Sunhodos - Kesaksian 1

  • Uploaded by: X Sunhodos
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sunhodos - Kesaksian 1 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,115
  • Pages: 2
26

[ sun hodos - edisi 1 - april 2009 ]

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu

dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan.

Seperti tingginya langit dari bumi,

demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu

dan rancangan-Ku dari rancanganmu. “ sh/gg

KESAKSIAN - Bpk A.R. Marison

(Yesaya 55:8-9)

Aku Tak Mau Lari Dari Tuhan sh/vic

bertemu kembali dengan kawankawan lama, tanpa sadar, saya makan dalam porsi yang cukup banyak. Saya sadar bahwa saya memiliki tekanan darah yang agak tinggi, tapi selama ini hal itu tidak pernah menganggu aktivitas saya sehari-hari. Oleh karena itu saya berpikir, semuanya akan baik-baik saja. Setelah acara selesai, kawan saya berbaik hati mengantarkan saya sampai di daerah Pasar Senen. Dengan perasaan yang baik dan keadaan tubuh sehat, saya meneruskan perjalanan pulang ke rumah di Cengkareng dengan menggunakan Bus Trans Jakarta. Sepanjang perjalanan tersebut, saya tetap merasakan kesehatan yang baik tanpa ada gangguan. Sampai di halte tujuan yaitu halte Rawa Buaya, saya bersiap-siap turun bersama dengan penumpang lainnya, tetapi alangkah kagetnya saya, saat saya melangkahkan kaki kanan ke dalam halte, tiba-tiba kaki saya tidak kuat menahan tubuh dan saya terjatuh. Saya berusaha bangkit tetapi tidak bisa. Saya berusaha menggerakkan tangan dan kaki saya sebelah kanan, tetap juga tidak bisa. Akhirnya saya tersadar bahwa saya tidak lagi dapat menggerakkan setengah bagian dari tubuh saya. Di dalam keadaan seperti itu, saya berusaha untuk tetap dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang ada di halte itu. Mereka juga kaget melihat saya tiba-tiba terjatuh. Dengan kata-kata yang tidak jelas alias pelo, saya minta tolong mereka untuk mendudukkan saya di dalam halte. Setelah itu saya berpikir, saya baru sadar bahwa saya sedang mengalami stroke. Hati saya langsung memberontak. Saya teringat “Jangan pernah lari dari Dia dengan segala alasan yang sering- dengan keluarga saya, lalu dalam keadaan itu saya berteriak, “Tuhan, saya tidak mau menjadi beban kali kita buat-buat sendiri, karena bagi Tuhan tidak ada yang bagi orang-orang yang saya kasihi, saya mau mustahil, apabila kita mau memberikan diri kita bagi Dia…” sembuh Tuhan.” Lalu saat itu, saya teringat kembali akan janji saya pada Tuhan, bahwa saya mau melayani Dia seumur hidup saya. Tanpa berpikir lagi saya langsung berteriak dalam kelumpuhan saya, “Tuhan, aku mau melayani tersedia cukup banyak dengan rasa yang Engkau!” juga sedap. Terlarut dalam suasana sukacita, KUTIPAN ayat Alkitab di atas mungkin dapat menggambarkan betapa luar biasanya rancangan Allah dalam hidup bapak empat anak ini. Melayani sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidupnya. Sejak tahun 1973, Bapak A.R. Marison, sudah mengabdikan hidupnya untuk melayani dengan menjadi majelis di GKI Seroja sampai dengan tahun 2008. Walaupun demikian, ternyata melayani tidak menjamin hidup kakek dari 6 cucu ini, selalu mudah dan tanpa hambatan. Salah satunya seperti kejadian yang dialaminya pada bulan Oktober tahun 2008 kemarin yang Bapak Marison ceritakan kepada Sun Hodos, berikut ini. Di dalam hidup ini, saya pernah membuat suatu perjanjian dengan Tuhan, yaitu saya mau melayani Dia seumur hidup saya. Tetapi mengingat usia yang sudah 75 tahun dan segala kemampuan yang berkurang seiring dengan bertambahnya umur tersebut, saya sempat memutuskan untuk berhenti dari aktivitas pelayanan Gereja. Sampai pada hari itu, hari dimana kejadian tak terduga dipakai Tuhan untuk menegur saya. Hari itu, Minggu tanggal 26 Oktober 2008, saya mendapat undangan untuk menghadiri reuni yang diadakan oleh teman-teman sekantor sewaktu saya bekerja di PT. Garuda Indonesia Airways. Undangan reuni itu berlokasi di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Saat itu istri saya Bunda, mempunyai pelayanan yang tidak bisa ditinggalkan. Jadinya saya datang sendirian ke acara tersebut. Sesampainya di sana, ternyata makanan yang

[ sun hodos - edisi 1 - april 2009 ]

Saat itu rasanya, seperti ada air di plastik besar yang membebani kepala saya dan saya betul-betul tidak dapat menggerakkan tubuh saya yang sebelah kanan. Lalu dengan terbata-bata saya minta tolong orang, untuk memanggilkan taksi. Ternyata taksi yang dipanggil hanya bisa berhenti di seberang jalan. Tetapi untunglah ada empat orang yang baik hati yang mau menggendong saya dan menaikkan saya ke dalam taksi. Saat di dalam taksi, saya kembali meneriakkan permohonan saya pada Tuhan Yesus, “Saya mau sembuh Tuhan” dan dengan sepenuh hati saya juga memohon ampun, kalau saya sudah berpikir akan berhenti dari aktivitas pelayanan di Gereja. Padahal selama saya diberikan nafas oleh Tuhan, itu artinya saya juga harus tetap bekerja memberi buah. Setelah saya sungguh-sungguh memohon pada Tuhan dan mengakui kekeliruan saya, luar biasa, saya mulai merasakan bahwa jari-jari tangan saya, sedikit-sedikit dapat saya gerakkan. Begitu taksi sampai di depan rumah, sang supir mulai bingung bagaimana cara membawa saya masuk ke dalam rumah. Sungguh ajaib pertolongan Tuhan, Dia benar-benar tidak menunggu, Dia langsung mendengarkan doa saya. Pada saat itu juga, saat saya mencoba berdiri dan keluar dari taksi, ternyata saya dapat melakukannya.

Betul-betul Puji Tuhan, semua ini boleh terjadi pada saya. Sang supir taksi pun kebingungan dan menanyakan dengan heran, “Bapak sudah sembuh?” saya langsung menjawab “Puji Tuhan, karyaNya luar biasa pada saya!” Sampai di rumah, Bunda, istri saya, heran mengapa saya baru pulang sore hari, lalu saya bilang bahwa saya baru kena stroke. Bunda bingung, “Lho, kok bisa berdiri?” Saya katakan padanya, “Tuhan Yesus sangat sayang pada saya. Saat saya memohon dan mengakui kesalahan saya, Dia mau membuat stroke yang berat menjadi stroke yang ringan. Luar Biasa!” Setelah kejadian itu, saya langsung berjanji, apapun pelayanan di Gereja yang ditawarkan pada saya akan saya terima. Puji Tuhan, dua tahun ke depan, saya dipercayakan Tuhan untuk melayani di Komisi Pelayanan Kasih GKI Seroja. Sungguh, kejadian itu betul-betul menegur saya, dan membuat saya semakin yakin bahwa ketika kita mau melayani Tuhan dengan segala kekurangan kita, percayalah Allah yang Maha Pemurah itu akan mencukupkan dan memperlengkapi kita, sehingga kita dapat jadi alat yang efektif di tanganNya. Jangan pernah lari dari Dia dengan segala alasan yang seringkali kita

TERIMA KASIH untuk seluruh pemasang iklan. Jemaat dan komisi diperkenankan memasang iklan ucapan selamat, acara/peristiwa, suka-duka pada jadwal terbit berikutnya di bulan Agustus 2009. Dana iklan akan diserahkan ke kas GKI Seroja setelah dipotong biaya dasar cetak.

27

buat-buat sendiri, karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, apabila kita mau memberikan diri kita bagi Dia. Apapun yang kita miliki, walaupun terlihat kecil atau tidak layak, lakukan dan berikan yang terbaik pada Tuhan, sehingga yang kecil dan tidak berarti itu menjadi sangat indah di tangan Tuhan. Satu ayat Alkitab yang menjadi favorit saya sejak dulu adalah Yohanes 15 ayat 16, yang berbunyi begini, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku diberikan-Nya kepadamu.” - Dina Irvina S.

Sekilas A.R. MARISON Nama : AR. Marison Tanggal Lahir : 23 Juni 1934 Riwayat Pekerjaan : - 1960-1994 PT. Garuda Indonesia Airways - 1995-2005 PT. Merpati Nusantara Airlines - 2006-2008 Mandala

Related Documents

Kesaksian
November 2019 29
Sunhodos - Humor 1
June 2020 2
Sunhodos - Konflik
June 2020 3
Kesaksian Chariahfold
November 2019 17

More Documents from ""