PERAWATAN PASIEN DI ISOLASI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengertian
Ruang
isolasi
adalah
ruang
yang
digunakan
untuk
meminimalkan kontak antara pasien dengan dunia luar disekitar kamar pasien dan sebaliknya dimana ruang isolasi mempunyai ruang antara yang mempunyai tekanan positif sedangkan ruang perawatan mempunyai tekanan negatif dengan tujuan agar udara dalam ruang perawatan tidak mengalir ke luar ruangan atau sebaliknya yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Tujuan
1.
Untuk meminimalkan kemungkinan pasien tertular dari penyakit yang berasal dari lingkungan pasien lain sehingga tidak memperberat penyakit yang diderita pasien.
2.
Untuk melindungi orang-orang disekitar pasien termasuk dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya yang merawat pasien terhindar dari penyakit yang diderita pasien
Kebijakan
1. Pasien yang memerlukan perawatan kamar isolasi adalah pasien yang diduga terinfeksi mikroorganisme seperti
Mycobacterium
tuberculosis,
Streptococcus
pneumoniae, virus ataupun Staphylococcus aureus (MRSA/MSSA). 2. Pasien yang dirawat diruang isolasi adalah pasien yang terinfeksi mikroorganisme patogen yang berpotensi
menular antar manusia baik secara udara maupun kontak langsung menggunakan ruang isolasi dengan tekanan negatif. 3. Pasien yang dirawat diruang isolasi adalah pasien yang memiliki
gangguan
imunitas
(imunitas
rendah/imunokompromis) dan memerlukan perawatan intensif menggunakan ruang isolasi dengan tekanan positif (tombol pengatur tekanan positif harus dinyalakan dantombol tekanan negatif harus dimatikan) begitupula jika tekanan di ruangan isolasi dibuat negatif maka tombol harus dibuat sebaliknya. 4. Tombol Boster Fan jika ada kamar terisi pasien maka harus dinyalakandan harus dimatikan jika kamar kosong. 5. Untuk pasien yang infeksius harus dibuat tekanan ruangan isolasi menjadi negatif. 6. Semua petugas kesehatan yang merawat pasien menular
yang
dimaksudkan
dalam
no
1
harus
menggunakan APD lengkap jika berada diruang pasien 7. Anggota keluarga pasien yang dimaksud no 1 tidak diperkenankan masuk kedalam kamar pasien kecuali dengan alasan tertentu dan menggunakan APD lengkap 8. Semua petugas kesehatan yang merawat pasien yang dimaksud no 2 harus menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk kedalam ruangan pasien dan menangani pasien 9. Hanya keluarga inti dari pasien yang dimaksud dalam no 2 yang diperkenankan untuk menjenguk pasien kedalam kamar dengan mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh pihak RS sesuai jam kunjungan pasien dengan tujuan untuk melindungi pasien. Prosedur
A. Cara kerja 1. DPJP akan melakukan pemeriksaan pasien dan menetapkan diagnosa yang dimiliki oleh pasien
tersebut serta menentukan perlunya pasien dirawat dikamar isolasI 2. Pasien dan keluarga dijelaskan oleh DPJP/ KIC mengenai penyakit yang diderita pasien. Hal ini juga dapat didelegasikan kepada dokter jaga oleh DPJP 3. Pasien dan keluarga dijelaskan tentang indikasi dan perlunya pasien dirawat diruang isolasi 4. Dokter jaga/ perawat akan meminta keluarga untuk mengurus perpindahan status dibagian administrasi menjadi kamar isolasi jika pasien berasal dari UPI 5. Tekanan didalam ruangan isolasi telah diatur minimal 15 menit sebelum pasien masuk 6. Pintu ruangan isolasi dijaga selalu dalam keadaan tertutup setelahada yang masuk/ keluar dari ruangan tersebut 7. Jika pasien berasal dari luar UPI maka pasien akan langsung dibawa masuk ke ruang isolasi dan serah terima pasien dilakukan didalam ruang isolasi tetapi operan pasien telah dilakukan sebelum pasien dikirim/ dibawa ke UPI 8. Perawatan dan pengobatan pasien adalah sesuai dengan penyakit yang dideritanya Unit Terkait
UPI, UGD, Poliklinik, Ruang rawat