TIM SUKSES MENCARI PANGGUNG POLITIK DI PILPRES 2019 Alangkah lucu negeri ini yang di tinggali para politikus pencari muka di hadapan rakyat, di tengah gemuruhnya menyambut pesta demokrasi atau pemilihan presiden dan wakil presiden 2019, semakin banyak polemik yang mendera negeri, mulai dari permasalahan permasalahan internal dan eksternal terkait menyambut pilpres 2019, permasalahan tersebut dapat berupa desas desus makar dan permasalahan antara kubu dua calon tim sukses dalam menyukseskan masing masing calon yang di usungkannya. Saya mengangkat tema ini karena ter inspirasi dari berbagai perdebatan yang terjadi di stasiun stasiun tv negeri dan swasta antara kedua tim sukses saling menjatuhkan di hadapan para rakyat, atau mencari pembenaran pembenaran untuk mencari perhatian rakyat banyak, bukannya memaparkan visi dan misi dari calon yang diusungkannya atau proses kebijakan yang dia lakukan setelah terpilih nantinya mereka justru saling mencari kesalahan antara dua kubu tersebut untuk menjatuhkan di hadapan rakyat banyak. Satu peristiwa yang coba saya akan angkat dalam peristiwa yang lalu adalah kasus penganiayaan kepada salah satu politikus wanita yaitu Ratna sarumpait yang diduga dianiyaya oleh salah satu kubu calon, namun ada salah satu kubu calon yang memanfaatkan momen tersebut untuk mencari panggung politik di tengah kasus yang mendera ratna sarumpait tersebut, salah satu pasangan tersebut justru membawa wartawan di untuk meliput kasus tersebut, kalau menurut saya misalnya benar penganiayaan tersebut dilakuakan maka bawalah korban penganiayaan tersebut ke rumah sakit bukannya malah membawa wartawan untuk mencari simpati masyarakat banyak. Dalam salah satu berdebatan di stasiun tv swasta atau stasiun tv kompas salah satu pembicara dari partai solidaritas Indonesia atau di singkat PSI diwakali oleh ketua dpp partai tersebut dalam salah satu pendapat yang di keluarkannya dia mengkritisi kedua tim sukses yang sibuk mencari nama didepan umum dan saling menjatuhkan satu sama lain, bukannya memaparkan visi dan misi yang benar untuk kedepannya dalam rangka membangun negeri dan mensejahterakan rakyat Indonesia justru mereka saling sikut menyikut dalam menyambut pilpres 2019. Saya menghimbau kepada seluruh tim sukses dari pasangan calon nomor urut 2 prabowo sandi dan nomor urut 1 jokowi ma’aruf amin agar mengarahkan masing masing tim suksesnya kepada jalur yang benar dalam mencari suara rakyat dan tidak
menggunakan cara cara kotor untuk menjatuhkan lawan politiknya, karena dalam berpolitik kami sebagai mahasiswa selain belajar tentang akademik dan ekstrakulikuler kami juga sedang meniru apa yang dilakukan oleh para politikus politikus negeri ini, jadi saran saya kepada para politikus politikus negeri ini agar tetap netral dan tetap adil supaya kami sebagai mahasiswa dapat meniru cara berpolitik yang baik dan benar sebab segala yang terjadi di pemerintahan Indonesia saat ini kami sedang memantau perkembangan terkini. Satu lagi dalam menyambut pemilihan presiden 2019 saya menghimbau kepada seluruh segenap tim sukses dari kedua pasangan calon untuk tidak menyebarkan isu isu yang dapat merusak kehangatan kewarganegaraan, isu disini yang saya maksud adalah isu saraah atau penghinaan tentang agama yang di anut suatu kelompok masyarakat karena itu dapat merusak kestabilan dan dapat memecah umat beragama dan dapat menimbulkan konflik yang besar karena berbicara tentang agama adalah berbicara tentang keyakinan dan kepercayaan suatu umat beragama. contoh peristiwa yang saya akan angkat adalah peristiwa 212, peristiwa tersebut adalah peristiwa besar yang akan di ingat umat islam karena peristiwa tersebut adalah suatu bentuk penolakan atau bentuk pendesakan terhadap kepolisian atau segenap aparat hukum untuk dapat bersikap netral dan dapat menjalan proses hokum yang benar terkait penistaan agama yang di duga di lakukan oleh salah satu mantan gubernur DKI JAKARTA Basuki djahaja purnama atau sering dipanggil ahok. Dalam kasus ini dia di duga menghina salah satu ayat al quran dalam salah satu pidato kampanyenya di daerah kepulauan seribu. Demikian opini atau tugas final saya, semoga dapat menarik minat pembaca dan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca opini ini, dan dapat menyikapi permasalahan yang terjadi di negeri ini.