TEORI MANAJEMEN
Disusun untuk memenuhi tugas Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan
DR. dr. NOER BAHRI NUR, MPH
Disusun Oleh : Yohanis Siahaya, S.Kep
NPM : 2018.14.005
JURUSAN S2 ADMINISTRASI TERAPAN PELAYANAN KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LAN MAKASSAR 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat~NYA lah, sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teori Manajemen. . Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan banyak pihak untuk itu penyusun ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. DR. dr. Noer Bahri Nur, MPH selaku dosen pada STIA LAN Makassar
2. Seluruh teman-teman Jurusan Administrasi Pembangunan Konsentrasi Administrasi Pelayanan Kesehatan Angkatan 2018 Ganjil STIA LAN Makassar
3. Kepada seluruh pihak yang membantu terselenggaranya makalah ini
Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk kesempurnaan penulisan yang akan datang. Atas perhatian dan penghargaan terhadap makalah ini Penyusun mengucapkan terimakasih.
Makassar, Maret 2019
Penyusun
ii
DAFTAR ISI Hal. COVER KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I.
Pendahuluan
1
BAB II.
Konsep Manajemen 2.1.
Definisi Manajemen
2
2.2
Ruang Lingkup Manajemen
3
2.3
Sejarah Manajemen
7
2.4
Jenis Teori Manajemen : A. Scientific Management
9
B. Human Relation Theory
10
C. Quantitative Management
11
D. System Theory
12
E. Contingency Theory
13
BAB III.
Ringkasan (executive summary)
14
BAB IV.
Rekomendasi / Saran
15
REFRENSI
ii
BAB I PENDAHULUAN
Sesungguhnya mulai kapan teori manajemen itu ada? Yaitu mulai sejak para pelaku usaha berkecimpung memikirkan upaya terbaik dalam aktifitas manajemen tertuang dalam sejarah perkembangan manajemen dalam kurun waktu tertentu. Manajemen adalah praktik melaksanakan usah terbaik sehingga dari sejarah pemikiran manajemen kita dapat belajar dari kegagalan dan keberhasilan orangorang terdahulu yang menerapkan konsep manajemen berdasarkan pemikiran pada kurun waktu tertentu dengan kasus tertentu pula. Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Dipilih manajemen sebagai aktifitas bukan sebagai individu, agar konsisten dengan istilah administrasi dengan administrator sebagai pelaksananya dan supervisi dengan supervisor sebagai pelaksananya. Kepala sekolah misalnya bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban misi atasan, sebagai manajer dalam memadukan sumber-sumber pendidikan, dan sebagai supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar. Dalam makalah ini akan dibicarakan empat aliran pemikiran manjemen yang ada aliran klasik yang dibagi menjadi dua aliran yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik (aliran hubungan manusiawi "sering disebut aliran nonklasik dan aliran manajemen modern, juga akan dibicarakan dua pendekatan manajemen yang berkembang akhir-akhir ini * pendekatan system dan pendekatan kontingen "Contingency Theory” yang bermaksud untuk mengintegrasikan macam-macam teori manajemen yang ada.
1
BAB II TEORI MANAJEMEN
2.1. DEFINISI MANAJEMEN Pengertian manajemen secara harfiah dan uraiannya menurut beberapa pendapat dari para ahli strategi sebagai berikut : Menurut David (2010) Manajemen dibagi dalam aktivitas pokok yaitu perencanaan, pengorganisasisn, pemotivasian, pemotivasian, penempatan staf dan pengontrolan didalam suatu organisasi. Menurut Umar (2005) Manajemen merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert (2005) Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakann sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut John D Millet (2001) Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan Menurut Ordway Tead (2000) Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan Menurut George Terry (2008) Manajemen adalah proses yang khas, terdiri dari tindakan-tindakan planning, organizing, actuating dan controlling dimana pada masing-masing bidang digunakan ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang mengikuti secara berurutan dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula
2
Sedangkan menurut SP Siagian (2012) Manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain Dari beberapa definisi ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan proses perencanaan (planning),
pengorganisasian
(organizing) dan pengontrolan (controlling) dengan tujuan agar proses dan kegiatan manajemen dapat mencapai tujuan.
2.2. RUANG LINGKUP MANAJEMEN 1. PENGERTIAN MANAJEMEN Secara etimologi, dalam bahasa Indonesia belum ada keseragaman mengenai terjemahan terhadap istilah “management” hingga saat ini terjemhannya
sudah
banyak
dengan
alasan-alasan
tertentu
seperti
pembinaan, pengurus, pengelola ketatalaksanaan, dan manajemen. Dalam Kamus
Ekonomi,
Management
berarti
pengelola,
kadang-kadang
ketatalaksanaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Menurut M. Manulang bahwa istilah manajemen terjemahannya dalam bahasa Indonesia, hingga saat ini belum ada keseragaman karena istilah yang dipergunakan, seperti ketatalaksaan manajemen dan manajemen pengurus. Secara terminologi, bahwa istilah manajemen hingga sekarang tidak ada standar istilah yang disepakati. Istilah manajemen diberi banyak arti yang berbeda oleh para ahli sesuai dengan titik berat fokus yang dianalisis. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut: a. Menurut George R. Terry , manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri dari tindakan – tindakan : perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber yang lain.
3
b. Menurut Richard L. Daft, manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan
cara
yang
efektif
dan
efisien
melalui
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi. c. Menurut Malayu Hasibuan, manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusiadan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengertian
manajemen
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara fektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen sebagai ilmu dimaksudkan bahwa manajemen dipelajari
dan
menjadi
salah
satu
cabang
dapat
ilmu pengetahuan, dapat
diterapkan untuk memecahkan persoalan-persoalan dalam perusahaan serta untuk mengambil kepuasan oleh pimpinan atau manajer, sedangkan manajemen sebagai suatu seni adalah bahwa dalam mencapai tujuan yang diinginkan, seorang pimpinan tergantung pada kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain yang ada di bawahnya. Pengertian tersebut memberi pemahaman bahwa inti manajemen adalah daya
yang
ada,
terutama
sumber
mengelola
sumber
daya manusia agar melakukan
kerjasama melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu
kegiatan
manajemen
identik
dengan
kegiatan
saling
membantu
melaksanakan berbagai kegiatan. 2. FUNGSI MANAJEMEN Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadika acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan.8Berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen ini, berikut penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen a. Fungsi Planning
4
Perencanaan atau planning adalah suatu prosesdan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu pada suatu jangka waktu atau periode tertentu serta tahapan atau langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. b. Fungsi Organizing Gumur merumuskan organizing kedalam pengelompokan dan pengaturan orang untuk dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan menuju tercapainya tujuan yang ditetapkan. Ada tiga unsur organizing yaitu : 1) Pengenalan dan pengelompokan kerja 2) Penentuan dan pelimpahan wewenang serta tanggung jawab 3) Pengaturan hubungan kerja Setelah adanya gambaran pengertian pengorganisasian sebagaimana telah diuraikan diatas, maka pengorganisasian merupakan rangkaian aktivitas dalam menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan usaha dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diantara satuan-satuan organisasi. c. Fungsi Actuating Penggerakan adalah seluruh proses pemberian motivasi kerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mampu bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Setelah rencana ditetapkan, maka tindakan berikutnya dari pimpinan adalah menggerakkan mereka untuk segera melaksanakan kegiatankegiatan itu, sehingga apa yang menjadi tujuan suatu kegiatan usaha benar-benar tercapai. Tindakan pimpinan menggerakkan itu disebut “penggerakkan” (actuating). d. Fungsi Controlling 5
Pengendalian dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti proses, cara, perbuatan mengendalikan, pengekangan, pengawasan atas kemajuan dengan membandingkan hasil dan sasaran secara teratur serta menyesuaikan usaha (kegiatan) dengan hasil pengawasan. Pengertian pengendalian menurut istilah adalah proses kegiatan pengendalian semua karyawan agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. 3. PRINSIP MANAJEMEN Menurut Fanyol ada empet belas prinsip manajemen, diantaranya yaitu: a. Devinisi Kerja, yaitu peningkatan efisiensi melalui reduksi hal-hal yang tidak perlu, meningkatkan output, dan menyederhanakan pelatihan kerja. b. Otoritas, otoritas yang baik untuk memberikan perintah melalui kekuasaan yang sangat dipatuhi. Otoritas memberikan pertanggung jawaban dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. c. Disiplin, disiplin menyatakan secara tidak langsung patuh terhadap peraturan organisasi, kejelasan pernyataan persetujuan antara organisasi dan anggota sangat diperlukan, dan disiplin kelompok tergantung dengan kualitas kepemimpinan. d. Kesatuan Komano, setiap anggota harus menerima perintah dari seorang atasannnya. Ketaatan terhadap prinsip ini menghindarkan pembagian otoritas dan disiplin. e. Kesatuan Arah, kegiatan yang sama diarahkan untuk mencapai satu tujuan harus dikelompokkan bersama oleh seorang manajer. f.
Subordinat Minat Individu, minat individu dan kelompok dalam sebuah organisasi
tidak
melebihi
minat
oraganisasi
secara
(mengutamakan kepentingan umum daripada individu).
6
keseluruhan,
g. Penggajian, kompensasi harus terbuka dan memuaskan anggota dan organisasinya. h. Sentralisasi, manajer harus menguasai tanggung jawab final, tetapi ia harus memberi bawahannya otoritas yang cukup untuk melaksanakan tugas dengan sukses. i.
Rentang Kendali, merupakan rentang supervisor dari otoritas di atas ke bawahaanya, garis otoritas harus jelas dan dipatuhi setiap waktu.
j.
Perintah, manusia dan sumber daya material harus di koordinasikan sesuai dengan tempat dan waktu yang tepat.
k. Pemerataan, keinginan pemerataan dan persamaan perlakuan yang diaspirasikan manajer terhadap seluruh bawahannya. l.
Stabilitas Personal, kesuksesan organisasi memerlukan kestabilan tempat kerja. Manajer mempraktikkan keharusan komitmen jangka panjang anggota terhadap organisasinya
m. Inisiatif, anggota harus didorong mengembangkan dan melaksanakan rencana peningkatan. n. Semangat Tim, manajer harus mendukung dan memelihara kerja tim, semangat tim, dan rasa kebersamaan senasib dan seperjuangan anggotanya
2.3. SEJARAH MANAJEMEN Kata manajemen berasal dari bahasa italia maneggiare yang berarti mengendalikan,kata ini mendapat pengaruh dari bahasa perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda" yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda, dimana istilah inggris ini juga berasal dari bahasa italia. bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah piramida Mesir. adanya bangunan piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur 7
sedemikian rupa, mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan piramida yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat di seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan piramida di Mesir. Selain piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilometer di cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina dahulu telah melakukan kegiatan manajemen "dalam bentuk apapun kegiatan manajemen tersebut sehingga bangunan benteng yang kokoh dapat tetap bertahan hingga hari ini. Selain itu juga candi Borobudur di Indonesia, dan masih banyak contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen. Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad 19 Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1872-1971). Owen seorang pembaru dan indrustrialisasi dari inggris adalah di antara tokoh pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya penggunaan matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan produksi material. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa Owen dan Babbage adalah pioner dalam ilmu manajemen
2.4. TEORI MANAJEMEN Teori Manajemen berkembang dengan sangat cepat terutama dengan adanya berbagai studi yang dilakukan oleh banyak perguruan tinggi yang kemudian menghadirkan berbagai teori manajemen dari beberapa aliran. Umumnya, beberapa menyebutkan teori teori manajemen bisa dikelompokkan kedalam 5 aliran teori manajemen sebagai berikut : 8
A. Teori Manajemen Ilmiah (Scientific Management) Pada teori manajemen ini mempergunakan ilmu statistik dan matematika dalam
mengembangkan
teori
teorinya.
Aliran
manajemen
ilmiah
menyatakan masalah masalah manajemen bisa dijelaskan dengan pendekatan kuantitatif. Dalam pengelolaan aktititas manajemen dan kepemimpinan dilakukan dengan mempergunakan dasar dasar yang berpedoman pada teori keilmuan. Beberapa ciri-ciri teori manajemen aliran manajemen ilmiah bisa dilihat sebagai berikut : •
Mempergunakan prinsip dan cara kerja keilmuan sebagai percobaan dan penyelidikan yang juga ilmiah
•
Adanya rasionalisasi, maksudnya bekerja sesuai dengan perhitungan maupun pemikiran yang teliti dan juga cermat sehingga tidak menggunakan trial and error
•
Adanya standarisasi, maksudnya bekerja berdasarkan pada ukuran tertentu, baik dalam hal waktu, cara kerja ataupun hasil produksi yang diinginkan
•
Produktfitas yang meningkat sebagai hasil dari kerja yang efektif dan juga efisien
•
Hasil ataupun cara kerjanya bisa memenuhi tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat
Dalam teori aliran Manajemen ilmiah ini juga diusahakan optimasi yang melalui pendekatan ilmiah agar menghasilkan hasil semaksimal mungkin dengan cara yang paling efisien. Dalam aliran ini terdapat koreksi terhadap aktitas yang tidak efisien, kurang terstruktur atau bahkan tidak dibutuhkan. Aliran ini juga memiliki beberapa kelebihan dan juga kelemahan. Kelebihan Aliran Manajemen Ilmiah 1. Dapat diterapkan dengan baik di jaman sekarang 2. Keputusan bisa dijalankan dengan memperhatikan hal hal yang sifatnya ilmiah serta rasional sehingga bisa menghindari aktifitas yang
9
membuang sumber daya yang dimiliki dengan sia sia karena trial and error 3. Mampu menciptakan produk ataupun menyelesaikan pekerjaan secara lebih baik dan cepat Kekurangan Aliran Manajemen Ilmiah 1. Konflik internal bisa terjadi karena adanya persaingan antar personal individu dalam organisasi 2. Aspek sosial para pekerja kurang diperhatikan
B. Teori Manajemen Perilaku (Human Relation Theory) Teori Manajemen aliran perilaku atau yang juga diistilahkan dengan aliran hubungan manusia memusatkan segala kajian kepada aspek manusia serta
perlunya
memahami
karakter
manusia.
Aliran
erilaku
ini
mempergunakan disiplin ilmu sosiologi dan psikologi dalam penerapannya. Teori manajemen aliran perilaku ini menyadari betapa pentingnya hubungan antar personal dalam organisasi. Hawthrone mengemukakan bahwa insentif tidak lebih berpengaruh dari kondisi sosial yang sedang dialami pekerja sama seperti halnya tekanan dari kelompok, atau penerimaan rasa yang aman. Aliran perilaku ini muncul dikarenakan pada pendekatan aliran klasik, efisiensi dalam produksi dan keserasian kerja tidak bisa diperoleh. Manajer masih banyak menghadapi berbagai kesulitan karena umumnya pekerja tidak selalu bisa mengikuti pola pola perilaku rasional. Oleh karenanya dilakukan upaya untuk membantu manajer dalam mengatasi masalah yang timbul karena perilaku pekerja Aliran perilaku menganggap organisasi pada dasarnya adalah orang. Teori manajemen aliran klasik dianggap tidak lengkap karena efisiensi produk dan keharmonisan dengan pekerja tidak bisa tercapai. Di dalam organisasi, manusia tidak bisa dengan mudah untuk diramalkan tingkah lakunya, Maka
10
teori ini menghubungkan permasalahan tersebut dengan sisi psikologis dan sosiologis. Kelebihan Teori Manajemen Aliran Perilaku 1. Dapat meningkatkan hubungan antar personal dan kesedaran yang penuh bahwa setiap organisasi dapat berjalan dan bisa meraih tujuannya dengan dukungan penuh dari masing masing indi"idu dalam kelompok, tidak hanya peran dari seorang manajer semata 2. Teori aliran perilaku memberi pemahaman manajemen tidak hanya untuk hal hal teknis semata, tetapi juga harus mengetahui aspek manusia sebagai indi"idu dalam organisasi, maka seorang manajer atau pimpinan sangat penting untuk menguasai manajemen manusia Kekurangan Teori Manajemen Aliran Perilaku 1. Apabila moralitas yang ada pada organisasi luntur, bisa jadi hubungan antar personal menjadii tak efektif lagi. Kompleksnya perilaku indi"idu manusia yang ada pada organisasi terkadan sering menyulitkan manajer untuk mengambil sebuah tindakan
C. Manajemen Kuantitatif (Quantitative Management) Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri. Prosedur-prosedur riset operasi tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management science. Teknik-teknik manajemen science digunakan dalam banyak kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen aliran kas, scheduling produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan sumber daya manusia dan penjagaan tingkat persediaan yang optimal. Penggunaan teknik-teknik untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan telah terbukti banyak membantu manajer dalam kegiatankegiatan perencanaan dan pengawasan.
11
Langkah-langkah pendekatan management science biasanya adalah sebagai berikut : 1. Perumusan masalah 2. Penyusunan suatu model matematis 3. Mendapatkan penyelesaian dari model 4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model 5. Penetapan pengawasan dari hasil-hasil 6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi. Ada dua pendekatan manajemen yang berkembang akhir-akhir ini yaitu pendekatan sistem dan pendekatan kontingen yang bermaksud untuk mengintegrasikan bermacam-macam teori manajemen yang ada.
D. Teori Manajemen Analisis Sistem (System Theory) Pendekatan sistem
pada manajemen bermaksud untuk memandang
organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Hampir setiap fenomena dapat dianalisa dan disajikan dengan sudut pandang sistem. Seperti sistem-sistem biologis, fisik, ekonomi, social budaya, dan sebagainya. Pendekatan system memberi manajer cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Sebagi suatu prinsip fundamental, pendekatan system adalah sangat mendasar. Berarti bahwa segala sesuatu saling berhubungan dan saling tergantung. Pendekatan system umum pada manajemen dapat dikaitkan dengan konsep - konsep organisasi formal dan teknis,filosofis dan sosiopsikologis. Sedangkan analisis system manajemen spesifik meliputi bidang - bidang seperti struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, system informasi serta mekanisme - mekanisme dan pengawasan. Semisal subbagian
12
kepegawaian menyatakan keberhasilan didalam memotivasi pekerja bisa meningkatkan
keuntungan
organisasi.memotivasi
pekerja
akan
berhubungan dengan kesejahteraan, jam kerja, penggajian, jaminan dihari tua serta faktor lainnya. Analisis sistem merupakan penguraian atas suatu sistem informasi yang lengkap kedalam bagian bagian komponen yang bermaksud untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah, kesempatan, hambatan serta kebutuhan yang nantinya bisa diusulkan adanya perbaikan. pada teori manajemen ini mengemukakan suatu proses dalam mengumpulkan serta mengintepretasikan kenyataan yang ada, mendiagnosa segala persoalan serta mempergunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.
E. Teori Kontigensi (Contingency Theory) Pendekatan kontingensi "contingency & approach”
dikembangkan oleh para
peneliti untuk menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata. Menurut pendekatan ini tugas manajer adalah
mengidentifikasikan tekhnik mana, pada situasi tertentu, di bawah keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu, akan membantu pencapaian tujuan manajemen. Ada tiga bagian utama dalam kerangka konsepsual menyeluruh untuk pendekatan kontingensi yaitu :
lingkungan, konsep-
konsep dan teknik manajemen dan hubungan kontingensi antara keduanya. Pendekatan kontigensi telah berkembang dibeberapa bidang manajemen seperti perencanaan organisasi, kepemimpinan motivasi perencanaan strategi dan dinamika kelompok. Pendekatan ini bermaksud untuk menjembatani gap yang ada diantara teori praktek, jadi pendekatan system muncul sebagai tanggapan atas ketidakpuasan terhadap tanggapan universalitas dan kebutuhan untuk memasukan sebagi variable lingkungan kedalam teori praktek dan manajemen. 13
BAB III RINGKASAN (EXECUTIVE SUMMARY)
Untuk menjamin kesuksesan suatu organisasi diperlukan pemahaman yang baik terhadap teori manajemen guna mendorong efektivitas dan efisiensi kerja atau profesionalisme manajemen. Hal ini disebabkan manajemen merupakan kombinasi antara ilmu dan seni. Teori manajemen dapat digunakan untuk memprediksi kaitan antara berbagai fenomena, sehingga diharapkan akan mengurangi praktik “trial and error” atau coba-coba, sehingga proses manajemen dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien. Manajemen sebagai seni dan ilmu telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan jamannya. Secara garis besar perkembangan teori manajemen dapat dilihat dari pengelompokan atau tahap berikut ini: (1) Teori manajemen kuno, (2) Teori manajemen klasik yang mencakup manajemen ilmiah dan organisasi klasik, (3) Aliran perilaku yang mencakup pendekatan hubungan manusiawi dan ilmu perilaku, (4) Aliran kuantitatif, dan (5) Teori manajemen kontemporer. Masing-masing tahap mempunyai sumbangan dan keterbatasan sendiri. Pendekatan integratif berusaha menggabungkan pendekatanpendekatan yang ada, dengan melihat organisasi sebagai suatu sistem dan menggunakan pendekatan yang ada secara situasional.
Gambar perkembangan teori manajemen 14
BAB IV REKOMENDASI
(1) Penerapan manajemen sebaiknya menggunakan pendekatan situasional sehingga memaksimalkan patensi-potensi yang ada unutk pencapaian tujuan organisasi
15
REFERENSI
Anwar Prabu Mangkunegara. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT.Remaja Rosda Karya Chris Rowley dan Keith Jackson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. RajaGrafindoPersada, Jakarta Robbins & Coulter. 2007. Manajemen. Jakarta : Indeks http://muhal.wordpress.com/
16