Teknol. & Industri Kom/Kuliah 6
Prof. M. Alwi Dahlan, PhD
Teknologi Film: Dari Kuda Terbang.. {
{ { { {
{
2007/2008
Komponen teknis: tempat produksi (on location/ studio) kamera, studio), kamera media, media format gambar, gambar suara, suara perangkat editing, proyektor, teater Kamera: mekanisme, lensa (biasa,zoom), speed; profesional, kamera amatir, handycam Format:35mm (teater), 16mm (non teater), 8mm (amatir); proporsi (standar)ÆcinemascopeÆ360 Durasi: pendek (1-5 menit) Æfull length (90-120) Suara: bisu Æmusik lokal ÆbicaraÆ lengkap (incl. background musik background, musik, dsb.) dsb ) Æ stereo (8 (8-16 16 track); terpisah dari film/dubbing Æ magnetic strip Wahana pertunjukan: nickelodeon; bioskop; rumah; outdoor (misbar, drive in), cinemax
TIK/Kuliah 6
1
Teknologi & Industri Media: Film dan Video Prof. M. Alwi Dahlan, PhD
Kuliah Teknologi & Industri Komunikasi: 6 Pasca Sarjana Manajemen Komunikasi UI Semester Genap 2007/2008
Sem. genap 2007/2008
1
Teknol. & Industri Kom/Kuliah 6
Prof. M. Alwi Dahlan, PhD
Ekonomi dan industri perfilman {
{
{
{
2007/2008
Proses/kompetisi panjang. Praprod: ide (0000an) Æ skenario (000an)Æproduksi (450-500) Æperebutan jalur exhibisi Life & afterlives: teater (waktu pendek) video (rental, retail) Ænarrowcasting (pay perview, VOD, hotel, airplanes)Æ broadcasting (cable, TV) Æ downloadables Pasar global strategis. Film US: pasar domestik utk BOP, keuntungan: international distribution rights + citra/diplomasi publik (Cf. Kasus quota garmen RI di AS vs. q g quota film AS di RI)) Ekonomi tinggi: hi mind space cost (biaya prod. $50-$70M, marketing $30-50M), hit hanya 1 film per minggu. Strategi: star system diperluas, mergers, akuisisi, penekanan jalur distribusi afterlives; konsentrasi kekuasaan oligopolis dengan/ sebagai perusahaan media internatl. TIK/Kuliah 6
3
Film vs. Media Televisi {
{ { { { { 2007/2008
Sem. genap 2007/2008
Film vs. TV. Batasi tayangan film di TV ((mulanya y semua film,, kemudian film B & film lama pd jam sepi penonton) Æ TV: sinetron berwarna Æ Film: warna, cinema scope Æ TV: film khusus full length Redefinisi khalayak. Dewasa Æ generasi muda, remaja/anak; musim panas/libur Film blockbuster, biaya tinggi Pasar teater & televisi LN. LN (Tapi hadapi tantangan India, Hongkong, Cina) Sinergi: produksi film/serial khusus untuk jaringan Tv Perombakan teaters Æ cineplex TIK/Kuliah 6
4
2
Teknol. & Industri Kom/Kuliah 6
Prof. M. Alwi Dahlan, PhD
Media Video: Kompetisi & Sinergi {
{
{
{
2007/2008
Betamax (awal 70an):expansi teknologi rekaman TV professional Sony utk amatir; tidak beri lisensi p d p pada pabrikan b ik n llain. in S Sasaran: n k kantor, nto penonton ulang TV, pendidikan. Dampak: pasar copy film gelap, sinema TV desa India, usaha rental informal Asia. Terlibat soal hakcipta industri film/TV VHS (mid 70an). Kapasitas lebih tinggi dari Beta, beri lisensi VHS pd perus lain, capai kesepakatan legal dgn industri film utk menjadi media afterlives film, dorong usaha sales & rental video di AS VHS ontime: zaman permissif di Barat, Barat industri film “dewasa” diterima masyarakat, terbukanya pasar keluarga/rumahtangga (pasar amplop cokelat) dgn kemunduran bioskop XXX Perkembangan menjelang Abad 21: Videocam, Laser Disk, VCD, CD, DVD TIK/Kuliah 6
5
Trend Perkembangan Mutakhir Film: konfrontasi teknologi analog seluloid vs. g dlm semua tahap: p p produksi,, distribusi,, digital exhibisi (a.l. soal hakcipta, pengamanan) { Masalah perubahan perangkat analog vs. digital (pemancar, studio, pes. penerima, pemutar), a.l. HD-DVD vs. Blu-Ray (Sony); solusi LG & Xbox 360 game video console (Blu-Ray + HD-DVD) { Berkembangnya saluran pengiriman video secara online: video portal, Web video store, teknologi pembatas pemutaran (tidak dpt didownload ke DVD, terhapus dalam batas waktu/pemutaran) { User-generated video (MySpace, YouTube, dsb.) vs industri pembuatan film/video { Perangkat pemutar video baru, ump. iPhone Jadi: bagaimana video dan film masa depan? {
2007/2008
Sem. genap 2007/2008
TIK/Kuliah 6
6
3