STANDARD OPERATING PROCEDURE BENCANA TSUNAMI KOTA PARIAMAN – PROVINSI SUMATERA BARAT
Oleh : NUR HAMID, dkk
1.
GAMBARAN UMUM KOTA PARIAMAN a.
Geografis Kota Pariaman merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Padang Pariaman yang terbentuk berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 2012.Secara geografis Kota Pariaman terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera dan langsung dengan Samudera Indonesia.Kota Pariaman pada sisi Utara, Selatan, Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Padang Pariaman dan disebelah Barat berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia.Posisi astronomis Kota Pariaman yang terletak antara 00033’ 00”– 0
’
00040’43”Lintang Selatan dan 100004’46”
”
–
2
100 10 55 Bujur Timur, tercatat memiliki luas wilayah sekitar 73,36 Km , dengan panjang garis pantai 12,00 Km. Luas daratan daerah ini setara dengan 0,17 persen dari luas daratan wilayah Provinsi Sumatera Barat. (BPS Kota Pariaman Dalam Angka, 2013)
Gambar 1. Peta Administrasi Kota Pariaman
1
Kota Pariaman terdiri dari 4 (empat) Kecamatan, yaitu Kecamatan Pariaman Utara, Kecamatan Pariaman Tengah, Kecamatan Pariaman Selatan dan Kecamatan Pariaman Timur. Kecamatan Pariaman Utara tercatat memiliki wilayah yang paling luas, yakni 23,35 Km2, setelah itu Kecamatan Pariaman Timur dengan luas wilayah 17,51 Km2, kemudian Kecamatan Pariaman Selatan dengan luas wilayah 16,82 Km2, dan Kecamatan Pariaman Tengah yang memiliki luas terkecil, yakni 16,68 Km2 . Kota Pariaman juga identik dengan Kota yang dikelilingi pantai, rata-rata ketinggian wilayahnya berada pada kisaran 0-15 meter dari permukaan laut. Secara keseluruhan panjang garis pantai yang dimiliki adalah sepanjang 12 Km2, kecuali Kecamatan Pariaman Timur, semua Kecamatan memiliki wilayah yang berbatasan dengan laut. Selain itu, Kota Pariaman juga dilewati oleh 3 (tiga) sungai. Nama-nama sungai tersebut adalah Batang Pariaman (12 Km), Batang Manggung (11,50 Km) dan Batang Manggau (11,80 Km). Letak geografis Kota Pariaman di daerah perlintasan antara beberapa kota di Sumatera Barat khususnya dan regional umumnya, merupakan faktor strategis bagi kota ini. Jalan raya Padang-Lubuk Basung-Pasaman Barat merupakan jalan negara yang penting bagi pemerintah, karena itu kondisinya selalu terjaga dengan baik.Kondisi ini menguntungkan bagi Kota Pariaman.Kota Pariaman juga memiliki kawasan pesisir yang terbentang dengan potensi perikanan dan pariwisata yang bernilai tinggi. Dengan berkembangnya kegiatan perdagangan dan pariwisata, maka posisi Kota Pariaman sebagai pusat perdagangan hasil pertanian dan pariwisata pantai, akan menjadi semakin penting. (http://www.pariamankota.go.id).
b. Penduduk Berdasarkan data BPS Kota Pariaman Tahun 2013, jumlah penduduk sebagai berikut: Pada tahun 2011 penduduk Kota Pariaman terhitung sebanyak 80.711 Jiwa, dan pada tahun 2012 meningkat jumlahnya menjadi 81.806 jiwa. Pada tahun 2011 jumlah Penduduk berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 39.743 Jiwa. Pada tahun 2012 bertambah menjadi 40.282 jiwa, sedangkan jumlah penduduk berjenis kelamin Perempuan pada tahun 2011 berjumlah 40.968 Jiwa, juga mengalami peningkatan menjadi 41.524 Jiwa pada tahun 2012 dengan adanya komposisi penduduk menurut
2
jenis kelamin dapat dihitung sex rasio 97 persen, terhitung sama angkanya dengan tahun 2011. Dengan Wilayah seluas 73,36 km2 dan jumlah penduduk Kota Pariaman 81.806 pada tahun 2012, maka kepadatan Penduduk terhitung sebanyak 1.115 Jiwa/km2. berturut-turut Kecamatan yang miliki kepadatan tertinggi adalah kecamatan Pariaman Tengah dengan kapadatan Penduduk sebanyak 1.927 jiwa/km2; kedua terpadat adalah Kecamatan Pariaman Selatan dengan kepadatan penduduk sebanyak 986 Jiwa/km2; yang ketiga adalah Kecamatan Pariaman Timur dengan kepadatan Penduduk sebanyak 880 Jiwa/km2 dan yang terakhir adalah Kecamatan Pariaman Utara dengan kepadatan Penduduk sebanyak 839 Jiwa/km2.Jumlah Rumah Tangga pada tahun 2012 terhitung sebanyak 17.554 Rumah Tangga. Yang terbagi di empat Kecamatan, yaitu Kecamatan Pariaman Selatan sebanyak 3.559 Rumah Tangga ; Kecamatan Pariaman Tengah sebanyak 6.600 Rumah Tangga ; Kecamatan Pariaman Timur sebanyak 3.243 Rumah Tangga dan yang terakhir Kecamatan Pariaman Pariaman Utara sebanyak 4.152 Rumah Tangga. Dengan adanya Rumag Tangga, maka dapat dihitung Rata-rata anggota Rumah Tanggga untu Kota Pariaman pada tahun 2012 adalah sebanyak 5 orang per Rumah Tangga. Bila dilihat dari kelompok Umur dan Jenis Kelamin, pada tahun 2012.jumlah Penduduk kategori Dewasa berjumlah sebanyak 53.504 Jiwa. Kategori ini terdapat 24.742 Jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 26.742 Jiwa berjenis kelamin Perempuan.Sedangkan jumlah penduduk kategori Anak-anak berjumlah sebanyak 28.301 Jiwa.Yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13.540 Jiwa dan 14.761 Jiwa yang berjenis kelamin Perempuan.
3
c.
Tinggi Rata-Rata dari Permukaan Laut dan Luas Daerah Menurut Kecamatan
Tabel 1.Tinggi Rata-Rata dari Permukaan Laut dan Luas Daerah Menurut Kecamatan No
Kecamatan
Tinggi Rata-Rata
Luas
Persentase
dari permukaan
Daerah
Terhadap Luas
Laut
(Ha)
Kota Pariaman
1
Pariaman Selatan
0-10
1,682.00
22.93
2
Pariaman Tengah
0-10
1,568,13
21.37
3
Pariaman Timur
5-15
1,750.87
23.87
4
Pariaman Utara
0-10
2,335.00
31.83
Kota Pariaman
0-15
7,336.00
100.00
Sumber :Badan Pertanahan Nasional Kota Pariaman dalam BPS Kota Pariaman (2013)
d. Pendidikan Berdasarkan data BPS Kota Pariaman Tahun 2013, sarana pendidikan sebagai berikut:Jumlah sarana Pendidikan pra Sekolah yang dimiliki Kota Pariaman pada tahun 2012, mempunyai 30 unit taman Kanak-kanak (TK). Secara keseluruhan jumlah murid TK ada sebanyak 1.128 orang, dengan jumlah kelas sebanyak 94 kelas dan diajar oleh 87 orang Guru. Pada tingkat Pendidikan dasar di Kota pariaman terdapat 71 Unit Sekolah Dasar (SD) Negeri, 2 Unit SD Swasta, 2 Unit madrasah Ibtidayah Negeri serta 2 Unit madrasah Ibtidayah Swasta. Secara keseluruhan jumlah murid pada Sekolah-sekolah yang menyelenggarakan Pendidikan dasar ini berjumlah 11.246 murid, belajar pada 503 Kelas dan diajar oleh 799 orang Guru. Pada pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat 9 Unit Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, 2 Unit SMP Swasta, ada 3 Unit Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) dan 4 Unit MTsN Swasta. Jumlah murid setingkat SMP keseluruhanya ada sebanyak 6.526 orang, dengan jumlah Guru yang mengajar sebanyak 600 orang.
4
Pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Pariaman memiliki 6 Unit Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri, 1 Unit SMA Swasta, ada 1 Unit Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan 0 Unit MAN Swasta, 4 Unit Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan 4 Unit SMK swasta. Secara keseluruhan jumlah murid setingkat SMA ada sebanyak 7.648 orang, belajar pada 243 kelas dengan jumlah Guru yang mengajar sebanyak 785 orang.
e.
Kesehatan Berdasarkan data BPS Kota Pariaman Tahun 2013, sarana kesehatan sebagai berikut: Sarana kesehatan yang dimiliki Kota Pariaman terdiri dari, 1 Unit Rumah Sakit Umum, 7 unit Puskesmas, 12 unit puskesmas pembantu, 12 unit puskesmas keliling, 8 unit klinik swasta, ada 8 unit rumah bersalin, 8 unit rumah obat, 22 unit apotek, 133 unit posyandu, serta 8 unit rumah obat. Untuk melayani kesehatan penduduk, Kota Pariaman memiliki sejumlah tenaga kesehatan yang terdiri dari 29 orang dokter umum, 13 orang dokter gigi, ada 73 orang sarjana kesehatan masyarakat, 6 orang sarjana kesehatan, 8 orang sarjana farmasi serta 134 orang bidan. Jumlah bayi lahir hidup yang dilahirkan di puskesmas-puskesmas Kota Pariaman tercatat 1.624 kelahiran, disamping itu jumlah yang lahir mati ada sebanyak 12 kelahiran.
f.
Perhubungan Berdasarkan data BPS Kota Pariaman Tahun 2013, perhubungan sebagai berikut:Di tahun 2011 keseluruhan panjang jalan di kota Pariaman sepanjang 421,976 km. Di tahun 2012 angkanya berkurang menjadi sepanjang 412,801 km, penggurangan ini adalah akibat penyamaan data antara dinas PU Kota Pariaman dengan dinas PU Provinsi. Bila dirinci menurut statusnya, 14,075 km merupakan jalan Negara, 0 km adalah jalan Provinsi dan 398,726 km lagi merupakan jalan Kota. Jumlah kendaraan bermotor wajib uji di tahun 2012 sebanyak 714 unit.Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2011 dengan jumlah kendaraan wajib uji berjumlah 677 unit. Rincian dari kendaraan wajib uji pada tahun 2012 terdiri atas 93 unit Mobil Penumpang, 27 unit Bus dan 177 unit Truk, 42 unit
5
Dump Truk, 16 unit Mobil Box, 9 unit Mobil Tangki dan 350 unit Mobil Pick Up. Selain dengan kendaraan bermotor alat Transportasi yang ada di Kota Pariaman adalah Kereta Api yang melayani rute Padang -Pariaman dan sebaliknya. Selama tahun 2012 jumlah penumpang Kereta Api dari Kota Pariaman menuju Kota Padang tercatat berjumlah 233.076 orang.
2.
POTENSI BENCANA TSUNAMI KOTA PARIAMAN Kondisi Sumatera Barat, khususnya Kota Pariaman, berada di pertemuan beberapa lempeng tektonik bumi, dikelilingi oleh beberapa gunung berapi serta merupakan daerah dengan degradasi lingkungan yang tinggi menyebabkan wilayah Sumatera Barat, termasuk Kota Pariaman merupakan wilayah rawan bencana, baik secara geologis, hidrologis, geografis dan demografis.(http://dishubkominfo.pariamankota.go.id) Salah satu potensi ancaman bencana di Kota Pariaman adalah bencana tsunami karena Kota Pariaman terletak di bagian barat Sumatra.Potensi bencana tsunami di Kota Pariaman yaitu di sepanjang pantai Kecamatan Pariaman utara, Pariaman Tengah, dan Pariaman Selatan. Sehingga BPBD kota Pariaman memasang sirine peringatan dini tsunami dan melakukan simulasi tanggap darurat bencana gempa bumi dan tsunami. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman, Sumatera Barat, memasang sirene peringatan dini tsunami. Sirine bantuan BPBD Provinsi Sumatera Barat itu dipasang di lima tempat sepanjang pesisir pantai daerah Kota Pariaman. Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman, Dirmayanto di sela-sela pelaksanaan simulasi siaga bencana di SD 03 Taluk Pariaman, menyebutkan kelima tempat itu meliputi tiga masjid dan dua puskesmas.Dijelaskannya, kelima tempat itu meliputi : a.
Masjid Raya Pasir Sunur di Kecamatan Pariaman Selatan
b.
Masjid Nurul Bahari Pantai Gandoriah di Kecamatan Pariaman Tengah
c.
Mesjid Raya Manggung di Kecamatan Pariaman Utara
d.
Puskesmas Pauh di Kecamatan Pariaman Tengah
e.
Puskesmas Nareh di Kecamatan Pariaman Utara Pemilihan kelima tempat itu didasarkan pada nilai strategis dampak penggunaan
alat.Kelima tempat itu, merupakan kawasan padat penduduk dan berada paling dekat
6
dengan bibir pantai. (http://www.merdeka.com/peristiwa/bpbd-pariaman-pasang-sirinetsunami-di-masjid-puskesmas.html).
3.
ANALISIS RISIKO BENCANA TSUNAMI KOTA PARIAMAN a.
Ancaman Tsunami Ancaman bencana tsunami di Kota Pariaman yaitu di sepanjang pantai Kecamatan Pariaman utara, Pariaman Tengah, dan Pariaman Selatan. Menurut Natawidjaja (2007) efek tsunami sangat besar untuk wilayah pantai Sumatra Barat. Tsunami sampai ke pantai barat Sumatra rata-rata sekitar 30 menit setelah gempanya terjadi. Tinggi gelombang berkisar dari 2 meter sampai 10 meter tergantung dari kondisi bathimetri dan posisinya dengan sumber gempa/tsunami, dan melimpas ke darat dari beberapa ratus meter sampai beberapa kilometer tergantung dari kondisi topografi pantainya. Sedangkan rata-rata limpasannya sekitar 2-5 km.
b. Kerentanan (Kepadatan Penduduk) Tabel 2. Kepadatan Penduduk Kota Pariaman No
1
Pariaman Selatan
Luas Wilayah ( ) 16.82
2
Pariaman Tengah
15.68
30208
1927
3
Pariaman Timur
17.51
15404
880
4
Pariaman Utara
23.35
19602
839
73.36
81806
1115
Jumlah
Kecamatan
Sumber : BPS Kota Pariaman Dalam Angka 2013
7
Jumlah Penduduk (Jiwa) 16592
Kepadatan Penduduk (Jiwa/ ) 986
c.
Kapasitas a.
Jumlah Sarana Kesehatan Tabel 3.Sarana Kesehatan
No
Kecamatan
Puskesmas
Pariaman Selatan
Rumah Sakit 0
Pustu
2
Puskesmas Keliling 4
3
Klinik Swasta 0
1 2
Pariaman Tengah
1
1
2
1
7
3
Pariaman Timur
0
2
4
5
0
4
Pariaman Utara
0
2
2
3
1
1
7
12
12
8
Jumlah 2012
Sumber : BPS Kota Pariaman Dalam Angka 2013
b.
Jumlah Tempat Ibadah Tabel 4. Tempat Ibadah No
Kecamatan
Islam Masjid
mushola
1
Pariaman Selatan
14
57
2
Pariaman Tengah
19
53
3
Pariaman Timur
16
49
4
Pariaman Utara
16
77
65
236
Jumlah 2012
Sumber : BPS Kota Pariaman Dalam Angka 2013 *Tempat ibadah non muslim = 0
8
c.
Jumlah Kendaraan Pengangkut Barang Tabel 5. Kendaraan Pengangkut Barang No
Merk Kendaraan
Banyaknya Persentase
1
Mitsubishi Colt
718
58.5
2
Daihatsu
160
13.0
3
Toyota
210
17.1
4
Isuzu
21
1.7
5
Mitsubishi Fuso
0
0
6
Mazda
0
0
7
Nissan
13
1.1
8
Mercedez Benz
0
0
9
Hino
22
1.8
10
Suzuki
69
5.6
11
Chevrolet Luv
6
0.5
12
Datsunt
2
0.2
13
Ford
7
0.6
1.228
100
Jumlah 2012
Sumber : BPS Kota Pariaman Dalam Angka 2013
d. Risiko Bencana Tsunami Dalam pengelompokan risiko bencana tsunami, dapat dikategorikan kedalam klasifikasi Tinggi, Sedang, Rendah menurut Kecamatan di Kota Pariaman.Dalam Klasifikasi ini, hanya ada 3 Kecamatan saja yang mempunyai ancaman tsunami yaitu Kecamatan Pariaman utara, Pariaman Tengah, dan Pariaman Selatan. Adapun klasifikasi penskorannya adalah sebagai berikut : 1) Ancaman Semua kecamatan mendapat skor 1 karena ancaman dalam permasalahan ini hanya tsunami saja
9
2) Kerentanan o
Pariaman Utara, kepadatan penduduk 839 jiwa/km2
o
Pariaman Tengah , kepadatan penduduk 1927 jiwa/km2
o
Pariaman Selatan, kepadatan penduduk 986 jiwa/km2 Ketiga Kecamatan tersebut kemudian di hitung dengan cara :
Kemudian di skoring yaitu : Tinggi
>1566
(mendapat skor 3)
Sedang
1203-1565
(mendapat skor 2)
Rendah
839-1202
(mendapat skor 1)
3) Kapasitas o
Pariaman Utara, total kapasitas (jumlah saran kesehatan + tempat ibadah) 101 buah
o
Pariaman Tengah , total kapasitas (jumlah saran kesehatan + tempat ibadah) 84 buah
o
Pariaman Selatan, total kapasitas (jumlah saran kesehatan + tempat ibadah) 80 buah Ketiga Kecamatan tersebut kemudian di hitung dengan cara :
10
Kemudian di skoring yaitu : Tinggi
>96
(mendapat skor 3)
Sedang
88-95 (mendapat skor 2)
Rendah
80-87 (mendapat skor 1)
Setelah skoring ancaman, kerentanan, dan kapasitas maka di masukkan kedalam formula risiko bencana. Tabel 6. Risiko Bencana Tsunami No
Kecamatan
1.
Pariaman Utara
1
2.
Pariaman Tengah
3.
Pariaman Selatan
Skor Skor Ancaman Kerentanan
Skor Kapasitas
H=A*V/C
Klasifikasi
1
3
0,33
R
1
3
1
3
T
1
1
1
1
S
Dari table 6, dapat disimpulkan bahwa risiko bencana tsunami tertingggi adalah di Kecamatan Pariaman Tengah sedangkan risiko bencana tsunami terendah adalah di Kecamatan Pariaman Utara.
4.
SKENARIO STANDARD OPERATING PROCEDURE(SOP) BENCANA TSUNAMI KOTA PARIAMAN a. Kecamatan Pariaman Tengah (Bencana Tsunami Tinggi)
Gambar 2. Peta Administrasi Kecamatan Pariaman Tengah
11
1.
Standard Operating Procedure Berdasarkan informasi dari data Statistik Daerah Kecamatan Pariaman TengahTahun 2013 : a.
Jumlah penduduk : 30.208 jiwa
b.
Luas 15,68 km2
c.
Kepadatan Penduduk 1.993 Jiwa/km2
d.
Penduduk laki-laki = 15.039 orang (49,78%) jiwa, Penduduk perempuan 15.169 orang (50,22 %)
e.
Usia anak-anak (0-14 tahun) = 9166 jiwa, usia tua (70+ tahun) = 426 jiwa ----rentan kira-kira 3481 jiwa
f.
Kebutuhan kendaraan untuk mobilisasi kelompok rentan (tersebar di masing-masing kecamatan disesuaikan kapasitas kendaran yang tercatat di BPS): o
Colt = 28 buah x 25 jiwa = 700 jiwa
o
Truk Hino = 28 buah x 50 jiwa = 1400 jiwa
o
Mobil pribadi = 40 buah x 8 jiwa = 320 jiwa
o
Pick up = 28 buah x 30 jiwa = 840 jiwa
o
Sepeda motor = 111 buah x 2 jiwa = 222 jiwa
g.
Jarak ke tempat evakuasi rata-rata 500 meter sampai 1 kilometer
h.
Titik kumpul : 1) Masjid Nurul Bahari Pantai Gondoriah, dan Masjid/Musholla masing-masing desa di Kecamatan Pariaman Tengah, 2) Puskesmas Pauh di Kecamatan Pariaman Tengah Karena daerah ini telah dipasang sirine peringatan dini terhadap gempa dan tsunami
i.
Tempat Evakuasi dipusatkan di Kecamatan Pariaman Timur karena kecamatan tersebut tidak rawan terhadap tsunami (4 km / 5 menit) atau 15 menit untuk lari.
j.
Semua kelompok rentan di evakuasi dahulu ke Kecamatan Pariaman Timur, sedangkan Kelompok yang tidak rentan juga disediakan mobil untuk evakuasi tetapi kelompok tidak rentan bisa membantu evakuasi dalam
12
tanggap darurat dan berkumpul di Puskesmas Pauh dan titik kumpul lainnya sebagai antisipasi tsunami karena daerah ini telah dipasang sirine peringatan dini terhadap gempa dan tsunami k.
Dipilihkan jalur evakuasi tercepat, yaitu rata-rata mengevakuasi ke Kecamatan Pariaman Timur maksimal 10-15 menit Tabel 7. Estimasi waktu dan keadaan dalam tanggap daurat Kecamatan Pariaman Tengah Estimasi Waktu
Pembagian tugas dan estimasi keadaan
06.00
Terjadi gempa selama 50 detik, dengan kekuatan 8,8 Skala Ricter pada kedalaman 30 km, sirine pada EWS berbunyi ( luas jangkauan sirine berbunyi 1km pada malam hari, dan 750m pada siang hari) dan pada saait itu juga RAPI (komunitas radio bencana) memberitakan bahwa akan terjadi tsunami.
06.03
Masyarakat mulai berlarian untuk menyelamatkan diri dan segera berkumpul di titik-titik kumpul yang telah disepakati. Selagi masyarakat berkumpul seksi deteksi dini pada pukul 06.05 melihat keadaan pesisir pariaman tengah
06.08
Warga berkumpul di titik kumpul : 1. Masjid Nurul Bahari Pantai Gandoriah 2. Puskesmas Pauh
06.10
Evakuasi
ke
membutuhkan
Kecamatan waktu
5-10
Pariaman menit,
sudah
Timur bisa
mengangkut kelompok rentan dan kelompok tidak rentan. Jalur darat menuju titik evakuasi Puskesmas Pauh – menuju desa simpang apa – Bypass – desa padusunan di kecamatan pariaman timur.
13
No Alat
Perkiraan
Evakuasi kecepatan
Waktu dimulainya evakuasi
1
Sepeda
20 km/jam
motor
7 menit setelah terjadinya gempa
2
Mobil
15 km/jam
7 menit setelah terjadinya gempa
3
Truck,
15 km/jam
7 menit setelah
Colt,
terjadinya
Pick up
gempa
4
Lari
10 km/jam
Segera
5
Jalan
5 km/jam
Segera
kaki Estimasi Waktu
Pembagian tugas dan estimasi keadaan
06.10
Seksi deteksi dini sampai di pesisir pariaman tengah, koordinator tanggap bencana melapor ke kepala BPBD bahwa warga sudah berkumpul semua di
14
Kecamatan Pariaman Timur.
06.20
Seksi deteksi dini pada pukul 06.20 melihat gelombang tsunami datang
06.25
Tim evakuasi turun untuk melakukan penyisiran di sepanjang pantai pariaman tengah. Bagian pendata, mendata jumlah pengungsi di Kecamatan Pariaman Timur Jumlah
pengungsi
:
30.208
jiwa,
khususnya
kelompok rentan sebanyak 3481 jiwa. Asumsi daftar kebutuhan untuk pengungsi : 1. Butuh tenda militer 100 tenda kapasitas 10 KK, khususnya kelompok rentan. Sedangkan kelompok tidak rentan bisa menggunakan masjid dan balai desa di Kecamatan pariaman Timur. 2. Dapur umum yang beranggota 7-10 orang membutuhkan beras, telor, gula, mie instant, air bersih untuk minum. 3. MCK darurat dibuat dalam waktu satu hari dengan kebutuhan jamban, terpal, ember, gayung, tandon. 4. Obat-obatan paracetamol, panadol,
:
obat
antangin,
minyak
telon,
nyamuk,
P3K,
minyak
angin,
OBH,
vitamin-
vitamin, koyo, pembalut, diapers, obat asma dan lain-lain. 5. Kebutuhan non pangan : Selimut, pakaianpakaian pantas pakai, dan penerangan misal lampu-lampu LED, petromaks
15
07.30
Tim evakuasi menghubungi puskesmas kecamatan untuk mengirimkan ambulans dan tim medis.
b. Kecamatan Pariaman Selatan (Bencana Tsunami Sedang)
Gambar 3.Peta Administrasi Kecamatan Pariaman Selatan 1.
Standard Operating Procedure Berdasarkan informasi dari data Statistik Daerah Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2013 : a.
Jumlah penduduk : 16.592 jiwa
b.
Luas 16,82 km2
c.
Kepadatan Penduduk 985 Jiwa/km2
d.
Penduduk laki-laki = 8.134 jiwa (49%), Penduduk perempuan 8.458 jiwa (51%)
e.
Usia anak-anak (0-14 tahun) = 5.431 jiwa, usia tua (70+ tahun) = 1.212 jiwa -----rentan kira-kira 3.022 jiwa
f.
Kebutuhan kendaraan untuk mobilisasi kelompok rentan (tersebar di masing-masing kecamatan disesuaikan kapasitas kendaran yang tercatat di BPS):
16
o
Colt = 23 buah x 25 jiwa = 575 jiwa
o
Truk Hino = 24 buah x 50 jiwa = 1.200 jiwa
o
Mobil pribadi = 28 buah x 8 jiwa = 224 jiwa
o
Pick up = 27 buah x 30 jiwa = 810 jiwa
o
Sepeda motor = 110 buah x 2 jiwa = 220 jiwa
g.
Jarak ke tempat evakuasi rata-rata 500 meter sampai 1 kilometer
h.
Titik kumpul : 1) Masjid Raya Sunur dan Masjid/Musholla masing-masing desa di Kecamatan Pariaman Selatan 2) Enam Lingkung karena daerah ini telah dipasang sirine peringatan dini terhadap gempa dan tsunami
i.
Tempat Evakuasi dipusatkan di Kecamatan Pariaman Timur karena kecamatan tersebut tidak rawan terhadap tsunami (4 km / 5 menit) atau 15 menit untuk lari.
j.
Semua kelompok rentan di evakuasi dahulu ke Kecamatan Pariaman Timur, sedangkan Kelompok yang tidak rentan juga disediakan mobil untuk evakuasi tetapi kelompok tidak rentan bisa membantu evakuasi dalam tanggap darurat dan berkumpul di titik-titik kumpul yang telah disepakati sebagai antisipasi tsunami karena daerah ini telah dipasang sirine peringatan dini terhadap gempa dan tsunami
k.
Dipilihkan jalur evakuasi tercepat, yaitu rata-rata mengevakuasi ke Kecamatan Pariaman Timur maksimal 10-15 menit Tabel 8. Estimasi waktu dan keadaan dalam tanggap daurat Kecamatan Pariaman Selatan Estimasi Waktu
Pembagian tugas dan estimasi keadaan
06.00
Terjadi gempa selama 50 detik, dengan kekuatan 8,8 Skala Ricter pada kedalaman 30 km, sirine pada EWS berbunyi ( luas jangkauan sirine berbunyi 1km pada malam hari, dan 750m pada siang hari) dan pada saait itu juga RAPI (komunitas radio bencana)
17
memberitakan bahwa akan terjadi tsunami. 06.03
Masyarakat mulai berlarian untuk menyelamatkan diri dan segera berkumpul di titik-titik kumpul yang telah disepakati. Selagi masyarakat berkumpul seksi deteksi dini pada pukul 06.05 melihat keadaan pesisir pariaman tengah
06.08
Warga berkumpul di titik kumpul : 1) Masjid Raya Sunur 2) Desa Enam Lingkung
06.10
Evakuasi
ke
membutuhkan
Kecamatan waktu
5-10
Pariaman menit,
sudah
Timur bisa
mengangkut kelompok rentan dan kelompok tidak rentan. Jalur Darat menuju titik evakuasi : Desa Enam Lingkung – Desa Parit Malintang – Desa Santok dan SMK 1 Pariaman di Kecamatan Pariaman Timur
No Alat
Perkiraan
Evakuasi kecepatan
Waktu dimulainya evakuasi
1
Sepeda
20 km/jam
motor
7 menit setelah terjadinya gempa
2
Mobil
15 km/jam
7 menit setelah terjadinya
18
gempa 3
Truck,
15 km/jam
7 menit setelah
Colt,
terjadinya
Pick up
gempa
4
Lari
10 km/jam
Segera
5
Jalan
5 km/jam
Segera
kaki Estimasi Waktu
Pembagian tugas dan estimasi keadaan
06.10
Seksi deteksi dini sampai di pesisir pariaman tengah, koordinator tanggap bencana melapor ke kepala BPBD bahwa warga sudah berkumpul semua di Kecamatan Pariaman Timur.
06.20
Seksi deteksi dini pada pukul 06.20 melihat gelombang tsunami datang
06.25
Tim evakuasi turun untuk melakukan penyisiran di sepanjang pantai pariaman tengah. Bagian pendata, mendata jumlah pengungsi di Kecamatan Pariaman Timur Jumlah
pengungsi
:
16.592
jiwa,
khususnya
kelompok rentan sebanyak 3.022 jiwa. Asumsi daftar kebutuhan untuk pengungsi : 1. Butuh tenda militer 100 tenda kapasitas 10 KK,
khususnya
kelompok
rentan.
Sedangkan kelompok tidak rentan bisa menggunakan masjid dan balai desa di Kecamatan pariaman Timur. 2. Dapur umum yang beranggota 7-10 orang
19
membutuhkan beras, telor, gula, mie instant, air bersih untuk minum. 3. MCK darurat dibuat dalam waktu satu hari dengan kebutuhan jamban, terpal, ember, gayung, tandon. 4. Obat-obatan paracetamol,
:
obat
antangin,
nyamuk,
P3K,
minyak
angin,
panadol, minyak telon, OBH, vitaminvitamin, koyo, pembalut, diapers, obat asma dan lain-lain. 5. Kebutuhan non pangan : Selimut, pakaianpakaian pantas pakai, dan penerangan misal lampu-lampu LED, petromaks 07.30
Tim evakuasi menghubungi puskesmas kecamatan untuk mengirimkan ambulans dan tim medis.
c. Kecamatan Pariaman Utara (Bencana Tsunami Rendah)
Gambar 4.Peta Administrasi Kecamatan Pariaman Utara
20
1.
Standard Operating Procedure Berdasarkan informasi dari data Statistik Daerah Kecamatan Pariaman Utara Tahun 2013 : a.
Jumlah penduduk : 19.602 jiwa
b.
Luas 23,35 km2
c.
Kepadatan Penduduk 839 Jiwa/km2
d.
Penduduk laki-laki =
9.546 orang
(49%) jiwa, Penduduk perempuan
10.056 orang (51 %) e.
Usia anak-anak (0-14 tahun) = 6.437 jiwa, usia tua (70+ tahun) = 1.363 jiwa -----rentan kira-kira 3509 jiwa
f.
Kebutuhan kendaraan untuk mobilisasi kelompok rentan (tersebar di masing-masing kecamatan disesuaikan kapasitas kendaran yang tercatat di BPS): o
Colt = 24 buah x 25 jiwa = 600 jiwa
o
Truk Hino = 22 buah x 50 jiwa = 1100 jiwa
o
Mobil pribadi = 45 buah x 8 jiwa = 360 jiwa
o
Pick up = 40 buah x 30 jiwa = 1200 jiwa
o
Sepeda motor = 130 buah x 2 jiwa = 260 jiwa
g.
Jarak ke tempat evakuasi rata-rata 500 meter sampai 1 kilometer
h.
Titik kumpul : 1) Masjid Raya Manggung dan Masjid/Musholla masing-masing desa di Kecamatan Pariaman Utara 2) Puskesmas Nareh di Kecamatan Pariaman Utara karena daerah ini telah dipasang sirine peringatan dini terhadap gempa dan tsunami
i.
Tempat Evakuasi dipusatkan di Kecamatan Pariaman Timur karena kecamatan tersebut tidak rawan terhadap tsunami (4 km / 5 menit) atau 15 menit untuk lari.
j.
Semua kelompok rentan di evakuasi dahulu ke Kecamatan Pariaman Timur, sedangkan Kelompok yang tidak rentan juga disediakan mobil untuk evakuasi tetapi kelompok tidak rentan bisa membantu evakuasi dalam
21
tanggap darurat dan berkumpul di titik-titik kumpul yang telah disepakati sebagai antisipasi tsunami karena daerah ini telah dipasang sirine peringatan dini terhadap gempa dan tsunami k.
Dipilihkan jalur evakuasi tercepat, yaitu rata-rata mengevakuasi ke Kecamatan Pariaman Timur maksimal 10-15 menit Tabel 9. Estimasi waktu dan keadaan dalam tanggap daurat Kecamatan Pariaman Utara Estimasi Waktu
Pembagian tugas dan estimasi keadaan
06.00
Terjadi gempa selama 50 detik, dengan kekuatan 8,8 Skala Ricter pada kedalaman 30 km, sirine pada EWS berbunyi ( luas jangkauan sirine berbunyi 1km pada malam hari, dan 750m pada siang hari) dan pada saait itu juga RAPI (komunitas radio bencana) memberitakan bahwa akan terjadi tsunami.
06.03
Masyarakat mulai berlarian untuk menyelamatkan diri dan segera berkumpul di titik-titik kumpul yang telah disepakati. Selagi masyarakat berkumpul seksi deteksi dini pada pukul 06.05 melihat keadaan pesisir pariaman tengah
06.08
Warga berkumpul di titik kumpul : 1) Masjid Raya Manggung, 2) Puskesmas Nareh di Kecamatan Pariaman Utara
06.10
Evakuasi
ke
membutuhkan
Kecamatan waktu
5-10
Pariaman menit,
sudah
Timur bisa
mengangkut kelompok rentan dan kelompok tidak rentan. Jalur darat menuju titik evakuasi : -
Puskesmas nareh – Bypass -- Desa Sirambang
22
di Kecamatan Pariaman Timur. -
Masjid Raya Manggung – Bypass – Desa Padusunan di Kecamatan Pariaman Timur.
No Alat
Perkiraan
Evakuasi kecepatan
Waktu dimulainya evakuasi
1
Sepeda
20 km/jam
motor
7 menit setelah terjadinya gempa
2
Mobil
15 km/jam
7 menit setelah terjadinya gempa
3
Truck,
15 km/jam
7 menit setelah
Colt,
terjadinya
Pick up
gempa
4
Lari
10 km/jam
Segera
5
Jalan
5 km/jam
Segera
kaki Estimasi Waktu
Pembagian tugas dan estimasi keadaan
06.10
Seksi deteksi dini sampai di pesisir pariaman tengah, koordinator tanggap bencana melapor ke kepala BPBD bahwa warga sudah berkumpul semua di Kecamatan Pariaman Timur.
06.20
Seksi deteksi dini pada pukul 06.20 melihat
23
gelombang tsunami datang 06.25
Tim evakuasi turun untuk melakukan penyisiran di sepanjang pantai pariaman tengah. Bagian pendata, mendata jumlah pengungsi di Kecamatan Pariaman Timur Jumlah
pengungsi
:
19.602
jiwa,
khususnya
kelompok rentan sebanyak 3509 jiwa.
Asumsi daftar kebutuhan untuk pengungsi : 1. Butuh tenda militer 100 tenda kapasitas 10 KK, khususnya kelompok rentan. Sedangkan kelompok tidak rentan bisa menggunakan masjid dan balai desa di Kecamatan pariaman Timur 2.Dapur
umum
yang
beranggota
7-10
orang
membutuhkan beras, telor, gula, mie instant, air bersih untuk minum 3. MCK darurat dibuat dalam waktu satu hari dengan kebutuhan jamban, terpal, ember, gayung, tandon. 4. Obat-obatan : obat nyamuk, P3K, paracetamol, antangin, minyak angin, panadol, minyak telon, OBH, vitamin-vitamin, koyo, pembalut, diapers, obat asma dan lain-lain. 5. Kebutuhan non pangan : Selimut, pakaian-pakaian pantas pakai, dan penerangan misal lampu-lampu LED, petromaks 07.30
Tim evakuasi menghubungi puskesmas kecamatan untuk mengirimkan ambulans dan tim medis.
24
Secara umum, penjelasan evakuasi korban tsunami di Kota Pariaman adalah sebagai berikut : 1) Titik evakuasi a) Parit malintang, kec. Anam lingkung, lubuk alung b) Padusunan kec. Pariaman timur c) Padang bintungan, kec. Sei limau pariaman utara d) Santok, kec. Pariaman timur e) SMK 1 Pariaman kec, pariaman timur f)
Sirambang kec. Pariaman utara o
Titik evakuasi di padusunan mengumpul di Simpang APA, yg mengumpul di sana warga ampalu, warga pasir, warga manggung. Mencapai simpang APA kira-kira memakan waktu 3 menit, sedangkan dari Simpang APA-Bypass-Padusunan kira-kira 5-10 menit.
o
Parit malintang, titik kumpul enam lingkung, dari anam lingkung ke parma kira-kira 5-10 menit.. warga yg mengumpul disana warga ulakan, sunur, pariaman selatan, toboh, pauh kamba, pinang
o
warga
Pariaman
selatan
yaitu
warga
pasir
sunur,marunggi,kuraitaji,punggung lading daerah evakuasinya ke Santok dan SMK 1 Pariaman. o
Pariaman tengah dan utara daerah evakuasinya ke padusunan dan sirambang
o
Pariaman selatan dan timur evakuasinya di Santok
o
Warga pariaman Utara evakuasinya di Sirambang
o
Warga pariaman Tengah evakuasinya di padusunan
25
2) Titik kumpul: a) Simpang APA b) Anam Lingkung Titik-titik kumpulnya bisa di masing-masing masjid/ mushala di daerah masing-masing, dan berikut jaraknya drari titik kumpul ke tempat evakuasi : o
Marunggi-santok 7 km
o
Kuraitaji-santok 6 km
o
Punggung lading –santok 3 km
o
Puskesmas pauh-padusunan 2 km
o
Puskesmas pauh-sirambang 4 km
o
Bahari-sirambang 5 km
o
Nareh-sirambang 2 km
o
Masjid raya manggung-sirambang 4 km
o
Bahari-padusunan 5 km
26
DAFTAR PUSTAKA BPS. 2013. Kota Pariaman Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik Kota Pariaman. BPS. 2013. Statistik Daerah Kecamatan Pariaman Tengah Tahun 2013. Badan Pusat Statistik Kota Pariaman. BPS. 2013. Statistik Daerah Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2013. Badan Pusat Statistik Kota Pariaman. BPS. 2013. Statistik Daerah Kecamatan Pariaman Utara Tahun 2013. Badan Pusat Statistik Kota Pariaman. http://dishubkominfo.pariamankota.go.id
http://www.pariamankota.go.id http://www.merdeka.com/peristiwa/bpbd-pariaman-pasang-sirine-tsunami-di-masjidpuskesmas.html Natawidjaja, Danny Hilman. 2007. Gempabumi dan Tsunami di Sumatra dan Upaya untuk Mengembangkan Lingkungan Hidup yang Aman dari Bencana Alam. Laporan KLH.
27
LAMPIRAN SOP PENANGGULANGAN BENCANA (TAHAP TANGGAP DARURAT) KOTA PARIAMAN
NO
DINAS/INSTANSI /LEMBAGA/TIM
TUGAS
Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan seluruh unsur dalam organisasi komando tanggap darurat untuk penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan pengungsi,
Pusat Komando
BNPB/ BPBD/ KEPALA DAERAH
penyelamatan serta pemulihan sarana dan prasarana dengan segera pada saat kejadian bencana.
Menjadi pusat informasi/data untuk penanangan jumlah korban jiwa, jumlah pengungsi dan kebutuhan yaang diperlukan tiap hari.
Berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat untuk mengevakuasi korban bencana.
Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik.
Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat
Pelaksanaan
hubungan
kerja
di
bidang
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik.
Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik.
LOGISTIK
PKK
Mempersiapkan dana siap pakai.
Analisis lokasi kerusakan lokasi bencana
Rekomendasi kondisi kedaruratan
Membantu dapur umum
Membantu merawat korban
Membantu menyiapkan peralatan
Menyediakan fasilitas peralatan, perlengkapan dan jasa yang akan digunakan oleh petugas / relawan dari unit kerja yang melakukan kegiatan penanganan tanggap darurat bencana.
BULOG
Menerima, mengadministrasikan dan menyalurkan
bantuan kepada korban bencana
Mengkoordinasikan semua bantuan logistic dan peralatan dari semua lembaga, majelis, organisasi / instansi yang terkait.
Membuat daftar kebutuhan bantuan logistic dan peralatan yang diajukan kepada Ketua tanggap darurat bencana
Mendukung penyelenggaraan kegiatan sanitasi umum, air bersih dan dapur umum.
Memastikan, mengkoreksi dan mengevaluasi semua kebutuhan baik kebutuhan bantuan korban bencana maupun kebutuhan peralatan dan perlengkapan
kegiatan unit kerja tim penanganan tanggap darurat bencana.
Menjadi koordinator dalam mendistribusikan bantuan bekerjasama dengan Tagana.
Memberikan bimbingan motivasi kepada warga yang berdomisili pada daerah rawan bencana dengan inastansi terkait;
DINAS SOSIAL
Mendirikan posko bencana baik di tingkat Kabupaten maupun di daerah rawan bencana;
DINAS
Menghimpun dan menyalurkan bantuan secara merata untuk korban bencana;
Melaksanakan pengadaan bahan natura/ beras dan lauk pauk untuk korban bencana alam sebagai penunjang bantuan bencana sosial/ pengungsi;
Melaksanakan pengadaan sarana penanggulangan bencana untuk digunakan pada saat terjadi bencana;
Melaksanakan
pengadaan
bahan
material
penanggulangan bencana; Menyiapkan Dapur Umum. DINAS PERHUBUNGAN
Menyediakan Sarana transportasi masal untuk evakuasi korban
DINAS PEKERJAAN UMUM
Mempercepat jalannya upaya evakuasi
Menyediakan alat berat dalam penanganan bencana
Menghitung jumlah sarana dan prasarana yang terkena dampak bencana
Pendirian posko-posko darurat
Memetakan luas area terdampak
Pemuliahan sarana-prasarana vital
Penyediaan air bersih
Menjaga keamanan penanganan tanggap darurat
bencana serta mengantisipasi hal-hal di luar dugaan atau suatu
TNI/ POLRI KEAMANAN
keadaan yang berbahaya.
Pencarian dan penyelamatan
Pertolongan darurat
Mengoptimasikan pengamanan aset-aset pemerintah
Evakuasi, dan penempatan pada lokasi aman
Penugasan satuan tugas reaksi cepat
Pengamanan aset penghidupan korban bencana
Menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi pengungsian.
KAMRA
Menjaga keamanan wilayah bencana dari kondisi dan situasi yang bias memperburuk keadaan.
HANSIP
Menangani konflik-konflik yang mungkin terjadi.
Menjaga keamanan wilayah terdampak
Membantu tugas TNI/POLRI/KAMRA dalam menjalankan tugas.
PMI
Memberikan pertolongan pertama pada para korban.
Menyiapkan donor darah
Menggalang kerjasama dengan rumah sakit
KESEHATAN/ MEDIS
Menyediakan peralatan medis
Menyusun rencana kegiatan medis
Menghubungi dan Menginventaris rumah sakit diwilayah terdekat yang akan dilibatkan penanganan tanggap darurat bencana
DINAS KESEHATAN
Menempatkan tim medis rumah sakit dilokasi titik pelayanan yang telah ditentukan.
Menentukan jumlah rumah sakit yang akan dilibatkan pada setiap periode pergantian sesuai dengan jumlah titik lokasi pelayanan yang telah ditentukan dan disepakati Ketua PosKo tanggap darurat bencana.
Mengatur dan Membuat jadwal agenda kegiatan rumah sakit yang akan dilibatkan penanganan tanggap darurat bencana
Menyediakan dan membuat daftar Obat dan alat alat kesehatan disertai tim farmasi yang akan melakukan pencatatan distribusi obat yang diperlukan
Mengendalikan, memantau dan mengevaluasi kegiatan tim medis yang terdiri dari rumah sakit yang bekerja di lapangan
yang terjadi.
HUMAS
INFORMASI
Menghimpun data dan informasi penanganan bencana
Membentuk jaringan informasi dan komunikasi serta menyebarkan informasi tentang bencana tersebut ke media massa dan masyarakat
luas. Mass Media
Menyebarluaskan berita bencana keseluruh penjuru, yang nantinya akan memunculkan empati dan bantuan dari berbagai pihak
Menyediakan sarana dan prasaran komunikasi seperti radio dan internet
DISHUBKOMINFO
Menyediakan sarana transportasi pengangkutan logistik bantuan maupun alat transportasi untuk mengakut korban.
Menetapkan frekuensi radio tanggap darurat bencana
Penyediaan database korban bencana dan kebutuhan korban bencana sehingg user dapat segera mengambil
Pusdalops
Pos Komando Tanggap Darurat BPBD Kabupaten/ Kota /Provinsi atau BNPB, sesuai dengan
jenis, lokasi dan tingkatan bencana.
Menjamin berjalannya operasi Tanggap Darurat oleh berbagai unit kerja yang ada secara terpimpin,
POSKO
Poskolap
terkoordinasi, efektif, dan efisien dilokasi bencana
Melaksanakan pengumpulan informasi dan data lapangan serta perkembangan informasi sebagai dasar penyusunan rencana Operasi Tanggap darurat Bencana
Menyusun rencana Operasi penanganan Tanggap Darurat Bencana
Menentukan lokasi pendampingan dan pelayanan korban bencana alam berdasar dari hasil kajian dan analisis tim reaksi cepat dan tim assessment.
Menempatkan Tim relawan dilokasi yang telah ditentukan sesuai unit kerja Tanggap Darurat Bencana dengan berdasar kapasitas dan keahlian secara terukur dan sistematis
Merencanakan, Mengkoordinasikan, Mengendalikan, memantau pengerahan sumberdaya untuk Operasi penanganan Tanggap darurat bencana secara cepat tepat bermartabat, efektif dan efisien serta
mengevaluasi pelaksanaan Operasi penanganan Tanggap darurat. Hasil pelaksanaan tugas Tim Reaksi Cepat (TRC) Tanggap Darurat Bencana memuat rumusan pertanyaan ”5 W+1 H” sebagai berikut : 1. What = APA : menjelaskan macam/ jenis bencana TRC
2. When = KAPAN : menjelaskan tanggal/waktu terjadinya bencana 3. Where = DIMANA : menjelaskan tempat/lokasi/daerah bencana 4. Who = SIAPA/BERAPA : menjelaskan siapa korban dan berapa jumlah korban manusia (meninggal dunia, luka berat, luka ringan, sakit), dan
OPERASI PENYELAMATAN
pengungsi, kerusakan bangunan, sarana dan prasarana umum. 5. Why = MENGAPA TERJADI : menjelaskan analisis singkat penyebab terjadinya bencana 6. HOW = Bagaimana Menangani Bencana. Melakukan analisis sumberdaya yang tersedia di daerah dan kebutuhan bantuan sumberdaya yang mendesak untuk penanggulangan tanggap darurat
1. Membuat rencana operasi SAR 2. Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas / relawan dibidang SAR SAR
3. Membentuk regu SRU (search and Rescue Unit) 4. Memimpin kegiatan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban bencana 5. Membuat jadwal agenda kegiatan tim 6. Mendeteksi dan memetakan daerah bahaya da rawan akan terjadinya bencana susulan 7. Mengendalikan, memantau dan mengevaluasi kegiatan tim 8. Membangun hubungan informasi dan koordinasi dengan institusi atau pun lembaga yang lain yang bergerak pada bidang yang sama untuk kepentingan pananganan tanggap darurat bencana
BASARNAS
Mengerahkan prasarana dan sarana untuk evakuasi korban dan pengungsi
Melakukan pencarian dan penyelamatan korban.
1. Melaksanakan semua administrsi keuangan 2. Menganalisa dan membuat perencanaan kebutuhan dana ADMINISTRASI & KEUANGAN
dalam rangka penanganan tanggap darurat bencana yang terjadi
3. Mendukung keuangan yang dibutuhkan dalam rangka kegiatan tanggap darurat yang terjadi 4. Mempertanggung jawabkan penggunaan keuangan, melakukan pencatatan dana kas keluar, dana kas masuk dan membuat laporan keuangan yang akuntabel BPKAD
Mempercepat proses pencairan dana siap pakai.
Mempercepat proses pencairan dana tak terduga.
Membuat perencanaan kegiatan pendampingan psikososial
sosial serta mempelajari kondisi dan karakter
Tim psikososial
PENDAMPINGAN KORBAN
Mengkaji dan menganalisa permasalahan psikis dan
masyarakat yang akan didampingi
Menentukan jumlah relawan yang akan ditempatkan di setiap titik lokasi pendampingan.
Menentukan jangka waktu pendampingan disesuaikan dengan kondisi korban,lokasi dan jenis bencana yang terjadi.
Membuat pelatihan psikososial bagi relawan yang
akan ditempatkan di PosKo pendampingan pengungsi korban bencana
Menempatkan petugas / relawan tim psikososial pada titik lokasi pendampingan yang telah ditentukan dan disepakati Ketua tanggap darurat bencana
Mengendalikan, memantau dan mengevaluasi kegiatan tim psikososial
Membangun hubungan informasi dan koordinasi dengan lembaga lain yang berkompeten pada pendampingan psikososial di lokasi bencana yang terjadi.
RELAWAN
Membantu evakuasi dan menolong korban sesuai dengan kapasitas masing-masing
Memberikan dorongan spiritual pada para korban
Memberikan informasi kejadian bencana kepada
TOKOH AGAMA
instansi atau lembaga terkait.
Mengerahkan relawan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki
Melakukan kaji cepat dampak bencana
Melakukan evakuasi mandiri
Berpartisipasi dalam respon tanggap darurat sesuai
dengan bidang keahliannya
Menjaga kehidupan social masyarakat yang harmoni terutama dalam kondisi bencana
LSM
Melakukan respon tanggap darurat sesuai keahliannya.
Membantu mengerahkan relawan sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya
Memberikan dukungan logistic dan peralatan evakuasi.
Membantu upaya pemenuhan kebutuhan dasar
Mengkoordinasikan penyusunan rencana penanganan pada saat tahap Tanggap Darurat Bencana;
PERENCANAAN & KERJASAMA
Mengkoordinasikan penyusunan anggaran untuk kegiatan pada saat tahap Tanggap Darurat Bencana dan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pada tahap pasca bencana
selama 24 jam
BMKG TEKNIS
Mengamati unsur-unsur cuaca, iklim dan gempabumi
Memberikan
informasi
yang
jelas
dan
mudah
dimengerti masyarakat tentang kebencanaan tiap wilayah.
Bekerjasama dengan instansi lain terkait untuk
memantau kondisi dan situasi bencana.
PLN
Perbaikan jaringan listrik.
Membenarkan instalasi jaringan rusak yang rusak dan berpotensi menimbulkan bencana sekunder.