Ta M2-rev Sahala Simanjuntak.docx

  • Uploaded by: Sahala Simanjuntak
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ta M2-rev Sahala Simanjuntak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 792
  • Pages: 4
TUGAS AKHIR MODUL 2 (PENGEMBANGAN PROFESI GURU)

1.

Salah satu komponen Kompetensi Pedagogik yang sangat penting adalah Penguasaan terhadap Teori-teori belajar dan Prinsip-prinsip pembelajaran, jelaskan alasanalasannya dan berikan contoh-contoh sederhana teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran.

2.

Seorang guru disebut professional apabila dia telah mengembangkan keprofesionalannya secara berkelanjutan, baik melalui kegiatan diklat fungsional maupun kegiatan kolektif. Jelaskan Kegiatan diklat fungsional secara singkat dan berikan contoh-contohnya.

*Note: Silakan bapak/ibu langsung mengetik jawaban mengikuti format dibawah ini (page 2) Kaitkan jawaban bapak/ibu dengan pengalaman masing-masing. Silakan submit jawaban bapak/ibu dengan judul softfile MS Word : (Nama-TA M2-Rev) Selamat mengerjakan.

Sahala Simanjuntak, S.Pd SMK Negeri 2 Palangka Raya Kabupaten Kota Palangka Raya

Sahala Simanjuntak, S.Pd-TA M2-Rev Jawaban No. 01 Menguasai beberapa teori belajar akan memperkaya metode yang dipakai oleh guru sehingga memudahkan guru membentuk beberapa variasi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Disamping teori belajar, prinsip-prinsip pembelajaran juga harus menjadi perhatian guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik serta memotivasi mereka untuk belajar. Teori Belajar dan penerapannya : 1. Kognitivisme Dalam teori ini ditekankan bahwa belajar adalah proses berpikir dimana siswa mencoba menemukan hal baru yang berkaitan dengan pengalaman lama yang sudah didapatkan. Contohnya adalah dalam diskusi sebuah materi. Disini siswa diberi kesempatan untuk belajar memecahkan masalah secara berkelompok. Hasil pengalaman yang didapatkan akan lebih bertahan lama karena diperoleh dengan cara sendiri. 2. Konstruktivisme Pengertian belajar sejatinya sangat luas tidak hanya mengenai guru mengajar di kelas dan murid mengerjakan tugas. Dalam teori ini, murid akan diajarkan bagaimana cara menemukan pengetahuan secara individual. Peran aktif sangat diperlukan. Ini sangat tepat untuk merangsang kecerdasan masing-masing individu. Penerapannya misalnya pada saat pelajaran Bahasa Inggris dimana setiap pelajar harus menunjukkan lokasi sebuah tempat di peta. Sistem lebih berpusat pada personal bukan perkelompok. 3. Behaviorisme Pengertian hasil belajar menurut teori ini adalah pada perubahan perilaku yang akan mempengaruhi psikologi siswa. Tidak hanya cara berpikir dan hasil bagus saja yang diperhatikan. Mental juga harus dibangun. Pengajar harus mampu memupuk keberanian agar semua siswa aktif dalam proses belajar. Misalnya pengajar sengaja memberikan pertanyaan dan bagi murid yang berani menjawab akan mendapatkan reward. Kondisi ini akan melatih keaktifan dan keberanian. 4. Teori Humanistik Menurut teori humanistik tujuan untuk memanusiakan manusia, oleh sebab itu teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, siswa telah mampu

mencapai aktualisasi diri secara optimal. Teori humanistic cenderung bersifat elektik, maksudnya teori ini dapat memanfaatkan teori apa saja asal tujuannya tercapai. Teori belajar humanistik paling cocok untuk diterapkan dalam materi pembelkajaran yang bersifat pembentukan pribadi, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilannya adalah siswa merasa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola piker perilaku atas kemauannya sendiri. Prinsip pembelajaran dan penerapannya • Prinsip motivasi dan perhatian Dalam sebuah proses pembelajaran, di sini perhatian sangatlah berperan penting sebagai awalan dalam memicu kegiatan belajar. Sementara motivasi memiliki keterkaitan dengan minat siswa, sehingga mereka yang mempunyai minat tinggi terhadap mata pelajaran tertentu juga bisa menimbulkan motivasi yang lebih tinggi lagi dalam belajar. • Prinsip keaktifan Pada hakikatnya belajar itu merupakan proses aktif yang mana seseorang melakukan kegiatan untuk mengubah perilaku dan pemikiran menjadi lebih baik. • Prinsip berpengalaman atau keterlibatan secara langsung Jadi prinsip ini erat kaitannya dengan prinsip aktivitas di mana masing-masing individu haruslah terlibat langsung untuk merasakan atau mengalaminya. Adapun sebenarnya di setiap kegiatan pembelajaran itu haruslah melibatkan diri kita secara langsung. • Prinsip pengulangan prinsip pengulangan di sini memang sangatlah penting yang mana teori yang bisa kita jadikan petunjuk dapat kita cermati dari dalil yang di kemukakan Edward L Thorndike mengenai law of learning. • Prinsip tantangan Penerapan bahan belajar yang kita kemas dengan lebih menantang seperti halnya mengandung permasalahan yang harus dipecahkan, maka para siswa pun juga akan tertantang untuk terus mempelajarinya. • Prinsip penguat dan balikan Kita tahu bahwa seorang siswa akan lebih semangat jika mereka mengetahui serta mendapatkan nilai yang baik. Terlebih lagi jika hasil yang didapat sangat memuaskan sehingga itu bisa menjadi titik balik yang akan sangat berpengaruh untuk kelanjutannya. • Prinsip perbedaan individual Proses belajar masing-masing individu memang tidaklah sama baik secara fisik maupun psikis. Untuk itulah di dalam proses pembelajaran mengandung penerapan bahwa masing-masing siswa

haruslah dibantu agar lebih memahami kelemahan serta kekuatan yang ada pada dirinya dan kemudian bisa mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masingmasing.

Jawaban No.02 Diklat Fungsional adalah Diklat yang memberikan pengetahuan dan keahlian fungsional tertentu yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas jabatan fungsional keahlian yang bersangkutan. contohnya : 1. Diklat TOT Outward bound 2. Diklat TOT PKT ( pola kerja terpadu ) 3. Diklat TOT umum kewidyaiswaraan 4. Diklat TOT perencanaan peningkatan kerja 5. Diklat sertifikasi 6. dan lain - lain

Related Documents

Ta Ta
August 2019 56
Ta
November 2019 49
Ta
June 2020 19
Ta
May 2020 34
Ta
June 2020 29

More Documents from ""