Teologi Pembebasan.docx

  • Uploaded by: wisnu bangkit nugroho
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Teologi Pembebasan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 286
  • Pages: 2
Reva Nafisa Zaelani 15/377499/FI/04041

Minjung dan Messianisme Mesianisme merupakan sebuah doktrin penantian akan kedatangan “sang juru selamat” yang diyakini bakal membebaskan suatu bangsa dari belenggu penjajahan. Secara kharfiah, Mesianisme berasal kata “Mesiah” (Ibrani). Artinya, secara etimologis, sepadan dengan makna kata “al-masih” dalam bahasa Arab. Mesianisme juga diartikan sebagai sebuah merupakan konsep yang berisi suatu pengharapan akan hadirnya sosok pembebas atau penyelamat manusia di dalam penderitaannya. Para teolog Minjung menempatkan diri mereka dalam suatu konsep mesianisme milenium. Hal ini berangkat dari penolakan mereka terhadap konsep-konsep mesianisme politis palsu yang dikeluarkan para penguasa dan kaum elit. Konsep-konsep Mesianisme yang ditolak oleh para teolog Minjung, diantaranya: 1. mesianisme dari penjajah Jepang yang menawarkan keselamatan rakyat dengan memaksakan penyembahan ala Shinto. 2. Konsep mesianisme Marxis Korea Utara yang menjanjikan kebebasan melalui kekuasaan diktator proletariat. 3. Konsep surga ala Sosialis dibawah perlindungan partai yang menguasai dan mengatur sesuatu, yang justru menghilangkan kebebasan rakyat. 4. Konsep firdaus yang teknokratis. Dalam beberapa konsep mesianisme diatas, rakyat dijadikan objek yang tampaknya diajak untuk mengambil dan berperan dalam kemajuan tetapi mereka tetap dibawah skala-skala kemakmuran sosial ekonomi. Mesianisme-mesianisme politis cenderung melahirkan sifat yang totaliter dan absolut.

Teolog Minjung juga menolak konsep mesianisme agama-agama yang menawarkan kesurgaan setelah kematian, misalnya Kerajaan Allah dalam tradisi kristiani yang dipandang cenderung mengasingkan manusia. Dalam konsepnya, kerajaan Allah adalah surga yang akan ditempati orang-orang beriman setelah kematiannya, sehingga merupakan lambang surgawi dan terakhir. Berbeda dengan Milenium, yang dipahami sebagai titik proses dimana manusia dijamin keselamatannya dalam seluruh realitas sosial bangsa manusia sehingga Milenium merupakan lambang aspirasi Minjung. Mesianisme Milenium Minjung tidak bersifat historis seperti mesianisme-mesianime politis dan tidak bersifat luar-dunia seperti pada konsep mesianisme keagamaan. Milenium bekerja untuk transformasi masyarakat, suatu proses, suatu revolusi menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.

Related Documents

Teologi Pembebasan.docx
November 2019 25
Teologi Islam.docx
May 2020 19
Teologi Lingkungan.docx
October 2019 35
Artikel Teologi
June 2020 21
Teologi Muh
April 2020 28
Teologi Muktazilah
June 2020 14

More Documents from "A Khudori Soleh"