Tentir Meten.docx

  • Uploaded by: Icha Risya
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tentir Meten.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 492
  • Pages: 2
Marasmus itu biasanya hypometabolic, nonstressed. Sudah terbiasa dengan makan sedikit. Diagnosis Marasmus Diagnosis: Untuk mendiagnosis marasmus, kita bisa liat dari manifnya nih:   

Kekurangan lemak dan otot akibat defisiensi kalori yang berkepanjangan. Lipatan kulit berkurang ketebalannya  cadangan lemak hilang Lingkar otot lengan berkurang dengan otot temporal dan interosseous yang berkurang  resorpsi protein di seluruh tubuh, termasuk di organ vital (jantung, hati dan ginjal)

Laboratory   

Creatinine-height index (= ekskresi kreatinin dalam urin 24 jam dibandingkan dengan nilai normalnya berdasarkan tinggi badan) rendah, merefleksikan kehilangan massa otot. Terkadang serum albumin berkurang, tetapi biasanya tidak turun di bawah 2,8 g/dL pada kasus tanpa komplikasi. Imunokompetensi, penyembuhan luka, dan kemampuan untuk menangani stres jangka pendek cukup terpelihara dengan baik pada sebagian besar pasien dengan marasmus meskipun penampilan mereka kurus.

Terapi nutrisi Marasmus  •

Replesi yang terlalu agresif dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolik yang berat atau bahkan mengancam jiwa seperti hipofosfatemia dan kegagalan kardiorespirasi. Bila mungkin, dukungan nutrisi enteral lebih disukai; perawatan dimulai perlahan-lahan memungkinkan penyesuaian kembali fungsi metabolisme dan usus.

3. Kwashiorkor a. Definisi    

Kwashiorkor terjadi terutama dalam kaitannya dengan stres atau kondisi akut yang mengancam nyawa seperti trauma dan sepsis, atau penyakit lain yang biasanya terlihat di ICU. Stres fisiologis yang dihasilkan oleh penyakit-penyakit ini meningkatkan kebutuhan protein dan energi pada saat asupan sering terbatas. Pada tahap awal, temuan fisik kwashiorkor sedikit dan tersembunyi. Cadangan lemak dan massa otot mungkin normal, memberikan tampilan yang menipu dan nutrisi yang cukup. Intinya: kondisi akut yang membuat dia tiba-tiba harus berada dalam hipermetabolik, makanya nanti di diagnosis protein serum menurun.

b. Diagnosis: 

Tanda utama  pengurangan tingkat protein serum, seperti albumin <2.8 g / dL, transferrin <150 mg / dL, kapasitas pengikatan besi <200 μg / dL



Depresi fungsi imun seluler  limfopenia <1500 limfosit / mm3 dan anergi

c. Nutrition therapy: pencegahan membutuhkan rekognisi dini dari keadaan stres berat (hypermetabolic), untuk mengelola kebutuhan harian energi dan protein. 4. Timecourse PEM

Kalau kita lihat dari timecoursenya PEM ini bisa diliat jelas ya kalau terjadi PEM yang severe dan akut (dalam hitungan minggu)  kwasiorkhor. Kalau kronik  marasmus.

5. Marasmic kwasiorkor Risya    



Marasmic kwashiorkor  kombinasi dari bentuk-bentuk protein energy malnutrition (PEM) Berkembang ketika  pasien marasmus mengalami stress akut, seperti trauma, sepsis, atau pembedahan. Kondisi sebelumnya dia udah terbiasa hipometabolik, tapi kemudian terjadi sesuatu yang membuat dia harus mengalami hipermetabolik. Contohnya orang sakit kronik (misal TB, DM) sampai kurus, tiba-tiba kecelakaan. Jadi gak bisa makan. DAN GAK BOLEH: langsung dikasih makan banyak. Soalnya sebelumnya dia udah terbiasa hipometabolik, ATP yang dia punya buat menjalankan fungsi sistem-sistem organnya sedikit. Penanganannya harus hati-hati karena bisa menyebabkan kematian :’ Makanya penting banget nih kalau mau kasih terapi nutrisi  tentukan komponen mayor dari PEMnya  kalau dari gejalanya:  Pasien kelaparan + unstressed + hipometabolik = terdapat risiko komplikasi overfeeding  Pasien stress + hipermetabolik = lebih mudah selamat dari konsekuensi underfeeding.

Related Documents


More Documents from "Ribka Rebekka Marpaung"