Tambang Bawah Tanah

  • Uploaded by: Gunawan Asep
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tambang Bawah Tanah as PDF for free.

More details

  • Words: 2,383
  • Pages: 26
TAMBANG BAWAH TANAH

NAMA KELOMPOK : M. Rully Arman 02

Moch. Shofiyyul Akbar 08

Moch. Wachyu Harianto09

Tri Rizky Laela Agusta28

Pengertian Tambang bawah tanah adalah suatu sistim penambangan mineral atau batubara dimana seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung dengan udara terbuka.

CREATIVE PRESENTATION

01

Tahap Utama dalam Metode Tambang Bawah Tanah Development (pengembangan) Production (produksi)

Terdiri dari pembuatan jalan masuk dan penggalian fasilitas-fasilitas bawah tanah lain.

Semua yang digali adalah batuan tak berharga.

Pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri. Tempat bijih digali disebut stope (lombong).

Uang mulai bisa dihasilkan.

Tambahan : Tambang bawah tanah memerlukan ventilasi dan penyangga-penyangga terowongan. Ventilasi digunakan untuk mensuplai jumlah oksigen yang cukup dan untuk memastikan agar semua udara kotor hasil pembuangan alat-alat diesel dan gas beracun yang ditimbulkan oleh peleakan bisa segera dibuang keluar. Alat yang diperlukan adalah fan (kipas) raksasa dengan berbagai ukuran dan teknik pemasangan. Penyangga digunakan untuk menjaga kestabilan terowongan. Penyanggaan yang optimal akan mendukung kelangsungan kinerja dan juga keselamatan semua pekerja.

CREATIVE PRESENTATION

01

Syarat-syarat Penerapan Tambang bawah Tanah Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tambang bawah tanah :

Karakteristik penyebaran deposit atau geometri deposit (massive, vein, disseminated, tabular, platy, sill, dll)

Karakterisik geologi dan hidrologi (patahan, sesar, air tanah, permeabilitas)

Karakteristik geoteknik (kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi, Rock Mass Rating, Q-System, dll)

Faktor-faktor teknologi (hadirnya teknologi baru, penguasaan teknologi, Sumber Daya Manusia, dll)

Faktor lingkungan (limbah pencucian, tailing, amblesan, sedimentasi, dll)

Prinsip pokok eksploitasi tambang bawah tanah adalah memilih metode penambangan yang paling cocok dengan keunikan karakter endapan mineral dan batuan yang akan ditambang, dengan memperhatikan batasan tentang keamanaan, teknologi, dan ekonomi.

CREATIVE PRESENTATION

01

Ruang Lingkup Tambang Bawah Tanah Jenis-jenis Pekerjaan pada tambang bawah tanah :

Penyiapan Sarana dan Prasarana di Permukaan

Kegiatan Eksploitasi Breaking (loosening) dengan Pemboran dan Peledakan, Pemuatan (Loading) dan Pengangkutan(Hauling, Transporting)

Penyiapan Saran dan Pekerjaan Bawah Tanah Meliputi: a. Pembuatan Jalan Masuk Utama Pada primary development; b. Pembuatan Lubang-lubang Sekunder dan Tersier.

Penanganan dan Operasi Pendukung Penyanggaan, Penerangan, Ventilasi, Penirisan, Keselamatan Kerja, dll.

CREATIVE PRESENTATION

01

Keunggulan dan Kelemahan Tambang Bawah Tanah Secara Umum 1 KEUNGGULAN TAMBANG BAWAH TANAH

a.Tidak terpengaruh cuaca b.Kedalaman penggalian hampir tidak terbatas c. Secara umum Tambang Bawah Tanah lebih ramah lingkungan d. Dapat menambang deposit dengan model yang tidak beraturan e. Bekas penggalian dapat ditimbun dengan taliling dan waste

a. Perlu penerangan b. Semakin dalam penggalian maka resiko ambrukan semakin besar c. Produksi relatif lebih kecil dibandingkan tambang terbuka d. Problem ventilasi, bahan peledak harus yang permissible explossive, debu, gas-gas beracun. e. Masalah safety dan kecelakaan kerja menjadi kendala f. Mining recovery umumnya lebih kecil g. Losses dan dilusi umumnya lebih susah dikontrol h.

KELEMAHAN TAMBANG BAWAH TANAH

2

CREATIVE PRESENTATION

01

Jalan Masuk Tambang Bawah Tanah Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut.Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk dapat dibedakan menjadi beberapa:

Ramp

Shaf

Adit

Jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah menuju kedalaman yang dimaksud.

Berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju cadangan mineral.

Terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat disisi bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih.

CREATIVE PRESENTATION

01

Pembagian Metode Tambang Bawah Tanah Metode tambang bawah tanah terbagi menjadi :

Open Stope Methodes

Supported Stope Methodes

Caving Methodes

Coal Mining Methodes

  Berdasarkan pembagian metode penambangan di atas, dapat kita ketahui bahwa penambangan metode

penambangan batubara dipisahkan dari metode-metode yang lain. Hal ini dikarenakan : • Batubara berupa lapisan sedimen. • Penyusunnya berupa Karbon, dan banyak mengandung Methane (gas beracun).

CREATIVE PRESENTATION

01

Open Stope Methodes

Ciri-ciri :  Sedikit memakai penyangga, atau hampir tidak tidak ada.  Umumnya merupakan cara penambangan sederhana, atau tradisional.  Bisa menggunakan buruh-buruh yang tidak terlatih.  Cocok untuk endapan bijih dengan ciri-ciri:  Endapan bijih dan batuan induk relatif keras, sehingga tidak mudah runtuh.  Endapan bijih memiliki kemiringan lapisan (dip) lebih dari 70o.  Ukuran bijih tidak terlalu besar.  Tebal endapan bijih kurang dari 5 m.  Antara batuan induk dan bijih mudah dibedakan atau terlihat jelas.

Open Stope Methodes a. Gophering Coyoting

Ciri-ciri:    

Arah penambangan hanya mengikuti arah endapan bijih. Cara pengerjaannya tidak sistematis. Alat dan cara penambangnya sangat sederhana. Tanpa perencanaan rinci, karena dalam penambangnya hanya mengikuti arah endapan.

CREATIVE PRESENTATION

01

Open Stope Methodes b. Glory Hole Methode

Metode Glory Hole Methode merupakan sistem penambangan dengan cara bebas membuat lubang bukaan, dikarenakan baik batuan induk maupun endapan bijih relatif kuat. Mempunyai ciri-ciri:  Metode ini cocok untuk endapan yang sempit atau relatif sedikit.  Lebar endapan antara 1 – 5 m, tetapi dengan arah memanjang ke bawah berbentuk bulat atau elips.  Endapan bijih dan batuan induk kuat.

CREATIVE PRESENTATION

01

Open Stope Methodes c. Shrinkage Stoping

      

Syarat atau ciri-ciri:

Cocok untuk batuan kuat. Endapan mempunyai kemiringan lebih dari 70o. Tebal endapan tidak lebih dari 3 m. Endapan bijih memiliki nilai yang tinggi baik kadar maupun harganya. Endapan bijih harus homogen atau uniform. Penambangan tidak selektif. Bukan merupakan endapan Sulfida (Fe), karena endapan Sulfida harus dengan metode selektif mining, hal ini guna menghindari pengaruhnya pada asam tambang. CREATIVE PRESENTATION

01

Open Stope Methodes d. Sublevel Stoping

Sublevel Stoping adalah penambangan bawah tanah dengan cara membuat level-level, kemudian dibagi menjadi sublevel-sublevel. Sedangkan syarat-syaratnya sebagai berikut:  Ketebalan cebakan antara 1 – 20 m.  Kemiringan lereng sebaiknya lebih dari 30o.  Baik endapan bijih dan batuan induk harus kuat dan keras.  Batas endapan bijih dan batuan induk harus kuat dan tidak ada retak-retak ketika dilakukan penambangan. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi dilusi atau pencampuran dua material. Dalam hal ini pencampuran endapan bijih dengan batuan induk.  Penyebaran kadar bijih sebaiknya homogen. CREATIVE PRESENTATION

01

Supported Stope Methode

Supported Stope Methode adalah metode penambangan bawah tanah yang menggunakan penyangga dalam proses penambangannya. Secara umum ciri-ciri Supported Stope Methode antara lain:  Cocok untuk endapan bijih serta batuan induk yang lunak.  Cara penambangannya secara sistematis.

Supported Stope Methode a. Shrink and Fill Stoping

Merupakan metode penambangan dengan cara membuat level-level, dimana level-level tersebut merupakan endapan bijih yang ditambang. Di dalam level-level tersebut dibuat Stope-stope atau ruanganruangan. Setelah selesai menambang dalam satu level, maka level tersebut diisi kembali dengan material lalu dilanjutkan dengan membuat level baru. Arah tambang pada metode ini relatif horizontal.

CREATIVE PRESENTATION

01

Supported Stope Methode b. Cut and Fill Stoping

Merupakan metode penambangan dengan cara memotong batuan untuk membuat stope dalam level. Setelah selesai menambang dalam satu stope, maka stope tersebut diisi kembali tanpa menunggu selesai dalam satu level. Ini yang membedakan dengan Shrink and Fill Stoping. Syarat Cut and Fill Stoping antara lain:  Endapan bijih tebalnya antara 1 – 6 m.  Arah endapan relatif mendatar tapi cukup tebal.  Sebaiknya untuk endapan vein, kemiringannya harus lebih dari 45o. Dan untuk endapan yang bukan vein kurang dari 45o  Endapan bijih keras, tapi batuan induknya lunak.  Endapan bijih bernilai tinggi baik kadar maupun harganya. CREATIVE PRESENTATION

01

Supported Stope Methode c. Square Set Stoping

Pada dasarnya, sistem penambangan ini dengan cara membuat penyangga yang lebih sistematis, dimana penyangganya berbentuk ruang (tiga dimensi). Baik berupa kubus ataupun balok. Penyangganya sendiri dapat berupa kayu maupun besi. Ciri-ciri Square Set Stoping antara lain:  Ongkos penyangganya sangat mahal.  Kemiringan endapan lebih dari 45o  Ketebalan bijih minimal 3,5 m.  Baik endapan bijih maupun batuan induk mudah runtuh.  Endapan tidak perlu memiliki batasan yang jelas antara endapan bijih dan batuan induknya. CREATIVE PRESENTATION

01

Supported Stope Methode d. Stull Stoping

Sistem penambangan ini merupakan sistem penambangan yang memasang penyangga dari footwall ke hanging wall. Stull sendiri berarti kayu, sehingga pada sistem penambangan ini penyangganya menggunakan kayu. Ciri-ciri sistem penambangan ini antara lain:  Bijih cukup kuat, sehingga tidak perlu langsung disangga, tapi batuan induk mudah pecah menjadi bongkahan-bongkahan.  Kemiringan endapan bijih tidak terlalu berpengaruh.  Ketebalan endapan bijih antara 1 – 5 m.  Bijih harus bernilai tinggi.  Recovery harus tinggidan looses factor harus rendah, mengingat biaya yang dibutuhkan untuk penyangga sangat mahal. CREATIVE PRESENTATION

01

Caving Method atau Metode Ambrukan

Caving Method a. Top slicing Top Slicing adalah suatu penambangan untuk endapanendapan bijih dan lapisan penutup (overburden) yang lemah atau mudah runtuh. Penambangan dilakukan selapis demi selapis dari atas ke bawah pada lombong yang disanggah. Kalau lombong sudah selesai digali, maka penyanggah diatasnya dibiarkan runtuh sedikit demi sedikit atau secara bertahap. Metode ini akan memungkinkan perolehan tambang yang tinggi walaupun sering terjadi “dillution”. Upaya untuk meningkatkan efisiensi sistem penambangan ini adalah :  Untuk memperbesar produksi, daerah penggalian diperbesar di beberapa permukaan kerja (front).  Mengurangi jumlah “raise” berarti jarak antara raise dapat diperbesar.  Mengurangi pekerjaan, persiapan harus diimbangi dengan pengangkutan yang lebih efisien.

Untuk menghindari bahaya dan mengurangi keselamatan kerja, proses ambrukan sebaiknya dibuat secara pelan-pelan agar tidak runtuh dalam skala besar.

 Keuntungan :  Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran jarang terjadi.  Dapat mengadakan pengambilan conto batuan (sampling) di dalam lombong secara teratur untuk mengetahui batas endapan yang pasti.  Dapat menghasilkan produksi yang besar.  Jika endapan bijih teratur dan jelas batas-batasnya, maka perolehan tambangnya sangat tinggi (90-95).  Kerugian :  Pada saat hujan, air masuk melalui retakan-retakan.  Dapat menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan tata lingkungan  Ventilasi lombong menjadi sukar, sehingga perlu peralatan khusus.  Membutuhkan persiapan kerja yang lama dan banyak  Banyak menggunakan penyangga kayu sehingga dapat menyebabkan kebakaran dan menimbulkan gas-gas beracun dari proses pembusukan kayu penyangga. CREATIVE PRESENTATION

01

Caving Method b. Sub level caving Sub Level Caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip top slicing tetapi penambangan dari sub level, artinya penambangan dari atas ke bawah dan setiap penambangan pada suatu level dilakukan lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan bijih antara dua sub level ditambang dengan cara diruntuhkan atau diambrukkan. Suata tumpukan bekas penyangga (timber mat) akan dibentuk di bagian atas dari ambrukan, sehingga akan memisahkan endapan bijih yang pecah dari lapisan penutup di atasnya. Metode ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang memiliki sifat sebagai berikut :  Bentuk endapan tidak homogen.  Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi bongkahan-bongkahan dan akan menjadi penyangga batuan terhadap timber dibawahnya.  Kekuatan bijih lemah tetapi batuan dapat bertahan untuk tidak runtuh selama beberapa waktu bengan penyanggahan biasa walaupun tetap akan runtuh bila penyanggahan ini diambil

           

Keuntungan Sub Level Caving : Cara penambangannya agak murah Tidak ada pillar yang ditinggalkan Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena penggunaan penyangga kayu sedikit, kecuali pada endapan-endapan sulfida. Ventilasi agak lebih baik dibandingkan dengan top slicing. Bias mengadakan pencampuran dengan memilih penambangan dari berbagai lombong yang berbeda kadarnya. Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan pada badan bijih, sehingga sekaligus dapat berproduksi. Kerugian Sub Level Caving : Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selektif mining), karena tak dapat ditambang bagian demi bagian Perolehan tambang tidak terlalu tinggi Dillution sering terjadi sampai 10%. Bila dillution harus rendah maka mining recoverynya juga menurun. Merupakan cara penambangan yang kurang luwes karena terlalu banyak syarat yang harus dipenuhi dan tidak mudah diubah ke metode lain.

CREATIVE PRESENTATION

01

Penyanggaan dalam Tambang Bawah Tanah Penyangga dalam tambang bawah tanah dibedakan menjadi dua, antara lain: Penyangga Alamiah Penyangga alamiah adalah penyangga yang menggunakan material yang berada atau dihasilkan dari proses penambangan itu sendiri. Penyangga alamiah dibagi menjadi:  Endapan bijih yang ditinggalkan atau tidak ditambang.  Endapan bijih kadar rendah. Setelah dinilai tidak ekonomis, endapan bijih ini ditinggalkan sebagai penyangga.  Waste ( batuan samping ), atau mineral lain yang tidak ditambang.

Penyangga Buatan Penyangga buatan (artificial support) adalah penyangga buatan yang dimasukan ke dalam tamang bawah tanah, agar tidak runtuh. Bahan penyangga buatan ini disebut juga Material Filling, dapat berupa tailing, pasir, tanah, semen, baja, kayu, maupun baut batuan.

Cara pemasangan penyangga dibedakan menjadi:  Raise set merupakan cara pemasangan penyangga dari bawah ke atas.  Lead set merupakan cara pemasangan penyangga maju, searah dengan penambangan endapan bijih.  Corner set merupakan cara pemasangna penyangga ke arah samping atau juga menyudut. CREATIVE PRESENTATION

01

Istilah-istilah dalam Penambangan Bawah Tanah  Vein atau urat batuan adalah intrusi batuan lain ke dalam batuan induk. Intusi terjadi melalui rekahanrekahan batuan induk, dan lebih keras daripada batuan induk.  Endapan bijih dalam sebuah cebakan relatif berbeda kadarnya pada masing-masing bagiannya.  Drift adalah lubang bukaan yang menghubungkan antar level secara vertical.  Dillution adalah batuan yang tidak bisa tidak-ikut tertambang bersama bijih dan mengurangi kadar bijih.  Raise adalah lubang bukaan horizontal yang berfungsi sebagai jalan keluar-masuk pekerja dan juga mengeluarkan endapan bijih.  Level adalah lubang bukaan yang bertingkat-tingkat.  Waste adalah sisa-sisa penggalian pada tambang bawah tanah yang tidak bermanfaat yang diperoleh pada saat underground development (persiapan penambangan bawah tanah).  Barren rock adalah batuan yang tidak mengandung logam atau bagian dari bijih yang mempunyai kadar bijih sangat kecil.  Mining recovery adalah perbandingan antara bijih yang dapat ditambang dengan bijih yang ada didalam perhitungan eksplorasi, yang dinyatakan dalam persen  Losses adalah kehilangan bijih pada penambangan bawah tanah karena keterbatasan atau kendala inheren pada metode yang diterapkan  Permissible explossive adalah bahan peledak yang menghasilkan gas-gas tidak beracun, dan dikhususkan pemakaiannya pada tambang bawah tanah.  Smoke adalah gas-gas yang tidak beracun sebagai hasil reaksi kimia bahan peledak yang meledak, terdiri dari gas-gas H2O, CO2, dan N2 bebas  Fumes adalah gas-gas yang beracun sebagai hasil reaksi kimia bahan peledak yang meledak, terdiri dari gas-gas CO dan NOX. CREATIVE PRESENTATION

01

Prospek Masa Depan Tambang Bawah Tanah Kecenderungan umum di masa yang akan datang, sistim tambang bawah tanah akan menjadi pilihan utama eksploitasi mineral dan enerji (Hartman, 1987). Hal ini karena beberapa hal: Semakin berkurangnya deposit (cebakan) berkadar tinggi pada atau dekat permukaan untuk ditambang. Dengan kata lain bertambahnya kedalaman deposit akan menyulitkan bila ditambang dengan sistim tambang terbuka karena setiap tambang terbuka dibatasi oleh besaran Stripping Ratio. Berkurangnya mobilitas peralatan mekanik pada tambang terbuka apabila penambangan semakin dalam Pengetatan dan pembatasan mengenai masalah-masalah lingkungan, dimana tambang terbuka akan memberikan dampak lingkungan yang lebih besar dibandingkan tambang bawah tanah. Pengembangkan teknologi baru dalam peralatan Tambang Bawah Tanah, khususnya dalam hal teknik penggalian dan peralatan penambangan yang kontinyu, serta sistim konstruksi penyangga dan perkuatan yang semakin baik.

CREATIVE PRESENTATION

01

THANKS

Related Documents


More Documents from "Agung"