Survival Brian Septa Prismanda 1086.docx

  • Uploaded by: Brian Septa
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Survival Brian Septa Prismanda 1086.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,041
  • Pages: 5
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN 2

SURVIVAL

Disusun oleh: Nama

: Brian Septa Prismanda

NIM

: 161710101086

Kelas

: THP B

Tanggal

: 8 DESEMBER 2018

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER DESEMBER 2018

Survival merupakan kegiatan yang dilakukan pada akhir mata kuliah Kewirausahaan 2 dan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa yang menempuh mata kuliah Kewirausahaan 2 di Fakultas Teknologi Pertanian. Kegiatan ini merupakan bentuk dari kegiatan lapang yang melatih setiap mahasiswa untuk berfikir kreatif, memiliki jiwa kepemimpinan dan melatih kekompakan. Survival ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Desember 2018. Misi dari kegiatan survival ini yaitu mencari suatu cara kreatif dan kerja keras agar semua mahasiswa dapat kembali ke Fakultas Teknologi Pertanian dengan keadaan aman,selamat,dan tanpa kekurangan apapun. Kegiatan survival pada kali ini masih sama dengan kegiatan survival tahun lalu yaitu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendukung berjalannya kegiatan ini seperti yang diharapkan. Beberapa syarat yang harus dilakukan yaitu pada saat kegiatan berlangsung, mahasiswa harus memakai kaos putih dengan celana trining hitam, sandal japit, dan bagi yang berjilbab memakai jilbab berwarna hitam. Hal ini dilakukan untuk menyeragamkan pakaian dan menghindari panas berlebih saat kegiatan survival berlangsung. Mahasiswa juga disuruh membawa air mineral 600 ml, KTP/SIM, dan payung setiap kelompoknya dikarenakan sekarang ini musim hujan. Selain itu ada beberapa syarat yang tidak kalah penting demi berjalannya kegiatan survival ini yaitu tidak boleh membawa uang, handphone, ataupun barang berharga lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kehilangan dan melatih mental mahasiswa agar mampu menghadapi situasi dengan kemungkinan terburuk terjadi. Kegiatan survival yang dilakuakn ini diikuti sekitar ± 120 mahasiwa Fakultas Teknologi Pertanian prodi Teknologi Hasil Pertania dari kelas A, B dan C. Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu, 8 Desember 2018 semua mahasiswi diwajibkan datang dan berkumpul di FTP pukul 05.30 pagi dengan konsekuensi mahasiswa yang tidak hadir maka akan mengikuti survival susulan. Tetapi pada kenyataannya masih banyak mahasiswa dan bahkan asisten yang belum datang pada saat jam yang telah ditentukan. Setelah semua mahasiswa berkumpul, selanjutnya diintruksikanoleh asisten untuk berkumpul. Kemudian dilakukan acara pembukaan oleh dosen Prof. Yuli dimana kami sebagai mahasiswa dan mahasiswi diberikan pengarahan saat akan

melakukan kegiatan survival ini. Setelah itu, kami diberikan kue sebanyak dua biji per orang yang telah terbungkus rapi di dalam kemasan wadah plastik. Tujuan dari pemberian kue tersebut masih tidak jelas karena asisten dosen tidak memberikan penjelasan dimana akhirnya terdapat mahasiswa dan mahasiswi yang memakannya sebagai bekal sarapan namun terdapat juga yang hanya menyimpannya. Setelah itu dilakukan pengecekan atau penggeledahan pada setiap mahasiswa untuk memastikan bahwa tidak ada yang membawa handphone maupun uang untuk menghindari kecurangan pada saat kegiatan berlangsung. Setelah acara pembukaan selesai, mahasiswa dintruksikan untuk berjalan ke arah double way FTP Unej untuk naik pada kendaraan yang telah disiapkan. Kendaraan yang dipakai untuk mengantar mahasiswa pada daerah tujuannya yaitu menggunakan truk. Setiap kelas memakai satu truk yang berbeda-beda. Setelah semua mahasiswa menaiki truk maka truk melaju pada daerah tujuan. Perjalanan yang dilalui pada saat itu sekitar ± 1 jam. Lokasi untuk kegiatan survival dari ketiga kelas ini berbeda-beda. Untuk kelas THP B lokasi survivalnya yaitu di daerah Ambulu. Mahasiswa THP B diturunkan di kawasan rumah warga di daerah Ambulu. Sepanjang perjalanan, kami dari kelas THP B sangat antusias sekali dan memanfaatkannya untuk bercanda satu sama lainnya untuk mengisi waktu luang di atas truk. Selain itu ada juga yang berdiskusi bagaimana cara untuk pulang nantinya dengan full team dan selamat. Setelah sampai dilokasi para mahasiswa turun dari truk dan berkumpul untuk melakukan diskusi. Kami dari mahasiwa THP B melakukan diskusi mengenai bagaimana kami bisa kembali ke FTP secara bersamaan dan bisa kembali dengan keadaan aman, selamat dan tanpa kekurangan apapun. Setelah melakukan diskusi kami kemudian berjalan untuk keluar dari lingkungan rumah warga karena menurut kami dengan kami bersama-sama akan menimbulkan kebisingan bagi para warga dan dikhawatirkan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para warga sekitar. Kemudian kami memutuskan untuk berjalan ke arah jalan raya yang ramai dan merupakan jalan uatama di wilayah Ambulu. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kami mencari tumpangan karena banyak truk-truk yang lewat yang mungkin bisa kami tumpangi. Setelah kami

keluar dari perumahan warga, yaitu tepatnya di jalan raya di daerah Ambulu kami mulai mencari bantuan dengan memberikan isyarat (lambaian tangan) pada kendaraan truk yang lewat. Namun, kebanyakan truk yang lewat tersebut membawa muatan. Kebetulan salah satu dari anggota kelas THP B mempunyai teman di daerah Ambulu. Dikarenakan tidak membawa alat komunikasi apapaun, maka semua mahasiswa THP B berjalan kearah rumah teman dari salah satu mahasiswa THP B. Perjalanan yang kami tempuh sekitar ±2 km. Selama perjalanan kami tetap mencari angkutan berupa truk yang berjalan kearah utara dengan tetap memberi isyarat berupa lambaian tangan. Namun, setelah lama kami melakukan perjalanan akhirnya kami hampir mendekati rumah dari mahasiswa THP B tersebut. Setalah melakukan perjalanan yang cukupjauh, kami melakukan istirahat di depan toko sambil tetap melaimbakan isyarat tangan untuk meminta bantuan kepada truk yang lewat tetapi hasilnya nihil. Terdapat 3 teman kamiyang melanjutkan perjalanan menujurumah temannya untuk meminta bantuan yang kebetulan memiliki sebuah truk besar yang mampu menampung kami sekelas. Secara kebetulan truk tersebut akan digunakan untuk melakukan pemasokan atau pengambilan kelapa di daerah Bondowoso, sehingga dua dari teman kami memberitahu hal tersebut kepada seluruh mahasiswa THP B 2016. Sehingga kami menunggu truk tersebut agak lama untuk melakukan perjalanan tersebut. Setelah truk datang kami semua naik ke truk dan di sinilah dilakukan perjalanan kembali ke FTP. Dikarenakan hari sudah semakin siang dan dengan kondisi bak truk tanpa penutup, semua merasa kapanasan. Karena tidak setiap anak membawa payung, akhirnya tidak ada payung yang dipakai untuk berteduh. Hal ini dilakukan untuk menjaga kekompakan dan sama-sama merasakan kesusahan dalam keadaan apapun. Setelah menempuh perjalanan sekira 1 jam, akhirnya kami tiba di daerah jalan Mastrip dikarenakan truk akan melanjutkan perjalanan ke arah Bondowoso untuk mengambil kelapa. Setelah itu kami semua melakukan perjalanan ke Fakultas Teknologi Pertanian dengan jalan kaki. Kami semua tiba di FTP dengan aman, selamat tanpa kurang suatu apapun, dan tentunya kembali dengan full team. Kami sampai ke FTP sekitar pukul 12.00 WIB. Dan kami tiba di FTP kedua setelah

kedatangan dari kelas THP A. Setelah kami datang di FTP acara selanjutnya yaitu menunggu kedatangan dari mahasiswa THP C. Setelah semua mahasiswa THP A,B dan C telah sampai di FTP kemudian dilakukan evaluasi dari masing-masing kelas mengenai acara survival yang dilakukan pada hari itu.

Related Documents

Septa Resign.docx
May 2020 11
Brian
November 2019 43
Brian
November 2019 62
Survival
November 2019 50
Brian
November 2019 44

More Documents from ""