A. Teknologi Budidaya Kacang Hijau Kacang hijau adalah tanaman yang tahan kekeringan dan juga berumur pendek yang memiliki harga jual yang cukup tinggi, dibandingkan dengan tanaman kacang kacangn lainya kacang hijau memiliki kelebihan terutama dari segi agronomi dan juga segi ekonomis yaitu lebih tahan kekeringan,serangan penyakit hama lebih sedikit, dipanen di umur 55-60 hari,serta cara budayanya yang mudah. Syarat tumbuh tanaman kacang hijau yaitu membutuhkan tanah yang memiliki bahan organic dengan struktur tanahyang gembur,aerasi dan drainase yang baik dengan ph 5,8 sampai 7,0. Sedangkan dari segi iklim curah hujan optimal yang baik untuk kacang hijau yaitu 50-200mm/bln, sushu 25-27 drajat celcius dengan kelembapan udara 50-80% dan cukup mendapat matahari(Masto.2017) Berikut cara budidaya tanaman kacang hijau sesuai GAP : 1. Penyiapan Lahan Kacang hijau dapat tumbuh pada semua jenis tanah sepanjang kelembaban dan tersedianya unsur hara yang cukup. Untuk itu lahan yang akan dipergunakan harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Pada lahan sawah setelah panen padi, tidak perlu dilakukan pengolahan tanah (tanpa olah tanah). Untuk menghindari air tergenang pada musim hujan perlu dibuat saluran drainase dengan lebar dan kedalaman 20-30 cm dan jarak antar saluran maksimum 4 m (Balitkabi, 2005).
2. Lubang Tanam Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara menggunakan alat tugal bermata tiga. Fungsi dari tugal bermata tiga yaitu lubang pertama untuk menanam bibit kacang hijau, dan lubang yang kedua dan ketiga untuk lubang pupuk. Lubang tanaman memiliki kedalaman 4 cm dan lubang pupuk sedalam 7-10 cm. jarak antara lubang tanam dan lubang pupuk 7-10 cm.
3. Jarak Tanam Jarak tanam yang umum dipakai yaitu panjang 20-20 cm dan lebar 10-20 cm. jika ditanam pada musim penghujan biasanya jaraknya 40 x 15 cm. sedang jika ditanam pada musim kemarau 25 x 25 cm atau 30 x 20 cm.
4. Pengairan Pada kacang hijau diperlukan terutama pada lahan sawah irigasi, terutama pada saat tanaman mengalami masa pertumbuhan vegetative. Jika ditanam pada sawah tadah tidak perlu diberi air. Sebab tanah masih lembap bila ditanam pada saat masih hujan. Kacang hijau pada masa generative sedikit memerlukan air.
5. Penyulaman, Penyulman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 17 hari setelah penanaman dilakukan. Penyulaman dilakukan dengan cara menyediakan tanaman cadangan yang ditanam di luar area tanaman. Penyulaman dilakukan jika 5% lubang tanaman tidak ditumbuhi tanaman sempurna. Penyiangan biasanya dilakukan dua kali. Pertama ketika tanaman sudah berumur 2 minggu dan kedua pada waktu berumur satu bulan. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan tanaman pengganggu atau gulma.
6. Pemupukan Pemupukan dilakukan dua kali, pertama diberikan pada saat tanam, dan yang kedua diberikan menjelang tanaman berbunga atau pada saat tanaman umur satu bulan. Dosis pupuk yang diberikan adalah urea 50-100 kg/ha TSP 100 kg/ha dan KCL 50-75 kg/ha. Cara pemupukan, pertama pupuk dimasukan ke lubang kemudian ditutup dengan tanah jarak lubang pupuk 5-6 cm. kemudian lubang kedua yang jaraknya 10 cm kemudian tutp dengan tanah. Pupuk jangan sampai kontak langsung dengan benih, karena perkecambahan akan terhambat.
7. Panen dan Pascapanen Panen kacang hijau pada umur kacang hijau umunya 55-60 hari, pemungutan panen dapat dilakukan ketika sebagian besar polong telah kering dan mudah pecah, panen dilakukan dengan dipetik dan dilakukan pada pagi hari. Polong yang sudah dipetik kemudian dijemur setelah kuning masukan kedalam karung dan dipukul-pukul agar biji terlepas dari polong, dan setelahn itu lakukan penapian untuk memisahkan biji-biji yang rusak. Biji yang sudah bersih kemudian dijemur lagi sampai 2-3 hari. Biji kemudian simpan dalam kaleng. Berilah abu dapur atau insektisida agar tidak diserang hama bubuk.
B. Kacang Hijau Varietas Vima 3
Sumber:Balitkabi
Vima 3 dengan silsilah MMC 331d-Kp-3-4 merupakan varietas kacang hijau hasil persilangan antara induk varietas Walet dengan tetua jantan MLG 716. Vima 3 memiliki polong tua berwarna hitam, warna biji hijau kusam dengan ukuran biji 5,94 g/100 butir dan umur panen 60 hst. Varietas ini juga memiliki potensi hasil 2,11 t/ha dengan rata-rata hasil 1,78 t/ha, beradaptasi luas, masak serempak, terindikasi toleran terhadap penyakit tular tanah di rumah kaca maupun di lapang, dan sesuai untuk kecambah. Vima 3 dapat dikembangkan di daerah Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
Atman. 2008. Teknologi Budidaya Kacang Hijau di Lahan Sawah. Ilmiah Tambua 7 Achyad, D.E. dan R. Rasyidah. 2006. http://www. asiamaya. com / jamu / isi / kacang hijau_phaseolusradiatus. Andrianto, T.T. dan Indarto,N., 2004. Budidaya dan Analisis Tani Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang. Absolut. Yogjakarta. Hal : 93 Balitkabi. 2005. Teknologi
produksi kacang-kacangan dan
umbi-umbian. Balai
Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. 36 hlm. Balitkabi.2014.Budidaya kacang hijau. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/vima-2dan-vima-3-varietas-kacang-hijau-terbaru/ Marzuki, R. dan H.S. Soeprapto. 2001. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya, Depok. 55 hlm. Taunk J, et al. 2012. Genetic diversity among greengram (Vigna radiata (L.)) genotypes varying in micronutrien content using RAPD markers. Biotechnology 11 : 48-53.
Sunantara, I.M.M. 2000. Teknik produksi benih kacang hijau. No. Agdex: 142/35. No.Seri: 03/Tanaman/2000/September 2000.Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Denpasar Bali. Masto.2017.GAP Kacang Hijau. https://unsurtani.com/2017/08/teknik-budidaya-kacang-hijau-dilahan-kering Di akses pada tanggal 26 maret 2019