MATA KULIAH BIOLOGI MOLEKULER (minggu V, 14 Maret) Prodi S-2 Biologi FST – Universitas Airlangga NURMALASARI DARSONO
PENGANTAR Dalam biologi molekuler modern, teknik blotting adalah metode yang sensitif dan dapat diandalkan untuk mengidentifikasi molekul tertentu dalam suatu sampel. Teknik blotting yang pertama kali adalah Southern blot (1975), ditemukan oleh Prof Sir Edwin Southern (Oxford Univ) Teknik blotting berikutnya, dinamai mengikuti Southern blot. Yaitu Northern, Western dan Eastern blot.
PENGANTAR TEKNIK BLOTTING
SOUTHERN blot deteksi DNA
NORTHERN blot deteksi RNA
WESTERN blot deteksi protein
South Western blot : deteksi DNA binding protein
EASTERN blot deteksi post translational modified protein
TEKNIK BLOTTING Blotting : teknik mentransfer molekul (DNA, RNA, protein) ke suatu media imobil sehingga dapat dianalisis lebih lanjut. Prinsip dasar teknik blotting : Separasi molekul berdasarkan ukuran atau muatannya (melalui elektroforesis) Molekul terseparasi ditransfer ke membran Pengikatan molekul sasaran melalui pelacak berlabel Visualisasi hasil ikatan molekul-pelacak
TEKNIK BLOTTING
Prinsip dasar teknik blotting
TEKNIK BLOTTING
Membran untuk blotting
SOUTHERN BLOT Pengikatan molekul DNA sasaran dengan pelacak (=probe) disebut hibridisasi key step Hibridisasi : proses pembentukan DNA untai ganda antara DNA probe untai tunggal dengan DNA sasaran untai tunggal. DNA sasaran dapat berupa fragmen pendek DNA, namun dapat juga DNA genom (misalnya viral genom)
TAHAPAN SOUTHERN BLOT DNA sampel yang telah diisolasi, dipotong-potong dengan enzim restriksi.
Larutan DNA yang telah dipotong-potong, dielektroforesis untuk proses separasi berdasarkan ukurannya.
TAHAPAN SOUTHERN BLOT Gel yang berisi fragmen DNA hasil separasi elektroforesis, didenaturasi dengan larutan basa (untai ganda menjadi untai tunggal), kemudian ditransfer ke membran. Membran hasil transfer merupakan replika gel elektroforesis.
TAHAPAN SOUTHERN BLOT Membran dihibridisasi dengan penambahan probe berlabel dan diinkubasi sesuai kondisi optimum.
Probe berikatan dengan DNA sasaran.
TAHAPAN SOUTHERN BLOT Proses pencucian untuk membuang sisa-sisa probe, kemudian membran divisualisasikan melalui alat autoradiografi atau illuminator.
Diagram alir Southern blot
Pemanfaatan Southern Blot Digunakan pada beragam area : penemuan gen baru dan pemetaan, kajian evolusi dan perkembangan, diagnostik, forensik Investigasi untuk menentukan berat molekul suatu fragmen DNA dan jumlah relative DNA dalam sampel berbeda Deteksi keberadaan partikel DNA tertentu pada sampel uji Analisa pola genetik pada manusia Digunakan dalam DNA fingerprint, rekayasa genetika dan ilmu forensik (uji paternal, identifikasi personal, identifikasi seksual)
Pemanfaatan Southern Blot Pada rekayasa genetika, digunakan untuk memastikan gen asing telah tersisipkan ke sel inang Diagnosis penyakit turunan kongenital mis : kongenital adrenal hyperplasia (CAH) Identifikasi mutasi, delesi, dan gene rearrangement Prognosa kanker dan prenatal diagnostik penyakit genetis Diagnostik leukimia Diagnostik HIV-1 dan penyakit2 infeksi
Keuntungan Southern Blot Metode efektif untuk mendeteksi DNA spesifik pada sampel kompleks Dapat memberikan hasil yang sangat spesifik (sampai tingkat individu) mis. : fingerprint manusia Lebih mudah (daripada metode lain) untuk analisa pada sampel DNA yang panjang Dapat digunakan untuk menentukan jumlah DNA Dapat mengkonfirmasi organisme hasil rekayasa genetika
Kerugian Southern Blot
Relatif lebih mahal daripada uji biomolekul lainnya Membutuhkan SDM yang sangat ahli/terampil Memerlukan waktu lama dan rumit Membutuhkan jumlah DNA yang cukup banyak
Contoh Aplikasi Southern Blot “Differentiation of Campylobacter jejuni and Campylobacter coli strains by using restriction endonuclease DNA profiles and
DNA fragment polymorphisms” Tujuan : Mengetahui perbedaan profil DNA C.jejuni dan C.coli yang dipotong dengan RE EcoRV (sampel ayam dan manusia) Mengetahui pola penularannya ke manusia
Contoh Aplikasi Southern Blot
Hasil elektroforesis setelah dipotong EcoRV
Contoh Aplikasi Southern Blot
Hasil Southern blot dengan probe EcoRV DNA
NORTHERN BLOT Teknik untuk mendeteksi sekuens RNA spesifik Diperkenalkan tahun 1977 oleh James Alwine, David Kemp and George Stark (Stanford University). Dinamakan megikuti urutan setelah Southern blot.
TAHAPAN NORTHERN BLOT RNA diisolasi dari sampel biologis
Sampel RNA perlu penanganan ekstra hati-hati karena mudah kontaminasi dan degradasi
TAHAPAN NORTHERN BLOT Sampel RNA diseparasi melalui elektroforesis berdasarkan ukurannya
Gel hasil elektroforesis berisi RNA hasil separasi
TAHAPAN NORTHERN BLOT
Gel diblotting ke membran untuk mentransfer RNA yang sudah diseparasi
TAHAPAN NORTHERN BLOT Membran dihibridisasi dengan penambahan buffer dan probe berlabel. Probe berlabel akan berikatan dengan RNA sasaran
Membran dicuci untuk membuang sisa probe
TAHAPAN NORTHERN BLOT Membran divisualisasi dengan autoradiografi atau reaksi chemiluminescens
Membran menghasilkan pola ekspresi dari RNA sasaran
DIAGRAM ALIR NORTHERN BLOT
Pemanfaatan Northern Blot Studi ekspresi gen pada level mRNA). Deteksi ukuran mRNA Studi tentang RNA (degradasi, splicing, umur paruh) Studi RNA splicing Studi IRES (internal ribosom entry site) Metode konfirmasi hasil rekayasa genetika
Keuntungan Northern Blot Metode NB sudah diterima secara luas Metode langsung untuk checking atau konfirmasi (= gold standard) Protokol serbaguna, dapat menggunakan macam2 probe (label radio aktif atau non radio aktif bahkan oligonukleotida). Jika sampel RNA terdegradasi oleh RNAse, kuantifikasi ekspresi hanya sedikit terpengaruh
Kerugian Northern Blot Penggunaan radioaktif memerlukan SOP khusus untuk pembuangan Prosedur memerlukan waktu lama, mulai preparasi sampai mendapatkan hasil Metode NB kurang sensitive dibandingkan RTPCR. Sensitivitas dapat ditingkatkan dengan penggunaan membran bermuatan positif atau probe antisense spesifik Tidak dapat digunakan untuk multiple probes
Contoh Aplikasi Northern Blot “Differential expression of four genes encoding 1-
aminocyclopropane-1-carboxylate synthase in Lupinus albus during germination, and in response to indole-3-acetic acid and wounding” Tujuan : mengetahui perbedaan ekspresi gen kelompok ACS (ACC synthase) pada kondisi cekaman perlukaan dan senescence Kelompok gen ACS adalah gen utama pada sintesa etilen.
Contoh Aplikasi Northern Blot
Contoh Aplikasi Northern Blot
Video Animasi Southern Blot
VIDEO : SOUTHERN HYBRIDIZATION.mp4
Video Animasi Northern Blot
VIDEO : Northern Blot.mp4
TERIMA KASIH
LATAR BELAKANG BERBAGAI TEKNIK REKAYASA GENETIKA
bb