Studi Kasus Intranatal I Fix.docx

  • Uploaded by: Riskha Wahyuningsi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Studi Kasus Intranatal I Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 937
  • Pages: 7
STUDI KASUS INTRANATAL

Kelompok III Riska Alawiyah Nur

C051171012

Sulfiana

C051171030

Hasbiah Basri

C051171304

Juilta Astiwi

C051171305

Victoria Fortuna Winarto

C051171336

Almaidah

C051171505

Chaerah Nur Mauliyah

C051171521

Riska Gustika Mukti

C051171522

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2019

STUDI KASUS INTRANATAL A. TAMBAHAN DARI PENGKAJIAN 1. Data umum - No. Rekam medis - Tanggal lahir klien dan suami - Golongan darah klien dan suami - No. Telephone klien dan suami - Suku bangsa suami klien - Alamat suami klien 2. Data umum Kesehatan - Tidak mencantumkan masalah kesehatan khusus pada klien. 3. Pemeriksaan Fisik - Tidak ada pemeriksaan mata, hidung, telinga dan mulut - Tidak dicantumkan tanggal pemeriksaan laboratorium dan hasil Trombosit, CT, dan BT. 4. Data Psikososial - Tidak ada respon sibling terhadap kehamilan 5. Laporan Persalinan a. Pengkajian awal  Tidak dicantumkan TBJ dan DJJ  Tidak dicantumkan bentuk panggul ibu hamil. b. Kala Persalinan  Kala 1  Tidak mencantumkan TTV.  Kala II  Tidak dicantumkan TTV bayi pada catatan kelahiran. B. PATHWAY SESUAI DENGAN KASUS 1. Frekuensi BAK 7-10 kali Pathway eliminasi urin pada ibu hamil Trimester I Frekuensi BAK meningkat karena kandung kemih tertekan oleh pembesaran uterus

Trimester II Frekuensi BAK kembali normal karena uterus keluar dari rongga panggul

Trimester III Frekuensi BAK kembali meningkat karena penurunan kepala bayi

2. Memulai tidur pukul 23.00 dan terbangun pukul 10.00 Kesulitan menentukan posisi yang nyaman

Perubahan hormonal

Jantung memompa darah dengan cepat

Gerakan janin dalam rahim dan rasa tidak nyaman di ulu hati

C. ANALISA DATA o Kala I Data Objektif Klien tampak gelisah dan selalu berteriak kesakitan serta tidak mau mendengar anjuran bidan untuk tidak mengejan jika kontraksi muncul. Klien tampak selalu mengejan

Gangguan

Data Subjektif Klien merasa nyeri perut tembus ke belakang, terdapat pengeluaran lendir disertai darah. Klien tampak selalu mencari posisi yang nyaman

o Kala II Data Objektif TTV TD: 130/mmHg N: 92 kali/permenit

Data Subjektif Klien selalu mengeluh kesakitan Klien selalu mengatakan tidak mampu melakukan persalinan normal

RR: 24 kali/menit S: 36,8 °C Klien selalu berteriak dan mengeluh kesakitan Klien tampak mengejan lebih pendek dan menringis Klien tampak lemas Perineum menonjol dan rupture derajat 2 serta tampak edema dan kemerahan TTV Bayi S: 36,5°C N: 140 kali/menit o Kala III Data Objektif Data Subjektif TTV TD: 110/70 mmHg N: 90 kali/menit RR: 24 kali/menit S: 36,8°C Tanda dan Gejala: Tali pusat memanjang, perubahaan tinggi fundus, dan semburan darah bersamaan dengan keluarnya plasenta Keadaan psikososial: Klien senang dan terlihat kelelahan Tangan dan kaki klien tremor dan lemas o Kala IV Data Objektif Data Subjektif TTV Klien mengeluh nyeri pada luka jahitan TD: 100/70 mmHg perineum N: 82 kali/permenit Klien masih merasa lemas dan meringis RR: 20 kali/permenit S: 36,8°C Kontraksi uterus: teraba kontraksi uterus Perineum: Rupture derajat 2, kemerahan dan edema Terdapat luka jahitan perineum Tidak ada hemoroid

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS : o Kala I Rasa cemas berhubungan dengan proses persalinan dan melahirkan. Rasa nyeri berhubungan dengan peningkatan intensitas dan durasi kontraksi. o Kala II Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi serviks. Ansietas dengan batasan karakteristik gelisah, insomnia. o Kala III

Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi serviks. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake, dan diaphoresis. o Kala IV Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kelelahan, kegagalan, miometri dan mekanisme homeostatis. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka epiostomi. E. RENCANA KEPERAWATAN o Kala I NO Diagnosa Keperawatan 1 Rasa cemas berhubungan dengan proses persalinan dan melahirkan

2

Rasa nyeri berhubungan dengan peningkatan intensitas dan durasi kontraksi

o Kala II NO Diagnosa Keperawatan 1 Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi serviks

Intervensi Observasi : -Monitor TTV Terapeutik : - Terapi relaksasi - Peningkatan koping - Pengurangan kecemasan Edukasi - Konseling - memberikan informasi tentang persiapan melahirkan Kolaborasi :Observasi : - Monitor TTV - Respon pasien Terapeutik : - Manajemen nyeri - Bantuan pasien untuk mengontrol pemberian analgesik - Manajemen sedasi Edukasi : -Ajarkan pasien untuk relaksasi napas dalam Kolaborasi : -Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik

Intervensi Observasi : -Monitor TTV Terapeutik : - Manajemen nyeri - Bantuan pasien untuk mengontrol pemberian analgesik - Manajemen sedasi Edukasi :

2

Ansietas dengan batasan karakteristik gelisah, insomnia

o Kala III NO Diagnosa Keperawatan 1 Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi serviks

2

Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake, dan diaphoresis

o Kala IV NO Diagnosa Keperawatan

-Ajarkan pasien untuk relaksasi napas dalam Kolaborasi : -Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik Observasi : -Monitor TTV Terapeutik : - Pengurangan kecemasan - Peningkatan koping - Terapi relaksasi - Pengalihan Edukasi : - Konseling Kolaborasi : -

Intervensi Observasi : -monitor TTV Terapeutik : - Manajemen nyeri - Bantuan pasien untuk mengontrol pemberian analgesik - Manajemen sedasi Edukasi : -Ajarkan pasien untuk relaksasi napas dalam Kolaborasi : -Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik Observasi : - Monitor TTV - Pantau tanda dan gejala kehilangan cairan berlebihan atau syock Terapeutik : - Pemberian produk-produk darah - Kontrol infeksi - Terapi IV Edukasi : -Anjurkan pasien mengkonsumsi air mineral Kolaborasi : -Kolaborasikan dengan ahli gizi tentang intake dan output

Intervensi

1

Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kelelahan, kegagalan, miometri dan mekanisme homeostatis

2

Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka epiostomi

Observasi : - Monitor cairan Terapeutik : - Monitor cairan - Manajemen hipovolemi - Pencegahan syok Edukasi : -Anjurkan pasien mengkonsumsi air mineral Kolaborasi : - Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberitan vitamin tambah darah - Pemberian nutrisi total parenteral Observasi : - Monitor TTV Terapeutik : - Manajemen imunisasi atau vaksinasi - Kontrol infeksi - Perlindungan infeksi Edukasi : - Anjurkan pasien untuk banyak bergerak dan merawat luka dengan baik Kolaborasi : - Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian antibiotik

Related Documents

Studi Kasus
October 2019 31
Studi Kasus
June 2020 23
Studi Kasus
August 2019 52
Studi Kasus Cqi.docx
December 2019 9
Studi Kasus Yoga.docx
June 2020 2

More Documents from "Budi Jr"