Spo Tehnik Menjaga Kesterilan Kamar Operasi.doc

  • Uploaded by: Afif Amrullah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Spo Tehnik Menjaga Kesterilan Kamar Operasi.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,346
  • Pages: 6
TEHNIK MENJAGA KESTERILAN KAMAR OPERASI (ASEPTIK DAN ANTISEPTIK No. Dokumen …../PS/IBS/....../...... Standar Prosedur Operasional Instalasi Bedah Sentral Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

No. Revisi 0

Halaman 1/5

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

……………………

Dr.Imelda Tandiyo, FASE.MM Direktur Utama

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

Untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi nosokomial di kamar operasi, maka: 1. Lingkungan di kamar operasi harus dibedakan antara daerah steril, semi steril dan non steril. 2. Lingkungan kamar operasi harus dilakukan general cleaning minimal 1 bulan satu kali. Pelayanan kamar operasi di Rumah Sakit Indriati Solo Baru memberikan pelayanan selama 24 jam secara terus menerus dan selalu dalam keadaan siap pakai.

TEHNIK MENJAGA KESTERILAN KAMAR OPERASI Meliputi : 1. Lingkungan dan peralatan kamar operasi Lingkungan dan peralatan harus selalu dalam keadaan bersih steril dan siap pakai. 2. Personil dan petugas kamar operasi Petugas harus mematuhi prosedur di kamar operasi untuk menjaga kesterilan kamar operasi. 1. MASUK KAMAR OPERASI  Menggunakan pakaian khusus kamar operasi lengkap (baju, topi, masker).  Pintu harus selalu dalam keadaan teritutup.  Lepas alas kaki dan gunakan sandal khusus di pintu masuk ruang persiapan dan ruangan pemulihan (Recovery Room).  Semua barang yang berada di ruang operasi tidak boleh di bawa keluar ruang kamar operasi.  Tidak boleh melintas di depan tim bedah yang sudah dalam keaadan steril.

TEHNIK MENJAGA KESTERILAN KAMAR OPERASI (ASEPTIK DAN ANTISEPTIK No. Dokumen …../PS/IBS/....../...... Standar Prosedur Operasional Instalasi Bedah Sentral

No. Revisi 0

Halaman 1/5

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

……………………

Dr.Imelda Tandiyo, FASE.MM Direktur Utama

2.

3.

4. 5.

 Jarak daerah steril dengan petugas  1 meter.  Tidak memakai perhiasan yang berlebihan di kamar operasi. MEMAKAI TOPI OPERASI  Topi di pasang setelah memakai baju khusus kamar operasi.  Topi harus selalu menutupi seluruh rambut petugas. MEMAKAI MASKER  Tentukan bagian dalam dan atas dari masker.  Memakai masker menutupi bagian hidung dan mulut petugas.  Tali diikat pada bagian belakang dengan kuat dan kencang.  Pemakaian masker sekali tindakan operasi.  Masker bila lembab atau kotor harus segera di ganti.  Bila sudah memakai masker dan selama memakai masker jangan banyak bicara.  Masker digunakan pada saat di dalam kamar operasi.  Digunakan pada saat mencuci tangan bedah.  Digunakan pada saat berlangsungnya operasi.  Digunakan pada saat mencuci alat-alat instrumen CUCI TANGAN BEDAH (LIHAT PROSEDUR CUCI TANGAN BEDAH) MEMAKAI JAS OPERASI STERIL  Sediakan jarak antara area steril dan area tidak steril.  Setelah mengeringkan tangan, ambil jas operasi yang sudah tersedia di trolly.  Mundur dari trolley untuk mencegah kontaminasi dengan area tidak steril.  Pegang jas pada bagian leher dan angkat jas jangan sampai mengenai lantai.  Buka lipatan jas bagian dalam karena sebelah luar steril dan masukkan tangan kanan ke lobang lengan jas kanan, diikuti dengan tangan kiri masuk ke lobang kiri.  Perawat sirkuler berdiri dibelakang untuk mengikatkan tali jas operasi dengan menarik leher jas bagian dalam.

TEHNIK MENJAGA KESTERILAN KAMAR OPERASI (ASEPTIK DAN ANTISEPTIK No. Dokumen …../PS/IBS/....../...... Standar Prosedur Operasional Instalasi Bedah Sentral

No. Revisi 0

Halaman 1/5

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

……………………

Dr.Imelda Tandiyo, FASE.MM Direktur Utama

 

Ikat semua tali di belakang jas operasi. Buka tali ikat pinggang, berikan salah satu ujung tali tersebut ke perawat instrumen yang sudah steril atau perawat sirkuler dengan korentang ujung tali di jepit, perawat / dokter operator yang memakai jas operasi steril memutar untuk mengambil tali dan diikatkan pada bagian ujung tali yang lain.

6. MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL Sebelumnya petugas harus :  Lakukan cuci bedah.  Memakai jas operasi steril.  Buka bungkusan sarung tangan steril, cek terlebih dahulu bungkusan tidak bocor.  Cara pemakaian sarung tangan steril ada 2 cara yaitu tertutup dan terbuka. CARA TERTUTUP  Pada saat memakai jas operasi tangan tidak keluar dari lengan jas operasi.  Ambil sarung tangan dengan tangan yang masih di dalam lengan dan letakkan sarung tangan terbalik dan jarI-jari mengarah ke lengan.  Buka sarung tangan dengan bagian tangan yang lain dan diputar jari-jari masuk ke lobang-lobang yang tersedia dan tarik lengan jas ke atas supaya jari-jari tangan masuk pas pada sarung tangan.  Lakukan prosedur yang sama untuk tangan yang lain. CARA TERBUKA  Ambil sarung tangan.  Ambil bagian dalam sarung tangan dan masukkan tangan pada sarung tangan.  Cek keduanya untuk memastikan kenyamanan dan cuff tetap mengelilingi pergelangan tangan.  Memperhatikan tehnik aseptik tanpa kontaminasi dengan mereka sendiri. Untuk penggantian sarung tangan ketika operasi sedang berlangsung, sarung tangan

TEHNIK MENJAGA KESTERILAN KAMAR OPERASI (ASEPTIK DAN ANTISEPTIK No. Dokumen …../PS/IBS/....../...... Standar Prosedur Operasional Instalasi Bedah Sentral

No. Revisi 0

Halaman 1/5

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

……………………

Dr.Imelda Tandiyo, FASE.MM Direktur Utama

yang terkontaminasi dilepas dan perawat instrumen membantu Memasangkan sarung tangan steril. 7. PERSIAPAN DAERAH PEMBEDAHAN Daerah pembedahan didesinfeksi dengan cairan desinfektan antiseptic sebelum ditutup dengan alat tenun yang steril. Persiapan alat :  Kom steril.  Forcep / penster klem.  Depper / kasa.  Cairan antiseptik. Cara kerja :  Tuangkan cairan antiseptik ke dalam mangkok.  Pencucian daerah pembedahan dimulai dari tengah menuju daerah perifer dengan cara memutar.  Depper / kasa yang sudah dipakai dibuang setelah sampai perifer.  Minimal sampai 4 kali. 8. PENUTUPAN DAERAH PEMBEDAHAN DENGAN TENUN Persiapan alat tenun :  Mengidentifikasi label ( indikator eksternal dan internal ) steril berubah pada bungkusan set linen / instrumen ( warna hitam berarti positif ) dan pastikan bungkusan belum ada yang terbuka.  Buka 1 set pak duk yang terdiri dari :  Duk besar (2,8 m) untuk bagian bawah.  Duk panjang (2,4 m) untuk bagian atas.  Duk sedang (1,5 m) untuk bagian samping 2 buah.  Jas operasi 4 buah.  Sarung mayo.  Handuk / lap tangan 3 buah

TEHNIK MENJAGA KESTERILAN KAMAR OPERASI (ASEPTIK DAN ANTISEPTIK No. Dokumen …../PS/IBS/....../...... Standar Prosedur Operasional Instalasi Bedah Sentral

No. Revisi 0

Halaman 1/5

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

……………………

Dr.Imelda Tandiyo, FASE.MM Direktur Utama

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK PERSONAL / PETUGAS KAMAR OPERASI : 1. Kuku spetugas harus pendek dan bersih (tanpa kutex). 2. Harus membatasi gerakan tubuh agar bagian yang steril tidak menyentuh bagian atau alat yang steril. 3. Harus mempunyai area steril dan selalu menghadap daerah steril. 4. Posisi tangan paling rendah sebatas pinggang dengan cara melipat kedua tangan ke bagian dada. 5. Bila satu atau kedua sarung tangan terkontaminasi atau bocor harus diganti sesegera mungkin. 6. Perawat asisten / instrumen memakaikan jas operasi dan sarung tangan ke dokter operator dan dokter asisten. 7. Penggantian jas operasi dan sarung tangan, dilakukan oleh perawat sirkuler yang melepaskan jas operasi dan sarung tangan tanpa menyentuh kulit anggota tim bedah, bila kontaminasi terjadi harus ulang cuci tangan bedah. 8. Sesuai dengan prosedur jas operasi dilepas dahulu, kemudian sarung tangan. 9. Untuk tim / personal bedah harus meninggalkan jas operasi dan sarung tangan yang terkontaminasi di kamar operasi dan dimasukkan ke dalam tempat yang di sediakan. Cara Kerja : 1. Tutup daerah pembedahan yang sudah steril di lakukan 2 orang anggota tim bedah yang sudah steril. 2. Tenun harus diregangkan dengan tangan saat menutup pasien jangan terlalu tinggi karena akan menyentuh lampu operasi dan jangan terlalu ke bawah akan menyentuh lantai. 3. Menutup daerah yang akan di operasi tidak dibenarkan diberikan oleh perawat instrumen kepada tim bedah melalui daerah yang tidak steril. 4. Duk / linen yang sudah dipasang tidak boleh dipindah, sampai operasi selesai dan harus dijaga sterilitas.

TEHNIK MENJAGA KESTERILAN KAMAR OPERASI (ASEPTIK DAN ANTISEPTIK No. Dokumen …../PS/IBS/....../...... Standar Prosedur Operasional Instalasi Bedah Sentral

No. Revisi 0

Halaman 1/5

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

……………………

Dr.Imelda Tandiyo, FASE.MM Direktur Utama

5. 6. 7. 8. 9. 10.

Sentuhan atau kontak terhadap tenun / linen sebaiknya dikurangi. Sarung tangan jangan menyentuh kulit pasien ketika menutup pasien. Tenun yang dipakai harus cukup tebal untuk menjaga perembesan air. Khusus untuk operasi besar atau basah gunakan perlak sebelum duk. Pinggiran atau sisi dari tenun harus ditempatkan dibagian / daerah yang akan di insisi. Tim bedah dan tim anestesi harus memonitor kondisi pasien dan menjaga secara konstan kesterilan daerah operasi, catat dan lapor bila terjadi kontaminasi kerena tersentuh untuk penggantian linen steril. 11. Lakukan dengan hati-hati dan teliti secara aseptik. Unit Terkait

1. Instalasi Bedah Sentral 2. Pelayanan Medis

Related Documents


More Documents from ""