Supply Chain Departemen (SPC Dept.) merupakan departemen yang bertanggung jawab terhadap material yang masuk dan keluar dari gudang termasuk pengadaan barang yang dibutuhkan untuk proses produksi. SPC Dept. terbagi menjadi 2 divisi, yakni bagian PPIC dan logistik. Departemen ini dipimpin oleh SPC Dept. Head dan seorang SPC Supervisor serta dibantu oleh 2 orang SPC Officer. Tugas dari SPC Dept. antara lain adalah penyusunan MPS dan MPR, pengadaan bahan baku, pengecekan stok opname, dan pendataan setiap material yang masuk dan keluar dari gudang 1. PPIC merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap perencanaan produksi dan persediaan barang. PPIC menjembatani kebutuhan produk yang diperlukan oleh bagian marketing dengan pabrik agar permintaan pasar terpenuhi. Fungsi PPIC adalah melakukan pengawasan terhadap pergerakan barang mulai dari pembelian bahan, permintaan bahan baku, siklus pembuatan secara keseluruhan, sampai pengiriman barang jadi, serta perencanaan produksi yang dilakukan secara rutin dan sistematis dengan menggunakan fasilitas pabrik secara ekonomis. a. Membuat rencana produksi dengan pedoman rencana Sales Marketing Dalam rangka penyusunan rencana dan jadwal produksi, bagian PPIC memperoleh informasi dari bagian pemasaran dan juga bagian produksi. Kemudian PPIC mengestimasi kemampuan pabrik dalam memenuhi permintaan produk jadi tersebut. Dari data tersebut PPIC menyusun rencana produksi dan jadwal produksi kemudian didistribusikan ke bagian produksi dan bagian lain yang terkait dengan produksi. Perencanaan produksi diterbitkan oleh bagian PPIC dengan jangka waktu 1 tahun, 3 bulan, 1 bulan, 1 minggu serta merealisasikannya dalam bentuk rencana produksi harian (Production Daily Report). b. Membuat rencana pengadaan bahan Rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stok dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standar stok yang ideal (tidak terjadi kelebihan stok maupun kekurangan stok agar tidak menghambat proses produksi akibat kekosongan bahan baku). c. Penerimaan RM/PM dan penyimpanan d. Penanganan dan pengiriman barang dari gudang k e produksi dan gudang ke distributor
e. Penimbangan dan penyerahan material f. Penerimaan barang jadi
2. Gudang (Raw Material/Packeging Material) Gudang ini digunakan untuk menyimpan bahan baku. Barang yang diterima dikarantina terlebih dahulu (diberi label karantina), kemudian bagian QC melakukan sampling. Gudang bahan baku ini erdiri dari: tempat penyimpanan (karantina, approved dan rejected) dengan suhu kamar; ruang suhu terkendali dengan suhu di bawah 25°C dengan RH 35% - 65% untuk menyimpan cangkang kapsul; ruang sampling; lemari untuk bahan baku kemasan kecil, serta tempat khusus untuk menyimpan bahan psikotropika dan prekursor-psikotropika yang terkunci. Untuk memudahkan pengambilan bahan baku, rak diberi nomor. Gudang pengemas
ini
digunakan
sekunder,
dan
untuk produk
menyimpan jadi
untuk
bahan produk
pengemas solid.
primer,
Tempat
bahan
penyimpanan
bahan pengemas dan produk jadi terdiri dari ruang dengan suhu kamar (≤ 300C) untuk menyimpan bahan pengemas, ruang suhu terkendali dengan suhu ≤ 250C, dan
suhu
dingin
(20–
80C).
Loker
untuk
label
dan
etiket
yang
harus
selalu
terkunci, tempat untuk karantina bahan pengemas, ruangan untuk menyimpan produk jadi, tempat untuk menyimpan produk return, serta tempat untuk karantina produk jadi.