SOP INJEKSI SUB KUTAN No. Dokumen : No. Revisi : SOP
Tanggal Terbit : Halaman
KLINIK TIRTA MEDICA 1. Pengertian
2. Tujuan
: 2 (dua) Dr. NOVITA ARIYANTI 13.20.59431/DU/01/449.1/010/1/1013
Pemberian obat secara intracutan ialah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam permukaan kulit. lokasi utama yg banyak digunakan utk melakukan suntikan intrakutan yaitu bagian atas dari lengan bawah. 1. Membantu menentukan diagnosa pada penyakit tertentu (contohnya tuberculin tes). 2. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai dengan program pengobatan/prosedur. 3. Memperlancar proses pengobatan & menghindari kesalahan dalam pemberian obat. 4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test).
3. Kebijakan
Sebagai acuan untuk pemberian obat melalui intracutan
4. Referensi
1. Permenkes 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien 2. Permenkes no. 9 tahun 2014 tentang klinik 3. Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi No. 35 tahun 2012 tentang pedoman penyusunan SOP administrasi pemerintahan
5. Alat dan Bahan
PERSIAPAN 1. Sarung tangan sekali pakai 2. Buku catatan pemberian obat 3. Kapas alcohol 4. Obat yg sesuai 5. Spuit 1 ml dengan uk.25,26,atau 27, panjang jarum ¼ samapi 5/8 inci 6. Bak spuit 7. Bak obat 8. Pulpen atau spidol
6. Langkah-langkah
7. Unit terkait
PERSIAPAN ALAT 1. Cuci tangan. 2. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan. 3. Bebaskan daerah yg akan disuntik, apabila memakai baju lengan panjang buka & ke ataskan. 4. Pasang perlak atau pengalas tepat di bawah bagian yg disuntik. 5. Ambil obat buat tes alergi selanjutnya larutkan/encerkan dengan aquadcs (cairan pelarut) selanjutnya ambil 0,5 cc & encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc, & sletakan pada bak injeksi atau tempat steril. 6. Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yg akan dilakukan penyuntikan. 7. Tegangkan dengan tangan kiri atau daerah yg akan disuntik. 8. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 5º – 15º dengan permukaan kulit. 9. Suntikan obat kedalam kulit hingga terjadi gelembung. 10. Tarik spuit & tidak boleh dilakukan masase. 11. Rapikan alat Ruang tindakan / UGD, KIA, RANAB
8. Dokumensi terkait
1. Status pasien 2. Buku register UGD
10