PENGELOLAAN NYERI
No. Dokumen : S15/ 01/157 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian
No. Revisi : 00
Halaman : 1/2
Ditetapkan, Direktur . Dr. Purwoadi Sujatno, Sp PD Suatu strategi/cara-cara penanganan nyeri yang dilakukan oleh perawat/bidan di unit perawatan untuk mengatasi nyeri pasien ke tingkat nyeri terkontrol atau tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien, baik pisik maupun psikologis selama perawatan. Tanggal terbit : 01/04/2014
Tujuan
Sebagai acuan pengelolaan nyeri
Kebijakan
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Bethesda No.3158/KX1.19/ 2014, tentang Kebijakan Asesmen dan Re-asesmen 2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Bethesda No.3160/KX1.21/ 2014, tentang Kebijakan Pelayanan Pasien. Persiapan alat/tempat : 1. Alat-alat : a. Rekam Medis pasien b. Alat untuk mengukur tanda vital, pengukur skala nyeri c. Formulir asesmen kebutuhan informasi dan edukasi/pendidikan kesehatan pasien dan keluarga. d. Materi edukasi/pendidikan (sesuai kebutuhan edukasi pasien/keluarga) e. Alat tulis, multi media/alat peraga yang memadai 2. Tempat : ruangan yang nyaman
Prosedur
penerapan
langkah-langkah
untuk
melakukan
Persiapan petugas : 1. Perawat/bidan melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur 2. Prawat/bidan meletakkan alat-alat tepat dekat pasien 3. Perawat/bidan menjaga privasi pasien : menutup pintu/gordyn. Langkah-kangkah : 1. Perawat/bidan memberikan salam (sesuai waktu), sebutkan nama dan perannya. 2. Perawat/bidan melakukan identifikasi pasien sesuai dengan prosedur 3. Perawat/bidan menciptakan suasana yang nyaman. 4. Perawat/bidan menjelaskan prosedur dan tujuan yang akan dilakukan dengan bahasa yang mudah dimengerti . 5. Perawat/bidan melakukan asesmen nyeri secara komprehensif sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan pasien : kapan mulai/durasi/frekuensi terjadinya nyeri, faktor pencetus nyeri, kualitas/karak teristik/skala nyeri, lokasi nyeri, pengobatan yang sudah dilakukan, bagaimana gejala nyeri mempengaruhi aktivitas pasien, apa yang diharapan pasien terhadap nyeri, yaitu dengan menggunakan tools : a. Neonatal Infant Pain Scale ( NIPS ), unntuk Neonatus < 1 tahun b. Face, Leg, Activity, Cry, Consolability (FLACC), untuk pasien anak yang belum dapat berkomunikasi.
PENGELOLAAN NYERI
No. Dokumen : S15/ 01/157
No. Revisi : 00
Halaman : 2/2
c. Numeric Rating Pain Scale, untuk pasien yang dapat berkomunikasi. d. Wong Baker FACES Pain Scale untuk pasien dewasa dan anak > 3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka . e. Modified Critical Care Pain Observation Tools (MCCPOT), digunakan untuk menilai skor nyeri pasien di IRI, IMC dan NICU, PICU yang dalam pengaruh sedasi. 6. Perawat/bidan memberikan edukasi teknik non farmakologis kepada pasien dan keluarga, bila pasien merasakan nyeri < 3, : misal teknik relaksasi nafas dalam, distraksi/pengalihan, terapi musik, terapi bermain, terapi aktivitas, kompres panas/dingin, masase, imajinasi terbimbing (guided imagery) dan pengaturan posisi. 7. Perawat/bidan ruangan dapat melaporkan kepada dokter jaga ruangan/DPJP, bila pasien merasakan nyeri dengan skala 4-6, untuk tindakan kolaboratif pemberian terapi tambahan. 8. Perawat/ bidan melakukan evaluasi ulang skala nyeri, setelah pasien dilakukan edukasi dan pemberian terapi, apakah nyeri berkurang atau bertambah berat. 9. perawat/bidan penanggung jawab pasien harus melaporkan kepada DPJP, bila pasien merasakan nyeri >7, untuk di evaluasi ulang dan tindak lanjutnya. 10. Perawat/bidan penanggung jawab ruangan melakukan kunjungan setiap shift, pada pasien-pasien yang mengalami nyeri dan pasien pasca operasi, untuk melihat kondisi dan melakukan monitoring serta evaluasi tindakan yang telah dilakukan, apakah sudah terdokumentasikan pada Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi 11. Perawat/bidan penanggung jawab ruangan melaporkan hal-hal penting yang berhubungan dengan kondisi pasien kepada dokter DPJP. 12. Perawat/bidan penanggung jawab ruangan mengelola pasien nyeri kasus post operasi, dibawah pengawasan dokter DPJP. 13. Perawat/bidan mondokumentasikan setiap tindakan yang sudah dilakukan ke dalam catatan perkembangan pasien terintegrasi. 14. Perawat/bidan menyimpan dokumen/rekam medis dan alat-alat yang dipergunakan pada tempat yang tepat. 15. Perawat/bidan melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
Unit terkait
Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJAL), Instalasi Rawat Inap (IRNA), Instalasi Rawat Intensif (IRI), Bidang Perawatan, Bidang Pelayanan Medis, Rehabilitasi Medis, Rekam Medis, Instalasi Farmasi, Dokter Bedah, Dokter Anesthesi.
PENGELOLAAN NYERI
No. Dokumen : S15/ 01/157
No. Revisi : 00