Vertigo (dizzyness) KELOMPOK IV :
CHINIKA ARIANTIVA SARI
KHORIDATUL BHAHIYAH
ERYKA NOVITA SARI
NURUL AZIZ
BELLA ERNANDA
FERLIAN FIRMANDA BASKORO
PIPIT RAHAYU
FITRIA ELZA
Pengertian
Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan. Banyak system atau organ tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur dan mempertahankan keseimbangan tubuh kita. Keseimbangan diatur oleh integrasi berbagai sistem diantaranya sistem vestibular, system visual dan system somato sensorik (propioseptik). Untuk memperetahankan keseimbangan diruangan, maka sedikitnya 2 dari 3 sistem system tersebut diatas harus difungsikan dengan baik. Pada vertigo, penderita merasa atau melihat lingkunganya bergerak atau dirinya bergerak terhadap lingkungannya. Gerakan yang dialami biasanya berputar namun kadang berbentuk linier seperti mau jatuh atau rasa ditarik menjauhi bidang vertikal. Pada penderita vertigo kadang-kadang dapat kita saksikan adanya nistagmus. Nistagmus yaitu gerak ritmik yang involunter dari pada bolamata (Lumban Tobing, 2003).
Etiologi Penyebab umum dari vertigo: (Israr, 2008)
4. Kelainan di telinga
1.
Keadaan lingkungan
Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo)
2.
Obat-obatan
Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
Alkohol
Herpes zoster
Gentamisin
Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
Peradangan saraf vestibuler
Penyakit Meniere
3.
Kelainan sirkulasi Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler
5.
Kelainan neurologis
Sklerosis multipel
Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin, persarafannya atau keduanya
Tumor otak
Tumor yang menekan saraf vestibularis.
NO
VERTIGO PERIFERAL (VESTIBULOGENIK)
VERTIGO SENTRAL (NONVESTIBULER)
1
Pandangan gelap
Penglihatan ganda
2
Rasa lelah dan stamina menurun
Sukar menelan
3
Jantung berdebar wajah
Kelumpuhan otot-otot
4
Hilang keseimbangan
Sakit kepala yang parah
5
Tidak mampu berkonsentrasi
Kesadaran terganggu
6
Perasaan seperti mabuk
Tidak mampu berkata-kata
7
Otot terasa sakit
Hilangnya koordinasi
8
Mual dan muntah-muntah
Mual dan muntah-muntah
9
Memori dan daya pikir menurun
Tubuh terasa lemah
10
Sensitif pada cahaya terang dan Suara
11
Berkeringat
Insiden dan prevalensi
Vertigo seringkali dinyatakan sebagai rasa pusing, sempoyongan, rasa melayang, badan atau dunia sekelilingnya berputar-putar dan berjungkir balik. Vertigo disebabkan karena alat keseimbangan tubuh tidak dapat menjaga keseimbangan tubuh dengan baik Prevalensi vertigo di Jerman, usia 18 tahun hingga 79 tahun adalah 30%, 24% diasumsikan karena kelainan vestibular. Penelitian di Prancis menemukan prevalensi vertigo 48%.(Grennberg DA, et al, 2013)
Di Indonesia angka kejadian vertigo pada tahun 2012 dari usia 40 sampai 50 tahun sekitar 50%, yang merupakan keluhan nomor tiga paling sering dikeluhkan oleh penderita yang datang ke praktek umum, setelah nyeri kepala dan stroke. (Joesoef AA et. al., 2012)
Keluhan vertigo sering muncul pada berbagai kasus yang sering kita jumpai di kehidupan seharihari diantaranya pada kasus cedera kepala [18].Distribusi cedera kepala terutama melibatkan kelompok usia produktif antara 15-55 tahun dan lebih didominasi oleh kaum laki-laki dibandingkan dengan perempuan.(Japardi, 2010)
Manifestasi klinis Manifestasi klinis vertigo menurut, Faisal (2004:157-158) sebagai berikut:
Rasa terganggu keseimbangan (disequilibrium) Penyebab karena gangguan vestibuler, gangguan proprioseptif (misalnya, pada tabes dorsalis), serta gangguan susunan saraf pusat, otak kecil (serebellum), alat labirin di dalam telinga, keracunan obat, dan tumor di dataran tengkorak bagian belakang (ossa posterior).
Kepala rasa ringan
Bila disebabkan efek samping obat seperti obat anti hipertensi dan obat penenang, atau karena gangguan umum seperti demam dan gangguan metabolik. Penderita sakit jiwa sering mengeluh kepala sangat ringan atau kepala terasa penuh.
Merasa hampir pingsan, hilang, sinkop atau black out.
Sering pada gangguan aliran darah seperti pada penyakit jantung, gangguan pembuluh darah otak, gangguan irama jantung, anemia, dan efek samping obat-obatan.
Vertigo (halusinasi gerakan)
Penderita merasa lingkunganya berputar atau dirinya berputar terhadap lingkungan. Umumnya terjadi karena gangguan vestibuler, kadang-kadang disertai nigtagmus atau bola mata bergerak-gerak ke samping.
Macam-macam Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran vestibular yang mengalami kerusakan, yaitu 1.
Vertigo Periferal
Vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara lain penyakitpenyakit seperti benign parozysmal positional vertigo (gangguan akibat kesalahan pengiriman pesan), penyakit meniere (gangguan keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran), vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan), dan labyrinthitis (radang di bagian dalam pendengaran). 2.
Vertigo Sentral
Saluran vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga keseimbangan. Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan serebelum (otak kecil).
Komplikasi Berdasarkan skenario komplikasi yang dapat dialami pasien adalah:
Mual.
Muntah.
Pusing.
Pandangan berputar.
Lemas.
Tidak nafsu makan.
Kurang bertenaga.
Literatur
Lumban Tobing. S.M, 2003, Vertigo Tujuh Keliling, Jakarta : FK UI
Iswahyuni, S. (2012). Asuhan keperawatan pada pasien vertigo. ISSN: 2085.2754, VOL 4 Hal 27- 33.
cantik mahendra putri, r. b. (2016). Hubungan antara cidera kepala dan terjadinya vertigo di rumah sakit muhamadiyah lamongan. vol 12 no 1.
Greenberg DA, Simon, RP, 2013. Mononeuropathy Simplex. A Lange Medical Book Clinical Neurology. 3rd ed. USA : Appleton Lange; 171.lippincot William & Wilkins.
Joesoef AA, Suryamihardja A, Dewanti et al., 2012. Pedoman Tatalaksana Vertigo, Kelompok Studi Vertigo, PERDOSSI.
Japardi, I, 2010. Cedera Kepala. PT Bhuana IlmuPopuler Kelompok Gramedia, Jakarta.
Terimakasih