Surat Pembaca

  • Uploaded by: M.SYAHRI NURWAHAB
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Surat Pembaca as PDF for free.

More details

  • Words: 386
  • Pages: 1
SURAT PEMBACA / GAGASAN

JENAZAH KENAPA HARUS DITOLAK Membaca berita SM beberapa hari ini, semua desa yang akan ditempati penguburan mereka yang disangka teroris semuanya hampir menolak. Saya tidak tahu alasan apa yang mendasar sehingga mereka menolak penguburan jenazah yang seharusnya secepatnya untuk dikubur sesuai ajaran agama Islam. Kalau dipandang dari alasan agama Islam penolakan penguburan jenazah tidak dapat dibenarkan sama sekali dan jika dipandang dari azas Pancasila hal inipun tidak layak diperdebatkan dan mestinya sesama manusia tidak ada alasan menolak jenazah manusia untuk dikubur dan terakhir kalau dipandang dari adat Jawa inipun tidak pantas sesama wong Jawa nolak mayit Jawa apapun perbuatan mereka. Mari kita bandingkan jenazah orang yang berbuat nista misalnya perampok, penzina, koruptor, residivis dan pelacur sekalipun kita belum pernah mendengar ada penolakan penguburan di desa yang bersangkutan. Bahkan jenazah orang yang selamanya tidak sholatpun akhirnya disholati dan dikuburkan demi kemanusiaan dan menjaga adat. Apa karena hanya disangka teroris kita semua orang yang merasa berkelakuan baik-baik, harus sekejam itu tanpa punya rasa bahwa “bangkai anjingpun” harus segera dikubur. Mungkin karena baunya, mungkin takut kalau-kalau bisa menularkan penyakit dan berbagai alasan yang cenderung menyegerakan untuk menguburnya. Kalau terhadap bangkai binatang sajua kita “mengijinkan” untuk dimasukkan bumi Allah, mengapa untuk “bangkai manusia” bumi Allah / kuburan seolah-olah diklaim menjadi milik pribadi yang tidak boleh dimasuki orang yang baru disangka teroris. Mestinya para ulama didesa tersebut bisa menjelaskan hukum tanah kuburan dan para kepala desa bisa berani mengambil keputusan normatif untuk menguburkan penduduknya sendiri. Jika hanya takut dicap desa teroris, sebetulnya yang dicap teroris bukan hanya desa itu, tetapi semua orang Islam yang aktif beribadah, maaf yang mungkin yang bergamis dan isterinya kebetulan bercadar semuanya juga kena cap teroris. Tapi sebetulnya Indonesia juga sudah dicap Negara kandang teroris, dan yang paling pantas dicap Negara teroris adalah Israel, Thailand, Bosnia dan Amerika Serikat sendiri sebagai Negara adi kuasa yang sanggup menimbulkan terror kapan dan dimana saja untuk menghabisi berjuta-juta nyawa di Irak, Afganistan dengan berbagai dalih. Mestinya kita semua bisa menerima apapun kejadiannya untuk mengubur jenazah, toh mereka sudah mati yang tidak akan berbuat apa-apa lagi selain habis ditelan bumi dan menjadi fosil masa depan. Justru desa yang ada terorisnya akan menguntungkan warganya contoh nyata desa Beji Kec.Kedu yang sekarang dapat meraup berbagai keuntungan, iya khan .

M.SYAHRI NURWAHAB Anggta.Forum Penulis Kebumen. Email : [email protected] & [email protected]

Related Documents


More Documents from "lp3y.org"