Tak Sp (berpakaian Rapi).docx

  • Uploaded by: ira
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tak Sp (berpakaian Rapi).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,578
  • Pages: 13
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DEFISIT PERAWATAN DIRI:SESI II A (BERPAKAIAN RAPI) DI WISMA MERPATI RSJ PROF. HB. SAANIN PADANG

OLEH KELOMPOK IV

1.

FITRIANI

2.

HESTI OKTARI

3.

RANDI RADESKI

4.

SINGGIH ELVA PUTRA

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG 2019

PROPOSAL TAK Topik

: Terapi Aktifitas Kelompok Defisit Perawatan Diri

Sesi ke

: IIA (Berpakaian rapi)

Terapi

: Empat Orang Mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYAPadang

Sasaran

:Tujuh Orang Klien Defisit Perawatan Diri yang di Rawat di Wisma Merpati RSJ Prof. HB. Saanin Padang

Tempat

: Ruang TAK Merpati RSJ Prof. HB. SaaninPadang

A. TUJUAN 1. TujuanUmum Klien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri khususnya berpakaian rapi 2. TujuanKhusus a. Klien mampu memahami manfaat berpakaian rapi b. Klien mampu mengelola pakaian bekas pakai c. Klien mampu memilih pakaian yang sesuai d. Klien mampu menggunakan pakaian yang sesuai

B. LANDASAN TEORI World Health Organization (2018), mendefinisikan kesehatansebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan keadaan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi ini menekankankesehatan sebagai suatu keadaan sejahtera yang positif, bukan sekadarkeadaan tanpa penyakit. Orang yang memiliki kesejahteraan emosional,fisik, dan sosial dapat memenuhi tanggung jawab kehidupan, berfungsidenganefektif, dalam kehidupan sehari-hari, dan puas dengan hubunganinterpersonal dan diri mereka sendiri. (Sheila, 2018). Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis,dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal, yang memuaskan,perilaku dan

koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilanemosional (Sheila, 2018). Gangguan jiwa adalah suatu sindrom atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distres atau disabilitas (kerusakan pada satu atau lebih area fungsi yang penting) atau disertai peningkatan risiko kematian yang menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan kebebasan (Sheila, 2018). Keperawatan jiwa mempelajari berbagai macam kasus yang berhubungan dengan gangguan jiwa sesorang. Salah satunya adalah Defisit Perawatan Diri (Personal Hygiene). Kurang perawatan diri pada klien dengan gangguan jiwa merupakan :suatu keadaan dimana seseorang mengalami kerusakan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan (kegiatan hidup sendiri). Defisit perawatan diri merupakan akibat dari ketidakmampuan seseorang dalam perawatan dirinya karena lupa akan caranya maupun ketidaktahuan dalam perawatan diri. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting secara mandiri(Damaiyanti, 2018). Penatalaksanaan keperawatan dengan klien gangguan jiwa adalah pemberian terapi modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash & Worret, 2004). TAK merupakan bagian terpenting dari keterampilan teraupetik dalam keperawatan yaitu sebagai metode efektif da efisien untuk menyelesaikan masalah. Keuntungan lain yaitu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, mendapatkan dukungan/support,

pendidikan/meningkatkan

pengetahuan klien tentang realitas, dengan adanya kelompok dalam praktik jiwa akan memberikan dampak positif dalam pencegahan, pengobatan, dan terapi pemulihan melalui terapi aktivitas kelompok. Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menggunakan kelompok untuk mendorong individu mengungkapkan masalah dan pemecahan masalah dari kelompok.

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK 1. Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan diri. 2. klien yang mengikuti TAK ini adalah tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang. 3. Klien yang mengikuti TAK ini adalah klien yang tidak dalam keadaan sakit, terinfus dan terpasang alat medis lainnya. 4. Klien yang dapat diajak bekerjasama (kooperatif). 5. Klien yang sudah mengikuti TAK Defisit Perawatan Diri sesi IA-ID

D. PROSES SELEKSI 1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria 2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria 3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria 4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok.

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN 

Hari/Tanggal

: Selasa/ 2 April 2019



Tempat Kegiatan

: Wisma Merpati



Waktu Kegiatan

: 09.30-10.15 WIB



Metode Kegiatan

: Diskusi dan demonstrasi



AnggotaKelompok

: - Tn. A - Tn. E - Tn. M - Tn. R - Tn. A - Tn. Re - Tn. Ri

F. MEKANISME KEGIATAN TAK No Waktu 1

KegiatanTerapis

10

Pelaksanaa

menit

a)Persiapan  Mengingatkan

kontrak

KegiatanPeserta

dengan

anggota kelompok (seperti

yang

sudah disepakati pada terminasi sesi 1 TAKS)  Mempersiapkan

alat

dan tempat

pertemuan b) Orientasi  Mendengarkan dan

1) Salam terapeutik - Terapis mengucapkan salam

menjawab salam

- Memperkenalkan nama terapis  Mendengarkan dan dan juga pembimbing (terapi dan

klien

memakai

papan  Mengungkapkan perasaan

nama)

 Menjawab

2) Evaluasi/validasi - Menanyakan

perasaan

klien

Mengungkapkan pendapat  Menjawab pertanyaan

saat ini - Terapis

Melihat

menanyakan

cara

merawat defisit perawatan diri yang sudah pernah dilatih - Terapis

menanyakan

pengalaman klien menerapkan cara kebersihan diri

memperhatikan

3) Kontrak

 Mengikuti kegiatan sesuai

- Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu dengan cara berpakaian rapi - Menjelaskan sebagai berikut :

 Mendengarkan dan

aturan

main

aturan main

 Jika ada peserta yang akan meninggalkan

kelompok,

harus meminta izin kepada terapis.  Lama kegiatan 45 menit  Pasien

harus

mengikuti

kegiatan dari awal sampai akhir

2

25 menit

c) Kerja 1) Hidupkan

kaset/CD

recorder/handphone

pada dan

tape

 Mendengarkan dan

minta

memperhatikan

klien mengedarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam 2) Pada saat musik dihentikan,anggota kelompok yang memegang bola

 Mengikuti aktivitas dan ikut berinteraksi

mendapat giliran untuk melakukan perawatan diri dengan berpakaian rapi dengan cara:  Siapkan pakaian bersih  Pakai pakaian dalam  Pakai pakaian luar  Bercermin, pastikan sudah rapi  Simpan pakaian kotor di tempat

mengikuti kegiatan

yang disediakan  Dimulai oleh terapis sebagai

 Memperhatikan dan mengikuti kegiatan

contoh. 3) Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota

 Memperhatikan dan

kelompok

mendapat

giliran  Hidupkan musik dan minta klien mengedarkan bola. Pada saat

musik dihentikan, minta pada anggota

kelompok

memegang

bola

melakukan

yang

 Memperhatikan dan

untuk

mengikuti kegiatan

perawatan

diri

 Bertepuk tangan

dengan cara berpakaian rapi yaitu : Siapkan pakaian bersih, pakai

pakaian

pakaian

dalam,

luar,

pakai

bercermin,

pastikan sudah rapi, simpan pakaian kotor di tempat yang disediakan 4) Ulangi 4 sampai semua anggota mendapat giliran 5) Beri

pujian

untuk

setiap

keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan 3

10 menit

d) Terminasi 1) Evaluasi - Terapis menanyakan perasaan

 Memberikan pendapat

klien setelah mengikuti TAK - Terapis memberikan pujian atas

 Bertepuk tangan

keberhasilan kelompok 2) Rencana Tindak Lanjut - Terapis

menganjurkan

tiap

 Mendengarkan

anggota kelompok latihan cara berpakaian rapi - Memasukkan kegiatan latihan berpakaian rapi pada jadwal

 Mendengarkandanmenyet ujuikontrak

kegiatan harian 3) Kontrak yang akan datang - Terapis membuat kesepakatan dengan

klien

untuk

TAK

 Mendengarkan dan menyetujui kontrak

berikutnya, yaitu dengan cara berdandan - Terapis membuat kesepakatan waktu 45 menit dan tempat di ruang merpati

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK 

Leader

: Randi Randeski



Co-Leader

: Fitriani



Observer

: Hesti oktari



Fasilisator

: Singgih Elva Putra

Perilaku pemimpin/terapis yang diharapkan : 

Perilaku yang ditampilkan oleh leader (peran leader) : 1. Memimpin kegiatan TAK dari awal sampai akhir 2. Mengatur jalannya kegiatan TAK sampai selesai 3. Memfasilitasisemuaanggotauntukmengekspresikanperasaan, mengajukanpendapat, danumpanbalik 4. Sebagai role model 5. Menutup kegiatan TAK



Perilaku yang ditampilkan oleh Co-leader(peran Co-Leader) : 1. Membantu leader untuk mengorganisasi anggota kelompok 2. Mengingatkan leader tentangwaktu 3. Mengingatkan leader bila menyimpang dari topik 4. Menjadi role model bersama leader 5. Menulis pendapat klien selama kegiatan pelaksanaan TAK



Perilaku yang ditampilkan oleh observer (peran observer) : 1. Mampu mengobservasi jalannya kegiatan 2. Mengobservasi setiap respon klien (verbal/nonverbal) 3. Mencatat semua proses yang terjadi 4. Mencatat penyimpangan acara terapi aktifitas kelompok



Perilaku yang ditampilkan oleh fasilisator (peran fasilisator) : 1. Memfasilitasi media dan alat serta ansemsi 2. Memotivasi klien untuk berperan aktif selama kegiatan

H. MEDIA DAN ALAT

I.



Sisir



Minyak Rambut



Alat berukur



Cermin

SETTING TEMPAT

Keterangan :

J.

: Leader

: Fasilisator

: Co-leader

: Observer

: Pasien

: Pembimbing

PROSES EVALUASI a. Evaluasi Struktur -

Diharapkan jumlah peserta sesuai dengan yang diharapkan

-

Diharapkan media dan alat sesuai dengan perencanaan

-

Diharapkan waktu dan tempat sesuai dengan perencanaan

-

Diharapkan peran dan tugas terapis/mahasiswa sesuai dengan peran dan tugasnya masing-masing

b. Evaluasi Proses -

Diharapkan peserta tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung

-

Diharapkan peserta dapat mengikuti peraturan permainan yang di tetapkan

-

Diharapkan peserta berperan aktif dalam permainan dan dapat memberikan tanggapan tentang permainan dan manfaat permainan

c. Evaluasi Hasil -

Diharapkan 80% peserta mampu memahami manfaat berpakaian rapi

-

Diharapkan 80% peserta mampu memahami alat dan bahan berpakaian rapi

-

Diharapkan 80% peserta mampu memahami cara berpakaian rapi

K. PENUTUP Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas kelompok praktik komprehensif di RSJ Prof. HB. Saanin Padang. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan kami ucapkan terima kasih.

Padang, 31 Maret 2019 Ketua Kelompok

(Randi Randeski)

Disetujui Oleh Pembimbing Klinik

(Ns. Cendra Fitria, S.Kep)

Pembimbing Akademik

(Ns.Yola Yolanda, M.Kep)

Pembimbing Akademik

(Ns. Ulfa Suryani.M.Kep. Sp.Kep.J)

Lampiran 1 Sesi IIA: TAK SP: BERDANDAN: BERPAKAIAN RAPI Kemampuan Berpakaian Rapi

No 1

Aspek yang dinilai

Nama klien

Menjelaskan manfaat berpakaian yang baik

2

Menyebutkan alat dan bahan berpakaian yang baik

3

Menjelaskan tahapan berpakaian yang baik

4

Memperagakan berpakaian yang baik

5

Komitmen berhias diri 2x sehari setelah mandi Jumlah

Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 2. Beri tanda (√) untuk kemampuan yang dapat dilakukan 3. Bila klien tidak mampu, stimulasi/latih sampai klien mampu 4. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai

Lampiran 2 ABSEN PESERTA TAKS Topik

: Terapi Aktifitas Kelompok Defisit Perawatan Diri: Berpakaian Rapi

Hari/Tanggal : Selasa, 2 April 2019 Pukul

: 09.30 – 10.00 WIB

Tempat

: Wisma Merpati

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama

Alamat

Tanda Tangan

Related Documents

Sp & Tak Dpd.docx
June 2020 2
Adab Berpakaian
November 2019 42
Adab Berpakaian
June 2020 21
Adab Berpakaian
October 2019 48
Adab Berpakaian
November 2019 36

More Documents from "manip saptamawati"