Teknik Pengendalian.docx

  • Uploaded by: Bunga Dewi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Teknik Pengendalian.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,091
  • Pages: 12
MAKALAH PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH (B) TEKNIK PENGENDALIAN PENCEMARAN TANAH OLEH SAMPAH DAN ANALISIS KOMPOSISI SAMPAH

Disusun Oleh

:

1. Bunga Dewi Arum Sari 2. Hamida Puspita Harti 3. Muhammad Ivan Erlangga

P23133117008 P23133117015 P23133117025

Kelompok

: 9 (Sembilan)

Kelas

: 2 D4 A

Dosen

: Catur Puspawati, ST., MKM

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II Jln. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120 Telp. 021.7397641, 7397643 Fax. 021. 7397769 E-mail : [email protected] Website : http://poltekkesjkt2.ac.id

A. Dampak Pencemaran Tanah

Sumber: https://jagad.id/macam-macam-polusi-penyebab-dan-dampak/ Semua hal yang telah mengalami pencemaran pasti ujungnya akan menimbulkan berbagai dampak yang negatif, tidak terkecuali tanah ini. Jika udara dan air yang tercemar akan menimbulkan berbagai macam dampak negatif, maka tanah pun juga demikian. Ada berbagai macam dampak negatif dari adanya pencemaran tanah ini. Beberapa macam dampak pencemaran tanah antara lain sebagai berikut: 1. Mengurangi kesuburan tanah Salah satu keunggulan tanah adalah mempunyai nilai kesuburan sehingga banyak tanaman bisa hidup dengan subur. Namun ketika tanah ini sudah tercemar dengan berbagai macam zat yang merugikan (baik zat kimia maupun non kimia), hal ini akan menurunkan tingkat kesuburan tanah tersebut. Tanah akan menjadi tidak subur karena zat- zat polutan sudah merusak jaringan kesuburan tanah rsebut. Akibatnya, banyak tanaman yang tidak akan bisa tumbuh dengan baik.

Sumber:http://ww1.kosmo.com.my/kosmo/pix/2014/0422/Kosmo/Rencana_Utama/ru_02.1.j pg

2. Membuat tumbuh- tumbuhan dan makhluk hidup lainnya mati Tamanan yang awalnya tumbuh dengan subur, lama- kelamaan akan menjadi layu, bahkan akan mati. Selain tanaman, pencemaran pada tanah ini juga akan berdampak pada

makhluk hidup lainnya (seperti binatang dan manusia). Zat- zat polutan yang ada di dalam tanah akan masuk ke dalam janrungan tumbuhan. Dan ketika tumbuhan tersebut dimakan oleh manusia maupun binatang, maka efek negatifnya dapat tersalurkan pada binatang atau manusia yang memakan tumbuhan tersebut.

Sumber: https://pandaibesi.com/penyebab-pencemaran-tanah/ 3. Menyebabkan pencemaran pada udara Pencemaran tanah juga akan berdampak pada pencemaran udara. Hal ini karena zat- zat yang mencemari tanah tersebut (misalnya sampah) dalam jangka waktu yang lama akan membuat udara yang ada di sekitarnya menjadi tidak sehat. Akibatnya udara tersebut menjadi tidak nyaman untuk dihirup. Selain itu, apabila yang membuat pencemaran pada tanah adalah sampah, maka ketika akan terjadi proses dekomposisi maka akan menimbulkan bau yang begitu mneyengat. Dan inilah yang disebut dengan pencemaran udara.

Sumber: http://www.mimbar-rakyat.com/wp-content/uploads/2016/11/tpa-cipeucang.jpg 4. Menimbulkan wabah penyakit Tanah yang tercemar merupakan rumah yang sangat nyaman bagi patogen- patogen yang menimbulkan banyak penyakit. Hal ini dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama akan menyebabkan berbagai penyakit datang dan siap menyerang makhluk hidup yang ada dan menempati tanah yang tercemar tersebut. Yang akan menikmati datangnya penyakit ini tidak hanya manusia saja, namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan lainnya.

Sumber: https://www.geologinesia.com/2017/10/dampak-pencemaran-tanah-yang-palingberbahaya.html 5. Merusak ekosistem Ekosistem merupakan wujud interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan serta komponen- komponen yang ada di dalamnya (baik komponen biotik maupun komponen abiotik). Tanah termasuk ke dalam komponen abiotik sehingga tercemarnya tanah pastinya akan menyebabkan menyebabakn keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Akibatnya lingkungan menjadi tidak nyaman dan banyak fungsi- yang seharusnya didapatkan justru akan berubah menjadi suatu wujud kerugian. 6. Merusak keindahan atau estetika Keindahan lingkungan tidak hanya terdapat pada apa yang kita lihat saja, namun juga apa yang kita dengar dan apa pula yang kita rasa. Pencemaran tanah akan banyak sekali merusak nilai- nilai keindahan tersebut. Tidak hanya itu saja, dan yang paling penting pencemaran tanah ini akan menyebabkan kondisi lingkungan yang kita tempati menjadi tidak nyaman sama sekali. Terlebih apabila pencemarah tanah tersebut disebabkan oleh sampah. Sampahsampah akan membuat berbagai macam kerugian bagi makhluk hidup. Selain tidak sedap dipandang mata, sampah juga akan menyebabkan bau yang sangat menyengat. Ini sungguh tidak nyaman digunakan sebagai tempat bermukim.

Sumber: https://sahabatnesia.com/penyebab-pencemaran-tanah/ B. Fungsi Tanah Terhadap Bahan Pencemar

Tanah merupakan salah satu unsur lingkungan yang sangat penting terutama dalam kaitannya degan fungsinya sebagai sistem penyaring, penyangga kimia (buffer), pengendap, pengalihragaman (transformer), serta pengendali biologi. Dalam kaitannya dengan pencemaran lingkungan, fungsi-fungsi tanah tersebut sangat penting peranannya sebagai pelindung dan penetralisir zat-zat berbahaya yang terdapat dalam sampah maupun limbah. 1. Tanah Sebagai Fungsi Penyaring Tanah sebagai fungsi penyaring karena tubuh tanah terdiri dari jaringan yang memiliki beberapa lapisan dengan kepadatan dan struktur yang berbeda pada tiap lapisan. Limbah atau sampah padat yang mengandung bahan beracun berupa debu yang mengendap, baik dari udara maupun dari perairan ditahan oleh tanah atas (top soil) sehingga tidak terbawa atau ikut terserap masuk ke dalam tanah (perkolasi). Oleh karena itu tanah bawah (sub soil) dan airtanah akan terhindar dari masuknya zat-zat beracun yang berasal dari limbah maupun sampah tersebut. 2. Tanah Sebagai Fungsi Penyangga Sebagai fungsi penyangga tanah memiliki kemampuan untuk menjerap zat-zat beracun yang bersifat cair dan terlarut. Fungsi penyangga tanah tidak terlepas dari kadar lempung terutama mentmorilonit, dan bahan organik yang terkandung di dalam tanah. Fungsi pengendapan secra kimiawi berkaitan dengan pH dan potensial redoks. Denga demikian maka air limpasan (runoff) dan air perkolasi terbersihkan dari zat-zat beracun, oksida-oksida N dan S, sisa pupuk dan sisa pestisida yang terlarut. Penangkapan senyawa-senyawa amonium, nitrat dan fosfat yang terlarut dalam air limpasan dan dalam air perkolasi sebelum masuk ke airtanah untuk menghindarkan eutrofikasi perairan. 3. Tanah Sebagai Fungsi Pengalihragaman Sebagai fungsi pengalihragaman tanah memiliki edafon, khususnya flora renik, atas senyawa pencemar organik seperti zat-zat yang terkandung dalam air urin, tinja, kotoran hewan, serta rembesan pestisida organik. Senyawa-senyawa tersebut akan dirombak dan diubah dengan proses mineralisasi dan humifikasi menjadi zat-zat yang tidak berbahaya. Penguraian bahan organik juga dapat menanggulangi pemasukan bahan organik yang mudah

teroksidasi ke perairan. Selain itu penguraian bahan organik juga bermanfaat untuk menetralisir penghangatan oksigen terlarut di perairan. Jika terjadi penghangatan perairan dapat mendorong dan memicu pertumbuhan tumbuhan air terutama alga dan enceng gondok yang tidak terkendali. 4. Tanah Sebagai Fungsi Pengendali Biologi Sebagai fungsi pengendali tanah berguna untuk menekan serangan penyakit yang bersumber dari tanah. Beberapa jenis penyakit seperti jenis jamur patogen dapat ditekan perkembangannya dengan montmorilonit, koloid humus dan beberapa bakteri tanah. Lempung montmorilonit dapat memperbesar daya saing bakteri melawan jamur dengan cara menjerap miselium jamur yang tidak terjerap oleh bakteri. Dengan demikian lempung montmorilonit memperkuat daya tindih bakteri atas jamur patogen. Dengan demikian tanah yang banyak mengandung lempung montmorilonit atau koloid humus mampu menjalankan fungsinya sebagai pengendali biologi. Tanah yang memiliki kandungan lempung montmorilonit serta kaya akan koloid humus adalah vertisol. Ekosistem tanah yang sehat berarti memiliki keaneragaman edafon, yang menyebabkan tanah mampu serfungsi sebagai pengendali biologi. Dengan demikian maka ketersediaan vertisol serta tanah yang kaya akan bahan organik sangat diperlukan dalam upaya sanitasi lingkungan.

C. Pencemaran Tanah Oleh Sampah Sampah dalam jumlah banyak seperti di kota - kota besar, berperan besar dalam pencemaran tanah. Tanah yang mengandung sampah di atasnya akan menjadi tempat hidup berbagai bakteri penyebab penyakit. Pencemaran oleh bakteri dan polutan lainnya dari sampah akan mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat terlihat dari perubahan fisiknya. Perubahan fisik misalnya berbau, berwarna, dan berasa, bahkan terdapat lapisan seperti minyak. Beberapa jenis sampah, seperti plastik dan logam, sulit terurai sehingga berpengaruh pada kemampuan tanah menyerap air.

D. Pengendalian Pencemaran Tanah Oleh Sampah

Tindakan pengendalian berupa pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut: a. Langkah Pencegahan Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain: 1.

Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.

2.

Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.

3.

Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

4.

Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.

5.

Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

6.

Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

b. Langkah Penanggulangan

Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Ada beberapa langkah penanganan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya adalah : 1.

Remediasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.

Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih

mudah,

terdiri

dari

pembersihan,

venting

(injeksi),

dan

bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Sumber:https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images

2.

Bioremediasi Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau

mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracunatau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Sumber: https://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/bioremediasi7h7.jpg 3.

Fitoremediasi Fitoremediasi adalah teknologi pembersihan, penghilangan atau pengurangan

polutan berbahaya, seperti logam berat, pestisida, dan senyawa organik beracun dalam tanah atau air dengan menggunakan bantuan tanaman (hiperakumulator plant). Tanaman hiperakumulator merupakan jenis-jenis tanaman atau tumbuhan yang mampu mentranslokasikan unsur-unsur tertentu dengan konsentrasi tinggi ke rendah tanpa membuat tanaman tersebut tumbuh dengan tidak normal dalam arti kata tidak kerdil serta tidak mengalami fitotoksisitas. Tanaman yang dikriteriakan sebagai hiperakumulator jika nilai bioakumulasi unsur tersebut adalah lebih besar dari nilai 1, di mana "nilai bioakumulasi" dihitung dari konsentrasi unsur tersebut di pucuk (shoot concentration) di bagi konsentrasi unsur di dalam tanah (defined as shoot concentration/total soil concentration) (Budi dan Joko, 2009).Suatu tanaman misalnya, dapat dikatakan hiperakumulator Mn, Zn, Ni jika mampu menyerap lebih dari 10.000 ppm unsur- unsur tersebut, lebih dari 1.000 ppm untuk Cu, dan harus lebih dari 100 ppm untuk Cd, Cr, Pb, dan Co.

E. Analisi Komposisi Sampah Komposisi sampah merupakan penggambaran dan masing-masing komponenyang terdapat pada sampah dan distribusinya. Komponen komposisi sampah adalah komponen fisik sampah seperti sisa-sisa makanan, kertas-karton, kayu, kain-tekstil,karet-kulit, plastik,

logam besi-non besi, kaca dan lain-lain (misalnya tanah, pasir, batu, keramik). Pengelompokkan sampah yang paling sering dilakukan adalah berdasarkan komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat atau % volume dankertas, kayu, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan dan sampah-sampah lain(Damanhuri dan Padmi, 2010).Menurut Tchobanoglouset al. (1993), komposisi sampah dapat dibagi dalam duagolongan, yaitu: 1.

Komposisi Fisik Sampah Secara fisik terdiri dari sampah basah (garbage), sampah halaman, taman,

kertas,kardus, kain, karet, plastik, kulit, kayu, kaca, logam, debu, dan lain-lain. Informasimengenai komposisi fisik sampah diperlukan untuk memilih dan menentukan cara pengoperasian

setiap

peralatan

serta

fasilitas-fasilitas

lainnya,

memperkirakankelayakan pemanfaatan kembali sumber daya dan energi dari sampah, serta sebagai perencanaan fasilitas pembuangan akhir. 2.

Komposisi kimia sampah Umumnya komposisi kimia sampah terdiri dari unsur Karbon, Hidrogen,Oksigen,

Nitrogen, Sulfur, Fosfor, serta unsur lainnya yang terdapat dalam protein, karbohidrat, dan lemak. Untuk mengetahui komposisi kimia sampah, perlu dilakukan analisa kandungan kimia sampah di laboratorium. Unsur-unsur kimia yang diselidiki tergantung dari alternatif cara pengolahan sampah yang akan dievaluasi. Komposisi sampah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu (Damanhuri dan Padmi, 2010) : a. Cuaca: di daerah yang kandungan airnya tinggi, kelembaban sampah juga akancukup tinggi. b. Frekuensi pengumpulan: semakin sering sampah dikumpulkan maka semakintinggi tumpukan

sampah

terbentuk.

Tetapi

sampah

organik

akan

berkurang

karenamembusuk, dan yang akan terus bertambah adalah kertas dan dan sampah keringlainnya yang sulit terdegradasi. c. Musim:

jenis

sampah

akan

ditentukan

oleh

musim

buah-buahan

yang

sedang berlangsung. d. Tingkat sosial ekonomi: Daerah ekonomi tinggi pada umumnya menghasilkansampah yang terdiri atas bahan kaleng, kertas, dan sebagainya.

e. Pendapatan per kapita: masyarakat dari tingkat ekonomi rendah akanmenghasilkan total sampah yang lebih sedikit dan homogen dibanding tingkatekonomi lebih tinggi. f. Kemasan produk: kemasan produk bahan kebutuhan sehari. Data komposisi sampah di DKI Jakarta tahun 2017-2018

Sumber: http://sipsn.menlhk.go.id Data komposisi sampah di Indonesia tahun 2017-2018

Sumber: http://sipsn.menlhk.go.id

DAFTAR PUSTAKA https://erfan1977.wordpress.com/2011/09/20/fungsi-tanah-dalam-pencemaran-lingkungan/ https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/dampak-pencemaran-tanah http://sukma1211.blogspot.com/2015/10/materi-ptps-komposisi-sampah.html

Related Documents


More Documents from "Muhammad Rofiq Abdillah"