Takhrif Alqur'an.docx

  • Uploaded by: Andre Andrian
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Takhrif Alqur'an.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,875
  • Pages: 17
Takhrif Wahyu, Al-Qur’an dan Ulum Qur’an

“Ditujukan untuk memenuhi tugas” Mata Kuliah Dosen Jurusan

: Study Alqur’an Ekonomi : M. Naviri Syafril, M.Pd : Perbankan (I-A)

Di susun Oleh Kelompok 1 (Satu ) - Aditya Kurniawan - Ely Irmaya - Tata irmala

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH MAHMUDIYAH TANJUNG PURA LANGKAT 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat Nya penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan makalah Tauhid yang membahas “Takhrif Wahyu, Al-Qur’am Dan Ulum Qur’an ”.Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan sesuai dengan mata kuliah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi . oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak dosen mata kuliah Study Qur’an Ekonomi Bapak M. Naviri Syafril, M.Pd yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas makalah ini. 2. Orang tua, teman dan kerabat yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas makalah ini selesai. Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan.Untuk itu kami meminta maaf apabila ada kekurangan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas makalah penulis selanjutnya. Kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah-lah yang punya dan maha kuasa .Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan manfaat tersendiri bagi generasi muda islam yang akan datang, khususnya dalam bidang Tauhid.

Tanjung Pura , Oktober , 2018

Penulis

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1 C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................... 1 BAB II ..................................................................................................................... 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2 A. Takhrif Wahyu ............................................................................................. 2 B. Alqur’an ....................................................................................................... 3 C. Ulum Al-Quran ............................................................................................ 6 BAB III ................................................................................................................. 13 PENUTUP ............................................................................................................. 13 A. Kesimpulan ................................................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur’an adalah kalammullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad lewat perantara malaikat Jibril sebagai mu’jizat. Al-Qur’an adalah sumber ilmu bagi kaum muslimin yang merupakan dasar-dasar hukum yang mencakup segala hal, baik aqidah, ibadah, etika, mu’amalah dan sebagainya. Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab. Karena itu, ada anggapan bahwa setiap orang yang mengerti bahasa Arab dapat mengerti isi Al-qur’an. Lebih dari itu, ada orang yang merasa telah dapat memahami dan menafsirkan Alqur’an dengan bantuan terjemahnya sekalipun tidak mengerti bahasa Arab. Padahal orang Arab sendiri banyak yang tidak mengerti kandungan Al-Qur’an. Bahkan di antara para sahabat dan tabi’in ada yang salah memahami Al-Qur’an karena tidak memiliki kemampuan untuk memahaminya. Oleh karena itu, untuk dapat mengetahui isi kandungan Al-Qur’an diperlukanlah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana, tata cara menafsiri Al-Qur’an. Yaitu Ulumul Qur’an atau Ulum at tafsir. Pembahasan mengenai ulumul Qur’an ini insya Allah akan dibahas secara rinci pada bab-bab selanjutnya.

B. Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan takhrif Wahyu? b. Apa yang dimaksud dengan Al – Qur’an? c. Apa yang dimaksud dengan Ulum Qur’an?

C. Tujuan Pembahasan a. Untuk mengatahui dengan takhrif Wahyu. b. Untuk mengatahui dengan Al – Qur’an. c. Untuk mengatahui dengan Ulum Qur’an.

1

BAB II PEMBAHASAN A. Takhrif Wahyu 1. Pengertian Wahyu Dikatakan wahaitu ilaih dan auhaitu, bila kita berbicara kepadanya agar tidak diketahui orang lain. Wahyu adalah isyarat yang cepat. Itu terjadi melalui pembicaraan yang berupa rumus dan lambing, dan terkadang melalui suara semata, dan terkadang pula melalui isyarat dengan sebagian anggota badan. Al-wahy atau wahyu adalah kata masdar (infinitive); dan materi kata itu menunjukkan dua dasar, yaitu: tersembunyi dan cepat. Oleh sebab itu, maka dikatakan bahwa wahyu ialah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat yang khusus ditujukan kepada orang yang diberi tahu tanpa diketahui orang lain. Inilah pengertian masdarnya. Tetapi terkadang juga bahwa yang dimaksudkan adalah almuha yaitu pengertian isim maf’ul, yang diwahyukan. 2. Macam-macam wahyu Wahyu oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan peristiwa yang sangat besar. Turunnya merupakan peristiwa yang tidak disangkasangka. Begitulah Allah memberikan titahNya kepada manusia terpilih, yaitu Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Wahyu, secara bahasa artinya adalah, pemberitahuan secara rahasia nan cepat. Secara syar'i, wahyu berarti pemberitahuan dari Allah kepada para nabiNya dan para rasulNya tentang syari'at atau kitab yang hendak disampaikan kepada mereka, baik dengan perantara atau tanpa perantara. Wahyu secara syar'i ini jelas lebih khusus, dibandingkan dengan makna wahyu secara bahasa, baik ditinjau dari sumbernya, sasarannya maupun isinya. Ada bermacam-macam wahyu syar'i, dan yang terpenting ialah sebagaimana penjelasan berikut. Pertama : Taklimullah (Allah Azza wa Jalla berbicara langsung) kepada NabiNya dari belakang hijab. 1 1

Mudzakir AS,Studi ilmu-ilmu qur’an.( Jakarta : PT.Pustaka litera antarnusa, 2000.) Hal

:11

2

Kedua : Allah Azza wa Jalla menyampaikan risalahNya melalui perantaraan Malaikat Jibril. Ketiga : .

Wahyu disampaikan dengan cara dibisikkan ke dalam kalbu. Rasulullah

Shallallahu

'alaihi

wa

sallam

bersabda:

"Sesungguhnya Ruhul Quds (Malaikat Jibril) meniupkan ke dalam kalbuku . Keempat : Wahyu diturunkan melalui mimpi. Yaitu Allah Azza wa Jalla terkadang memberikan wahyu kepada para nabiNya dengan perantaraan mimpi. Sebagai contoh, yaitu wahyu yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim Alaihissalllam agar menyembelih anaknya. Peristiwa ini diceritakan oleh Allah Azza wa Jalla:

B. Alqur’an 1. Pengertian Al-Qur’an Para Ulama berbeda pendapat dalam menjelaskan kata Al-Qur’an: a. Sebagian dari mereka berkata bahwa Al-Qur’an merupakan kata jadian dari kata dasar (membaca). Kata ini kemudian dijadikan sebagai nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. mereka merujuk firman Allah: Artinya : “Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.” (QS. Al-Qiyamah : 17-18) b. Sebagian dari mereka menjelaskan bahwa kata Al-Qur’an merupakan kata sifat dari kata dasar yang artinya menghimpun. Kemudian dijadikan nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang menghimpun surat, ayat, kisah, perintah, dan larangan. Atau menghimpun intisari kitab-kitab suci sebelumnya. 2 c. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa kata Al-Qur’an diambil dari kata kerja (menyertakan), karena menyertakan surat, ayat, dan huruf-huruf. Pengertian Terminologi (Istilah). 2

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Diponegoro, 2005)h. 87

dan terjemahnya. Cet. V; (Bandung: CV.

3

Menurut Manna’ Al-Qaththan:

a.

Artinya: “Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan orang yang membacanya akan memperoleh pahala.” b.

Menurut kalangan pakar Ushul Fiqh, Fiqh, dan Bahasa Arab: Artinya: “Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad. Lafadz-lafadznya, mengandung mukjizat, membacanya mempunyai nilai ibadah, diturunkan secara mutawatir, dan ditulis pada mushaf. Mulai dari awal surat Al-Fatihah (1) sampai akhir surat An-Nas (114).” 2.

Nama-nama Al-Qur’an Di dalam kitab Al-Ithahan karangan As-Suyuty, diterangkan bahwa Abul

Ma’ali Syaizalah Al-Burhan fi Musykilatil Qur’an (wafat tahun 494 H) menyebutkan 55 buah nama untuk Al-Qur’an. Bahkan Abul Hasan Al-Haraly (wafat tahun 647) menerangkan bahwa lebih dari 90 nama untuk Al-Qur’an. Dr. Subhi Al-Salih berpendapat bahwa sebagian ulama berlebih-lebihan di dalam menghitung jumlah nama-nama untuk Al-Qur’an, sebab mereka mencampur-adukkan antara nama dan sifatnya. Di antara nama-nama kitab suci umat Islam yang sangat terkenal: a.

Al-Qur’an, di antaranya terdapat di surat Al-Baqarah : 185, Artinya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasanpenjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang baik dan batil).”

b.

Al-Furqan, di antaranya terdapat di surat Al-Furqan : Artinya: “Maha Suci (Allah) yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.

c.

Al-Kitab, di antara lain dapat ditemukan di surat An-Nahl : 89, Artinya:

d.

“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).

e.

Adz-Dzikr, dapat kita jumpai dalam surat Al-Hijr,

4

Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (AlQur’an) dan sesungguhnya Kami (pula lah) yang memeliharanya.” 3.

Garis Besar Kandungan Al-Qur’an Di dalam surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an terkandung kandungan yang

secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini : 1.

Aqidah / Akidah Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Al-Qur’an mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.

2.

Ibadah Ibadah adalah taat, tunduk, ikut, atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian “Fuqaha”, ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapat Ridha dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dala ajaran agama Islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukun Islam. Mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci Ramadhan dan beribadah [ergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya.3

3.

Akhlaq / Akhlak Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. 3

Shiddieqy Asy-, Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an atau Tafsir, (Jakarta:

Bulan Bintang, 1980) h. 74

5

4.

Hukum-hukum Hukum yang ada di Al-Qur’an adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hokum pada sesama jenis yang terbukti bersalah. Hukum dalam Islam berdasarkan Al-Qur’an ada beberapa jenis atau macam seperti junayat, mu’amalat, munakahat, faraidh, dan jihad.4

5.

Peringatan / Tadzkir Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang member peringatan kepada manusia akan Allah SWT berupa siksa neraka atau waa’id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya dengan balasan berupa nikmat surge jannah atau waa’ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam Al-Qur;an atau disebut juga targhib dan kebalikannya ngambaran yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.

C. Ulum Al-Quran Pengertian Ulum Al-Quran dapat diberikan dengan dua keadaan: 

Perkataan Ulum adalah dalam lafaz jamak daripada perkataan ‘ilm. Ia boleh ditakrifkan sebagai kefahaman muktamad yang menepati fakta sebenar. Sementara pengertian al-Quran pula ditakrifkan sebagai kalam Allah yang mu’jiz yang telah diturukan kepada nabi Muhammad, ditulis pada mashaf, yang disampaikan secara mutawatirdan membacanya suatu ibadat.



Ulum Al-Quran ilmu segala ilmu yang berkaitan dengan Al-Quran.

Pengertian pada Istilah: 

Ilmu yang membahaskan tentang Al-Quran, sama ada dari aspek penurunannya,

bacaannya,

sejarah

pengumpulannya,

penyusunannya,

penulisan dan pentafsiran, I’jaz, nasikh mansukh,sebab-sebab turun ayat, I’rab serta gharib al-Quran. 

Zarqani

4

Ibid, h. 75

6

Ilmu-ilmu yang mempelajari tentang Al-Quran itu sendiri, sama ada dari segi penurunannya,

pengumpulannya,

pembacaannya,5

pembukuannya,

pentafsirannya, I’jaznya, nasikh dan mansukhnya dan semua perkara yang berkaitan dengan Al-Quran. 

Imam al-Suyuti: Suatu bidang dan ruang lingkup ilmu yang membicarakan tentang al-Quran dari segi penurunannya , sanadnya, adabnya, maknanya, lafaznya dan lainlain yang berkaitan dengannya.

Nama-Nama Al-Quran Al-Quran mempunyai berbagai nama lain selain nama al-Quran. Walau bagaimanapun, nama yang terkenal dan yang digunakan secara meluas ialah alQuran. Hal itu berdasarkan Firman Allah :

١٨٥ ‫ اية‬: ٢ ‫سورة البقرة‬ Masa Yang Diwajibkan kamu berpuasa itu ialah) bulan Ramadan Yang padanya diturunkan Al-Quran6 Ada ulama’ berpendapat Al-Quran mempunyai 66 nama, manakala Abu Al- Ma’li Azizi bin Abd Malik mengatakan Al-Quran mempunyai 55 nama di dalam kitab beliau iaitu Al-Burhan. Dan ada juga ulama’ yang mengatakan AlQuran mempunyai 90 nama. Walau bagaimanapun kesemua nama-nama itu sesuai dengan kemuliaan dan keagungannya sebagai sebuah kitab suci daripada Allah S.W.T. Antara nama-nama Al-Quran ialah : 1. Al-Furqan Perkataan al-Furqan digunakan sebagai salah satu daripada nama alQuran, kerana kandungan al-quran itu menjelaskan kepada manusia antara

6

Kamaluddin Marzuki, Ulumul Quran, ( Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1994) h. 87

7

kebenaran dengan kebatilan. Oleh itu al-quran bertindak sebagai pembeza dan pemisahan terhadap ajaran yang benar dengan ajaran yang salah.

١ ‫ اية‬: ٢٥ ‫سورة الفرقان‬ Maha berkat Tuhan Yang menurunkan Al-Furqaan kepada hambaNya (Muhammad),untuk menjadi peringatan dan amaran bagi seluruh penduduk alam. 2. Al-Kitab Perkataan Kitab di dalam bahasa Arab dengan baris tanwin di akhirnya (kitabun) memberikan makna umum iaitu sebuah kitab yang tidak tertentu. Apabila ditambah dengan alif dan lam di depannya menjadi (Al Kitab) ia telah berubah menjadi suatu yang khusus (kata nama tertentu). Dalam hubungan ini, nama lain bagi Al-Quran itu disebut oleh Allah adalah Al-Kitab. 7

٢ ‫ اية‬: ٣٢ ‫سورة السجدة‬ Diturunkan Al-Quran ini, Dengan tidak ada sebarang syak padanya, dari TuhanYang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam. 3. Al- Mau’izah Perkataan Al-Mau’izah digunakan sebagai salah satu daripada nama alQuran di sebabkan dalam al-Quran itu mengandungi pengajaran dan peringatan kepada manusia dan sekalian alam, baik dalam urusan keduniaan dan akhirat.

7

Ibid, h. 88

8

٥٧ ‫ اية‬: ١٠ ‫سورة يونس‬ Wahai umat manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Al-Quran Yang menjadi nasihat pengajaran dari Tuhan kamu, dan Yang menjadi penawar bagi8 penyakit-penyakit batin Yang ada di Dalam dada kamu, dan juga menjadi hidayah petunjuk untuk keselamatan, serta membawa rahmat bagi orang-orang Yang beriman 4. Ar-Rahmah Allah menamakan Al-Quran dengan rahmat kerana dengan Al-Quran ini akan melahirkan iman dan hikmah. Bagi manusia yang beriman dan berpegang kepada Al-Quran ini mereka akan mencari kebaikan dan cenderung kepada kebaikan tersebut.

٨٢ : ١٧ ‫سورة االسراء‬ Dan Kami turunkan Dengan beransur-ansur dari Al-Quran Aya-ayat suci Yang menjadi ubat penawar dan rahmat bagi orang-orang Yang beriman kepadanya; dan (sebaliknya) Al-Quran tidak menambahkan orang-orang Yang zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian jua.9 5. An-Nur Panduan yang Allah gariskan dalam Al-Quran menjadi cahaya dalam kehidupan dengan mengeluarkan manusia daripada taghut kepada cahaya kebenaran, daripada kesesatan dan kejahilan kepada kebenaran ilmu, daripada perhambaan sesama manusia kepada mengabdikan diri semata-mata kepada Yang

9

Muhammad ali Ash-Shabuuny, Studi Ilmu Al-Quran, Bandung : CV Pustaka Setia, h. 15

9

Maha Mencipta dan daripada kesempitan dunia kepada keluasan dunia dan akhirat.

١٧٤ ‫ اية‬: ٤ ‫سورة النساء‬ Kami pula telah menurunkan kepada kamu (Al-Quran sebagai) Nur (cahaya) Yang menerangi (segala apa jua Yang membawa kejayaan di dunia ini dan kebahagiaan Yang kekal di akhirat kelak). 6. Ar-Ruuha Allah SWT telah menamakan wahyu yang diturunkan kepada rasulNya sebagai roh. Sifat roh adalah menghidupkan sesuatu. Seperti jasad manusia tanpa roh akan mati, busuk dan tidak berguna. Dalam hubungan ini, menurut ulama, AlQuran mampu menghidupkan hati-hati yang mati sehingga dekat dengan Penciptanya. 10

‫ اية‬:٤٢ ‫سورة الشورى‬52 Dan demikianlah kami wahikan kepadamu ( wahai Muhammad ) al-quran sebagai roh( yang menghidupkan hati ) dengan perintah kami..

7. Asy-Syifaa’ Allah SWT telah mensifatkan bahawa Al-Quran yang diturunkan kepada umat manusia melalui perantara nabi Muhammad SAW sebagai penawar dan penyembuh. Bila disebut penawar tentu ada kaitannya dengan penyakit. Dalam tafsir Ibnu Kathir dinyatakan bahawa Al-Quran adalah penyembuh dari penyakit-

10

Ibid, h. 17

10

penyakit yang ada dalam hati manusia seperti syirik, sombong, bongkak, ragu dan sebagainya.

‫ يونس سورة‬٥٧ : ١٠ Wahai umat manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Al-Quran Yang menjadi nasihat pengajaran dari Tuhan kamu, dan Yang menjadi penawar bagi penyakit-penyakit batin Yang ada di Dalam dada kamu, dan juga menjadi hidayah petunjuk untuk keselamatan, serta membawa rahmat bagi orang-orang Yang beriman. 8. Al-Bayaan Al-Quran adalah kitab yang menyatakan keterangan dan penjelasan kepada manusia tentang apa yang baik dan buruk untuk mereka. Menjelaskan antara yang haq dan yang batil, yang benar dan yang palsu, jalan yang lurus dan jalan yang sesat. Selain itu Al-Quran juga menerangkan kisah-kisah umat terdahulu yang pernah mengingkari perintah Allah lalu ditimpakan dengan berbagai azab yang tidak terduga. 11

١٣٨ : ٢ ‫سورة ال عمران‬ (Al-Quran) ini ialah penerangan kepada seluruh umat manusia, dan petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang Yang (hendak) bertaqwa. 9. AL-Zikr

11

Ibid,h.19

11

Allah SWT menyifatkan Al-Quran sebagai adz-dzikra (peringatan) kerana sebetulnya Al-Quran itu sentiasa memberikan peringatan kepada manusia kerana sifat lupa yang tidak pernah lekang daripada manusia. Manusia mudah lupa dalam berbagai hal, baik dalam hubungan dengan Allah, hubungan sesama manusia mahupun lupa terhadap tuntutan-tututan yang sepatutnya ditunaikan oleh manusia. Oleh itu golongan yang beriman dituntut agar sentiasa mendampingi Al-Quran. Selain sebagai ibadah, Al-Quran itu sentiasa memperingatkan kita kepada tanggungjawab kita.

٩ ‫ اية‬: ١٥ ‫سورة الحجر‬ Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Quran dan Kamilah yang memelihara dan menjaganya

12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Banyak riwayat yang menjelaskan bahwa wahyu yang diterima oleh Rasulullah SAW berupa ayat-ayat al-Qur'an mayoritas diterima melalui perantara malaikat-Nya. Dan sebagian yang lainnya dengan cara penyampaian langsung dari Allah Swt kepada utusan-Nya tersebut. Metode penyampaian wahyu secara langsung. Ketika menerima secara langsung saat Rasulullah SAW mendengar perintah dari Allah tanpa melalui perantara, memiliki pengaruh yang sangat besar bagi beliau SAW. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa imam shadiq pernah ditanya tentang surah Al-Ghasiyah yang diterima oleh Rasulullah saw, " Apakah itu disampaikan melalui turunnya malaikat?" Imam Shadiq kemudian menjawab, "Bukan tetapi ayat tersebut langsung diterimanya (Nabi saw) dari Allah Swt, tanpa seorang perantara pun." Dalam pembelajaran ulum al-Qur`an dan perkembangannya. Makalah ini dirasakan masih banyak kekurangan di sana sini karena keterbatasan dalam referensi yang didapatkan penulis. Untuk itu saran-saran dari teman-teman mahasiswa kami sangat mengharapkan dalam rangka perbaikan makalah ini.

13

DAFTAR PUSTAKA Mudzakir AS, 2000. Studi ilmu-ilmu qur’an. Jakarta : PT.Pustaka litera antarnusa, Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya. 2005.Cet. V; Bandung: CV. Diponegoro, Shiddieqy Asy-, Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an atau Tafsir, Jakarta, 1980: Bulan Bintang. Marzuki,Kamaluddin , Ulumul Quran, Bandung 1994: PT Remaja Rosda Karya, ali Ash-Shabuuny, Muhammad Studi Ilmu Al-Quran, Bandung : CV Pustaka Setia. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya. 2005 Cet. V; Bandung.: CV. Diponegoro. Al-Qattan, Manna’ Khalil. 2000. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Jakarta: Litera Antar Nusa,

14

Related Documents

Takhrif Alqur'an.docx
December 2019 5

More Documents from "Andre Andrian"

1.4 .docx
April 2020 3
Takhrif Alqur'an.docx
December 2019 5
Ujaan Hati.docx
April 2020 2
Aceh.docx
December 2019 3