanfaatkan sebagai jalur evakuasi bencana. Pola sirkulasi linear, pola grid dan radial sangat baik sebagai jalur evakuasi, karena pola-pola tersebut memudahkan pengguna bangunan untuk cepat sampai di titik kumpul atau keluar dari bangunan. Rumah tinggal di kelurahan Togafo umumnya berlantai satu dengan pola-pola ruang yang simple sehingga pola sirkulasi yang dibentuk memudahkan ruang gerak penghuni di dalam rumah. Bentuk denah pada Gambar 5 mencirikan pola linear, sehingga memudahkan penghuni rumah untuk Seminar Nasional : Kota Sadar Bencana - April 2017

90

Firdawaty Marasabessy, Edward Rizky Ahadian, M. Adil Husen : ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN…

evakuasi diri, kecuali pada denah bentuk 4 terdapat beberapa ruang yang berada dipojok dan jauh dari pintu keluar.

Denah bentuk 1 merupakan tipe rumah tradisional dimana membentuk pola sirkulasi linear sehingga memudahkan untuk jalur evakuasi.

Denah bentuk 2 membentuk pola sirkulasi linear namun masih terdapat jalur belokan sehingga tipe ini masih sedikit sukar sebagai jalur evakuasi.

Denah bentuk 4 dengan pola sirkuasi grid namun bentuk denah agak rumit, karena lokasi pintu keluar berada hanya pada sisi kiri rumah.

Denah bentuk 3 dengan pola linear ke arah horizontal sangat memudahkan untuk jalur evakuasi.

Denah bentuk 5 pola linear dengan dua pintu keluar yang terletak berseberangan memudahkan untuk jalur evakuasi.

Gambar 5. Denah Rumah

Konstruksi Rumah Konstruksi rumah tinggal dapat diidentifikasi dari sistem struktur dan penggunaan material bangunan. Sistem struktur rumah tinggal di kelurahan ini menggunakan sistem struktur rangka kaku dengan pemanfaatan material beton, kayu maupun gabungan dari kedua material tersebut. Rumah tinggal di kelurahan Togafo berdasarkan penggunaan jenis material bangunan dikelompokkan menjadi rumah kayu/papan, rumah beton, dan rumah tradisional. Khusus untuk konstruksi pondasi, masyarakat memanfaatkan batu gunung hasil erupsi gunung Gamalama ratusan tahun yang lalu berupa bongkahan batu 91

Seminar Nasional : Kota Sadar Bencana - April 2017

Firdawaty Marasabessy, Edward Rizky Ahadian, M. Adil Husen : ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN…

angus, yang saat ini dimanfaatkan oleh warga sebagai material pondasi. Di kelurahan Togafo terdapat bongkahan batu besar sisa-sisa erupsi. a. Konstruksi Pondasi

Konstruksi pondasi menggunakan pondasi batu gunung (batu angus) dengan campuran semen dan pasir.

Konstruksi pondasi menggunakan susunan material batu gunung dan kerang. konstruksi pondasi seperti ini masih dijumpai pada rumah tradisional.

b. Konstruksi Lantai

Konstruksi lantai menggunakan material beton. Tipe konstruksi lantai seperti ini banyak dijumpai pada rumah-rumah warga.

Konstruksi lantai menggunakan keramik, tipe dari rumah-rumah modern.

c. Konstruksi kolom dan balok

Konstruksi kolom dan balok menggunakan kayu dimaan pada rumah tradisional memiliki ciri khas tersendiri, karena balok pemikul dibuat horizontal pada bagian tengah dinding.

Seminar Nasional : Kota Sadar Bencana - April 2017

Konstruksi kolom dan balok menggunakan beton dengan tulangan besi.

92

Firdawaty Marasabessy, Edward Rizky Ahadian, M. Adil Husen : ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN… Pada beberapa rumah yang memiliki teras depan, konstruksi kolom untuk penahan beban pada atap bagian teras.

d. Konstruksi Dinding

Konstruksi dinding dari material kayu/papan yang disusun secara horizontal.

Konstruksi dinding (Kalero) dari material bambu ancak dengan bahan pengisi kapur yang telah dibakar merupakan konstruksi dinding pada rumah tradisional.

Konstruksi dinding dari material parket (kayu) yang sudah difinishing.

Konstruksi dinding dari batu beton yang telah diplester dengan semen merupakan ciri rumah modern.

Konstruksi dinding menggunakan batu bata, respon terhadap suhu mikro.

Konstruksi dinding dari batu beton tanpa plesteran.

e. Konstruksi Atap

Penggunaan atap datar dengan material beton juga terlihat pada rumah-rumah modern.

93

Bentuk atap rumah umumnya adalah bentuk atap pelana. Atap pelana mudah dibersihkan dari hujan abu ketika erupsi terjadi.

Seminar Nasional : Kota Sadar Bencana - April 2017

Firdawaty Marasabessy, Edward Rizky Ahadian, M. Adil Husen : ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN…

Konstruksi rangka atap menggunakan material kayu dengan sambungan-sambungan kayu mengikuti bentuk atap pelana.

Material atap hampir seluruh rumah menggunakan material seng.

Karakteristik Bukaan Jendela dan Ventilasi Bukaan berfungsi untuk mengalirkan udara ke dalam ruangan dan mengurangi kelembaban ruangan. Bukaan pada rumah tinggal meliputi jendela dan ventilasi. Khususnya pada kawasan rawan bencana seperti pada permukiman di kelurahan Togafo, jenis atau tipe bukaan dan dimensi bukaan harus diperhatikan. Hal ini mengingat dampak dari erupsi gunung api adalah hujan abu vulkanik. Udara akan mengantarkan material abu vulkanik masuk ke dalam rumah melalui bukaan-bukaan tersebut.

Bentuk Bukaan 1, jendela dan ventilasi dengan material kayu yang dibiarkan terbuka. Tipe bukaan ini tidak tanggap terhadap dampak abu vulkanik.

Bentuk Bukaan 4, ventilasi dan jendela dibuat permanen. Tipe bukaan ini

Bentuk Bukaan 2, ventilasi dan jendela sistem bukatutup yang tanggap terhadap dampak abu vulkanik. Material bukaan menggunakan kayu dan kaca.

Bentuk Bukaan 3, ventilasi terbuka dengan bidang horizontal dan jendela dibuat dengan kaca yang permanen. Tipe bukaan ini tidak tanggap terhadap dampak abu vulkanik.

Bentuk Bukaan 5, tipe ventilasi seperti lubanglubang kecil dan dibiarkan

Bentuk Bukaan 6, merupakan tipe bukaan pada rumah tradisional, dimana jendela juga dapat

Seminar Nasional : Kota Sadar Bencana - April 2017

94

Firdawaty Marasabessy, Edward Rizky Ahadian, M. Adil Husen : ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN… respon terhadap dampak abu vulkanik, namun tidak tanggap terhadap kenyamanan termal.

terbuka, sedangkan jendelanya buka-tutup dengan material kayu-kaca. Tipe bukaan ventilasi ini tidak tanggap terhadap dampak abu vulkanik.

berfungsi sebagai ventilasi. Namun tipe ini tidak tanggap terhadap dampak abu vulkanik.

Gambar 6. Tipe Bukaan Jendela dan Ventilasi

Pada beberapa tipe bukaan yang telah diobservasi, terdapat satu tipe bukaan yang tanggap terhadap dampak abu vulkanik, yakni tipe bukaan ventilasi dan jendela buka-tutup dengan penggunaan material kayu dan kaca. Sementara untuk tipe bukaan yang lainnya tidak dapat berfungsi untuk menghalangi masuknya abu vulkanik karena lubang ventilasi dibiarkan terbuka. Pada Gambar 6 pada Bentuk Bukaan 4, jendela dan ventilasi dibuat permanen sehingga abu vulkanik tidak dapat masuk melalui bukaan ini. Namun demikian tipe bukaan seperti ini tidak dapat mengalirkan udara untuk keluar masuk ke dalam rumah sehingga tidak tercapai kenyamanan termal di dalam rumah. Pada tipe bukaan yang dibairkan terbuka, saat ini warga menutup lubang ventilasi tersebut dengan kertas, koran ataupun plastik. Hal demikian tentunya tipe bukaan tersebut tidak tanggap terhadap dampak abu vulkanik.

KESIMPULAN Tipologi rumah tinggal di kawasan rawan bencana kelurahan Togafo dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yakni tipe rumah tanggap bencana dan tipe rumah tidak tanggap bencana. Persentase jumlah rumah tanggap bencana 15% dan 85% rumah tidak tanggap bencana gunung api. Tipe rumah tanggap bencana memiliki karakteristik, fasad rumah yang memanfaatkan teras dapat dijadikan sebagai penyangga dampak abu vulkanik yang masuk ke bangunan, bentuk denah memudahkan untuk evakuasi bencana, karakteristik bukaan jendala dan ventilasi sistem buka-tutup sehingga tanggap terhadap abu vulkanik, konstruksi dinding tahan terhadap dampak abu vulkanik, dan konstruksi atap pelana mudah untuk membersihkan bagian penutup atap dari hujan abu. Tipe rumah tidak tanggap bencana memiliki karakteristik diantaranya adalah fasade bangunan tanpa teras memudahkan abu vulkanik masuk ke bangunan, bentuk denah menyulitkan untuk evakuasi, penggunaan konstruksi atap datar, bukaan ventilasi dan jendela yang dibiarkan terbuka.

95

Seminar Nasional : Kota Sadar Bencana - April 2017

Firdawaty Marasabessy, Edward Rizky Ahadian, M. Adil Husen : ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN…

DAFTAR PUSTAKA Arif, Burhan. (2014). Perubahan Fasad Rumah di Perumahan Woningpark Gergaji Semarang. Jurnal Teknik Vol. 35 Edisi 2 Tahun 2014 : 1-7. Badan Penaggulangan Bencana Daerah [BPBD] Kota Ternate. (2011). Laporan Kebencanaan di Kota Ternate Tahun 2011. Badan Penaggulangan Bencana Daerah [BPBD] Kota Ternate. (2015). Laporan Kebencanaan di Kota Ternate Tahun 2015. Badan Pusat Statistik [BPS] Kota Ternate. (2016). Kecamatan Pulau Ternate Dalam Angka 2016. Fajria, M. Nisa., Harus, Ismet. B., Siregar, M. Jehansyah. (2013). Tipologi Rumah di Lahan Ilegal, Studi Kasus: Kampung Beting Remaja-Jakarta Utara. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013: 19-24. Krier, Rob. (1983). Komposisi Arsitektur. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sastra, M. Suparno. (2013). Insirasi Fasad Rumah Tinggal. Yogyakarta: Penerbit C.V. Andi Offset.

Seminar Nasional : Kota Sadar Bencana - April 2017

96

Related Documents


More Documents from ""

Tipologi Rumah.pdf
November 2019 15
File.pdf
November 2019 11
Urolithiasis.pdf
May 2020 27
Surat Editor.docx
November 2019 43
Wartsila 2007.pdf
December 2019 48