STATUS UJIAN ILMU PENYAKIT MATA
Penguji:
Disusun Oleh : Justica Mariani Febe Nayoan 1765050282
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA PERIODE 10 DESEMBER 2018 – 19 JANUARI 2019 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA JAKARTA 2019
STATUS ILMU PENYAKIT MATA Nama pemeriksa
: Justica Mariani Febe Nayoan
NIM
: 1765050282
Penguji
: Dr. dr. Gilbert. W. Simanjuntak, SpM(K)
Tanggal Ujian
: 18 Februari 2019
I. IDENTITAS PASIEN Nama
: Nn. H.I
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 15 tahun
Alamat
: Bantalan 5 Sidoagung rt 01 rw 09 , kec. Godean kab. Sleman Yogyakarta
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan Terakhir
: SMA
Status
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
II. ANAMNESIS Anamnesis dilakukan pada tanggal 8 Januari 2019 Keluhan Utama
: mata kiri merah terasa nyeri dan perih
Keluhan Tambahan
: penglihatan kabur, dan silau pada mata kiri
Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke Poli Mata RS. Mata Dr.YAP dengan keluhan mata kiri merah sejak ± 1 bulan yang lalu, awalnya pasien mengaku matanya seperti kemasukkan debu dan digosok-gosok lalu menjadi merah dan berair namun langsung ditetesi insto dan tidak merah lagi, pada saat bangun tidur keesokan harinya mata kiri pasien menjadi merah dan terasa perih, selama 1 minggu bertambah parah, pasien jadi tidak mampu melihat sinar karena silau dan penglihatan makin kabur di mata kirinya, setelah
seminggu mengalami keluhan, pasien ke RS. Mata Dr.YAP sudah diberikan obat tetes mata dan obat minum namun gejala mata kiri merah dan silau masih tetap ada.
Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat Penyakit Keluarga: Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien
Riwayat Kebiasaan Pasien : Pasien sering mengucek mata terutama saat mata pasien terasa gatal, pasien mengatakan sering terpapar debu. Pasien menggunakan kacamata silinder dari 2 tahun yang lalu
III. STATUS GENERALIS Keadaan umum : Tampak sakit ringan Kesadaran
: Komposmentis
Penyakit / gejala klinis yang ada hubungannya dengan keluhan: disangkal
IV. STATUS OFTALMOLOGIS A.
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan Umum
OD
OS
Perubahan warna kulit
Perubahan warna kulit
(-), Sikatrik (-), trauma
(-), Sikatrik (-), trauma
(-), benjolan (-)
(-), benjolan (-)
Tenang
Kemerahan,berair
Kedudukan bola mata
Simetris, ditengah,
Simetris, ditengah,
Gerakan bola mata
Baik Ke segala arah
Baik Ke segala arah
Normal (Palpasi)
Normal (Palpasi)
Luas,
Luas,
Keadaan sekitar mata
Keadaan mata umumnya
Tekanan bola mata (perpalpasi) Lapang pandang
B.
Pemeriksaan Sistemik Pemeriksaan Sistemik
OD
OS
6/15
6/60
Aksis visus a. Sebelum koreksi b. Besar koreksi
-
-
c. Hasil koreksi
-
-
d. Baca dekat
-
-
Supersilia
Silia
Palpebra Superior
Palpebra Inferior
Konjungtiva tarsalis Superior/Inferior Konjungtiva forniks Superior/Inferior
Konjungtiva bulbi
Pertumbuhan baik
Pertumbuhan baik
dan penyebaran
dan penyebaran
merata
merata
Pertumbuhan baik
Pertumbuhan baik
dan penyebaran
dan penyebaran
merata, trikiasis (-)
merata, trikiasis (-)
Sama dengan warna
Sama dengan warna
kulit sekitar,
kulit sekitar,
Ptosis (-),
Ptosis (-),
Sikatrik (-), Nyeri
Sikatrik (-),Nyeri
tekan (-) dan
tekan (-) dan
benjolan (-).
benjolan (-).
Sama dengan warna
Sama dengan warna
kulit sekitar,
kulit sekitar,
Benjolan(-),
Benjolan(-),
Sikatrik (-) dan
Sikatrik (-) dan
Nyeri tekan (-).
Nyeri tekan (-).
Permukaan licin
Permukaan licin
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Permukaan licin
Permukaan licin
Hiperemis (-)
Hiperemis (+)
Permukaan licin,
Permukaan licin,
Hiperemis (-)
Hiperemis (+) Injeksi
Injeksi silier (-)
silier (+)
Injeksi konjungtiva
Injeksi konjungtiva
(-). Jaringan
(-).Jaringan
Fibrovaskular (-),
Fibrovaskular (-),
pinguekula (-),
pinguekula (-),
perdarahan
perdarahan
subkonjungtiva (-),
subkonjungtiva (-),
nervus pigmentosa(-)
nervus pigmentosa(-)
Kornea a.
Kejernihan
Jernih
Keruh
b.
Diameter
11 mm
11 mm
c.
Infiltrat
(-)
(-)
d.
Ulkus
(-)
(-)
e.
Sikatrik
(-)
(-)
f.
Neovaskularisasi
(-)
(-)
g.
Lain-lain
(-)
(-)
a. Warna
Putih
Putih
b. Ikterik
Tidak ada
Tidak Ada
Dalam
Dalam
Jernih
Jernih
(-)
(-)
(-)
(-)
Radier, warna
Radier,warna coklat,
coklat, sinekia (-)
sinekia (-)
Bulat,
Bulat,
isokor,diameter
isokor,diameter 3mm,
3mm, refleks cahaya
refleks cahaya
langsung (+), refleks
langsung (+), refleks
cahaya tidak
cahaya tidak
langsung (+)
langsung (+)
Jernih
Jernih
Sklera
Bilik mata depan a.
Kedalaman
b.
Kejernihan
c.
Hifema
d.
Hipopion
Iris
Pupil
Lensa a. Jernih
b. Tes bayangan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
V. RESUME Pasien datang ke Poli Mata RS. Mata Dr.YAP dengan keluhan mata kiri merah sejak ± 1 bulan yang lalu, awalnya pasien mengaku matanya seperti kemasukkan debu dan digosok-gosok lalu menjadi merah dan berair namun langsung ditetesi insto dan tidak merah lagi, pada saat bangun tidur keesokan harinya mata kiri pasien menjadi merah dan terasa perih, selama 1 minggu bertambah parah, pasien jadi tidak mampu melihat sinar karena silau dan penglihatan makin kabur di mata kirinya, setelah seminggu mengalami keluhan, pasien ke RS. Mata Dr.YAP sudah diberikan obat tetes mata dan obat minum namun gejala mata kiri merah dan silau masih tetap ada.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis
Pemeriksaan Sistemik Keadaan mata umumnya Aksis visus Konjungtiva forniks Superior/Inferior
OD
OS
Kemerahan, berair
Kemerahan, berair
6/15
6/60
Permukaan licin Hiperemis (-)
Permukaan licin,
Konjungtiva bulbi
Kejernihan Kornea
Permukaan licin Hiperemis (+)
Permukaan licin,
Hiperemis (-)
Hiperemis (+)
Injeksi silier (-)
Injeksi silier (+)
Injeksi konjungtiva
Injeksi konjungtiva
(-).
(-).
Jernih
Keruh
V. DIAGNOSIS KERJA OS Keratitis susp Bakterial
VI. DIAGNOSIS BANDING OS Keratitis Virus OS Konjungtivitis OS Keratokonjungtivitis OS Uveitis
VII. PENATALAKSANAAN Non-medikamentosa:
Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang diderita..
Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga tangan agar tetap bersih dan tidak menggosok matann
Medikamentosa :
Antibiotik tetes mata
VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN
Slit Lamp
Fluorescent Test
Kultur Sekret
IX. PROGNOSIS Ad. Vitam Ad. Fungsionum Ad. Sanationum
OD ad bonam ad bonam Dubia ad bonam
X. KOMPLIKASI Keratokonjungtivitis Gangguan Refraksi Ulkus Kornea Sikatriks yang Bersifat Permanen
OS ad bonam ad bonam Dubia ad bonam