Sop Puskesmas Turki.docx

  • Uploaded by: Puskesmas Terara
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sop Puskesmas Turki.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,270
  • Pages: 12
Pelaksanaan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita di TK/PAUD No.Dokume : /Kapus/I/2016

SOP

No. Revisi :0 Tgl Terbit : 0 Tgl. Mulai Berlaku :28 Oktober 2015 Halaman

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR 1. Pengertian

PUSKESMAS TERARA

: 1/1

Tanda Tangan Kepala Puskesmas

Dr. H.Anjasmoro NIP.198102182010011007

2. Tujuan

DDTK adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menentukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang anak. Agar semua anak pra sekolah umur 5-6 tahun tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dini dan intervensi dini.

3. Sasaran

Anak usia pra sekolah (5-6 Tahun)

4. Kebijakan

Keputusan Kepala Puskesmas No.01/Kapus/IX/2015 tentang jenis-jenis pelayanan Puskesmas Kementerian kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina kesejahteraan Masyarakat, Buku Deteksi Dini Tumbuh kembang Balita, Jakarta 1997 cetakan Tahun 2011 1. ATK 2. KMS/Buku KIA 3. Tabel BB/TB 4. Form Kuesioner KPSP, Kuesioner masalah mental emosional (KMEE ), Ceklis Autis anak Pra Sekolah umur 18 bulan-36 bulan, formulir Deteksi dini gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas (GPPH) bagi anak usia 36 bulan 5. Alat-alat Antropometri ( Timbangan BB, pengukur TB, Metlin) 1. Menentukan jadwal jadwal pelaksanaan DDTK 2. Menyiapkan Kerangka acuan kegiatan 3. Mengirim Jadwal pelaksanaan DDTK ke masing masing sekolah TK/PAUD. H-1 4. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan kerangka acuan a. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan - Pengukuran BB/TB - Mengukur lingkar kepala anak (LKA) b. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak - Skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakn kuesioner pra skrening perkembangan ( KPSP) c. Deteksi Dini penyimpangan Mental Emosional - Menggunakan Kuesioner masalah mental emosional (KMEE) - Ceklis Autis anak Pra Sekolah umur 18 bulan-36 bulan - Formulir Deteksi dini gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas (GPPH) bagi anak usia 36 bulan

5. Referensi 6. Alat dan Bahan

7. Prosedur

8. Unit Terkait

Bidan, dokter, petugas gizi, petugas UKS

9. Dokumen Terkait

RPK, RUK, Pedoman, Kerangka Acuan, Form KPSP, Daftar Hadir, Laporan hasil kegiatan

PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BAYI/ BALITA DI POSYANDU No. Dokumen : /Kapus/I/2016

SOP

No.Revisi

:0

Tgl terbit

:0

Tgl. Mulai Berlaku :10 Januari 2016 Halaman

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK IMUR

1. Pengertian

TANDA TANGAN KEPALA PUSKESMAS

PUSKESMAS TERARA

Dr. H.Anjasmoro NIP.198102182010011007

2. Tujuan

DDTK adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menentukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang anak. Agar semua anak umur 0-5 Tahun tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dini dan intervensi dini.

3. Sasaran

Anak usia 0-5 Tahun

4. Kebijakan

Keputusan Kepala Puskesmas No.01/Kapus/IX/2015 tentang jenis-jenis pelayanan Puskesmas Kementerian kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina kesejahteraan Masyaraka, Buku Deteksi Dini Tumbuh kembang Balita, Jakarta 1997 cetakan Tahun 2011 6. ATK 7. KMS/Buku KIA 8. Tabel BB/TB 9. Form Kuesioner KPSP, Kuesioner masalah mental emosional (KMEE ), Ceklis Autis anak Pra Sekolah umur 18 bulan-36 bulan, formulir Deteksi dini gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas (GPPH) bagi anak usia 36 bulan 10. Alat-alat Antropometri ( Timbangan BB, pengukur TB, Metlin) 5. Menentukan jadwal pelaksanaan DDTK di Posyandu 6. Menyiapkan Kerangka acuan kegiatan 7. Mengirim data Sasaran ke Kader H-1 pelaksanaan kegiatan DDTK posyandu 8. Melaksanakan kegiatan dibantu oleh kader posyandu a. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan - Pengukuran BB/TB - Mengukur lingkar kepala anak (LKA) b. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak - Skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakn kuesioner pra skrening perkembangan ( KPSP) c. Deteksi Dini penyimpangan Mental Emosional - Menggunakan Kuesioner masalah mental emosional (KMEE) - Ceklis Autis anak Pra Sekolah umur 18 bulan-36 bulan - Formulir Deteksi dini gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas (GPPH) bagi anak usia 36 bulan

5. Referensi 6. Alat dan Bahan

7. Prosedur

8.

: 1/1

Unit Terkait 9. Dokumen Terkait

Bidan, petugas gizi, kader RPK, RUK, Pedoman, Kerangka Acuan, Form KPSP, Daftar Hadir, Laporan hasil kegiatan

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/SASARAN UPAYA TERHADAP UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT No Dokumen : : SOP No.Revisi : Tgl Terbit : Tgl.MulaiBerlaku : 10-01-2016 Halaman : 1/1

PEMERINTAH KAB.LOMBOK TIMUR

PUSKESMAS TERARA

Dr. H.ANJASMORO NIP. 198102182010011007 TANDA TANGAN KEPALA PUSKESMAS

1. Tujuan

2. Kebijakan 3. RuangLingkup 4. Definisi

5. Prosedur

: Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan pengumpulan informasi kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran upaya terhadap upaya kesehatan masyarakat : Berlaku untuk seluruh masyarakat : Puskesmas Terara dan wilayah kerjanya : Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran terhadap upaya kesehatan masyarakat adalah untuk mengetahui informasi kebutuhan dan harapan sasaran UKM untuk menyusun rencana kegiatan UKM.

: 1. Petugas UKM mempersiapkan sarana prasarana untuk kajian terhadap masyarakat / pasien yang berbentuk rencana UKM, kuesioner, buku rekapan dan lembar analisa 2. Ka TU mengundang Kepala Desa dan sebagai wakil masyarakat dalam rapat lintas sektor di Puskesmas 3. Kepala Puskesmas membuka rapat dan menjelaskan tujuan rapat 4. Petugas UKM membagi kuesioner kepada Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sebagai wakil masyarakat dalam rapat lintas sektor di Puskesmas 5. Petugas menjelaskan kepada wakil sasaran upaya tentang isi kuesioner, peserta mengisi kuesioner 6. Petugas mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sebagai wakil masyarakat dalam rapat lintas sektor di Puskesmas 7. Petugas merekap hasil baik dari kuesioner maupun hasil kajian dengan panduan kuesioner ke dalam buku rekapan harapan pelanggan 8. Petugas UKM menganalisis hasil rekapan kajian harapan Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sebagai wakil masyarakat 9. Petugas UKM membuat Rencana Tindak Lanjut berdasarkan permasalahan di dalam analisis hasil kajian 10. Koordinator masing-masing program UKM melaporkan hasil analisis identifikasi dan Rencana Tindak Lanjut kepada Kepala Puskesmas 11. Kepala Puskesmas menerima laporan memberikan masukan untuk RencanaTindakLanjut 12. Hasil konsultasi RTL dijadikan dasar oleh petugas dalam pembuatan Rencana Kegiatan Upaya kesehatan masyarakat 13. Kepala Puskesmas menetapkan Rencana Kegiatan UKM yang dibuat

16. 6. Referensi

berdasarkan identifikasi harapan dan kebutuhan masyarakat terhadap UKM 14. Petugas UKM mendokumentasikan kegiatani dentifikasi harapan dan kebutuhan masyarakat terhadap UKM. 15. UKM dilaksanakan sesuai Rencana Kegiatan UKM : 1. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI 2006 2. Kemenkes no 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

3. 7. Unit Terkait

1. Penanggung jawab UKM :

2. LintasSektor

8. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tgl.mulai diberlakukan

PUSKESMAS TERARA

No 11.

12. 33. 14.

15. 6.

7.

8.

9. 10. 11. 12. 13.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/SASARAN UPAYA TERHADAP UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT No. Kode : DAFTAR Terbitan : TILIK No. Revisi : Tgl.MulaiBerlaku : 28 Oktober 2015 Halaman :½

Kegiatan Apakah : Petugas UKM mempersiapkan sarana prasarana untuk kajian terhadap masyarakat / pasien yang berbentuk rencana UKM, kuesioner, buku rekapan dan lembar analisa Ka TU mengundang Kepala Desa sebagai wakil masyarakat dalam rapat lintas sektor di Puskesmas Kepala Puskesmas membuka rapat dan menjelaskan tujuan rapat. Petugas UKM membagi kuesioner kepada Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sebagai wakil masyarakat dalam rapat lintas sektor di Puskesmas Petugas UKM menjelaskan kepada wakil sasaran upaya tentang isi kuesioner, peserta mengisi kuesioner Petugas UKM mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sebagai wakil masyarakat dalam rapat lintas sektor di Puskesmas Petugas UKM merekap hasil baik dari kuesioner maupun hasil kajian dengan panduan kuesioner ke dalam buku rekapan harapan pelanggan Petugas UKM menganalisis hasil rekapan kajian harapan Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sebagai wakil masyarakat Petugas UKM membuat Rencana Tindak Lanjut berdasarkan permasalahan di dalam analisis hasil kajian Koordinator UKM melaporkan hasil analisis identifikasi dan Rencana Tindak Lanjut kepada Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas menerima laporan memberikan masukan untuk Rencana Tindak Lanjut Hasil konsultasi RTL dijadikan dasar oleh petugas UKM dalam pembuatan Rencana Kegiatan UKM Kepala Puskesmas menetapkan Rencana Kegiatan Upaya UKM yang dibuat berdasarkan identifikasi harapan dan kebutuhan masyarakat terhadap upaya UKM

Ya

Tidak

Tidak Berlaku

14.

Petugas UKM mendokumentasikan kegiatan identifikasi harapan dan kebutuhan masyarakat terhadap upaya UKM

KOORDINASI DAN KOMUNIKASI LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTORAL No. Kode : Terbitan : SOP No. Revisi : Tgl.MulaiBerlaku : 28 Oktober 2015 Halaman : 1/1 PUSKESMAS TERARA

Tanda Tangan

Disahkan Oleh Kepala Puskesmas Terara

:

1. Tujuan

Dr. H.Anjasmoro NIP. Sebagai pedoman dalam menyamakan persepsi antara pelaksana program UKM dan lintas sektoral agar tercipta efektifitas dalam pelaksanaan program UKM

2. Kebijakan

Berlaku untuk pelaksana program UKM dan lintas sektoral

3. Ruang lingkup

Penanggung jawab program UKM dan Lintas sektoral.

4. Definisi

Mekanisme Komunikasi dan Koordinasi program UKM adalah suatu cara untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain/pihak lain melalui media yang bertujuan untuk mensinkronisasikan dan menyelaraskan semua kegiatan UKM sehingga tercapai tujuan bersama.

5. Prosedur

6. Referensi

1. Ka TU merencanakan waktu dan tempat pelaksanaan rapat koordinasi 2. Penanggung jawab program UKM mempersiapkan rencaana kegiatan 3. Ka TU mengundang penanggung jawab upaya Puskesmas Terara kepala desa sebagai wakil masyarakat dan lintas sektor 4. KepalaPuskesmasmenjelaskantujuanrapatkoordinasi 5. Penanggung jawab UKM Memaparkan rencana kegiatan UKM yang dibuat berdasarkan hasilanalisis kebutuhan harapan Program UKM 6. Penanggung jawab program UKM mengkoordinasikan kegiatan UKM kepada lintas program UKM dan lintas sektoral 7. Rencana kegiatan program UKM disepakati peserta rapat 8. Hasil rapat koordinasi dicatat dalam notulen 9. Kepala Puskesmas menetapkan rencana kegiatan program UKM yang telah dikoordinasikan dan disepakati dengan Lintas Program UKM dan Lintas Sektor 10. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab program UKM menyusun kerangka acuan untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat dan sasaran UKM tentang pelaksanaan kegiatan UKM  Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI 2006  Kemenkes no 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

PUSKESMAS TERARA

7. Unit Terkait

KOORDINASI DAN KOMUNIKASI LINTAS UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINTAS SEKTORAL No. Kode : : DAFTAR Terbitan: TILIK No. Revisi : Tgl.MulaiBerlaku : 10 Jan 2016 Halaman :1  Pelaksana Program UKM  Lintas Sektoral, Kepala Desa, Camat

8. Rekaman historis perubahan No

No 11. 12.

333.3 2 14. 514. 15.

16.

6.7.6. 18. 19.

110.

Yang dirubah

Isi Perubahan

Kegiatan Apakah : Ka TU merencanakan waktu dan tempat pelaksanaan rapat koordinasi Penanggung jawab UKMm mempersiapkan rencaana kegiatan Ka TU mengundang penanggung jawab upaya Puskesmas Terara, kepala desa sebagai wakil masyarakat dan lintas sektor Kepala Puskesmas menjelaskan tujuan rapat koordinasi Penanggung jawab UKM memaparkan rencana kegiatan UKM yang dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan harapan sasaran upaya UKM Penanggung jawab UKM mengkoordinasikan kegiatan UKM kepada lintas upaya Puskesmas Terara,lintas sektoral dan sasaran upaya UKM. Rencana kegiatan UKM disepakati peserta rapat Hasil rapat koordinasi dicatat dalam notulen Kepala Puskesmas menetapkan rencana kegiatan UKM yang telah dikoordinasikan dan disepakati dengan Lintas Upaya Puskesmas Terara dan Lintas Sektor Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM menyusun kerangka acuan untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat dan sasaran UKM tentang pelaksanaan kegiatan

Tgl.mulaidiberlakukan

Ya

Tidak

Tidak Berlaku

UKM

KERANGKA ACUAN INSTRUMEN DAN METODE ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT / SASARAN UPAYA KIA/KB

A. Latar belakang Puskesmas

merupakan

pusat

pengembangan

kesehatan

masyarakat

yang

jugamembina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok Dalam pembangunan bidang kesehatan yang berbasis masyarakat, pelaksanaanKegiatan Pokok Puskesmas di wilayah kerjanya melibatkan peran serta masyarakat dalam merencanakan kegiatan Puskesmas. Untuk itu diperlukan penyusunan metode dan instrument dalam menganalisis kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran upaya KIA/KB . B. Tujuan Untuk mengetahui apakah Pelaksanaan kegiatan upaya KIA/KB sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran upaya KIA/KB

C. Sasaran Perwakilan masyarakat desa/kelurahan di wilayah Puskesmas Terara D. Metode : Statistik Deskriftif E. Kegiatan

1. Menentukan instrumen yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran upaya KIA/KB terhadap kegiatan upaya KIA/KB yaitu dengan kuesioner 2. Membuat kuesioner 3. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dengan kuesioner 4. Menganalisa hasil identifikasi 5. Merencanakan tindak lanjut / kegiatan upaya KIA/KB Pelaksanaan kegiatan upaya KIA/KB F. Jadwal : Juli 2016 G. Rencana evaluasi : Tiap 3 Bulan sekali H. Pencatatan dan Pelaporan

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN DDTK TK/PAUD A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan , Upaya Kesehatan ibu di lakukan sebelumdn semasa hamil hingga melahirkan , d tujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat ( Infact Survival ) Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya. Ditujukan untuk untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidp anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental , emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya. Berbeda dengan otak orang dewasa , otak balita ( Bawah Lima Tahun) lebih plastis . Plastisitas otak pada balita mempunyai sisi positif dan negatip , sisi positifnya otak balita lebih terbuka untuk proses pembelajaran dan pengkayaan Sisi negatitifnya, otak balta lebih peka terhadap lingkungan utamanya lingkungan yang tidak mendukung seperti asupan Gizi yang tidak adewat , kurang slimulasi dan tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai . oleh karena itu masa lima tahun pertama merupakan masa yang sangat peka terhadap longkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek “ serta tidak dapat di ulang lagi,maka masa balita disebut sebagai “ Masa Keemasan” ( Golden Period”) “ Jendela Kesempatan “ ( window of Opportunity) dan “ masa Kritis “ ( Critical period). Mengingat jumlah balita di indonesia sangat besar yaitu sekitar 10 persen dari seluruh populasi , maka sebagai calon generasi penerus bangsa, Kualitas tumbuh kembang balita di indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu : mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai dan terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpanan tumbuh kembang , selain hal. Hal tersebut .pelbagai faktor lingkungan yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak juga perlu dieliminasi . Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprenhensif dan berkalitas yang diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi. Deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balta dilakukan pada “ masa kritis “ tersebut diatas. Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak. Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining atau mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap

Related Documents


More Documents from "WiniRahayu"