Swamedikasi Mata Merah (autosaved).docx

  • Uploaded by: Andrean Mukti Beladexsa
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Swamedikasi Mata Merah (autosaved).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,533
  • Pages: 17
MAKALAH PCD MATA MERAH

OLEH Kelas B Wahyu Mukti Wijaya

(1820364080)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam era informasi seperti sekarang, kita menggunakan mata dalam posisi melihat lebih sering dilakukan dari sebelumnya. Kedatangan era komputer, situasi penglihatan dekat menjadi makin rumit/dan berganti dari melihat pekerjaan pada permukaan horisontal menjadi ke permukaan vertikal. Layar monitor mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya terpantul dan kita menatap layar monitor berjam-jam setiap hari, bahkan tanpa cukup berkedip. Data Januari 2016, menunjukkan penambahan 10% yaitu 141 juta pengguna internet dalam 1 tahun terakhir menjadi 3,42 milyar dengan penetrasi global mencapai 46%, hal ini menunjukkan hampir setengah penduduk dunia merupakan pengguna internet.1 Indonesia pada tahun 2016 memiliki 132,7 juta pengguna internet.2 Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa operator komputer yang terus menerus melihat monitor mengalami lebih banyak masalah yang menyangkut mata dibandingkan dengan pekerja kantor yang tidak memakai monitor. Sejumlah peneliti telah menunjukkan bahwa gejala penglihatan muncul pada 75-90% pengguna komputer. Bausch dan Lomb melaporkan bahwa hampir 60 juta orang menderita masalah mata atau penglihatan karena pekerjaan yang menggunakan komputer dan satu juta kasus baru dilaporkan setiap tahunnya. Penyebab gejala itu adalah kombinasi dari masalah itu penglihatan individual yang sudah ada sebelumnya, kondisi tempat kerja yang buruk dan kebiasaan kerja yang tidak sehat. Survai di atas juga menyimpulkan bahwa dua pertiga dari keluhan itu berhubungan dengan masalah penglihatan, sedangkan yang sepertiga sisanya disebabkan oleh faktor lingkungan. Banyak orang yang memiliki kelainan penglihatan yang sangat ringan dan tidak menyebabkan gejala apapun ketika melakukan tugas yang membutuhkan kemampuan penglihatan yang lebih rendah. Telah ditunjukkan pula bahwa di lingkungan yang sama para pengguna monitor mengalami keluhan yang lebih tinggi daripada para pengguna yang tidak memakai monitor. 3,4,5 Banyak orang mengalami ketidaknyamanan mata dan masalah penglihatan setelah melihat layar

digital dalam periode panjang yang dikenal dengan computer vision syndrome (CVS) atau digital eye strain (American Optometric Association 2016). Gejala CVS dapat dikelompokkan menjadi gejala internal dan eksternal. Gejala internal meliputi mata lelah, nyeri kepala, nyeri bola mata, pandangan ganda dan kabur; gejala ini pada umumnya dipengaruhi oleh faktor okular. Gejala eksternal meliputi rasa panas dan terbakar pada mata, dan mata berair yang berkaitan dengan mata kering. Gejala muskuloskeletal seperti pegal leher dan bahu juga termasuk gejala CVS (Rosenfield M, 2011). Kebanyakan gejala visual yang dialami oleh pengguna komputer adalah sementara dan akan berkurang setelah berhenti menggunakan komputer. B. Rumusan masalah 1. Apa definisi Computer Vision Syndrome? 2. Bagaimana gejala Computer Vision Syndrome? 3. Apa saja faktor penyebab terjadinya Computer Vision Syndrome? 4. Bagaimana diagnosis Computer Vision Syndrome? 5. Bagaimana pencegahan Computer Vision Syndrome? 6. Bagaimana terapi farmakologi untuk mata merah karena radiasi komputer? 7. Bagaimana terapi non farmakologi untuk mata merah karena radiasi komputer? 8. Bagaimana contoh swamedikasi pada pasien? C. Manfaat 1. Mengetahui definisi Computer Vision Syndrome 2. Mengetahui bagaimana gejala Computer Vision Syndrome 3. Mengetahui faktor penyebab terjadinya Computer Vision Syndrome 4. Mengetahui cara diagnosis Computer Visoin Syndrome 5. Mengetahui pencegahan Computer Vision Syndrome 6. Mengetahui terapi farmakologi untuk mata merah karena radiasi komputer 7. Mengetahui terapi non farmakologi untuk mata merah karena radiasi komputer 8. Contoh swamedikasi pada pasien

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi American

Optometric

Association

(Asosiasi

Optometrik

Amerika)

mendefinisikan sindroma penglihatan pada pemakaian komputer (Computer Vision Syndrome) sebagai masalah mata majemuk yang berkaitan dengan pekerjaan jarak dekat yang dialami seseorang selagi atau berhubungan dengan penggunaan komputer. B. Gejala 1. Mata tegang Mata tegang adalah salah satu istilah kabur yang memiliki arti yang berbeda-beda bagi banyak orang. Istilah yang dipakai oleh spesialis mata untuk mata tegang adalah asthenopia, istilah itu sendiri adalah istilah yang kabur. Kamus ilmiah penglihatan mendefinisikan asthenopia sebagai keluhan subjektif penglihatan berupa penglihatan yang tidak nyaman, sakit dan kepekaannya berlebihan. Kamus itu menjabarkan 24 tipe asthenopia yang berbeda-beda berdasarkan penyebabnya. Asthenopia dapat disebabkan oleh masalah seperti otot mata kejang ketika memfokus, ada perbedaan penglihatan di kedua mata, astigmat, hipermetrop (rabun jauh), miop (rabun dekat), cahaya berlebihan, kesulitan koordinasi mata dan lain-lain. Di dalam lingkungan pemakaian komputer, mata tegang dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan dan penglihatan yang berbeda-beda. 2. Sakit kepala Sakit kepala adalah keluhan “tidak nyaman” lainnya dan keluhan itu sering menjadi sebab utama mengapa orang menjalani pemeriksaan mata. Sakit kepala juga merupakan salah satu penyakit yang paling sulit didiagnosis dan diobati secara efektif. Sakit kepala oleh faktor penglihatan sering muncul di arah kepala bagian frontal (ada beberapa pengecualian terhadap hal tersebut). Keluhan terjadi paling sering menjelang tengah dan atau akhir hari, dan jarang munculketika bangun pagi hari. Keluhan itu sering muncul dalam pola yang itu berbeda pada hari libur dibandingkan hari kerja. Lebih terasa

pada satu sisi kepala daripada sisi yang lain dan dapat disertai berbagai gejala yang lebih umum. Para pengguna komputer lebih besar kemungkinannya mengalami sakit kepala jenis otot tegang. Sindrom tersebut dapat dipicu oleh berbagai bentuk stress, termasuk kecemasan dan depresi, dan dipicu juga oleh berbagai kondisi mata yang termasuk astigmat dan hipermetrop, juga oleh kondisi tempat kerja yang tidak layak, termasuk adanya silau, cahaya kurang, dan penyusunan letak komputer yang tidak layak. Jika semua faktor yang terlihat jelas telah dipertimbangkan, dibutuhkan penanganan kesehatan yang dimulai dengan melakukan pemeriksaan mata lengkap. 3. Penglihatan Kabur Tajam penglihatan adalah kemampuan untu membedakan antara dua titik yang berbeda pada jarak tertentu. Bila pandangan diarahkan ke suatu titik yang jaraknya kurang dari 6 meter, mekanisme pemfokusan mata untuk menambah kekuatan fokus mata dan mendapatkan bayangan yang jelas di retina harus diaktifkan. Kemampuan mata untuk merubah daya fokusnya disebut akomodasi, yang berubah tergantung usia. Suatu bayangan yang tidak tepat terfokus di retina akan kelihatan kabur. Keluhan

mata kabur disebabkan adanya kelainan refraksi seperti

hipermetrop, miop, dan astigmat. Mata kabur juga dapat disebabkan oleh kacamata koreksi yang tidak tepat kekuatan dan setelannya. Mata kabur juga terjadi bila ada kelainan pemfokusan terutama yang terkait dengan usia yang disebut sebagai presbiop. Faktor lingkungan, mata kabur dapat disebabkan oleh layar monitor yang kotor, sudut penglihatan yang kurang baik, ada refleksi cahaya yang menyilaukan atau monitor yang dipakai ternyata berkualitas buruk atau rusak. Semua faktor tersebut harus dipertimbangkan bila keluhan mata kabur terjadi. 4. Mata Kering dan Mengalami Iritasi Permukaan depan mata diliputi oleh suatu jaringan yang mengandung kelenjar yang menghasilkan air, mukus dan minyak. Ketiga lapisan itu disebut air mata yang membatasi permukaan mata dan mempertahankan kelembaban yang diperlukan agar mata dapat berfungsi dengan normal. Air

mata juga membantu mempertahankan keseimbangan oksigen yang tepat pada struktur mata bagian depan dan untuk mempertahankan sifat optik sistem penglihatan. Lapisan air mata dalam keadaan normal dihapus dan disegarkan kembali oleh kelopak mata dengan cara berkedip. Refleks berkedip adalah salah satu refleks yang paling cepat pada tubuh manusia dan sudah ada sejak lahir. Kecepatan berkedip per menit berbeda-beda pada berbagai aktivitas. Berkedip lebih cepat bila sedang aktif, dan lebih lambat bila mengantuk atau sedang berkonsentrasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa kecepatan berkedip para pengguna komputer turun secara bermakna pada saat bekerja di depan komputer dibandingkan dengan sebelum atau sesudah bekerja. Penjelasan mengapa kecepatan berkedip tersebut berkurang antara lain karena konsentrasi pada tugas atau kisaran gerak mata yang relatif terbatas. Besarnya bukaan mata terkait dengan arah pandangan. Makin tinggi pandangan diarahkan, mata akan terbuka lebih lebar. Banyaknya penguapan ada kaitannya dengan besarnya bukaan mata. Bila memandang monitor yang lebih tinggi, bukaan mata lebih lebar dan penguapan air mata lebih banyak. Sudut pandangan yang lebih tinggi mungkin pula mengakibatkan banyak kedipan yang tidak lengkap. 5. Sakit pada Leher dan Punggung Dalam lingkungan kedokteran sering terdengar ungkapan bahwa “mata memimpin tubuh”. Alam telah membuat sistem penglihatan begitu dominan sehingga akan merubah posisi tubuh untuk mengakomodasi kekurangan apa saja pada cara melihat. Pada situasi kantor, penglihatan pekerja agak terhalang dan mereka harus menyesuaikan posisi tubuh untuk mengurangi beban pada sistem penglihatan. Sebagai contoh bila seorang pekerja yang usianya sudah lanjut memakai kacamata fokus tunggal yang dirancang untuk dipakai pada jarak penglihatan 40 cm, tubuh harus dicondongkan ke arah monitor yang mungkin berjarak 60 - 70 cm agar dapat melihat monitor dengan jelas. Bila pekerja menggunakan kacamata bifokal biasa yang dirancang untuk melihat objek yang dekat (30 cm) dengan bagian bawah kacamata, maka harus mendongak ke atas dan sedikit condong ke depan agar kacamata bagian bawah berada

pada posisi yang tepat untuk melihat monitor. Situasi tersebut jelas akan menimbulkan masalah fisik dan dapat diatasi dengan memakai kacamata yang tepat. 6. Kepekaan terhadap Cahaya Mata dirancang untuk terangsang oleh cahaya dan mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Sekarang ada beberapa kondisi yang berbeda dengan lingkungan pencahayaan alami, yang dapat menimbulkan reaksi yang buruk terhadap cahaya. Faktor lingkungan kerja yang paling mengganggu adalah kesilauan. Ketidaknyamanan mata karena kesilauan terutama disebabkan perbedaan terang cahaya pada lapangan pandang. Sebaiknya sumber cahaya yang sangat terang dihilangkan dari lapangan pandang dan diusahakan mendapat pencahayaan yang relatif merata. Seseorang akan menghadapi risiko yang lebih besar mengalami silau yang mengganggu bila sumber cahaya lebih terang dan lebih dekat ke titik perhatian. Salah satu sebab mengapa silau yang mengganggu merupakan masalah bagi para pemakai komputer adalah bila cahaya dari lampu neon yang ada diatas plafon berada pada sudut yang lebar sehingga cahaya langsung masuk ke dalam mata pekerja. Hal tersebut terutama merupakan masalah pada para pekerja komputer yang melihat monitor pada arah horisontal (karena monitor berada setinggi mata). Jendela terbuka dengan cahaya matahari yang sangat terang juga memberi risiko silau yang tidak nyaman bila mereka menggunakan monitor dengan latar belakang yang gelap sehingga ada perbedaan terang cahaya antara tugas yang sedang dikerjakan dengan berbagai objek lain di dalam kamar. Sebab lain dari perbedaan besar pada terang cahaya antara lain adanya kertas putih di meja, permukaan meja yang berwarna terang, lampu meja yang diarahkan langsung ke mata atau terlalu menerangi meja tinggi. 7. Penglihatan Ganda Ketika melihat sebuah objek yang jaraknya dekat, otot mata mengkonvergensikan

kedua

mata

ke

arah

hidung.

Konvergensi

memungkinkan kedua mata untuk mempertahankan peletakan kedua

bayangan pada tempat yang setara di kedua retina. Bila kemampuan untuk tetap mengunci posisi kedua mata hilang, mata akan tak searah dan tertuju ke titik yang berbeda. Ketika kedua mata mentransmisikan bayangan tersebut maka akan terjadi penglihatan ganda. Penglihatan ganda adalah kondisi yang sangat tidak nyaman dan tak dapat diterima oleh sistem penglihatan. Otak akan lelah akibat cenderung menekan atau menghilangkan bayangan pada salah satu mata. Penglihatan ganda adalah keluhan yang serius dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Bila ada keluhan tersebut maka menjadi indikasi untuk melakukan pemeriksaan mata secara lengkap. Sindrom penglihatan pada pemakaian komputer adalah salah satu efek samping dari pekerjaan melihat monitor yang lama dan terus menerus tanpa memperhatikan higiene praktis penglihatan. Pemahaman mengenai sistem penglihatan, dapat menghilangkan atau mengurangi sebagian besar keluhan pada sindrom tersebut, misalnya menjaga mata ketika menggunakan komputer dengan sekedar mengganti posisi dan/atau lokasi dari monitor komputer. Walaupun tidak merasa mengalami sindrom penglihatan pada pemakaian komputer (CVS), sebaiknya lihat berbagai petunjuk untuk mengatur sebuah lingkungan yang ramah terhadap mata. Menurut survai terkini, orang yang memakai kacamata lebih rentan terhadap sindrom penglihatan pada pemakaian komputer. Jika memakai kacamata bifokal, tersedia lensa jepit tambahan yang membantu mata melihat pada jarak menengah dan cukup murah harganya. Mata tidak terlalu cocok untuk menatap layar monitor. Mata tidak dapat lama berfokus pada pixel atau titik kecil yang membentuk bayangan pada layar monitor. Seorang pengguna komputer harus terus-menerus memfokuskan matanya untuk menjaga agar gambar tetap tajam. Proses tersebut mengakibatkan timbulnya stress yang berulang-ulang pada otot mata. apalagi setelah lama menggunakan komputer, frekuensi berkedip berkurang dan mata menjadi kering dan perih. Akibatnya, adalah kemampuan untuk memfokuskan diri berkurang dan penglihatan bisa menjadi buram serta timbul sakit kepala. Karena arah tatapan ke arah atas, pengguna komputer sering terpaksa beristirahat dengan menurunkankepala

mereka yang menyebabkan postur tubuh menjadi buruk dan leher menjadi sakit.

C. Faktor penyebab 1. Biasanya orang kurang berkedip ketika bekerja dengan komputer sedangkan berkedip penting untuk menjaga mata tetap lembab dan rileks. Kurang berkedip menyebabkan penguapan airmata berlebihan dan mata menjadi kering. 2. Beberapa orang sudah mempunyai masalah seperti koordinasi mata dan pemfokusan yang tidak jelas terlihat pada aktivitas lain, tetapi menjadi masalah besar ketika menggunakan komputer. 3. Komputer sering dipasang sedemikian rupa sehingga membuat mata bekerja terlalu keras. a. Jenis huruf komputer yang dipakai mungkin terlalu kecil b. Pantulan dari sumber cahaya di dekatnya atau dari jendela mungkin terlalu terang c. Monitor mungkin diletakkan terlalu tinggi untuk penglihatan normal mata d. Orang yang berusia lebih dari 40 tahun dan memakai kacamata bifokal atau kacamata baca sering mengalami masalah karena kacamata mereka terlalu disetel untuk melihat buku yang dipegang 40 cm jauhnya, dibandingkan dengan layar monitor yang biasanya terletak 60 cm dari mata pengguna komputer.

D. Diagnosis 1. Anamnesis Meliputi gejala, kondisi kesehatan umum, obat-obatan yang dikonsumsi, fakto faktor lingkungan yang berhubungan dengan penggunaan komputer. Pasien dapat asimptomatis meskipun hasil tes fungsi airmata abnormal. Sebaliknya, tidak semua pasien simptomatis memiliki hasil tes fungsi air mata abnormal. Pada pengguna komputer yang gejalanya berat, hasil pemeriksaan Schirmer’s tear dan tear film break up time (TBUT)-nya dapat

normal, tetapi secara sitologi sudah dapat terlihat perubahan awal konjungtiva dan kornea. 2. Pemeriksaan Visus dan Refraksi 3. Tes Fokus Mata, Pergerakan Mata, dan Koordinasi Mata

E. Pencegahan 1. Letakkan monitor 40-60 cm dari mata, tergantung kenyamanan. Duduk tegak santai dengan membuncitkan perut. 2. Monitor sebaiknya dipasang 10 - 20 cm lebih rendah dari mata, jadi dapat melihat lebih ke bawah. Layar monitor sebaiknya dimiringkan sedikit ke atas, seperti ketika sedang membaca sebuah buku atau majalah. Dengan melihat ke arah bawah, mata lebih tertutup sehingga penguapan air mata dari permukaan yang tersingkap lebih sedikit. 3. Tempatkan sumber cahaya pada bidang tegak lurus terhadap komputer, sehingga cahayanya tidak menyilaukan mata dan tidak terlihat pantulannya pada layar monitor. Jika mempunyai masalah kesilauan yang disebabkan oleh pemantulan, pertimbangkan untuk memasang sebuah filter monitor atau pasang sebuah penutup bersisi tiga pada komputer. 4. Gunakan jenis huruf yang cukup besar. Cobalah menggunakan berbagai jenis huruf dan warna latar belakang yang berbeda untuk menemukan kombinasi mana yang lebih mudah yang dapat dibaca. 5. Atur monitor pada kontras yang dirasakan paling nyaman. 6. Berusahalah untuk berkedip lebih sering. 7. Seringlah mengistirahatkan mata sejenak yaitu dengan tidak melihat ke layar monitor atau tutuplah mata secara berkala selama beberapa detik/menit.Setelah bekerja dengan komputer selama dua jam pejamkan mata atau melihat ke tak terhingga selama tiga menit. 8. Orang yang berusia lebih dari 40 tahun yang menggunakan kacamata bifokal mungkin membutuhkan kacamata khusus untuk memakai komputer.

F. Terapi farmakologi Nama Obat

Indikasi

Dosis

Insto Rohto (Tetrahydrozoline HCI 0,05%b/v. Benzalkonium chloride 0,01%b/v)

Mata lelah, merah, perih dan gatal karena iritasi debu, asap, angin, banyak membaca, setelah berenag, menonton TV, dll.

2-3 tetes 3-4 kali sehari

Rohto (Tetrahydrozoline HCI 0,05%b/v. Benzalkonium chloride 0,01%b/v)

Mata lelah, merah, perih dan gatal karena iritasi debu, asap, angin, banyak membaca, setelah berenag, menonton TV, dll.

2-3 tetes 3-4 kali sehari

Glaukoma dan anak

Braito Tears (Hydroxy Propyl Methyl Cellulose 0,3%. Benzalkonium Chloride 0,01%)

Mengatasi gejala mata kering, menyejukkan mata dan sebagai lubrikan mata

1-2 tetes 2-3 kali sehari

Reaksi alergi dan hipersensitivi tas

Sanbe Tears (Dextran 70 0,1%.; Hypromellose 0,3%)

Meringankan iritasi mata ringan secara temporer atau terpapar oleh angina dan sinar dan mata kering

1-2 tetes

Penggunaan bersama lensa kontak

Santen Hialid Ophthalmic Solution (Na Hyaluronate 0,1%)

Menghilangkan sensasi terbakar, iritasi dan ketidaknyamanan akibat mata kering

1 tetes 5-6 kali sehari

Hipersensitiv itas terhadap Sodium Hyaluronate

Cendo Hyalub (Na Hyaluronate 100 mg)

menghilangkan rasa terbakar, iritasi, dan ketidaknyamanan yang disebabkan karena kekeringan pada mata dan untuk mempercepat perbaikan permukaan ocular menghilangkan sensasi terbakar, iritasi dan ketidaknyamanan akibat mata kering dan mempercepat proses penyembuhan luka pada

1 tetes 5-6 kali sehari

Hipersensitiv itas

1-2 tetes, 3-4 kali per hari

Hipersensitiv itas

Kalbe Matafres (natural sodium hyaluronate 0.1%)

Kontra Indikasi Glaukoma dan anak

ES Mata terrasa pedih, rasa terbakar, dan reaksi hiperemia mungkin terjadi pada pemakaian berlebihan Mata terasa pedih, rasa terbakar, dan reaksi hiperemia mungkin terjadi pada pemakaian berlebihan Pemakaian Berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kemerahan pada mata Nyeri Pada Mata, perubahan daya penglihatan, mata merah berkelanjutan, iritasi mata Gatal, iritasi dan hyperemia pada mata, blepharitis, dermatitis kelopak mata, konjungtivitis, lesi kornea dan mata berair Dapat menyebabkan gatal, iritasi, konjungtivitis, lesi kornea, hipersensitif

Gatal, iritasi dan hiperemia pada mata (hentikan penggunaan bila efek samping tersebut terjadi.

permukaan mata yang rusak seperti pada Sjogren’s & sicca syndrome

Efek samping lainnya : blepharitis, dermatitis kelopak mata, konjungtivitis, infeksi konjungtiva, lesi kornea (misalnya keratitis superfisial difus), dan mata berarir.

Cendo Minidose ProtagentA (Polivynilpyrrolidone 20 mg dan sodium hyaluronat)

Untuk melumasi mata agar tidak kering dan sebagai pelicin untuk lensa kontak

Untuk Hipersensitiv mata yang itas sakit : 1-2 tetes, 4-5 kali sehari. Untuk memasang lensa kontak : 1-2 tetes.

Demam, memar pada area mata. Reaksi alergi: seperti ruam pada wajah, bengkak dan gatal pada mata, pusing, dan bahkan penyempitan saluran pernapasan.

Rohto Cool ( Naphazoline Hydrochloride)

Rohto Cool Eye Drops diindikasikan untuk perawatan Kemerahan, Bengkak dan mata berair karena pilek, Kemerahan, Bengkak dan mata berair karena pilek, Alergi, Iritasi mata dan kondisi lainnya. Mata kering dan iritasi mata

1-2 tetes 3-4 kali sehari

Hipersensitiv itas

Penglihatan Kabur, Nyeri, kemerahan,

1-2 tetes 3-4 kali sehari

Hipersensitiv itas

Kram perut, mual, muntah, akumulasi gas di saluran pencernaan, penurunan tekanan darah dan kembung

Visine Tears Eye Drops (Glycerol Polyethylene Glycol 400)

G. Terapi non farmakologi 1. Bila sedang menatap layar monitor terlalu lama diusahakan untuk mengistirahatkan mata sejenak sekitar 10 menit dengan melihat sekitar 2. Untuk pencegahan kaca mata dibutuhkan untuk menangkal sinar radiasi monitor 3. Atur jarak mata dengan layar computer 50 sampai 100cm, merupakan jarak yang ideal bagi mata 4. Kurangi cahaya pada computer agar mata tidak cepat tegang dan lelah 5. Letakkan keyboard tepat didepan anda. Jangan miring, terlalu rendah, dan tinggi. Hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa lelah pada mata dan pergelangan tangan 6. Banyak minum air putih dan memperbanyak buah dan sayur

BAB III Kasus

Seorang bapak umur 50 tahun pergi ke apotik dan ingin ketemu seorang apoteker. Bapak tersebut mengeluh pada waktu naik motor mata nya kemasukan debu sehingga terasa perih panas, gatal dan warna merah sehingga kepala terasa pusing. Tapi bapak tersebut juga menderita sakit maag. Bapak tersebut minta diberi obat. Sebelumnya belum pernah mengalami penyakit ini, tidak memiliki penyakit lain, tidak memiliki alergi.

Pasien : Selamat siang Apoteker : iya selamat siang. ada yang bisa saya bantu? Pasien : mata saya terasa sakit dan mulai memerah dan terasa kering sejak tadi pagi. Kira-kira obatnya apa ya?

Apoteker : maaf. apakah sebelumnya kemasukan benda asing seperti debu atau hewan? Pasien : ndak. apa mungkin karena saya kelamaan di depan komputer soalnya dari kemarin sampai pagi tadi saya tidak tidur mengerjakan tugas. Apoteker : mungkin karena itu matanya jadi merah dan terasa kering akibat terlalu lama di depan Komputer. kalau begitu sebentar ya, saya pilihkan obatnya dulu (masuk kedalam menagambil obat) Beberapa saat kemudian Apoteker : ini tetes mata insto. Karena hanya mengalami mata kering akibat iritasi ringan. Untuk aturan pemakainnya 2-3 tetes 3-4 kali sehari ya. Untuk cara pemakaiannya apakah sudah tau? Pasien : belum. Cuma ditetes biasa ke mata kan? Apoteker : kalau begitu saya jelaskan pertama cuci lah tangan sebelum menggunakan tetes mata ini, kemudian condongkan kepala kebelakang, tarik kelopak mata bagian bawah menggukan jari telunjuk sehingga mata membentuk kantung. Dekatkan botol tetes mata sedekat mungkin dengan mata tapi jangan sampai menyentuh kantong mata kemudian tetetskan 2-3 tetes lalu tutup mata selama 23 menit. Pasien : baik. oh iya kalau sudah terbuka tetes matanya boleh di gunakan sampai berapa lama ya mbak? Apoteker : kalau sudah dibuka hanaya boleh di gunakan selama 30 hari saja. Setelah itu harus dibuang. Untuk menyimpannya tolong jangan sampai terkena panas secara langsung. Pasien : baik mbak. Apoteker : ada yang di tanyakan lagi? Pasien : tidak ada. Apoteker : Bisa diulang penjelasan saya tadi?

Pasien : (Pasien menjelaskan dengan benar). Apoteker : Baik penjelasan sudah benar. Saya sarankan kalau sudah menatap layar komputer terlalu lama istirahatkan selama 10 menit ya, agar tidak terjadi iritasi kembali. Kemudian jagan terlalu dekat waktu melihat layar komputernya. Pasien : oya makasi. Ini jadi berapa ya? Apoteker : Ini totalnya Rp 15.000. kalau 3 hari belum membaik, saya sarankan ke dokter ya. Pasien : oya. Nanti nek 3 hari belum sembuh saya balik lagi. Ini uangnya. Apoteker : iya. Terima kasih atas kunjungannya, semoga lekas sembuh. (sambil memberikan obat dan kembalian) Pasien : iya terimakasih. Mari Apoteker : iya silahkan

DAFTAR PUSTAKA Abrams D. (ed). Duke-Elder’s Practice of refraction. 10th ed. Edinburgh: Churcill Livingstone; 1993.p.3-8. American Optometric Association. Computer vision syndrome [Internet]. [cited 2016 Nov 22]. Available from: http://www.aoa.org/patients-and-public/caringforyour-vision/protecting-your-vision/computer-vision-syndrome?sso=y Http://www.cvseyeinfo.com Http://www.doctorergo.com Kemp S. Digital in 2016 executive summary [Internet]. 2016. Available from: wearesocial.com/uk/specialreports/digital-in-2016 Penetrasi dan perilaku pengguna internet Indonesia 2016 [Internet]. 2016. Available from: http://www.apjii.or.id/survei2016

Rahul B, Prachi K, Avinash K, Manjushri K, Anurag M. The diagnostic value and accuracy of conjunctival impression cytology, dry eye symptomatology, and routine tear function tests in computer users. J Lab Physicians. 2014;6(2):102–8. Rosenfield M. Computer vision syndrome: A review of ocular causes and potential treatments. Ophthalmic Physiol. 2011;31(5):502–15. Suharyanto FX. Cara menggunakan komputer sesuai prinsip kesehatan. Jakarta: Seminar Kesehatan Mata di Kalangan pekerja. FKUI; 1999. Von Noorden GK. Binocular vision and ocular motility. St. Louis: CV Mosby Co. 5th ed: 1990;10.p.150-3. World Health Organization. Description and classification of visuaL display terminals. In: Visual display terminals and worker’s health. Geneva: WHO offset publication; 1987;99:22-7. World Health Organization. Effects on the eyes and vision. In: VisuaL display terminals and worker’s health. Geneva: WHO offset publication; 1987;99:85-103.

Related Documents


More Documents from "Amira Yasmine"