Fiqih-1.docx

  • Uploaded by: Cietra Sholihah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fiqih-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,624
  • Pages: 9
SHALAT

MAKALAH DiSusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Dosen Pembimbing : Nasrul Hakim, M.S.I

Oleh : 1. April Lia Novita Sari 2. Lutfiana Nisa’u Ma’unah 3. Rizza Umami

117154 117161 117179

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI KELAS H SEMESTER IV JURUSAN TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) 2019

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah puji syukur penulis sampaikan kepada Allah swt, karena berkat ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ SHALAT “ tanpa ada suatu halangan. Sholawat dan salam senantiasa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad saw yang selalu kita nanti-nantikan safaatnya di hari kiamat. Dalam penyusunan makalah ini banyak bantuan yang penulis terima. Oleh karena itu, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Orang tua yang selalu memberi doa dan restu. 2. Bapak Nasrul Hakim, M.S.I Selaku dosen mata kuliah Fiqih. 3. Semua pihak yang terkait dalam penulisan makalah ini. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan, mendapatkan balasan dari Allah swt. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran masih penulis harapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pati, 29 Maret 2019 Penulis

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Sering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita sebagai mahluk yang paling sempurna yaitu shalat, atau terkadang tau tentang kewajiban tapi tidak mengerti terhadap apa yang dilakukan. Dalam istilah lain, shalat adalah satu macam atau bentuk ibadah yang di wujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu di sertai ucapan-ucapan tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu pula. Istilah shalat ini tidak jauh berbeda dari arti yang digunakan oleh bahasa di atas, karena di dalamnya mengandung doa-doa, baik yang berupa permohonan, rahmat, ampunan dan lain sebagainya. Itu adalah suatu kenyataan bahwa tak seorang pun yang sempurna, apalagi maha sempurna, melainkan seseorang itu serba terbatas, sehingga dalam menempuh perjalanan hidupnya yang sangat komplek itu, ia tidak akan luput dari kesulitan dan problema. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa itu shalat, dan syarat rukunnya. Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat-shalat sunah. Maka dari itu, disini penulis akan membahas tentang makalah yang berjudul “Shalat” agar kita bisa mengetahui bagaimana pengertian shalat, macam-macam shalat, serta syarat dan rukun shalat.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian Shalat? 2. Bagaimana sejarah singkat pensyariatan Shalat? 3. Apa macam-macam Shalat? 4. Bagaimana syarat dan rukun Shalat? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian shalat. 2. Untuk mengetahui sejarah singkat persyariatan shalat. 3. Untuk mengetahui macam-macam shalat. 4. Untuk mengetahui syarat dan tukun shalat. 2

BAB I PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SHALAT Shalat secara bahasa bisa bermakna do’a, tetapi yang dimaksud disini adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan. Seperti firman Allah Swt: ‫واقم الصالة ان الصالة تنهى عن الفحشاء والمنكر‬ “Dan dirikanlah shalat, Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan) keji dan munkar.” (Al-Ankabut:45)1 Perintah shalat ini hendaklah ditanamkan ke dalam hati dan jiwa anak-anak dengan cara pendidikan yang cermat, dan dilakukan sejak kecil. Karena shalat merupakan salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang didalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri degan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’.2 Jadi, dapat disimpulkan bahwa shalat merupakan ibadah yang paling utama untuk membuktikan keislaman seseorang. Islam memandang shalat sebagai tiang agama dan inti sari Islam terletak pada shalat. Oleh karena itu, amalan shalat ini perlu ditanamkan dalam jiwa anak-anak oleh setiap orang tua.

B. SEJARAH PENSYARIATAN SHALAT Sebelum shalat lima waktu yang wajib disyariatkan, sesungguhnya Rasulullah saw dan para sahabat sudah melakukan ibadah shalat. Hanya saja ibadah shalat itu belum seperti shalat lima waktu yang disyariatkan sekarang ini. Barulah pada malam isra mi’raj disyariatkan shalat 5 kali dalam sehari semalam yang asalnya 50 kali. Peristiwa ini dicatat dalam sejarah terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun ke-5

1 2

Sulaiman Rasjid, “Fiqh Islam”, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,1996), hlm 53. Imam Bashori Assuyuti, “Bimbingan Shalat Lengkap”, (Jakarta: Mitra Umat, 1998), hlm 30.

3

sebelum peristiwa hijrah Nabi ke madinah. Sebagaimana tertulis dalam hadis nabawi berikut ini: ‫ انه ال يبدل‬:‫ ثم نقصت حتى جعلت خمسا ثم نودي يا محمد‬،‫فرضت الصالة على النبي ليلة أسري به خمسين‬ ‫روه أحمد والنساء والترمذي و صححه‬

. ‫القول لدي و إن لك بهذه الخمس خمسين‬

Dari Anas bin Malik ra. “ Telah difardhukan kepada Nabi Saw pada malam beliau diisra’kan 50 shakat. Kemudian dikurangi hingga 5 shalat saja. Lalu diserukan, “Wahai Muhammad, perkataan itu tidak akan tergantikan. Dan dengan lima shalat ini sama bagimu dengan 50 kali shalat”. (HR. Ahmad, An-Nasai dan dishahihkan oleh At-Tirmizy) Jadi perintah shalat lima waktu untuk pertama kalinya diterima dan diwajibkan kepada umat manusia.Yang mana pada saat itu Nabi Muhammad saw melaksanakan isra dan mi’raj. Saat itu Nabi saw menerima perintah shalat lima waktu yang dilaksanakan 50 kali setiap harinya. Kemudian pada saat itu rasul turun dan bertemu dengan Nabi Musa as. Beliau menyarankan kepada Rasul agar kembali kepada Allah swt untuk meminta keringanan. Setelah berkali-kali Rasul menghadap Allah swt dan meminta keringanan, akhirnya ditetapkanlah shalat lima kali dalam sehari semalam.3

C. MACAM-MACAM SHALAT 1. Shalat Fardhu Merupakan shalat yang diwajibkan oleh Allah Swt kepada hamba-hamba-Nya sesuai batasan-batasan yang telah dijelaskan, baik melalui printah maupun larangan. Dalam hal ini adalah shalat lima waktu dalam sehari-hari yang meliputia. Shalat Dzuhur, diwajibkan sebanyak empat rakaat dan dua kali duduk At-Tahiyat, waktunya antara pukul 12.30 sampai dengan pukul 15.00. waktu shalat dzuhur ini kadang berubah-ubah, tergantung pada perubahan peredaran bumi yang mengelilingi matahari. Akan tetapi, dalam al-Quran dikatakan bahwa waktu shalah dzuhur adalah pada saat tergelincir matahari. b. Shalat Ashar, diwajibkan sebanyak empat rakaat dan dua kali duduk At-Tahiyat. Waktunya setelah waktu dzuhur habis yaitu antara pukul 15.30 - 17.30. c. Shalat Magrib, yaitu sebanyak tiga rakaat dilaksanakan mulai terbenamnya matahari antara pukul 18.00 - 18.30 hingga sebelum tiba waktu isya’.

3

http://www.nu.or.id/post/read/82685/sejarah-diwajibkannya-shalat

4

d. Shalat Isya’, diwajibkan sebanyak empat rakaat, dua kali duduk At-Tahiyat, waktunya setelah habis waktu magrib sampai sebelum datangnya waktu subuh. e. Shalat subuh, sebanyak dua rakaat, dilaksanakan pada waktu fajar shidiq, yaitu antara pukul 4.20 – 6.00, sampai dengan sebelum datangnya waktu subuh.4

2. Shalat Sunnah Shalat sunnah atau tathowwu’ merupakan shalat yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapatkan dosa. Shalat sunnah ini meliputi: a. Shalah sunnah rawatib b. Shalat dhuha c. Shalat tahajjud d. Shalat istikharah e. Shalat sunah tasbih f. Shalat hajat g. Shalat taubat h. Shalat tarawih i. Shalat witir j. Shalat hari raya ,dll.

D. SYARAT DAN RUKUN SHALAT 1. Syarat Wajib dan Syarat Sah Shalat Sholat seseorang diterima Allah Swt apabila terpenuhi syarat wajib dan syarat sah sholat. Orang yang melaksanakan shalat wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Islam b. Suci dari haid dan nifas (bagi wanita) c. Berakal d. Balig e. Telah menerima dakwah Islam Kemudian sholat seseorang dinyatakan sah apabila memenuhi hal-hal sebagai berikut: a. Suci dari hadas besar dan kecil 4

Abdul Hamid dan Beni Ahmad Saebani, “Fiqih Ibadah”, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm 179-180.

5

b. Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis c. Menutup aurat d. Mengetahui masuknya waktu shalat e. Menghadap kiblat5

2. Rukun dan Sunnah Shalat Rukun shalat adalah bagia pokok dari shalat itu sendiri. Artinya, perbuatan dalam shalat yang harus dikerjakan karena jika ditinggalkan shalatnya menjadi tidak sah. a. Niat b. Bediri (jika mampu) c. Takbiratul ihram d. Membaca surat al-Fatihah e. Rukuk dengan tumakninah f. I’tidal dengan tumakninah g. Sujud dua kali serta tumakninah h. Duduk diantara dua sujud serta tumakninah i. Duduk tasyahud awal dan akhir serta tumakninah j. Membaca tasyahud k. Membaca shalawat Nabi saw l. Membasa salam m. Tertib urutan rukunnya

Sunah-sunah shalat adalah ucapan dan gerakan-gerakan shalat yang tidak termasuk dalam rukun shalat, tetapi merupakan bagian dari ibadah shalat. Apabila sunah shalat sunah itu tidak dikerjakan, shalat akan tetap sah. a. Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram b. Mengangkat kedua tangan ketika akan rukuk, ketika berdiri dari rukuk, dan saat berdiri dari tasyahud awal c. Melihat kearah sujud d. Membaca doa iftitah e. Membaca amin seusai membaca al-Fatihah f. Membaca surat (selain al-Fatihah) setelah membaca al-Fatihah

5

Sulaiman Rasjid, “Fiqh Islam”, hlm 64-70.

6

g. Mendengarkan bacaan imam (bagi makmum) h. Mengeraskan suara pada dua rakaat shalat magrib, isya dan subuh i. Membaca sami’allahu liman hamidah saat I’tidal j. Meletakkan kedua tangan diatas kedua lutut saat rukuk k. Saat rukuk dan sujud membaca tasbih tiga kali l. Duduk iftirasy pada semua gerakan duduk dalam shalat kecuali saat tasyahud akhir m. Duduk tawaruk saat tasyahud akhir n. Membaca salam sambil menoleh ke kiri sehingga pipi sebelah kiri tampak dari belakang6

BAB III KESIMPULAN

Kesimpulannya bahwa shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslim yang sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukmin maupun dalam perjalanan.shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17 rakaat. Shalat itu dibagi menjadi dua, yaitu shalat fardhu dan shalat sunnah. Seseorang dikatakan sah dalam shalatnya apabila dia memenuhi syarat-syarat shalat dan memenuhi rukun dan sunnah dalam shalat.

6

Junaidi Arsyad, “Meningkatkan Keterampilan Shalat Fardhu Dan Baca Al-Quran Melalui Metode Tutor Sebaya di SMPN 4 Lima Puluh Kabupaten Batu Bara”, Jurnal Ansiru No 1. Vol 1, Juni 2017, hlm 186-187.

7

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid dan Beni Ahmad Saebani, “Fiqih Ibadah”, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm 179-180 Assuyuti, Imam Bashori, “Bimbingan Shalat Lengkap”, Jakarta: Mitra Umat, 1998 Ansiru No 1. Vol 1, Juni 2017, hlm 186-187. Junaidi Arsyad, “Meningkatkan Keterampilan Shalat Fardhu Dan Baca Al-Quran Rasjid, Sulaiman, “Fiqh Islam”, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1996. Melalui Metode Tutor Sebaya di SMPN 4 Lima Puluh Kabupaten Batu Bara”, Jurnal http://www.nu.or.id/post/read/82685/sejarah-diwajibkannya-shalat

8

More Documents from "Cietra Sholihah"