Hak Dan Kewajiban Pasien.docx

  • Uploaded by: Ririn Sholihah
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hak Dan Kewajiban Pasien.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,293
  • Pages: 11
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN Tugas Ini Di Tunjukkan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika keperawatan

Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Syalsa Hikmah Ririn Sholihah Refi Shinta Riki

AKPER MUHAMMADIYAH CIREBON Walet No. 21 Telp. (0231) 201942 Cirebon Tahun ajaran 2017/2018 1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya maka makalah Etika Keperawatan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu sofiyati selaku dosen mata kuliah Etika Keperawatan, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, mengenai metode dan teori. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada penulisan makalah ini dimana tidak ada unsur kesengajaan dan dengan tangan terbuka kami menerima saran terhadap makalah yang penulis sajikan ini untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Cirebon, Maret 2018

Penulis

2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien dan atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi klien yang berada dalam asuhan keperawatan karena disis lain perawat juga wajib menghormati hakhak klien dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. Jika dalam konteks ini memang agak membingungkan, saya hanya bisa menjelaskan seperti ini, pelaksanaan gawat darurat yang sangat membutuhkan pertolongan segera dapat dilaksanakan dengan baik yaitu di rumah sakit yang tercipta kerja sama antara perawat serta tenaga kesehatan lain yang berhubungan langsung, sedangkan untuk daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya perawat kebanyakan menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan pertolongan, demi keselamatan jiwa klien. Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat kita malas mengembangkan ilmu keperawata banyak sekali. Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan pengetahuan moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau undang-undang. Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang dipakai manusia sebagai dasar prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing ethics) merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan hak ? 2. Apa yang dimaksud dengan kewajiban ? 3. Apa saja peranan hak ? 4. Apa saja jenis-jenis hak ? 5. Apa saja hak pasien ? 6. Apa saja kewajiban pasien ? 7. faktor faktor yang mempengaruhi adanya hak pasien. 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian hak. 2. Untuk mengetahui pengertian kewajian. 3. Untuk mengetahui peranan hak. 4. Untuk mangetahui jenis-jenis hak. 5. Untuk mengetahui hak pasien. 3

6. Untuk mengetahui kewajiban pasien. 7. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi hak pasien.

4

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Hak dan Kewajiban pasien dalam pelayanan Kesehatan Hak pasien dalam memperoleh pelayanan kesehatan termasuk perawatan tercantum pada UU Kesehatan no 23 tahun 1992 yaitu :  Pasal 14 mengungkapkan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan kesehatan optimal.  Pasal 53 menyebutkan bahwa setiap pasien berhak atas informasi, rahasia kedokteran, dan hak opini kedua.  Pasal 55 menyebutkan bahwa setiap pasien berhak mendapatkan ganti rugi karena kesalahan dan kelalaian petugas kesehatan. 2.2 Pengertian Hak Hak adalah tuntutan seorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, morlaitas, dan legalitas. 2.3 Pengertian Kewajiban Kewajiban adalah tanggung jawab seseorang untuk melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan agar dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan haknya. 2.4 Peranan Hak a. Hak dapat digunakan sebagai pengekspresian kekuasaan dalam konflik antara seseorang dengan kelompok Contoh : Seorang dokter mengatakan pada perawat bahwa ia mempunyai hak untuk menginstruksikan pengobatan yang ia inginkan untuk pasiennya. Disini terlihat bahwa dokter tersebut mengekspresikan kekuasaannnya untuk menginstruksikan pengobatan terhadap pasien, hal ini mmerupakan haknya selaku penanggung jawab medis. b. Hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan. Contoh : Seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatannya mendapat kritikan karena terlalu lama menghabiskan waktunya bersama pasien. Perawat tersebut dapat mengatakan bahwa ia mempunyai hak untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik untuk pasien sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Dalam hal ini, perawat tersebut mempunayi hak melakukan asuhan keperawatan sesuai denga kondisi dan kebutuhan pasien. c. Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan. Seseorang seringkali dapat menyelesaikan suatu perselisihan dengan menuntut hak yang juga dapat diakui oleh orang lain. Contoh :Seorang perawat menyarankan pada pasien agar tidak keluar ruangan selama dihospitalisasi. Pada situasi tersebut pasien marah karena tidak setuju dengan saran perawat dan pasien tersebut mengatakan pada perawat bahwa ia juga mempunyai hak untuk keluar dari ruanagan bilamana ia mau. Dalam hal ini, perawat dapat menerima 5

tindakan pasien sepanjang tidak merugikan kesehatan pasien. Bila tidak tercapai kesepakatan karena membatasi pasien, berarti ia mengingkari kebebasan pasien. 2.5 Jenis-Jenis Hak  Hak untuk memilih/kebebasan Yaitu hak orang-orang untuk hidup sesuai dengan pilihannya dalam batas-batas yang telah ditentukan.  Hak kesejahteraan Yaitu hak-hak yang diberikan secara hukum untuk untuk hal-hal yang merupakan standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu. Contoh : Hak pasien untuk memperoleh asuhan keperawatan, dan lain-lain.  Hal legislatif Yaitu hak yang diterapkan oleh hukum berdasarkan konsep keadilan. Bandman dan Bandman (1986) menyatakan bahwa hak legislatif mempunyai 4 peranan dimasyarakat yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak adil, memberikan keputusan pengadilan atau menyelesaikan perselisihan. 2.6 Hak Pasien 1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit. 2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur. 3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi . 4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi keperawatan 5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit. 6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar. 7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat. 8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk datadata medisnya. 9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi : a. Penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak dilakukan b. Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan untuk mengatasinyaalternatif terapi lainnya. c. Prognosanva. d. Perkiraan biaya pengobatan. 10. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.

6

11. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya. 12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis. 13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya. 14. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit. 15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan perlakuan rumah sakit terhadap dirinya. 16. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual. 17. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa; 18. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; 19. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa; 20. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan; 21. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; 22. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen; 23. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; 24. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; Hak perawat dalam melaksanakan tugasnya adalah sebagai berikut : 1. Memperoleh perlindungan hukum yang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi. Standar profesi === pedoman yang harus digunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik 2. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya. 3. Mendapatkan perlakuan adil & jujur oleh Pimpinan sarana kesehatan, klien/pasien & / keluarganya. 4. Menerima imbalan jasa pelayanan keperawatan yang telah diberikan. 5. Mendapat hak cuti & hak kepegawaian lainnya sesuai peraturan yang berlaku. 6. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan formal sampai jenjang spesialisasi & pendidikan non formal 7. Menjaga hak privasi personal sebagai seorang perawat 8. Mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan secara rutin 9. Menuntut jika nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien atau tenaga kesehatan lainnya. 7

10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran atau permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi & kode etik profesi 11. Mendapat informasi yang jujur dan lengkap dari klien atas pelayanan keperawatan yang diberikan 12. Dilibatkan secara aktif dalam penyusunan/penetapan kebijakan sesuai pengembangan kesehatan di sarana kesehatan 13. Memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai bidang profesinya di sarana kesehatan.

2.7 Kewajiban Pasien 1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah skait 2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya. 3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat. 4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter. 5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya 6. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan. 7. Memperhatikan sikap menghormati dan tenggang rasa. 2.8 Kewajiban Perawat Kewajiban seorang perawat adalah sebagai berikut : 1. Perawat wajib memiliki : a. Surat Ijin Perawat ( SIP ) ; sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia. b. Surat Ijin Kerja ( SIK ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk melakukan praktek keperawatan di sarana kesehatan c. Surat Ijin Praktek Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok 2. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien. 3. Perawat wajib merujuk kasus yang tidak dapat ditangani 4. Perawat menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 5. Perawat wajib memberikan informasi kepadapasien / keluarga yang sesuai batas kewenangan perawat 6. Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sesuai dengan kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan 7. Mencatat semua tindakan keperawatan ( dokumentasi asuhan keperawatan ) secara akurat sesuai peraturan & SOP yang berlaku 8

8. Mematuhi standar profesi & kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik profesi keperawatan 9. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek keperawatan & kesehatan 10. Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai batas kewenangan & SOP 11. Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 12. Mentaati semua peraturan perundang-undangan 13. Mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh SIK ulang & SIPP 14. Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dengan anggota tim kesehatan lain. 2.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi hak pasien : 1. Meningkatnyakesadaranparakonsumenterhadapasuhankesehatandanlebihbesarnyapart isipasimerekadalamperencanaanasuhan 2. Meningkatnya jumlah malpraktik yang terjadi dimasyarakat 3. Adanya legislasi (pengesahan) yang diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien 4. Konsumen menyadari tentang peningkatan jumlah pendidikan dalam bidang kesehatan dan penggunaan pasien sebagai objek atau tujuan pendidikan dan bila pasien tidak berpartisipai apakah akan mempengaruhi mutu asuhan kesehatan atau tidak.

9

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh sebab itu pemberian pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya. Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari prilaku manusia (niat). Prinsip-prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di dalam profesi keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat penting dan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi dan harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan. 3.2 Saran 1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. 2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai bentuk pelindungan hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan 3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya perangkatperangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik dilapangan. 4. Keputusan dilema etik perlu diambil dengan hati-hati dan saling memuaskan dan tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk komite etik disetiap Rumah Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada yang mengawasi dan mengontrol pelaksanaan etik dalam praktek keperawatan. 5. Perlunya sosialisai yang luas tentang kode etik profesi keperawatan dan bila perlu diadakan pelatihan yang bersifat review tentang etika keperawatan secara periodic dan tidak terbatas.

10

DAFTAR PUSTAKA Craven & Hirnle. (2000). Fundamentals of nursing. Philadelphia. Lippincott. Canadian Nurses Association (1999). Code of Ethics. For Registered Nurses: Otawa, Canada: CNA. Huston, C.J, (2000). Leadership Roles and Management Functions in Nursing; Theory and Aplication; third edition: Philadelphia: Lippincott. Husted Gladys L. (1995). Ethical Decision Making in Nursing, 2nd ed, St.Louis: Mosby. Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing: concept theory and practices. Philadelphia. Addison Wesley. Leah curtin & M. Josephine Flaherty (1992). Nursing Ethics; Theories and Pragmatics: Maryland: Robert J.Brady CO. Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius. Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (1999, 2000). Kode Etik Keperawatan, lambing dan Panji PPNI dan Ikrar Perawat Indonesia, Jakarta: PPNI Redjeki, S. (2005). Etika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar tidak diterbitkan. Staunton, P and Whyburn, B. (1997). Nursing and the law. 4th ed.Sydney: Harcourt.

11

Related Documents


More Documents from "asep sudrajat"

Askep Anak.docx
December 2019 47
1-19-1-pb.pdf
June 2020 31
A1.docx
May 2020 26
Denah Kelas.docx
December 2019 45