Spo Anestesi Blok Saraf Femoral1.docx

  • Uploaded by: TKRS
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Spo Anestesi Blok Saraf Femoral1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 673
  • Pages: 4
ANESTESI BLOK SARAF FEMORAL

NO. DOKUMEN RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM TANGGAL TERBIT

NO. REVISI 0

HALAMAN 1/4

Ditetapkan Direktur RS. Budi Kemuliaan Batam

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGERTIAN

dr. Suyanto, Sp.OG. MMRS NIK. P.2016.03.17051966.1493 Suatu tehnik regional anestesi dengan melakukan blokade saraf perifer dengan penyuntikan obat anestesi ke sekitar saraf femoral.

TUJUAN

Sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan anestesi pada pasien yang akan dilakukan tindakan anestesi blok saraf femoral.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM Nomor : 59 /Dir/Skep/III/2018 tentang Kebijakan

Pelayanan Anestesi Bedah di RS.Budi Kemuliaan Batam I. Persiapan Pasien A. Persiapan Alat dan Obat : 1. Sumber oksigen 2. Peralatan manajemen jalan nafas (lihat SPO persiapan pra-bedah) 3. Obat-obatan emergensi / resusitasi, monitor tekanan darah, pulse oximetry, EKG 4. Regional set steril, betadine, alkohol 5. Nerve stimulator / USG Doppler 6. Jarum blok saraf perifer (Stimuplex) 7. Obat anestesi lokal B. Persiapan Pasien: 1. Pada prosedur pembedahan elektif pasien tetap harus dipuasakan 6-8 jam sebelumnya 2. Dilakukan informed consent tentang prosedur tindakan yang dilakukan, keuntungan, dan kerugiannya 3. Sebaiknya diberikan sedasi untuk memfasilitasi kooperasi pasien pada tingkatan sedasi yang membuat pasien nyaman tetapi tetap kooperatif dan komunikatif

ANESTESI BLOK SARAF FEMORAL

NO. DOKUMEN RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM TANGGAL TERBIT

NO. REVISI 0

HALAMAN 2/4

Ditetapkan Direktur RS. Budi Kemuliaan Batam

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PROSEDUR

dr. Suyanto, Sp.OG. MMRS NIK. P.2016.03.17051966.1493 C. Teknik Pelaksanaan 1. Pasang monitor standar pada pasien dan amati tanda vital pasien. 2. Pemasangan jalur intravena dengan kateter vena no. 18 3. Pasien posisi supine 4. Lakukan indentifikasi tempat insersi jarum, pada lipat paha lateral arteri femoral. 5. Untuk mengurangi resiko infeksi maka dokter anestesi ataupun dokter lain yang berkompeten (PPDS) harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan prosedur cuci tangan yang telah ditetapkan. Kemudian mengenakan sarung tangan steril. 6. Dilakukan tindakan desinfeksi kulit pada daerah tusukan dengan menggunakan povidon iodine dan biarkan mengering. Kemudian dibersihkan dengan kassa sehingga daerah tusukan bersih dari zat antiseptik. 7. Daerah tusukan ditutupi dengan kain/ handuk bolong steril 8. Berikan anestesi lokal subkutan pada daerah penyuntikan. 9. Tehnik stimulator a. Jarum dimasukkan 1-2 cm di sebelah lateral dari denyut arteri femoralis arah 30-45 derajat sefalad b. Respon stimulus berupa kedutan otot femoral pada 0,2-0,5 mA. c. Injeksikan obat anestetik lokal sebanyak 1020cc, setelah dipastikan negatif pada aspirasi. 10. Tehnik ultrasound a. Transduser diletakkan transversal pada pulsasi arteri femoral setinggi lipat paha, kemudian transduser digeser ke arah lateral.

ANESTESI BLOK SARAF FEMORAL

NO. DOKUMEN

NO. REVISI 0

HALAMAN 3/4

RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM TANGGAL TERBIT

Ditetapkan Direktur RS. Budi Kemuliaan Batam

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. Suyanto, Sp.OG. MMRS NIK. P.2016.03.17051966.1493 b.

c. d.

e.

PROSEDUR

Saraf femoral terletak di sulkus M. iliopsoas dibawah fascia iliaca berbentuk segitiga atauoval. Saraf femoral biasanya terlihat pada kedalaman 2-4 cm. Setelah saraf femoral diidentifikasi, lakukan insersi 1 cm lateral dari tepi transduser dan diarahkan ke saraf femoral. Anestesi lokal diijeksikan posterior dari arteri aksiler sebanyak 10-20cc, setelah dipastikan negatif pada aspirasi.

II. Monitoring Selama Intra operatif 1. Pengukuran tekanan darah dan laju nadi sesegera mungkin dilakukan setelah obat disuntikan. Pengukuran dilakukan tiap menit pada 15 menit pertama kemudian tipa 3 menit setelahnya. 2. Bila terjadi hipotensi berikan vasopresor (efedrin 5-10 mg) dan/cairan 3. Sensasi suhu diperiksa dengan menggunakan kapas alkohol, dan distribusi blok sensoris dinilai dengan tes pinrick 4. Selama operasi berikan suplemen oksigen dengan nasal kanul 2-3 L/menit 5. Monitor ABC 6. Mengamati perubahan fisiologis yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya 7. Komplikasi yang terjadi, pancegahan dan penatalaksanaannya 8. Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat. 9. Monitor kenyamanan pasien dan penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien.

ANESTESI BLOK SARAF FEMORAL

NO. DOKUMEN RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM TANGGAL TERBIT

NO. REVISI 0

HALAMAN 4/4

Ditetapkan Direktur RS. Budi Kemuliaan Batam

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. Suyanto, Sp.OG. MMRS NIK. P.2016.03.17051966.1493 PROSEDUR

UNIT TERKAIT

III. Pasca Operatif 1. Monitor ABC dan intensitas blok di ruang pulih 2. Komplikasi yang terjadi, pencegahan penatalaksanaan 3. Pasien dikembalikan ke ruang rawat

1. Dokter spesialis anestesi 2. Perawat anestesi

DOKUMEN TERKAIT

1. SPO Tindakan asepsis antiseptic 2. SPO Monitoring 3. SPO Premedikasi

dan

Related Documents


More Documents from "silvyfebry"