PEMASANGAN ETT
No Dokumen
No Revisi
Halaman
00
1/4
RS GRAHA HUSADA JEPARA Ditetapkan Direktur RS Graha Husada Jepara Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Oprasional Dr. Henny Dyah Lisiana, M.Kes NIK. 001 01 99 Pengertian
Pemasangan pipa jalan nafas buatan kedalam trachea melalui mulut 1. Membebaskan Jalan Nafas
Tujuan
2. Mempertahankan pernafasan yang adekuat pada kegagalan nafas 3. Untuk pemberian pernafasan mekanis (dengan ventilator) 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
Kebijakan
2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. A. Persiapan Alat
Prosedur
Laryngoscope set (handle dan blade)
Endotracheal tube (ETT) sesuai ukuran
Spuit 10 cc
Plester dan gunting
Suction aparatus
Ambu bag
OPA
Stetoscope
Jelly khusus pemasangan ETT dari nasal
Obat relaksan dan sedative (jika perlu, pada pasien sadar)
PEMASANGAN ETT
No Dokumen
No Revisi
Halaman
00
2/4
RS GRAHA HUSADA JEPARA B. Pelaksanaan 1. Cek alat-alat yang diperlukan 2. Pilih ETT yang diperlukan 3. Cek balon pada ETT 4. Dekatkan peralatan ke dekat pasien 5. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan yang akan dilakukan 6. Penandatanganan inform concent 7. Petugas melakukan kebersihan tangan/ cuci tangan 8. Petugas menggunakan APD (masker, handscoond) 9. Memberi obat relaksan dan sedative sesuai advis (jika pasien sadar) 10. Posisikan pasien dengan letakkan bantal setinggi 10 cm di oksiput dan pertahankan kepala tetap extensi. Prosedur
11. Memonitor saturasi oksigen, memberikan oksigen 100% melalui masker oksigen/ bagging (minimal 30 detik) 12. Bila perlu lakukan suction pada mulut dan faring 13. Buka mulut dengan cross finger dan tangan kiri memegang laringoscop sambil dibantu dilakukan sellick manuver. 14. Masukkan blade perlahan menyusuri dasar lidah sebelah kanan, sudah sampai dipangkal lidah geser lidah perlahan ke arah kiri, perhatikan agar lidah dan bibir tidak terjepit diantara bilah dan gigi pasien. 15. Angkat tangkai laryngoscope kedepan dengan kemiringan 30-40, jangan menggunakan gigi sebagai tumpuan. 16. Bila pita suara sudah terlihat, ambil pipa ETT sesuai ukuran yang sudah ditentukan. 17. Masukkan dari sudut mulut kanan sambil memperhatikan
PEMASANGAN ETT
No Dokumen
No Revisi
Halaman
00
3/4
RS GRAHA HUSADA JEPARA bagian proximal dari cuff ETT melewati pita suara sekitar 1-2 cm. 18. Waktu intubasi tidak boleh lebih dari 30 detik, jika lebih keluarkan ETT dan ulangi preoxigenasi lagi. 19. Setelah ETT masuk lakukan ventilasi dengan bagging, auskultasi lambung kemudian paru kanan dan kiri sambil memperhatikan pengembangan dada. 20. Bila terdengar gurgling pada lambung, dan dada tidak mengembang, lepaskan ETT, ulangi prosedur dari awal lagi 21. Bila suara nafas terdengar hanya pada salah satu sisi paru saja, ETT harus ditarik perlahan hingga suara nafas terdengar simetris dilapangan paru kanan dan kiri. 22. Kembangakan balon cuff dengan spuit secukupnya atau Prosedur
sesuai volumenya sampai tidak terdengar lagi kebocoran pada mulut pasien saat dilakukan ventilasi dengan bagging. 23. Cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran udara yang masuk lewat ETT apakah sama antara paru kanan dan kiri 24. Melakukan fiksasi ETT dengan plester memanjang di antara bibir atas dan hidung, dan pada ujung satunya di bagian pipi. 25. Pasang orofharingeal tube untuk mencegah pasien menggigit ETT. 26. Lakukan ventilasi teratur dengan RR 10-12 x/menit. 27. Hubungkan ETT dengan konektor sumber oksigen/ ventilator (jika ada)
PEMASANGAN ETT
No Dokumen
No Revisi
Halaman
00
4/4
RS GRAHA HUSADA JEPARA Prosedur
28. Petugas melepas APD 29. Petugas melakukan cuci tangan Unit Rawat Inap
Unit Terkait
Unit Rawat Intensif Unit Gawat Darurat Unit Kamar Bedah