Tgs Antok Keperawatan Komunitas Pda Lansia.docx

  • Uploaded by: juldewisgh dewi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tgs Antok Keperawatan Komunitas Pda Lansia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,991
  • Pages: 21
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

KELOMPOK 3 :

1. HERIBERTUS ERIK

KP.16.01.141

2. HILDEGARD W.D

KP.16.01.142

3. JULDEWI S.G HAWAN

KP.16.01.144

4. FRODIANE R. P. LOYA

KP.16.01.139

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1) STIKES WIRAHUSADA YOGYAKARTA TAHUN 2018/2019

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,untuk kedepnnya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadil lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,kami yakin masih banyak kekuranagan dalam makalah ini,oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, Desember 2019

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 B. Rumusan masalah ........................................................................................................... 2 C. Tujuan ............................................................................................................................. 2 BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................................................... 3 A. Definisi ............................................................................................................................ 3 B. Pengelompokkan usia lanjiut .......................................................................................... 3 C. Ciri ciri usia lanjut .......................................................................................................... 4 D. Masalah Kesehatan pada Lansia ..................................................................................... 4 BAB II ASUHAN KEPERAWATAN....................................................................................... 6 A. Pengkajian ....................................................................................................................... 6 B. Diagnosa keperawatan .................................................................................................... 9 C. Rencana asuhan keperawatan ....................................................................................... 10 D. Implementasi ................................................................................................................. 14 E. Evaluasi ......................................................................................................................... 14 BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 16 A. Kesimpulan ................................................................................................................... 16 B. Saran ............................................................................................................................. 16 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

iii

iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

serta

keberhasilan

pembangunan dibidang kesehatan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan yang terlihat dari Angka Harapan Hidup ( AHH ). Pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia ( Lansia ) di Indonesia tercatat sebagai paling pesat di dunia dalam kurun waktu tahun 1990 – 2025. Jumlah lansia sekitar 16 juta orang akan menjadi 22,5 juta pada tahun 2020 atau sebesar 11.37 % dari jumlah penduduk. Semakin bertambahnya penduduk usia lanjut betambah pula penderita golongan ini memerlukan pelayanan kesehatan berbeda dengan segmen populasi lain. Populasi lanjut usia dimanapun selalu menunjukan morbiditas dan martalitas yang lebih tinggi dibandig populasi lain. Oleh karena itu asuhan keperawatan distabilitas yang tinggi pada segmen populasi ini selalu membutuhkan derajat keperawatan yang tinngi. Pengetahuan perawatan lansia, baik oleh keluarga maupun lembaga sosial lainnya masih sangat kurang memadai. Pada hakikatnya menjadi tua itu merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui 3 tahap kehidupan yaitu : masa anak, masa dewasa dan masa tua, 3 tahap ini berbeda baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran secara fisik maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit

yang mengendur, rambut

memutih, penurunan pendengaran,

pengelihatan, gerakan menjadi lambat, kelainan berbagai organ vital, sensitivitas, emosional meningkat dan kurangnya gairah. Keperawatan pada usia lanjut merupakan bagian dari tugas dan propesi keperawatn yang memerlukan berbagai keahlian dan keterampilan yang spesifik, sehingga dibidang keperawatan pun saat ini ilmu keperawatan lanjut usia berkembang menjadi satu spesialisasi yang mulai berkembang. Menurut Anderson & Judith (2006), pemahaman menyeluruh terhadap isu yang dihadapi lansia di komunitas yang mencoba mempertahankan kemandirian di komunitasnya sendiri dan suatu landasan membangun komunitas, sehingga lansia komunitas tersebut merasa puas dalam menjalani hidupnya.

1

B. Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud dengan lansia? 2. Bagaimana dengan pengelompokkan batas usia lansia? 3. Apa saja ciri ciri lansia? 4. Apa saja masalah yang terjadi pada lansia? 5. Bagaimana dnegan proses keperawatan pada lansia? C. Tujuan 1. Agar mahasiswa dapat memahami dengan lansia 2. Agar mahasiswa dapat memahami pengelompokkan batas usia lansia 3. Agar mahasiswa dapat memahami ciri ciri lansia 4. Agar mahasiswa dapat memahami masalah yang terjadi pada lansia 5. Agar mahasiswa dapat memahami proses keperawatan pada lansia?

2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi Menurut Mubarak (2012), lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial, perubahan ini akan memberikan pengaruh pada semua aspek kehidupan, termasuk kesehatan, Menurut Notoatmodjo (2007), usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang bertahap mengalami suatu proses perubahan bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) dalam buku Notoatmodjo (2007) , lansia adalah tahap masa tua dalam perkembangan individu batas usia 60 tahun ke atas. B. Pengelompokkan usia lanjiut Menurut Notoatmodjo (2007), Departemen Kesehatan membuat pengelompokkan lansia, seperti berikut : 1. Kelompok pertengahan umur, dalam masa virilitas yaitu masa persiapan usia lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematang jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok Usia Lanjut Dini, dalam masa prasenium yaitu kelompok yang memasuki usia lanjut (55-64 tahun). 3. Kelompok usia lanjut, dalam masa senium (65 tahun ke atas). 4. Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi, berusia lebih dari 70 tahun atau kelompok usia lanjut yang hidup sendiri, terpencil, menderita penyakit berat atau cacat. Sedangkan menurut WHO lanjut usia dikelompokkan sebagai berikut: 1. Usia pertengahan (middle age) adalah kelompok usua 45-59 tahun. 2. Usia lanjut (erderly) adalah kelompok usia antara 60-70 tahun. 3. Usia lanjut tua (old) adalah kelompok usia antara 75-90 tahun. 4. Usia sangat tua (very old) adalah kelompok usia di atas 90 tahun.

3

C. Ciri ciri usia lanjut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu Menurut: 1. Usia lanjut merupakan periode kemunduran. Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi. 2. Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas. Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh pendapatpendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise iu seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendadapatnya daripada mendengarkan pendapat orang lain. 3. Menua membutuhkan perubahan peran. Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan. 4. Penyesuaian yang buruk pada lansia. Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk. D. Masalah Kesehatan pada Lansia Menurut Notoatmodjo (2007), aspek kesehatan pada lansia ditandai dengan adanya perubahan faali akibat proses menua, meliputi : 1. Gangguan penglihatan biasanya disebabkan oleh dengenerasi makular senilis, katarak, dan glaukoma. 2. Gangguan pendengaran biasanya meliputi presbikusis (gangguan pendengaran pada lansia) dan gangguan komunikasi. 3. Perubahan komposisi tubuh, dimana bertambahnya usia maka massa bebas lemak berkurang 6,3% berat badan perdekade seiring dengan penamban massa lemak 2% perdekade. Masa air mengalami penurunan sebesar 2,5% perdekade. 4

4. Saluran cerna, dimana bertambahnya usia maka jumlah gigi berangsur-angsur berkurang karena tanggal atau ekstraksi atas indikasi tertentu sehingga mengurangi kenyamanan makan serta membatasi makanan yang dapat di mak

5

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian a. Identitas/ data biografi klien Nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan terakhir, golongan darah, agama, status perkawinan, alamat, nomor telepon, jenis kelamin, orang terdekat yang dapat dihubungi, hubungan dengan lansia, serta alamat dan jenis kelamin orang/ keluarga tersebut. b. Riawayat keluarga 1) Pasangan: nama, masih hidup atau sudah meninggal, umur, alamat, satatus kesehatan, pekerjaan, penyebab kematian jika sudah meninggal dan tahun meninggal 2) Anak: nama, masih hidup atau sudah meninggal, alamat penyebab kematian jika sudah meninggal dan tahun meninggal. c. Riwayat pekerjan Status pekerjan saat ini, pekerjan sebelumnya, sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan, alamat pekerjan, jarak tempat kerja dari rumah, dan alat transportasi yang digunakan. d. Riwayat lingkungan hidup Tipe tempat tinggal atau panti, jumlah kamar, jumlah tingkat, jumlah orang yang tinggal dirumah/ panti, derajat privasi, tetangga terdekat, alamat dan nomer telepon, serta kondisi panti. e. Riwayat rekreasi Hobby atau minat, keanggotan organisasi, libur perjalanan, dan kegiatan di panti. f. Sumber atau system pendukung yang digunakan Dokter/perawat/ bidan/fisioterapi rumah sakit klinik, jarak dari rumah panti, pelayan kesehatn dari rumah panti jaraknya, makanan yang diantarkan dan perawat sehari-hari oleh keluarga g. Kebiasaan ritual Agama yang dianut klien, kebiasan ibadah, kepercayaan serta kebiasan makan. Berkaitan dengan keyakinan agama yang dimiliki dan sejauh mana keyakinan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari lansia. 6

Hal-hal yang perlu dikaji antara lain: 1) Apakah lansia teratur melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya; 2) Apakah lansia teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan ( misalnya pengajian, penyantunan anak yatim, atau fakir miskin, tahlilan, dan lain-lain); 3) Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah, apakah dengan berdoa atau banyak mengeluh. 4) Apakah lansia terlihat sabar dan tawakal. h. Status kesehatan saat ini Status kesehatan setahun terakhir keluhan kesehatn utama, penegetahuan/ pemahaman, penatalaksanan masalh kesehatan, derajat keseluruh fungsi relative terhadap masalh kesehatan dan diagnosis medis. i. Status kesehatan masa lalu Penyakit masa kanak-kanak; penyakit serius tau kronis ; terutama perawatan dirumah sakit, operasi dan riwayat obstertik. j. Psikologis Dilakukan saat berkomunikasi dengan klien, untuk mengetahui fungsi kognitif, termaksuk daya ingat, proses piker, alam perasaan, orientasi terhadap raealitas, dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Serta perubahan perubahan yang umum terjadi antara lain : 1) Penurunan daya ingat 2) Proses piker lambat 3) Adanya perasan sedih 4) Merasa kurang perhatian Hal hal perlu dikaji dalam aspek pisikologis, yaitu : 1) Apakah mengenal masalh masalah utama 2) Apakah optimis memandang suatu kehidupan 3) Bagaimana sikapnya terhadap peroses penuaan 4) Aakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak 5) Bagaimana cara mengatasi masalah atau stres yang dialami 6) Apakah mudah untuk menyesasuaikan diri 7) Apakah lansia pernah mengalami kegagalan 8) Apakah harapan disaat ini dan dimasa akan datang. 7

k. Social ekonomi Dalam pengkajian social ekonomi, pertanyaan yang diajukan pada klien diantaranya adalah sebagai berikut 1) Bagaimana lansia membina keakraban dengan teman sebaya maupun, dengan lingkungan dan bagaimana keterlibatan lansia dalam organisasi sosial 2) Penghasilan yang diperoleh 3) Perasaan sejahtera dalam kaitanya dengan social ekonomi 4) Hal-hal yang perlu dikaji antara lain 5) Kesibukan lansia mengisi waktu luang 6) Dari mana sumber keungan diperoleh 7) Dengang siapa ia tinggal 8) Kegiatan organisasi social apa yang diikuti lansia 9) Bagaimana pandangan lansia terhadap lingkungannya 10) Berapa sering lansia berhubunga dengan orang lain diluar rumah 11) Siapa saja yang biasa mengunjunginya 12) Seberapa besar ketergantungannya 13) Apakah dapat menyalurkan hobby atau keinginan dengan fasilitas yang ada l. Kognitif Mengkaji kondisi kognitif lansia, apa daya ingat lansia mengalami penurunan, mudah lupa, masih mengingat hal-hal yang terjadi di masa lalu, dll. m. Status mental Mengkaji kondisi status mental lansia, apakah lansia mudah tersinggung, emosi lansia labil/ stabil. n. Pemeriksaan Fisik Perawat memeriksa bagaimana tanda-tanda vital lansia; berat badan lansia; memori dan tingkat orientasi lansia; (terhadap orang, tempat, dan waktu); kebutuhan lansia; dan pola tidur lansia. Pengkajian pada system tubuh diantaranya adalah sebagai berikut. 1) System integument/ kulit: amati kulit lansia, adakah jaringan parut, keadaan rambut, kuku, kebersihan lansia secara umum, dan gangguan-gangguan lain yang umum pada kulit.

8

2) System respirasi : bagaimana dengan pernfasan lansia, adakah gangguan pada system pernafasan, adakah sesaknafas, apakah menggunakan alat bantu, apakah terdengar ronkhi, wheezing, dll. 3) System musculoskeletal: amati kondisi lansia apakah terdapat kontraktur pada sendi, bagaimana dengan tingkat mobilitasnya, adakah gejala atau tanda kifosis, dan adanya gerakan sendi yang terbatas. 4) System kardiovaskuler: adakah keluhan pusing, sakit kepala, tanda edema pada ekstremitas bawah dan ekstremitas atas, pembengkakan pada vena jugularis, sirkulasi darah perifer, warna serta kehangatannya. 5) System gastrointestinal: adakah keluhan mual, muntah, bagaimana asupan dietnya, status gizi secara umum, kondisi lansia saat makan dikunyah atau langsung ditelan, keadaan gigi, adakah bising usus, tanda distensi abdomen, gangguan konstipasi atau obstipasi, serta diare atau tanda inkontinensia alvi. 6) System perkemihan: bagaimana dengan warna dan bau urine, adakah distensi kandung kemih, tanda disuri, poliuri, anuria, inkontinensia uri, frekuensi urine, dan tanyakan berapa pemasukan dan pengeluaran cairan lansia. 7) System persarafan: apakah ada paralisis, parese/ hemiplegi, dan lain-lain. 8) System sensorik; penglihatan: penglihatan tidak terlalu jelas atau kabur; berapa

jarak

pandang

(untuk

melihat,

membaca,

atau

menulis).

Pendengaran: bagaimana pendengaran lansia apakah ada menurun. Pengecapan:

bagaimana

kemampuan

lansia

mengunyah

makanan.

Penciuman: adakah gangguan penciuman terhadap bau-bauan. B. Diagnosa keperawatan 1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu dalam memasukkan, memasukan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena factor biologi. 2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama, terbangun lebih awal atau terlambat bangun dan penurunan kemampuan fungsi yng ditandai dengan penuaan perubahan pola tidur dan cemas 3. Inkontinensia urin fungsional berhubungan dengan keterbatasan neuromuskular yang ditandai dengan waktu yang diperlukan ke toilet melebihi waktu untuk menahan pengosongan bladder dan tidak mampu mengontrol pengosongan 9

4. Kelelahan b.d kondisi fisik kurang 5. Kerusakan Memori b.d gangguan neurologis C. Rencana asuhan keperawatan No

Diagnosakeperawat

Intervensi (nic)

Tujuan (noc)

an

1.

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu dalam

Status nutrisi

Manajemen ketidakteraturan makan

Setelah dilakukan

(eating disorder

intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien diharapkan mampu:

a. a. Kolaborasi dengan anggota

memasukkan, memasukan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena factor biologi.

tim kesehatan untuk memuat

1. a. Asupan nutrisi tidak

perencanaan perawatan jika

bermasalah

sesuai.

2. b. Asupan makanan dan cairan tidak bermasalah

management)

b. b. Diskusikan dengan tim dan pasien untuk membuat target

3. c. Energy tdak

berat badann, jika berat badan

bermasalah

pasien tdak sesuia dengan usia

4. d. Berat badan ideal

dan bentuk tubuh. c. C. Diskusikan dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori setiap hari supaya mencapai dan atau mempertahankan berat badan sesuai target. d. d.Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien e.

10

2.

Gangguan

pola

tidur berhubungan dengan

insomnia

dalam waktu lama, terbangun

lebih

awal atau terlambat bangun

dan

penurunan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan dapat memperbaiki pola tidurnya dengan criteria : a. Mengatur jumlah jam tidurnya

kemampuan fungsi

b. Tidur secara rutin

yng

ditandai

c. Miningkatkan pola

dengan

penuaan

perubahan

pola

tidur dan cemas

tidur d. Meningkatkan kualitas tidur

11

Peningkatan Tidur a. Tetapkan pola kegiatan dan tidur pasien b. Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya c. Jelaskan pentingnya tidur selama sakit dan stress fisik

3

Inkontinensia urin

.

fungsional

Perawatan Inkontinensia

intervensi keperawatan

Urin

selama 3×24 jam

berhubungan

diharapkan pasien

dengan keterbatasan

neur

omuskular

yang

ditandai

Setelah dilakukan

dengan

waktu

yang

mampu :

a. Monitor eliminasi urin b. Bantu klien mengembangkan sensasi

a. Kontinensia Urin b. Merespon

keinginan BAK. c. Modifikasi baju dan lingkungan untuk

diperlukan ke toilet

dengan cepat

memudahkan klien ke

melebihi

waktu

keinginan buang

toilet.

menahan

air kecil (BAK).

untuk

pengosongan

c. Mampu

d. Instruksikan pasien untuk mengonsumsi air

bladder dan tidak

mencapai toilet

minum sebanyak 1500

mampu mengontrol

dan

cc/hari.

pengosongan

mengeluarkan urin secara tepat waktu. d. Mengosongkan bladde dengan lengkap. e. Mampu memprediksi pengeluaran urin.

12

4

Kelelahan kondisi

b.d fisik

Setelah

intervensi keperawatan selama

kurang

dilakukan

2X24

jam

diharapkan pasien dapat :

kebutuhan istirahat b. Lelah berkurang c. Penampilan meningkat

Dx.

Kerusakan

Memori b.d

Orientasi Kognitif Setelah dilakukan

gangguan

neurologis

a. Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi yang adekuat

a. Peningkatan

5

Energy Management

intervensi keperawatan

b. Tentukan keterbatasan fisik pasien c. Tentukan penyebab kelelahan d. Bantu pasien untuk jadwal istirahat

Pelatihan Memori ( Memory Training ) a. Stimulasi memory dengan

selama 2X24 jam

mengulangi pembicaraan

diharapkan pasien dapat :

secara jelas di akhir

a. Mengenal diri sendiri b. Mengenal orang atau hal penting c. Mengenal tempatnya sekarang d. Mengenal hari, bulan, dan tahun dengan benar

13

pertemuan dengan pasien. b. Mengenang pengalaman masa lalu dengan pasien. c. Menyediakan gambar untuk mengenal ingatannya kembali d. Monitor perilaku pasien selama terapi

D. Implementasi 1. Menumbuhkan dan membina hubungan yang baik dan saling percaya 2.

Menyiapkan lingkungan yang kondusif (aman, nyaman) dan memelihara keselamatan

3.

Meningkatkan rangsangan persepsi dan sensori (melalui tulisan, gambar yang jelas)

4.

Mempertahankan dan melatih orientasi realitas (terhadap waktu, tempat dan orang)

5.

Memberikan perawatan untuk meningkatkan sirkulasi darah (posisi duduk/tidur, melonggarkan pakaian, massage, aktifitas fisik)

6.

Memberikan perawatan terhadap kebutuhan oksigenasi (latihan batuk efektif, mengeluarkan sekret, clapping, latihan nafas dalam dan memberikan oksigen)

7.

Memberikan perawatan terhadap kebutuhan nutrisi dan cairan (diit khusus usia lanjut, mudah cerna, cukup cairan dan mineral, tinggi kalori dan protein, banyak sayur dan buah)

8.

Memberikan perawatan terhadap kebutuhan eliminasi (latihan otot dasar panggul, pemasangan cateter, pemberikan huknah)

9.

Memberikan perawatan terhadap kebutuhan personal higiene ( membantu aktifitas mandi,gosok gigi/perawatan mulut, cuci rambut, ganti baju, berhias, memelihara kebersihan kuku)

10. Memberikan latihan fisik dan fisio terapi 11. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan gerak/berpindah (menyediakan alat bantu jalan dan melatih) 12. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan psikososial (manajemen stress, melatih koping yang efektif, membimbing perubahan pola hidup, dan dukungan sosial) E. Evaluasi Evaluasi yang diharapkan dari masalah yang ada pada klien yaitu ; 1. Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi 2. Perawatan diri terpenuhi 3. Klien dapat memenuhi dan meningkatkan kebutuhan tidur

14

4. Klien mampu mempertahankan dan melatih orientasi realitas (terhadap waktu, tempat dan orang) 5. Klien mampu memenuhi kebutuhan eliminasi

15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Menurut Mubarak (2012), lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial, perubahan ini akan memberikan pengaruh pada semua aspek kehidupan, termasuk kesehatan, Menurut Notoatmodjo (2007), usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang bertahap mengalami suatu proses perubahan bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) dalam buku Notoatmodjo (2007) , lansia adalah tahap masa tua dalam perkembangan individu batas usia 60 tahun ke atas. Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial, perubahan ini akan memberikan pengaruh pada semua aspek kehidupan, termasuk kesehatan. Ada beberapa pengelompokkan lansia. Dimana pada kondisi lansia terjadi perubahan-perubahan sesuai dengan usianya. Terdapat peranan perawat dalam tiga pencegahan terhadap lansia. Sebagai perawat kita harus tetap melakukan asuhan keperawatan komunitas pada lansia secara holistik di mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi hingga evaluasi. B. Saran Sebagai perawat kita harus tetap melakukan asuhan keperawatan komunitas pada lansia secara holistik di mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi hingga evaluasi.

16

DAFTAR PUSTAKA Mubarak, Wahit Iqbal,dkk.(2009).Ilmu Keperawatan Komunitas Buku 2.Jakarta:Salemba Medika

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk.(2012).Imu Keperawatan Komunitas 2.: Konsep dan Aplikasi. Jakarta:Salemba

Anderson, Elizabeth T & Judith McFarlane.(2006).Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik Edisi 3.Jakarta:EGC

NANDA NIC-NOC.(2015).Aplikasi Auhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC.Yogyakarta:Percetakan Publishing Yogyakarta

Notoatmodjo Soekidjo.(2007).Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta:Rineka Cipta

17

Related Documents

Pda
November 2019 21
Tugas Keperawatan Komunitas
November 2019 25
Pda
May 2020 20
Pda
April 2020 18

More Documents from ""