Tali Kermantel Statik.docx

  • Uploaded by: Lukman Alhakim
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tali Kermantel Statik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,198
  • Pages: 7
Tali Kermantel Statik – Dalam olahraga panjat tebing maupun dinding, salah satu alat pengaman utama yang diperlukan adalah tali kermantel. Tali kermantel terdiri dari dua bagian, yaitu bagian inti dan bagian jaket atau bagian kern dan bagian mantle. Setiap bagian memiliki kelenturan yang mencapai 20 % guna untuk menjamin keamanan. Meskipun begitu, tali kermantel tidak bisa digunakan semena-mena, sebab tali ini juga memiliki batas maksimal yang bisa digunakan. Secara umum, tali ini memiliki diameter 11 mm dengan panjang 45 m. Selain itu, ada pula ukuran yang lainnya. Biasanya, untuk pendakian yang mudah ataupun untuk menaikan barang, tali kermantel yang digunakan bisa berdiamater 9 mm ataupun 7 mm. Berdasarkan kelenturannya, tali kermantel dibagi menjadi dua, yaitu tali kermantel dinamis dan tali kermantel statik. Pada kesempatan kali ini, kita akan lebih membahas tali kermantel statik. Tali kermentel jenis statik memiliki kelenturan 2 – 5 % pada berat masimal yang diberikan. Tali ini bersifat lebih kaku dan lebih keras dari tali kermantel dinamis, sebab tali ini memiliki daya rengang yang kecil. Selain itu, tali ini secara umum hanya dapat meregang 15 %. Namun, masing-masing kelenturan tali bisa berbeda tergantung pada label dari safety requirement-nya. Sebagai contoh; EN 1891, EN 892, UIAA, EN 566. Kermantel statik sangat cocok digunakan untuk kegiatan rapelling dengan teknok SRT (Singel Rope Teknik). Untuk perawatan pada tali kermantel, kedua jenis tali, baik itu tali kermantel dinamis maupun kermantel statik sama, yaitu dianjurkan jangan terkena kotoran dan gesekan secara langsung. Untuk mengetahui seberapa besar daya tampung beban yang dimiliki oleh tali kermantel, kita dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Kekuatan = A2 x 22 kg. A disini menunjukkan diameter tali dalam satuan mm (millimeter). Tali kermantel statik digunakan untuk berbagai kegiatan yang memiliki ketinggian khusus. Sebagai contoh; menara dan gedung bertingkat. Tali ini juga sangat cocok digunakan untuk kegiatan penyelamatan (rescue), industrial, maupun aktivitas out door. Tali kermantel yang terkenal adalah tali kermantel dengan merk BEAL, Edelrid, dan Mammut. Contohnya, berikut ini review tali kermantel merk BEAL:         

Seri : Contract Jenis : Semi Statis Diameter : 10,5 mm Variasi Panjang Tali : 50 m, 100 m, 150 m dan 200 m Daya tampung beban : 2500 Kg kekuatan dengan Figure 8Knot : 1750 Kg Impact Force : 5KN, 6KN, Berat tali Per Meter : +/- 68 gram. Berat tali Per 50 Meter : +/- 4000 gram

Masih Layakkah Full Body Harness yang Anda Gunakan? Periksa Masa Kedaluwarsanya! 16 Mei 2016

Baik safety belt maupun full body harness, keduanya berfungsi sebagai alat pelindung jatuh saat bekerja di ketinggian. Meski memiliki manfaat yang sama, tetapi penggunaan full body harness lebih dianjurkan dibanding safety belt. Full body harness memiliki kelebihan dengan tali pengaman yang bisa melindungi seluruh tubuh sehingga kemungkinan cedera akibat hentakan saat jatuh sangat kecil. Lihatlah bagaimana full body harness dapat melindungi pekerja dari bahaya jatuh pada video berikut ini:

Dibalik manfaatnya dalam memberikan perlindungan dari bahaya jatuh di ketinggian lebih dari 1,8 meter, ternyata full body harness juga bisa menjadi sumber bahaya (silent killer) yang menyebabkan pekerja terjatuh saat bekerja di ketinggian. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Source: ghsafety.co.uk

Di banyak negara, terjatuh saat bekerja di ketinggian masih menjadi penyebab terjadinya kecelakaan serius dan fatal di tempat kerja. Di Amerika, lebih dari 100.000 pekerja mengalami cedera dan kematian karena jatuh dari ketinggian setiap tahunnya. Boston-based Liberty Mutual juga mengungkapkan, perusahaan harus memberikan kompensasi kepada pekerja sebesar $1 miliar atau sekitar 132 triliun setiap minggunya. Salah satu faktor penyebab tingginya angka kecelakaan tersebut adalah pemeriksaan pada full body harness. Ada beberapa poin penting lainnya yang perlu Anda pahami mengenai hal-hal yang menyebabkan pekerja masih mengalami kecelakaan saat bekerja di ketinggian padahal sudah mengenakan full body harness: 

  

Kondisi material peralatan pelindung jatuh semakin memburuk karena penggunaan dan paparan di area kerja selama bertahun-tahun, terlepas dari merek dan/atau produsen yang dipilih. Peralatan pelindung jatuh tidak diperiksa secara rutin sehingga kerusakan pada alat tidak diketahui pekerja. Pekerja salah menggunakan peralatan pelindung jatuh atau pelindung jatuh yang dipakai tidak sesuai potensi bahaya akibat kurangnya pelatihan. Peralatan pelindung jatuh yang digunakan tidak memenuhi standar keamanan, seperti OSHA 1926.502, ANSI Z359, CSA Z259.12-11, EN 361, EN 358, dan EN 813.

Poin-poin di atas menunjukkan kepada Anda akan pentingnya mengecek kelayakan alat pelindung jatuh yang digunakan sesuai standar internasional. Berikut cara menguji kelayakan full body harness yang hendak Anda gunakan:

1. Pemeriksaan webbing

Source: deltarpaulins.co.uk

Webbing atau tali berfungsi untuk menahan tubuh saat terjatuh. Anda dapat melakukan pemeriksaan secara visual atau dengan cara memegang webbing. Pastikan tidak ada kerusakan atau tanda-tanda seperti koyak, berserabut, kerusakan pada jahitan, perubahan warna pada jahitan, dan berjamur.

2. Pemeriksaan buckle

Source: discountsafetygear.com Pastikan buckle (logam pengunci) tidak retak, tidak bengkok, tidak berkarat, dan dapat mengunci dengan sempurna. Jangan gunakan full body harness bila terdapat kerusakan pada buckle.

3. Pemeriksaan D-Ring

Source: millerfallprotection.com

Pastikan kondisi ring tidak mengalami kerusakan seperti retak, bengkok, atau berkarat. Bila Anda menemukan keadaan ring yang tidak normal, jangan sekalipun menyepelekannya. Hal ini dikarenakan D-ring merupakan satu-satunya bagian yang akan menahan hentakan saat pekerja terjatuh.

4. Pemeriksaan masa kedaluwarsa full body harness

Source: millerfallprotection.com Setiap full body harness memiliki tag yang memuat informasi mengenai model harness, tanggal produksi, nama produsen, masa kedaluwarsa hingga peringatan. Cek tag untuk mengetahui tanggal produksi dan masa kedaluwarsa full body harness. Perihal masa kedaluwarsa, OSHA dan ANSI menyerahkannya kepada produsen, mereka biasanya menetapkan masa kedaluwarsa selama 5 tahun terhitung dari full body harness pertama kali digunakan. Di luar hal tersebut, bila ada kerusakan pada full body harness atau saat inspeksi diputuskan bahwa full body harness tidak aman lagi digunakan dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun, itu artinya alat pelindung jatuh harus segera diganti. Jadi, Anda tidak perlu menunggu selama 5 tahun untuk mengganti full body harness bila telah terjadi kerusakan atau full body harness sudah tidak layak lagi dalam memberikan perlindungan terhadap bahaya jatuh.

*

*

*

Standar OSHA, ANSI, maupun CSA (Canadian Standards Association) menyatakan bahwa patokan full body harness layak digunakan atau tidak bukan hanya dari masa kedaluwarsanya saja, tetapi dari tanda-tanda kerusakan lain setelah melewati inspeksi rutin. Bahkan full body harness yang jarang digunakan pun sebenarnya masih bisa digunakan asalkan lolos dari pemeriksaan. Di sinilah orang yang berkompeten yang ditunjuk perusahaan menjadi faktor penentu kelayakan penggunaan full body harness. OSHA dan ANSI merekomendasikan pemeriksaan dilakukan secara rutin sebelum memulai bekerja di ketinggian atau dengan interval tidak lebih dari satu tahun. Standar tersebut juga merekomendasikan untuk mengganti full body harness bila peralatan tersebut sudah tidak kuat lagi menahan beban pekerja saat bekerja di ketinggian. Untuk memperpanjang usia full body harness, ada tips penting yang bisa Anda praktekkan, di antaranya:

Cara Membersihkan: 



Bersihkan semua kotoran di permukaan harness menggunakan spons lembut yang sudah dicelupkan ke dalam air biasa. Peras spons hingga tidak ada tetesan air, lalu celupkan ke dalam sabun lembut. Bersihkan kembali permukaan harness menggunakan spons tersebut dengan gerakkan bolak-balik sambil menekannya dengan kuat. Basuh harness dan lap kering permukaan menggunakan kain lembut dan bersih. Keringkan harness, jauhkan dari kondisi ruangan dengan panas berlebih, paparan zat kimia berbahaya, maupun sinar matahari langsung.

Penyimpanan: Area penyimpanan full body harness harus bersih, kering, dan bebas dari paparan gas berbahaya, panas berlebih, sinar ultraviolet, dan zat kimia korosi.

Related Documents


More Documents from "vendyrestu"

Tali Kermantel Statik.docx
November 2019 9
00-hidden Mission
April 2020 44
Laporan_new(2)[1].docx
August 2019 56
Termo Tugas.xlsx
November 2019 15