Spo Penelitian, Alur, Etik Penelitian.docx

  • Uploaded by: Intan Syaputri
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Spo Penelitian, Alur, Etik Penelitian.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,062
  • Pages: 12
PENELITIAN

RUMKITAL JALA AMMARI

No. Dokumen SPO/ 25 / IV / 2015 Tanggal terbit :

PROSEDUR TETAP PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

24 April 2015

No. Revisi 00

Halaman 1/4

Disahkan Oleh Karumkital Jala Ammari

dr. Anang Mufti Sumarsono, Sp.B Letkol Laut (K) NRP. 11776/P 1. Peneliti adalah seseorang atau beberapa orang yang mengikuti kegiatan penelitian dalam rangka proses belajar mengajar baik bidang medis maupun non medis di lingkungan Rumkital Jala Ammari termasuk siswa yang mengambil data yang sudah tersaji maupun yang melaksanakan survey mandiri di lingkungan Rumkital Jala Ammari. 2. Pembimbing adalah seseorang atau beberapa orang yang ditunjuk oleh Rumah Sakit untuk memberikan bimbingan penelitian sesuai proposal penelitian yang diajukan. a) Agar terdapat kesamaan persepsi dan tindakan dalam pelaksanaan penelitian siswa/mahasiswa di Rumkital Jala Ammari Makassar. b) Menjaga tata tertib dan pelaksanaan dinas dalam. c) Untuk memaksimalkan bimbingan penelitian siswa/mahasiswa. 1. Keputusan Kepala Rumkital Jala Ammari No. Kep/13/X/2015 tanggal 8 Oktober 2015 2. SE Pedoman Pelaksanaan Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian No. SE/26/X/2015 tanggal 18 Oktober 2015 1. Peserta didik yang akan melaksanakan penelitian di Rumkital Jala Ammari mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada Karumkital Jala Ammari, tembusan Kepala Departemen Bangdiklat. 2. Peneliti berasal dari instansi yang sudah mempunyai MOU/Kerjasama dengan Rumkital Jala Ammari. 3. Surat permohonan tersebut disertai dengan proposal penelitian yang akan dilakukan. 4. Surat permohonan akan diproses oleh Kaset untuk diberi baju surat (takah) ke Karumkital Jala Ammari, Kadep Bangdiklat, serta departemen terkait.

PENELITIAN No. Dokumen SPO/ /IV/2015 RUMKITAL JALA AMMARI Makassar PROSEDUR

No Revisi 00

Halaman 2/4

5. Kadep Bangdiklat mendisposisi surat tsb kepada Kasubdep Litbang 6. Dep. Bangdiklat berkoordinasi dengan peneliti untuk memberikan informasi mengenai proses penelitian di Rumkital Jala Ammari 7. Surat jawaban akan dibuat oleh Kaset ke Instansi yang bersangkutan. 8. Setelah mendapat persetujuan, Departemen Bangdiklat akan membuatkan jadwal uji etik penelitian sesuai dengan proposal dan surat permohonan siswa/mahasiswa yang akan melakukan penelitian. 9. Uji etik penelitian dilaksanakan oleh Ketua Tim Etik Penelitian beserta penguji yang sesuai dengan usulan proposal penelitian. 10. Peneliti akan diberi penjelasan oleh Departemen Bangdiklat mengenai peraturan dan pelaksanaan uji etik penelitian dan pelaksanaan penelitian. 11. Pada penelitian yang menggunakan objek manusia, harus disertai dengan Informed consent dari sampel/redponden yang menyatakan kesediaan sampel/responden untuk mengikuti penelitian. 12. Setelah dinyatakan Laik Etik, Departemen Bangdiklat akan berkoordinasi dengan ruangan/ bagian tempat penelitian untuk kemudian membuat Nota Dinas Penelitian ke dep/subdep/ bagian tempat penelitian dilaksanakan. 13. Lama penelitian tergantung proposal yang diajukan. 14. Peneliti harus menggunakan tanda pengenal peserta penelitian (keplek). 15. Peneliti harus memberikan hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah atau skripsi/tesis/disertasi sebagai bukti pelaksanaan dan publikasi harus dengan seijin Rumkital Jala Ammari.

PENELITIAN No. Dokumen SPO/172/XI/2015

No Revisi 01

Halaman 3/3

PROSEDUR

Hal ini dapat digambarkan sesuai alur sbb : Surat & Proposal

Peneliti

Kadep. Bangdiklat

Kepala Rumkital Jala Ammari

Sekretaris

Tim Etik Penelitian

Uji Etik Penelitian

Laik Etik Penelitian

Keterangan : Garis Koordinasi

UNIT TERKAIT

Sekretariat Departemen/Subdepartemen/Bagian Rekam Medis Ruang Rawat Inap/Unit Rawat Jalan Seluruh bagian Rumkital Jala Ammari

ASAS ETIK PENELITIAN

RUMKITAL JALA AMMARI Makassar SPO

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/173/XI/2015

0/2

1/3

Tanggal Terbit 8 November 2015

Ditetapkan oleh : Karumkital Jala Ammari

dr.Anang Mufti Sumarsono ,SP.B Letkol Laut ( K ) NRP 11776 / P PENGERTIAN 1. Peneliti adalah seseorang atau beberapa orang yang mengikuti kegiatan penelitian dalam rangka proses belajar mengajar baik bidang medis maupun non medis di lingkungan Rumkital Jala Ammari termasuk siswa yang mengambil data yang sudah tersaji maupun yang melaksanakan survey mandiri di lingkungan Rumkital Jala Ammari. 2. Pembimbing adalah seseorang atau beberapa orang yang ditunjuk oleh Rumah Sakit untuk memberikan bimbingan penelitian sesuai proposal penelitian yang diajukan. MAKSUD a. Agar terdapat kesamaan persepsi dan tindakan dalam DAN TUJUAN pelaksanaan penelitian siswa/mahasiswa di Rumkital Jala Ammari Makassar. b. Menjaga tata tertib dan pelaksanaan dinas dalam. c. Untuk memaksimalkan bimbingan penelitian siswa/mahasiswa. KEBIJAKAN 1. Keputusan Kepala Rumkital Jala Ammari No. Kep/13/X/2015 tanggal 8 Oktober 2015 2. SE Pedoman Pelaksanaan Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian No. SE/26/X/2015 tanggal 18 Oktober 2015 PROSEDUR Asas etik dalam melaksanakan penelitian : 1. Asas menghormati perorangan (Principle respect of person). Hendaknya peneliti memandang subjek penelitian sebagai individu yang otonom dengan cara meminta kesediaan mereka untuk memberikan ”informed concent” untuk ikut serta dalam penelitian. Subjek tidak boleh dianggap sebagai sumber data yang bersifat pasif, namun hendaknya peneliti menghormati hak dan kesejahteraan mereka. Dengan menganggap subjek sebagai mitra/rekanan, kualitas penelitian dan ketaatan mereka untuk ikut serta dalam penelitian dapat ditingkatkan. ASAS ETIK PENELITIAN

RUMKITAL JALA AMMARI

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/173/XI/2015

0/2

2/3

Makassar

PROSEDUR

2. Asas manfaat (Principle of beneficence) Asas ini mewajibkan peneliti untuk membuat kerangka protocol penelitian yang berlandaskan pengetahuan sahih dan dapat berlaku secara umum, sehingga manfaat yang dihasilkan dari penelitiannya seimbang/proporsional dengan kemungkinan resiko yang dapat terjadi pada subjek penelitian. Oleh karena subjek dengan sukarela setuju untuk ikut serta dalam penelitian, kesejahteraan subjek perlu dijamin. Peneliti sedapat mungkin harus mengurangi sampai seminimal mungkin risiko-risiko yang dapat timbul dan memaksimalkan manfaat yang dihasilkan dari penelitiannya bagi subjek penelitian. 3. Asas keadilan (Principle of justice) Asas ini mengisyaratkan bahwa kerugian maupunmanfaat yang terjadi dari keikutsertaannya dalam penelitian hendaknya dapat tersebar secara adil diantara golongangolongan yang diikutsertakan dalam penelitian. Karena subjek penelitian akan menghadapi risiko yang dapat terjadi maka demi manfaat bagi masyarakat banyak, tidak ada suatu golongan pun yang diikutsertakan dalam penelitian, terutama yang lemah dan rawan (vulnerable) ataupun golongan minoritas yang dapat dibebani risiko yang sama. 4. Asas Tidak merugikan (Principle of non maleficence) Tindakan dan pengobatan terhadap subjek penelitian harus berpedoman ”primum non-nocere” (yang paling utama adalah yang tidak merugikan). Baik rediko fisik, psikologis maupun sosial sebagai akibat dari tindakan dan pengobatan yang akan dilakukan hendaknya diusahakan seminimal mungkin. 5. Asas kejujuran (Principle of veracity) Dokter hendaknya mengatakan secara jujur dan jelas tindakan apa saja yang akan dilakukan serta akibat yang dapat terjadi. Informasi tentang langkah-langkah yang akan diberikan tersebut hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan pasien.

ASAS ETIK PENELITIAN

RUMKITAL JALA AMMARI Makassar

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/173/XI/2015

0/2

3/3

PROSEDUR

6. Asas kerahasiaan (Principle of confidentiality) Dokter harus menghormati ”privacy” dan kerahasiaan pasien, meskipun penderita telah meninggal.

UNIT TERKAIT

1. 2. 3.

Dep. Bangdiklat. Sekretariat. Departemen terkait.

PERATURAN DALAM ETIK PENELITIAN KLINIS

RUMKITAL JALA AMMARI Makassar SPO

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/175/XI/2015

02

1/3

Tanggal Terbit 8 November 2015

Ditetapkan oleh : Karumkital Jala Ammari

PENGERTIAN 1. 2.

TUJUAN

1.

2.

KEBIJAKAN

1. 2. 3.

PROSEDUR

1.

dr.Anang Mufti Sumarsono ,SP.B Letkol Laut ( K ) NRP 11776 / P Etik penelitian adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data oleh seseorang Peneliti adalah anggota Rumkital Jala Ammari dan atau orang umum yang mengusulkan untuk mendapatkan data guna memperoleh informasi tentang sesuatu dengan data yang diperoleh secara akurat, serta telah disetujui untuk melaksanakan penelitian di Rumkital Jala Ammari. Umum Mewujudkan terselenggaranya penelitian yang bermanfaat bagi Rumkital Jala Ammari/institusi. Khusus a. Sebagai pedoman bagi pejabat/ petugas/ calon peneliti agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan baik. b. Sebagai pedoman bagi penelitian dalam pengambilan data. Keputusan Kepala Rumkital Jala Ammari No. Kep/13/X/2015 tanggal 8 Oktober 2015 SE Pedoman Pelaksanaan Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian No. SE/26/X/2015 tanggal 18 Oktober 2015 Pelaksanaan penelitian di Rumkital Jala Ammari dilaksanakan untuk peningkatan / pengembangan manfaat di lingkungan Rumkital Jala Ammari. Resiko yang mungkin akan dialami oleh subjek-subjek penelitian hendaknya seminimal mungkin dan proporsional dengan manfaat pengetahuan yang dihasilkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara : a. Penyaringan (screening) subjek penelitian untuk dapat memisahkan mereka yang rawan terhadap efek samping penelitian. PERATURAN DALAM ETIK PENELITIAN KLINIS No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/175/XI/2015

02

2/3

RUMKITAL JALA AMMARI Makassar

2.

b. Penggunaan bahan pemeriksaan yang dapat diambil setiap saat bagi keperluan diagnosis dan terapi c. Pemantauan subjek untuk meminimalkan efek samping d. Menghentikan penelitian bila dijumpai efek samping, untuk kemudian memberikan perawatan/penanganan lanjutan. Pemantauan penelitian agar didapatkan kepastian adanya

3.

4.

5.

keamanan bagi dubjek yang diteliti. Penelitian dilakukan dengan adil, dimana asas manfaat dan keadilan menuntut agar peneliti melindungi subjek yang menderita cacat, yang masih tergantung orang lain (anak, lemah mental) dan yang lemah/rawan. Subjek yang rawan (vulnerable), misalnya janin (Termasuk ibu yang mengandung), bayi serta anak kecil hendaknya diberikan perlindungan yang lebih besar. Asas keadilan mengisyaratkan hendaknya populasi yang rawan sedapat mungkin tidak digunakan dalam penelitian klinis apabila masih ada subjek lainnya yang tidak rawan yang cocok untuk penelitian. Pemakaian subjek yang rawan hanya dibenarkan bila penelitian itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penanggulangan kondisi yang menyebabkan subjek itu rawan atau apabila telah mendapat persetujuan dari pihak yang berkewajiban melindungi populasi yang rawan tersebut, ataupun bila dalam protokol penelitian telah dipersiapkan lengkah-langkahuntuk mmeniadakan seminimal mungkin efek-efek yang tidak diinginkan yang terjadi selama penelitian. Harus ada ”informed concent” yang didapatkan secara benar, dimana subjek memberikan persetujuan untuk keikutsertaannya di dalam penelitian dengan pengertian yang sebaik-baiknya mengenai segala sesuatu yang menyangkut penelitian. Informed concent berisi penjelasan/informasi meliputi: 1) Sifat penelitian 2) Prosedur penelitian 3) Risiko potensial dan manfaat penelitian 4) Kepastian bahwa keikutsertaan subjek penelitian dilakukan secara sukarela 5) Jaminan kerahasiaan PERATURAN DALAM ETIK PENELITIAN KLINIS No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/175/XI/2015

02

3/3

RUMKITAL JALA AMMARI Makassar

PENGERTIAN

UNIT TERKAIT

6) Peneliti harus memberikan penjelasan kepada subjek atas pertanyaan yang diajukan seputar prosedur penelitian 1. Sekretariat 2. Dep. Bangdiklat 3. Departemen terkait

KURSUS/ PELATIHAN di LUAR RSAL No. Dokumen No Revisi Halaman 1/2

SPO

Tanggal Terbit

Ditetapkan oleh : Karumkital Jala Ammari

dr.Anang Mufti Sumarsono ,SP.B Letkol Laut ( K ) NRP 11776 / P PENGERTIAN 1. Peserta kursus/ pelatihan adalah anggota RSAL yang diusulkan oleh atasan langsung untuk mengikuti kursus/ pelatihan yang terkait dengan bidang tugasnya, dalam upaya meningkatkan kemampuan anggota yangbersangkutan ataupun unit kerjanya. 2. Petugas adalah pegawai RSAL yang karena tugasnya bertanggung jawab terhadap segela urusan yang terkait

TUJUAN

KEBIJAKAN PROSEDUR

UNIT TERKAIT

dengan kelancaran pelaksanaan kursus/ pelatihan. 3. Pejabat adalah Pejabat RSAL yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pengusulan, penugasan, pemenuhan administrasi dan pasca pelatihan/ kursus. 1. Umum Mewujudkan terselenggaranya kursus/ pelatihan yang bermanfaat bagi pegawai/ unit kerja secara maksimal. 2. Khusus a. Sebagai pedoman bagi pejabat/ petugas/ calon peserta agar pelaksanaan kursus/ pelatihan dapat terwujud dengan baik. b. Sebagai pedoman bagi peserta kursus/ pelatihan dalam menyusun laporan dan menerapkan meteri yang di dapat di unit kerjanya. 1. Atas disposisi pimpinan, Depbangdiklat menyampaikan adanya kursus/ pelatihan kepada unit terkait. 2. Kadep/ Kabag mengusulkan peserta kursus/ pelaithan. 3. Bangdiklat melengkapi persyaratan administrasi, berupa : a. Sprin Karumkit kepada peserta yang diusulkan b. Melaksanakan pendaftaran 4. Bagian Set dan Pekas menyiapkan SPPD(Surat Perintah Perjalanan Dinas) dan akomodasi kursus/ pelatihan sesuai aturan yang berlaku. 5. Peserta membawa bukti pembayaran dan diserahkan ke Pekas. KURSUS/ PELATIHAN di LUAR RSAL No. Dokumen No Revisi Halaman 2/2

6. Peserta membuat laporan tertulis/ presentasi tentang materi yang diikuti selama kursus/ pelatihan. 1. Pekas 2. Bangdiklat 3. Departemen terkait (peserta pendidikan)

Lampiran : TUGAS BELAJAR BAGI ANGGOTA RSAL No. Dokumen No Revisi Halaman 1/2

SPO

PENGERTIAN

Tanggal Terbit

Ditetapkan oleh : Karumkital Jala Ammari

dr.Anang Mufti Sumarsono ,SP.B Letkol Laut ( K ) NRP 11776 / P 1. Tugas Belajar adalah kesempatan ynag diberikan kepada anggota Rumkital Jala Ammari sebagai penghargaan atas prestasi kerjanya dalam rangka pengembangan karir anggota yang bersangkutan dan mendapat bantuan pembiayaan dari dinas berdasarkan pada prioritas program. 2. Pejabat adalah pejabat Rumah Sakit yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengusulan, penugasan, pemenuhan administrasi dan inplementasi pasca pendidikan.

MAKSUD DAN TUJUAN

KEBIJAKAN PROSEDUR

1 Umum Mewujudkan terselenggaranya kursus/ pelatihan yang bermanfaat bagi pegawai/ unit kerja secara maksimal. 2 Khusus a. Sebagai pedoman bagi pejabat/ petugas/ calon peserta agar pelaksanaan kursus/ pelatihan dapat terwujud dengan baik. a. Sebagai pedoman bagi peserta kursus/ pelatihan dalam menyusun laporan dan menerapkan meteri yang di dapat di unit kerjanya. 1 Atas disposisi pimpinan, Depbangdiklat menyampaikan adanya kursus/ pelatihan kepada unit terkait. 2 Kadep/ Kabag mengusulkan peserta kursus/ pelatihan. a. Calon Peserta ; dengan pertimbangan : - Pribadi : Sikap dan perilaku baik - Mempunyai prestasi kerja baik - Memenuhi urutan kepangkatan (senioritas) - Masa kerja minimal ..... tahun - Status anggota tetap.

TUGAS BELAJAR BAGI ANGGOTA RSAL No. Dokumen No Revisi Halaman 2/2

UNIT TERKAIT

b. Biaya - Dinas - Swadana 3 Bangdiklat melengkapi persyaratan administrasi, berupa : a. Sprin Karumkit kepada peserta yang diusulkan b. Melaksanakan pendaftaran 4 Bagian Set dan Pekas menyiapkan SPPD(Surat Perintah Perjalanan Perjalanan Dinas) dan akomodasi kursus/ pelatihan sesuai aturan yang berlaku. 5 Peserta membawa bukti pembayaran dan diserahkan ke Pekas. Peserta membuat laporan tertulis/ presentasi tentang materi yang diikuti selama kursus/ pelatihan. 1. Pekas 2. Bangdiklat 3. Departemen terkait (peserta pendidikan)

Related Documents


More Documents from "sekkars"