Sop Penatalaksanaan Impaksi Dab Pericoronitis.docx

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA

UPT PUSKESMAS BANTUAS Jl. Al Hasnie RT. 05 Kelurahan Bantuas Kecamatan Palaran Telp. 08115843319 Email : [email protected] Samarinda 75253

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENATALAKSANAAN IMPAKSI DAN PERICORONITIS N0. ……. / …../ SOP / 2018

Status Dokumen

:

Master

Nomor Revisi

: 00

Mulai Berlaku

:

Jumlah Halaman

: 5

√

Salinan No.

Dibuat oleh :

Nama

Fakhriyana, A.Md. Far

Jabatan

Sekretaris Tim Mutu

Diperiksa oleh :

Disahkan oleh :

Nama

drg. Satria Herlangga

Nama

dr. Wawan Aprian Noor

Jabatan

Wakil Managemen

Jabatan

Kepala Puskesmas

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia Puskesmas Bantuas dan tidak boleh diperbanyak, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa ijin tertulis dari Kepala Puskesmas Bantuas

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENATALAKSANAAN PERICORONITIS No. ……. / …../ SOP / 2018 UPT PUSKESMAS BANTUAS KOTA SAMARINDA 1. Pengertian

No. Revisi : 00

Mulai Berlaku :

Halaman : 1 dari 5

Wawan Aprian Noor

Impaksi adalah keadaan dimana gigi mengalami hambatan untuk erupsi dengan sempurna

2. Tujuan

Sebagai pedoman kerja bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam mendiagnosa Impaksi gigi dan pericoronitis

3. Kebijakan

Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bantuas No:

4. Referensi

tentang Standar Operasional Prosedur Klinis

1. Kepmenkes RI Nomor HK. 02.02/MENKES 63/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Gigi 2. Buku Petunjuk Praktikum Klinik Bedah Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Tahun 2014 3. Petunjuk Praktikum Periodonsia Edisi Revisi II. Fakultas Kedokteran Gigi Universtas Jember, Tahun 2013

5. Prosedur

1. Petugas memanggil pasien dengan ramah 2. Pasien dipersilahkan duduk di kursi gigi 3. Petugas mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan sarung tangan 4. Anammesa: rasa tidak nyaman hingga sakit yang sangat menganggu pada telinga dan sebagian kepala 5. Pemeriksaan intraoral: terdapat bau mulut, terlihat gigi molar 3 yang tidak tumbuh sempurna/ tumbuh sempurna tetapi miring, gusi di sekitarnya kemerahan 6. Pemeriksaan ekstra oral: pada kasus pericoronitis kadang terjadi trismus, dan pembengkakan kelenjar lymphe 7. Lakukan irigasi pada daerah di sekitar molar 3 dengan H2O2 dilanjutkan dengan povidone iodine 10% yang dicampur aquades steril 8. Petugas mencuci tangan setelah perawatan 9. Beri antibiotik dan analgesik  -

Pilihan Antibiotik Amoksisillin

Amoksisillin merupakan antibiotik pilihan pertama pada kasus infeksi dentoalveolar yang didominasi oleh Streptococcus Dosis: - anak-anak & dewasa

:250-500 mg tiap 8 jam

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENATALAKSANAAN PERICORONITIS No. ……. / …../ SOP / 2018 UPT PUSKESMAS BANTUAS KOTA SAMARINDA

No. Revisi : 00

Mulai Berlaku :

Halaman : 2 dari 5

Wawan Aprian Noor

- anak-anak kurang dari 20 kg :20-100 mg/kg BB/hari tiap 8 jam atau - Metronidazole Metronidazole dianjurkan pada pasien dengan infeksi anaerob yang serius dan alergi atau tidak sembuh dengan pengobatan golongan penisilin Dosis : dewasa : 500 mg tiap 8 jam selama 7 hari diberikan secara

-

bertahap setelah 3 hari pasien kembali untuk kontrol -

anak-anak: 5 mg/kg BB tiap 8 jam/hari selama 5-7 hari diberikan secara bertahap setelah 3 hari pasien kembali untuk kontrol

atau - Parasetamol Dosis : Dewasa 500-1000 mg setiap 6 jam Anak (6-12 tahun) 125-250 mg 3-4 x/hari Bayi (<1 tahun) ½ sendok teh atau 1 ukuran pipet (60mg/0,6 ml) Anak 1 – 3 tahun ½ -1 sendok teh atau 1-2 ukuran pipet 3 – 4 x/hari Anak 4-5 tahun 1 ½ sendok teh atau 3 ukuran pipet 3-4 x/hari atau - Ibuprofen Dosis : Dewasa 400-600 mg 3 x/hari maksimal 2400 mg/hari terbagi dalam 3-4 kali pemberian Anak 20 mg/Kg BB/hari untuk anak dengan BB di bawah 30 kg dosis maksimal adalah 500 mg/hari atau - Asam Mefenamat Dosis : Dewasa 250-500 mg tiap 6 jam

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENATALAKSANAAN PERICORONITIS No. ……. / …../ SOP / 2018 UPT PUSKESMAS BANTUAS KOTA SAMARINDA

No. Revisi : 00

Mulai Berlaku :

Halaman : 3 dari 5

Wawan Aprian Noor

Anak : dikontraindikasikan untuk anak dibawah usia 14 tahun 10. Buat rujukan ke rumah sakit 11. Catat di kartu status dan register harian 12. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil obat ke Unit Pelayanan Obat 6. Ruang terkait

1. Pendaftaran 2. Ruang pelayanan obat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENATALAKSANAAN PERICORONITIS No. ……. / …../ SOP / 2018 UPT PUSKESMAS BANTUAS KOTA SAMARINDA 7. Diagram Alir

No. Revisi : 00 Kartu status pasien

Mulai Berlaku :

Wawan Aprian Noor

Halaman : 4 dari 5

Petugas memanggil pasien dengan ramah Pasien dipersilahkan duduk di kursi gigi Petugas mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan sarung tangan Anamnesa: rasa tidak nyaman hingga sakit yang mengganggu pada telinga dan sebagian kepala Pemeriksaan intraoral: bau mulut,gigi molar 3 yang miring/tidak tumbuh sempurna,gusi di sekitarnya kemerahan Pemeriksaan ekstra oral pada pericoronitis terjadi trismus dan pembengkakan kelenjar lymphe Irigasi daerah sekitar molar 3 dengan H2O2 dilanjutkan dengan povidone iodine 10% + aquades steril Petugas mencuci tangan setelah perawatan Beri resep Antibiotik dan analgesik-antiinflamasi

Petugas membuat rujukan ke rumah sakit

Petugas mencatat di kartu status dan register harian Unit pelayanan Obat

Blangko resep

Blangko rujukan eksternal

Kartu status, dan register harian

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENATALAKSANAAN PERICORONITIS No. ……. / …../ SOP / 2018 UPT PUSKESMAS BANTUAS KOTA SAMARINDA 8. Rekaman Histori / Catatan Revisi

No. Revisi : 00

No. Yang Diubah

Mulai Berlaku :

Isi Perubahan

Halaman : 5 dari 5

Wawan Aprian Noor Tanggal Mulai Diberlakukan