RSIA
’Bunda arif’
MEMBERIKAN RUJUKAN BALIK KEPADA PASIEN Jl. Jatiwinangun No.16 Purwokerto
No. Dokumen
STANDAR PROSEDUR
No. Revisi
TANGGAL
Halaman
DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSIA ‘Bunda arif’ PURWOKERTO Pjs
OPERASIONAL ( SPO )
I.
PENGERTIAN
dr Bugar Wijiseno Rumah Sakit yang menerima rujukan pasien wajib mengembalikan pasien ke RS/ Klinik / Puskesmas pengirim
II. TUJUAN
Agar Rumah Sakit/ Klinik/ Puskesmas pengirim pasien rujukan bisa mengetahui konsisi pasien yang sudah dirujuk, sehingga dapat dilakukan pemantauan kondisi yang berkelanjutan.
III. KEBIJAKAN
SK Direktur RSIA Bunda Arif
Purwokerto Nomor : …..tentang
Proses Rujukan Pasien IV. PROSEDUR
a. Prosedur Klinis 1) Rumah
Sakit
yang
menerima
rujukan
pasien
wajib
mengembalikan pasien ke RS/ Klinik / Puskesmas pengirim setelah dilakukan proses antara lain: a) Sesudah pemeriksaan medis, diobati dan dirawat tetapi penyembuhan selanjuttnya perlu difollow up oleh Rumah Sakit/ Puskesmas b) Sesudah
pemeriksaan
medis,
diselesaikan
tindakan
kegawatan klinis, tetapi pengobatan dan perawatan selanjutnya dapat dilakukan di Rumah Sakit/ Puskesmas 2) Melakukan pemeriksaan fisik dan mendiagnosa bahwa kondisi pasien sudah memungkinkan untuk keluar dari perawatan Rumah Sakit/ Puskesmas tersebut dalam keadaan : a) Sehat atau sembuh b) Sudah ada kemajuan klinis dan boleh rawat jalan c) Belum ada kemajuan klinis dan harus dirujuk ke tempat
lain d) Pasien sudah meninggal 3) Rumah
Sakit
yang
menerima
rujukan
pasien
harus
memberikan laporan/ informasi medis/ balasan rujukan kepada Rumah Sakit/ Klinik/ Puskesmas pengirim pasien mengenai kondisi klinis terakhir pasien apabila pasien keluar dari Rumah Sakit/ Puskesmas b. Prosedur Administratif 1) Rumah Sakit yang merawat pasien berkewajiban memberi surat balasan rujukan untuk setiap pasien rujukan yang pernah diterimanya kepada Rumah Sakit/ Klinik/ Puskesmas yang mengirim pasien yang bersangkutan 2) Surat balasan rujukan boleh dititip melalui keluarga pasien yang bersangkutan dan untuk memastikan informasi balik tersebut diterima petugas kesehatan yang dituju, dianjurkan berkabar
lagi
melalui
sarana
komunikasi
yang
memungkinkan seperti telepon, handphone dan sebagainya.
UNIT TERKAIT
1. IGD 2. Unit Rawat Jalan 3. Unit Rawat Inap