PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL
No Dokumen
No Revisi
Halaman
00
1/2
RS GRAHA HUSADA JEPARA
Ditetapkan Direktur RS Graha Husada Jepara Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Oprasional Dr. Henny Dyah Lisiana, M.Kes NIK. 001 01 99 Suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sitem tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah. Tanda vital mempunyai nilai sangat penting pada fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda Pengertian
vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolisme dalam tubuh; denyut nadi dapat menunjukkan perubahan pada sistem kardiovaskuler; frekuensi pernafasan dapat menunjukkan fungsi pernafasan; dan tekanan darah dapat menilai
kemampuan
sistem
kardiovaskuler
yang
dapat
dikaitkan dengan denyut nadi.
Tujuan
Untuk mengetahui adanya kelainan pada pasien
Mengetahui kondisi dan perkembangan vital sign pasien
Mengetahui frekuensi, irama pernafasan, frekuensi nadi, tekanan darah dan suhu tubuh pasien
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun Kebijakan
2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. A. Persiapan Alat
Prosedur
1. Handscoon 2. Thermometer air raksa 3. Swab alkohol
4. Tensimeter : Spingomanometer/tensi air raksa 5. Stetoskop 6. Jam tangan/stopwatch 7. Grafik perkembangan vital sign 8. Bolpoin
BILAS LAMBUNG (LAVAGE)
No Dokumen
No Revisi
Halaman
00
2/2
RS GRAHA HUSADA JEPARA B. Pelaksanaan 1. Memberikan salam terapeutik 2. Melakukan observasi data pasien ( nama, nomer rekam medic, tanggal lahir) 3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada keluarga dan pasien 4. Mencuci tangan 5. Menjaga privasi pasien 6. Atur posisi yang nyaman : duduk atau berbaring dengan posisi tangan rileks 7. Memakai sarung tangan Prosedur
8. Memposisikan perawat di sisi sebelah kanan pasien 9. Keringkan ujung thermometer. Kemudian turunkan air raksa sampai skala nol. Sebelum meletakkan di aksila, bersihkan/keringkan aksila sebelah kiri pasien terlebih dahulu dengan menggunakan tissue. 10. Letakkan thermometer diaksila sebelah kiri. Selanjutnya sambil menunggu naiknya air raksa pada thermometer lakukan pemeriksaan nadi, pernafasan dan tekanan darah dengan cara: 11. Letakkan ujung tiga jari-jari tangan kecuali ibu jari pada arteri/nadi yang akan diukur, (mulai dari radiialis, brakhialis, carotis, dan temporalis) tekan dengan lembut
12. Hitung frekuensi nadi mulai hitungan nol (0) selama 30 detik (kalikan 2x untuk memperoleh frekuensi dalam satu menit). Jika ritme nadi tidak teratur, hitung selama satu menit. Lanjutkan perhitungan pernafasan 13. Lalu sembari memegang arteri radialis (seolah-olah masih menghitung denyut nadi), hitung jumlah pernafasan klien selama 1 menit (naik turunnya dada klien) 14. Selanjutnya siapkan pasien untuk pemeriksaan tekanan darah (persiapan tensi meter). 15. bebaskan area brakhialis dengan cara gulung lengan baju klien. 16. Palpasi arteri brakhialis. Letakkan manset 2,5 cm diatas nadi brakhialis (ruang antekubital). 17. Naikkan tekanan dalam manset sambil meraba arteri radialis sampai denyutnya hilang kemudian tekanan dinaikkan lagi kurang lebih 30 mmhg. 18. Letakkan stetoskop pada arteri brakhialis pada fossa cubitti dengan cermat dan tentukan tekanan sistolik 19. Mencatat bunyi korotkoff I dan V atau bunyi detak pertama (systole) dan terakhir (diastole) pada manometer sebagai mana penurunan tekanan 20. Turunkan tekanan manset dengan kecepatan 4 mmhg/detik sambil mendengar hilangnya pembuluh yang mengikuti 5 fase korotkof 21. Ulang pengukuran 1 kali lagi dengan air raksa dalam spignomanometer dikembalikan pada angka 0. Lakukan tindakan seperti diatas. 22. Kemudian membuka manset, melepaskan manset dan merapikan kembali. 23. Melepaskan thermometer dari aksila membaca kenaikan suhu, kemudian mencuci thermometer ke dalam air sabun kemudian air desinfektan terakhir ke air bersih 24. Keringkan thermometer dan turunkan kembali air raksanya 25. Merapikan kembali pasien dan alat-alat. 26. Melepaskan handscoon 27. Mencuci tangan
Unit Rawat Inap Unit Terkait
Unit Rawat Intensif Unit Gawat Darurat