Spo Layanan Anestesi Kedaruratan.docx

  • Uploaded by: liliyunita48
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Spo Layanan Anestesi Kedaruratan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 540
  • Pages: 3
LAYANAN ANESTESI UNTUK KEDARURATAN No. Dokumen:

No.Revisi :

Halaman 1/3

RSUD SULTAN MUHAMMAD JAMALUDIN I

Tanggal terbit :

Ditetapkan oleh, Kepala RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

dr. Maria Fransisca.A.Sch. MARS NIP. 19840402 201001 2 013 1. Pengertian

Tindakan anestesia yang dilakukan pada tindakan bedah darurat.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk a. Pencapaian kondisi anestesia secara cepat dan aman untuk memfasilitasi bedah darurat b. Mencegah komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi pada tindakan anestesia

3. Kebijakan

Surat keputusan kepala sakit nomor

2019 tentang kebijakan

pelayanan anestesi, sedasi moderat dan dalam Pada Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Muhammad Jamaludin I 4. Prosedur

a. Tim anestesiologi terlibat dalam proses penerimaan pasien di instalasi gawat darurat b. Kunjungan pra anestesia pada tindakan yang membutuhkan tindakan anestesia segera dilakukanoleh DPJP anestesiologi di ruang persiapan,atau ruang tindakan.Penilaian harus mengikuti prinsip triage yaitu 1) Airway control and cervical spine control 2) Oksigenasi dan ventilasi 3) Pertahankan stabilitas hemodinamik termasuk pengendalian aritmia jantung dan perdarahan 4) Evaluasi problem medis dan cedera lain 5) Lakukan observasi dan monitoring terus menerus

6) Dilakukan anamnesis, pemeriksaanfisik, dan persiapan penunjang yang dianggap perlu saja. c. Hasil kunjungan pra anestesia menjadi dasar untuk dilakukan perencanaan tindakan anestesia. Setiap proses kunjungan pra anestesia, perencanaan dan persiapan perlu koordinasi dengan tim bedah agar semua proses berjalan efektif dan efisien d. Persiapan kamar bedah dan alat-alat anestesi yang siap pakai harus dilakukan segera, dan bila memungkinkan dilakukan bersamaan dengan persiapan dan evaluasi pasien. Persiapan anestesi yang harus dilakukan di antaranya: 1)

Mesin anestesi yang telah disiapkan,

2)

Alat-alat untuk ventilasi, oksigensi, intubasi, dan suction,

3)

Alat monitor,

4)

Set untuk infus dan transfusi serta persediaan darah,

5)

Pompa untuk pemberian darah dan penghangat darah,

6)

Selimut pemanas,

7)

Label untuk obat

8)

Defibrilator

9)

Obat-obatan anestesi sesuai dengan kebutuhan rencana tindakan anestesi

10)

Lembar Catatan laporan anestesi

e. Kebutuhan ruang rawat khusus pasca anesthesia sudah harus diantisipasi sejak awal dan persiapannya dapat dilakukan bersamaan dengan kunjungan pra anestesi dan persiapan pasien. Bilamana ruang rawat khusus ternyata tidak tersedia (penuh), keluarga diberitahu risiko yang akan terjadi pasca operasi atau keluarga pasien ditawarkan apakah ingin mendapatkan tindakan /perawatan diluar RS f.

Pada kondisi khusus, transportasi pasien ke kamar bedah didampingi oleh DPJP anestesiologi.

g. Di ruang penerimaan dilakukan identifikasi pasien, lokasi

operasi, prosedur anesthesia, pernyataan ijin operasi yang akan dilakukan serta kelengkapan status pasien. h. Proses sign in, time out dan sign out dilakukan sesuai dengan urgensi pembedahan. i.

Dilakukan penilaian pra induksi oleh DPJP sebelum induksi anestesi.

j.

Pertimbangkan pemberian premedikasi sesuai dengan jenis operasi dan kondisi pasien.

k. Teknik anestesia pada bedah darurat dipilih berdasarkan Kondisi pasien, jenis operasi, faktor resikodan manfaat yang didapatkan l. Monitoring intra operatif dilakukan secara ketat dan dapat dipertimbangkan

pemasangan

alat

monitoring

invasif.

Monitoring meliputi : a.

Ventilasi

b.

Oksigenasi

c.

Kondisi hemodinamik pasien

m. Pengelolaan pasca bedah harus dilakukan dengan baik meliputi serah terima dengan penanggung jawab ruang pulih, monitoring keadaan umum, tanda vital, menangani komplikasi sedini mungkin dan scoring Aldrette untuk keluardari kamar pulih. n. Seluruh tindakan yang dilakukan harus dicatat pada rekam medis pasien dan status anestesi serta ditandatangani oleh DPJP anestesiologi. Seluruh kelengkapan dokumentasi harus sudah selesai sebelum pasien meninggalkan ruang pulih. 5. Unit Terkait

1. IGD 2. ICU 3. Ruang rawat 4. IBS

Related Documents


More Documents from "TKRS"