TEKNIK PENGUTIPAN DAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA HASNARIANTI* 1. Teknik Pengutipan Mengutip atau merujuk dapat dilakukan dengan mengambil pendapat atau temuan orang lain, baik xecara langsung maupun tiak langsung.pengutipan semacam ini dilakukan dengan merujk kepada nama penulis dan karyanya yang dimaksud. Nama penulis yang dipakai adalah nama keluarga, nam amarga , atau nama akhir tanpa menuliskan gelar atau jabatannya. Apabila sumber yang dikutip ditulis satu dan/atau dua orang, maka nama penulis dituliskan semua pada setiap kali diacuh. Bila yang dikutip adalah yang ditulis oleh tiga penulis, maka nama penulis pertama saja yang fitulis diikuti singkatan dkk ( dan kawan-kawan) atau singkatan et al (et alli atau et aliae), misalnya, Hasanuddin, Dkk. Jenis Kutipan Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks aslinya. Sebaliknya, kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat dari seorang penulis atau tokoh terkenal berupa saripati atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Perbedaan antara kedua jenis kutipsn hendaknya harus benar-benar diperhatikan karena akan membantu konsekuensi yang berlainan bila dimasukkan ke dalam teka. Dalam hubungan ini, cara mengambil bahan dari buku-buku ketika mengumpulkan data akan sangat membantu. Kutipsn lngsung harus dimasukkan ke dalam tanda kutip, sedangkan kutipan tidak labngsung tidak diapit oleh tanda kutip. Penyajian Kutipan a. Kutipan Langsung Kutipan langsung adalah kutipan dengan menggunakan bahasa yang sama dengan rujukan (penulis dan karyanya). 1) Jika kutipan kurang dari lima baris pengetikan, penyajiannya inklusif, dimasukkan ke dalam paragraf pembahasan penulis karya ilmiah. Berarti harus diketik berspasi ganda atau berspasi dua. 2) Jika kutipan terdiri atas lima baris pengetikan, ketikan tersebut harus diketik berspasi tunggal atau atau berspasi satu serta merupakan bagian yang terpisah dari paragraf pembahasan penulis karya ilmiah. Nama penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman dapat ditulis mendahului kutipan diakhiri kutipan yang terpadu dengan kutipam tersebut. Contoh kutipan langsung: Sarwono (1992: 19) mengemukakan bahwa: Pada tingkat usia anak yang lebih dini, penanaman kedisiplinan lebih ditekankan hanya kepada pengenalan nilai-nilai serta sikap-sikap yang pantas dan tidak pantas dan tidak memaksa anak untuk tunduk kepada aturan-aturan tersebut secara keras. Pemaksaan aturan-aturan kepada anak pada tingkat usia dini dengan keras akan membuat anak merasa tertekan dan bahkan bisa membuat anak depresi. 3) Jika ada bagian kalimat atau perkataan yang dilesapkan dari kutipan, bagian kalimat atau perkataan itu diganti dengan tanda baca elipsis (titik tiga).
Contoh: Di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat terdapat masing-masing sejumlah aturan-aturan yang berlaku dan ... peranan orang tua, guru dan masyarakat dalam mensosialisasikan aturan-aturan tersebut, merupakan faktor terpenting agar anak dapat mendisiplinkan diri mereka sesuai dengan tuntutan aturan-aturan tersebut (Muchtar & Karta, 1996: 33). 4) Jika kutipan sesuatu kutipan secara gramatikal merupakan bagian kalimat penulis, kutipan terebut tidak diawali huruf kapital walaupun aslinya berawal huruf kapital. 5) Jika di dalam sebuah kutipan terdapat bagian yang ingin diterangkan secara khusus oleh penulis, keterangan khusus itu berada dalam tanda kurung biasa (...). Contoh: �Orang mulai gemar membacanya (masksufnya ramalan-ramalan astrologi yangkau [Sulaeman] tulis-pen) tapi mereka mengeluh karena kelewat banyak istilah teknisnya. Kenapa tidak langsung saja to the point? b. Kutipan Tidak Langsung Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak ditulis dalam bahasa penulis sendiri, tanpa mengubah makna sumber acuan. Kutipan seperti ini ditulis terpadu dengan teks dan tidak diberi tanda kutip. Nama pengarang dapat diketik terpadu dalam teks, atau diketik dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Nomor halaman tidak perlu disebutkan. Contoh: Schaefer (1997: 33) mengungkapkan bahwa kebiasaan anak dalam menerapkan perilaku disiplin mereka merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja dalam menanamkan nilai-nilai kedisiplinan bagi anak. Anak-anak yang telah terbiasa menerapkan perilaku disiplin dalam kehidupan mereka sehari-harinya tidak sulit lagi mengajarkan disiplin bagi mereka. Kebiasaan anak dalam menerapkan perilaku disiplin mereka merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja dalam menanamkan nilai-nilai kedisiplinan bagi anak. Anak-anak yang telah terbiasa menerapkan perilaku disiplin dalam kehidupan mereka sehari-harinya tidak sulit lagi mengajarkan disiplin bagi mereka (Schaefer, 1997: 33). 2. Teknik Penulisan Daftar Pustaka Penulisan daftar pustaka berkaitan erat dengan cara penulisan nama penulis, tahun penerbitan, judul buku, kota tempat, dan nama penerbit. Cara menuliskannya hendaknya mengacu kepada standar umum yang berlaku. Unsur-unsur yang paling penting yang harus dimasukkan dalam daftar pustaka adalah: Nama pengarang yang dibalik susunannya; Judul buku termasuk judul tambahannya;
Daftar publikasi :penerbit, tahun terbit, cetakan keberapa, nomor jilid (kalau ada); Untuk sebuah artikel, diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun. Tata cara penulisan daftar pustaka bervariasi menurut jenis sumber yang dipakai. Daftar pustaka disusun menurut abjad dari nama pengarangnya. Untuk meksud tersebut, nama pengarang harus di balik susunannya. Jarak antara baris dengan baris adalah spasi satu, sedagkan jarak antara pustaka yang satu dengan pustaka yang lain adalah spasi ganda. Tiap pustaka disusun secara sejajar vertikal, dimulai dari margin kiri. Bila ada dua karya atau lebih dituis oleh seorang pengarang, pengulangan namanya dapat ditiadakan dengan menggantikannya sebuah garis panjang yang panjangnya 7 ketukan yang disusul dengan tanda titik. Berikut dikemukakan tatacara dan contoh penulisan daftar pustaka. Acuan dari Buku Rujukan a. Dengan seorang pengarang Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Atmazaki. 1993. Analisis Sajak: Teori, Metodologi dan Aplikas. Bandung: Angkasa. Cooper, David. J. 2000. Literacy Helping Children Construct Meaning. NY: Houghton Mifflin Company. b. Buku dengan dua pengarang Sumarjo, Jacob. dan Saini. K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. c. Buku dengan banyak pengarang Mulyati, Yetti dkk. 2007. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Penerbit: Universitas Terbuka d. Buku dengan edisi berikutnya mengalami perubahan Depdikbud. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka. e. Buku yang terdiri atas dua jilid atau lebih Mulyati. 2002. Keterampilan Menulis. Jilid 2. Bandung : Remaja Rosdakarya. f. Sebuah buku terjemahan Lundgren, L. 1994. Pembelajaran Kooperatif dalam pengajaran IPA. Terj. Indah Karuru. New York: Glencoe macmillan. Acuan dari Buku Kumpulan Artikel (ada Editornya) Mayer, Richard (Ed.). 2003. Learning and Instruction. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education, Inc. Acuan dari Artikel dalam Kumpulan Artikel Slavin, R. 1995. Cooperative Learning : Theory Research And Practice. Dalam
Lindzay and Aronsom (Eds.). Cooperative Learning. Hal 150). Masschusetts: Allyn and Bacon Publisher. Acuan dari Artikel dalam Jurnal Kaco, Nurbaya. 2001. kontribusi kepempimpinan orang tua terhadap asertivitas siswa SMU negeri 1 makassar. Jurnal pendidikan dan keguruan, vol. 2 (1): 20-22, Acuan dari Makalah Lince, Ranak. 2005. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dalam Tutorial SI PGSD. Makalah. Disajikan dalam seminar pendidikan se Indonesia.. UPBJJ-UT Makassar: 13 April 2005. Acuan dari Skripsi, Tesis atau Disertasi Winarsih, Agnes. 2004. Pengefektifan Pembelajaran Apresiasi Cerita Pendek dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah di Kelas II SLTPK Santo Mikhail Balikpapan. Tesis tidak diterbitkan. PPs Universitas Negeri Malang. Acuan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga Nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama penerbit. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Gramedia Acuan dari artikel dalam majalah atau koran Nama penulis artikel ditulis paling depan, diikuti tanggal, bulan, dan tahun, judul artikel (cetak biasa), nama majalah, atau koran (dicetak miring), dan nomor halaman. Contoh:. Djamaluddin, D. 15 April 2007. Kepemimpinan Indonesia. Kompas: Hlm.27. Bila rujukan dari majalah atau koran tanpa penulis, maka nama majalah atau koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, tahun ditulis setelah nama majalah/koran, kemudian judul ditulis miring denga huruf kapital pada awal setiap kata kemudian diikuti dengan nomor halaman. Kompas, 15 Mei 2008. Ketika Maling Kuras Kekayaan Negara, hal. 24. Acuan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-Rom Linse, Caroline T. 2006. Practical English Language Teaching Young Learner. America: TESOL Quartely, 13: 572-83 (CD-ROM: TESOL Quartely-Digital, 2007). Acuan dari Internet berupa Artikel dalam Jurnal Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal (cetak miring) diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, serta diakhiri dengan alamat sumber acuan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses yang ditulis di antara tanda kurung.
Buzan, Tony . 2007.. Introduction to Mind Mapping, (Online), Vol.3 No. 2, http://www.jcu.edu.au/studying/services/studyskills/mindmap/index.html. (diakses pada Desember 2006)