Tugas Peralatan Tambang Bawah Tanah.pptx

  • Uploaded by: Andi Sultan Ramadhana
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Peralatan Tambang Bawah Tanah.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,711
  • Pages: 14
Tugas Peralatan Tambang Bawah Tanah Nama Kelompok : 1. Danny Desbriawan 2. Muh. Farizal 3. A. Sultan Ramadhana 4. Muh. Andri

LONGWALL METHODE

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah pertambangan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen mata kuliah Peralatan Tambang Bawah Tanah Universitas Pejuang Republik Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai perjuangan bangsa Indonesia yang menjadi dasar pancasila. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Makassar, 18 April 2018

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Metode penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan keuntungan yang besar dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja yang terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya. Secara garis besar, etrode penambangan dapat dibedakan menjadi 3, antara lain : tambang terbuka (surface mining), tambang tertutup (underground mining), dan tambang bawah air (under water mining). Dalam menentukan metode apa yang akan digunakan, diperlukan pemahaman atas faktor-faktor atau sifat-sifat endapan atau bijih. Selain itu, pemahaman atas struktur geologi merupakan hal yang mutlak dalam penentuan metode penambangan yang akan digunakan. Underground mining, memiliki beberapa jenis dan tiap jenis memiliki karakter yang berbeda-beda. Pada kesempatan kali ini, pembahasan utama kita adalah longwall mining method yang merupakan salah satu underground mining method.

I.2 Rumusan Masalah • I.2.1 Bagaimanakah proses dari Longwall mining method yang merupakan salah satu jenis tambang bawah tanah? I.3 Tujuan Penulisan • I.3.1 Agar dapat mengetahui dan memahami segala komponen dalam Longwall mining method • I.3.2 Agar dapat mengetahui dan memahamu konsep proses dari Longwall mining method

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pertambangan adalah Ilmu yang mempelajari tentang pekerjaan pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan pada mineral – mineral dan batuan yang memiliki nilai ekonomis. Penambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian (mineral berharga) pada saat itu dari dalam kulit bumi baik penggalian yang dilakukan dipermukaan maupun dibawah permukaan bumi, sedangkan tambang merupakan tempat menggali (mengambil) hasil dari dalam kulit bumi berupa bahan galian (mineral berharga). Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan keuntungan yang besar dengan memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan kerja yang baik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya. Secara garis besar sistem penambangan terbagi atas 3, yaitu : • Tambang Terbuka (Surface Mine) • Tambang Bawah Tanah (Underground Mine) • Tambang Bawah Air (Underwater Mine)

Biasanya cebakan bagian dekat permukaan yang secara ekonomis ditambang secara tambang terbuka, sedangkan bagian yang lebih dalam akan ditambang secara tambang dalam. Klasifikasi sistem tambang bawah tanah yang dikenal saat ini sangat banyak, walaupun demikian pada dasarnya sistem tambang bawah tanah dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu : • Stope dengan penyanggaan alamiah • Open stope dengan underhand stoping. • Open stope dengan overhand stoping. • Open stope dengan breast stoping (room and pillar). • Stope dengan penyanggaan buatan • Cut and fill stoping. • Shrinkage stoping. • Square-set stoping. • Stull stoping. • Longwall mining. • Undercut and fill. • Top slicing. • Metode caving • Sublevel caving. • Block caving.

BAB 3 PEMBAHASAN Tambang bawah tanah (Undergrond Mine) mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa, yakni: • Ramp Jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari bawah tanah. Shaft • Berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan mengangkut orang, alat, atau bijih.

• Adit Yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat di sisi bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih. Ada dua tahap utama yang terdapat pada metode tambang bawah tanah, diantaranya: 1. Development (pengembangan) Pada tahap development semua yang digali adalah batuan tak berharga. Tahap development termasuk pembuatan jalan masuk dan penggalian fasilitas-fasilitas bawah tanah lain. 2. Production (produksi) Tahap production adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri. Tempat bijih digali disebut stope (lombong). Dengan semua pekerjaan yang dilakukan di bawah tanah dengan panjang terowongan yang mencapai ribuan meter, maka diperlukan usaha khusus untuk mengalirkan udara ke semua sudut terowongan. Pekerjaan ini menjadi tugas tim ventilasi tambang. Selain mensuplai jumlah oksigen yang cukup, ventilasi juga mesti memastikan agar semua udara kotor hasil pembuangan alat-alat diesel dan gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan bisa segera dibuang keluar. Untuk memaksa agar udara mengalir ke terowongan, digunakanlah fan (kipas) raksasa dengan berbagai ukuran dan teknik pemasangan. Untuk menjaga kestabilan terowongan diperlukan pula penyangga -penyangga terowongan. Berbagai metode - metode penyanggaan (ground support) telah dikembangkan. Penyanggaan yang optimal akan mendukung kelangsungan kinerja dan juga keselamatan semua pekerja.

III.1 Longwall Mining Longwall mining memiliki sejarah panjang , sebelumnya hanya digunakan pada skala terbatas di Amerika Serikat sampai dengan 20 tahun yang lalu. Modern Longwall Mining di Negara ini bisa dikatakan baru dimulai tahun 1960 dengan instalasi standar pada pertambangan batubara di Negara bagian Virginia. Di Eropa , karena kondisi alam yang merugikan , Longwall mining merupakan metode yang sering digunakan , namun di Amerika Serikat , suatu system telah harus bersaing secara ekonomi dengan sangat produktif. Bagaimanapun , karena ini tak terpisahkan dan berlanjut , system ini memiliki potensial produksi yang lebih baik dari system room and pillar. Selain itu , meskipun hanya sekitar 5% dari total produksi bawah tanah US saat ini dihasilkan oleh system longwall , system ini tumbuh dan berpotensi baik. Dalam pertambangan , dengan pendekatan , dan penelitian lebih mendalam dan harus selesai dibawah kondisi alam yang kurang baik , kesempatan yang lebih baik untuk system room and pillar setelah system longwall. Metode longwall ini digunakan khusus untuk bahan galian batubara. Perolehannya tinggi, karena mengambil sebagian besar batubara. Front kerja dapat dipusatkan, karena dapat berproduksi besar di satu front kerja. Pada umumnya, untuk kemiringannya landai, mekanisme pengambilan batubara, pengangkutan, dan penyanggaan menjadi mudah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pengambilan batubara. Karena dapat memusatkan front kerja, panjang lorong yang dirawat terhadap jumlah produksi batubara menjadi pendek. Menguntungkan dari segi keamanan, karena ventilasinya mudah dan swabakar yang timbul juga sedikit. Karena dapat memanfaatkan tekanan batuan, pemotongan batubara menjadi mudah. Apabila terjadi hal-hal seperti ambrukan permukaan kerja dan kerusakan mesin, penurunan produksi batubaranya besar.

III.2 Syarat Penggunaan Longwall Method Kondisi endapan yang cocok untuk metode ini yaitu sebagai berikut : • Ketebalan endapan sedang, yaitu 2-4 meter. • Memiliki banyak cleat / joint, tetapi tidak boleh mudah runtuh. Sehingga penyanggaan dapat segera dipasang di dekt front penggalian. III.3 Development Tambang longwall mencakup penambangan batubara secara penuh dari suatu bagian lapisan atau "muka" dengan menggunakan gunting-gunting mekanis. Tambang longwall harus dilakukan dengan membuat perencanaan yang hati-hati untuk memastikan adanya geologi yang mendukung sebelum dimulai kegiatan penambangan. Kedalaman permukaan batubara bervariasi di kedalaman 100-350 m. Penyangga yang dapat bergerak maju secara otomatis dan digerakkan secara hidrolik sementara menyangga atap tambang selama pengambilan batubara. Setelah batubara diambil dari daerah tersbut, atap tambang dibiarkan ambruk. Lebih dari 75% endapan batubara dapat diambil dari panel batubara yang dapat memanjang sejauh 3 km pada lapisan batubara.

III.4 Sistem Produksi Ada 2 (dua) cara penambangan dengan menggunakan metode Longwall, yaitu : • Cara maju (advancing) • Cara mundur (retreating) Pada penambangan dengan metode maju longwall, terlebih dahulu dibuat lubang maju yang nantinya akan berfungsi sebagai lubang utama (main gate) dan lubang pengiring (tail gate), dibuat bersamaan pada pengambilan batubara dari lubang bukaan tersebut. Kedua lubang bukaan tersebut digunakan sebagai saluran udara yang diperlukan untuk menyediakan udara bersih pada lubang bukaannya disamping untuk keperluan transportasi batubaranya dan keperluan penyediaan material untuk lubang bukaannya. Metode ini akan memberikan hasil lebih cepat karena tidak memerlukan waktu menunggu lubang yang diperlukan yaitu lubang utama dan lubang pengiring. Sedangkan pada metode mundur longwall merupakan kebalikan dari metode advancing longwall karena pengambilan batubara belum dapat dilakukan sebelum selesai dibuatnya suatu panel yang akan memberikan batasan lapisan batubara yang akan diekstrasi (diambil).

III.5 Kelebihan dan Kekurangan Adapun keuntungan dan kerugian dari metode longwall, antara lain : • Permintaan produksi yang meningkat tidak dapat langsung dipenuhi karena dibutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan blok tambahan untuk produksi. • Recoverynya tinggi karena menambang sebagian besar batubara. • Permulaan kerja dapat dipusatkan karena dapat berproduksi besar. • Apabila kemiringannya landai maka mekanisasi penambangan, transportasi, dan penyanggaan menjadi beda sehingga dapat meningkatkan efisiensi penambangan. • Karena dapat memusatkan permukaan kerja, panjang terowongan yang dikerjakan terhadap produksi batubara menjadi panjang. • Menguntungkan dari segi keamanan karena ventilasinya mudah dari swabakar / self combustion yang timbul juga sedikit. • Karena dapat menguatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi mudah. • Apabila terjadi hal-hal keruntuhan kerja dan kerusakan mesin, maka penggunaan produksi batubaranya besar.

PENUTUP IV.1 Kesimpulan • Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi. Sedimentasi ini meliputi proses pelapukan, erosi, transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia. Proses erosidan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi dapat terjadi jika energi transport sudah tidak mampu mengangkut partikel tersebut. • Proses diagnesis adalah proses yang menyebabkan perubahan pada sediment selama terpendamkan dan terlitifikasikan, sedangkan litifikasi adalah proses perubahan material sediment menjadi batuan sediment yang kompak. Proses diagnesis ini dapat merupakan kompaksi yaitu pemadatan karena tekanan lapisan di atas atau proses sedimentasi yaitu perekatan bahan-bahan lepas tadi menjadi batuan keras oleh larutan-larutan kimia.

Related Documents


More Documents from "Mimin Muhamad"