Sop Adha.docx

  • Uploaded by: syubban
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sop Adha.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,801
  • Pages: 9
SOP (STANDAR OPERASI PROSEDUR) PEMASANGAN INFUS Nama : ADHA FALAHUL LAIL NIM : 170103003 Kelas : 2A/S1 Keperawatan Pengertian

Tujuan

Pemasangan Infus merupakan pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh lewat sebuah jarum ke dalam pembuluh darah intra vena (pembuluh balik) untuk dapat menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh 1. Agar dapat memperbaiki keseimbangan asam basa 2. Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan untuk di istirahatkan.

Indikasi

1. Kondisi emergency (misalnya ketika tindakan RJP), yg memungkinkan untuk pemberian obat secara langsung ke dalam pembuluh darah Intra Vena 2. Untuk dapat memberikan respon yg cepat terhadap pemberian obat (seperti furosemid, digoxin) 3. Pasien yg mendapat terapi obat dalam jumlah dosis besar secara terus-menerus melalui pembuluh darah Intra vena

Prosedur

Tahap Orientasi 1. Memberikan salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi 2. Memperkenalkan nama perawat 3. Jelaskan prosedur da tujuan tindakan pada klien dan keluarganya 4. Menjelaskan tentang kerahasiaan 5. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum tindakan 6. Memulai kegiatan sesuai dengan prosedur Tahap Kerja 1. Hubungkan cairan & infus set dgn memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol infuse 2. Isi cairan ke dalam set infus dgn menekan ruang tetesan sampai terisi sebagian & buka klem slang sampai cairan memenuhi selang & udara selang ke luar 3. Letakkan pangalas dibawah lokasi ( vena ) yg akan dilakukan penginfusan 4. Lakukan pembendungan dengan tornikut (karet pembendung) 10 sampai 12 cm di atas tempat penusukan & anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkular ( apabila sadar ) 5. Gunakan sarung tangan steril 6. Disinfeksi daerah yg akan ditusuk dengan kapas alcohol

7. Lakukan penusukan pada pembuluh intra vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena da posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas 8. Perhatikan adanya keluar darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik ke luar bagian dalam ( jarum ) sambil melanjutkan tusukan ke dalam vena 9. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan melakukan tekanan menggunakan jari tangan agar darah tidak ke luar. Seterusnya bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang infuse 10. Buka pengatur tetesan & atur kecepatan sesuai dengan dosis yg diberikan 11. Jalankan fiksasi dengan kasa steril 12. Tuliskan tanggal & waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum 13. Lepaskan sarung tangan & cuci tangan Tahap Terminasi 1. Menanyakan perasaaan klien setelah dilakukan kegiatan 2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan 3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya 4. Beri reinforcement sesuai dengan kemampuan klien. 5. Mengakhiri kegitan dengan salam Referensi

Saputra, L. (2013). Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara.

SOP (STANDAR OPERASI PROSEDUR) PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL (TEKANAN DARAH) Nama : ADHA FALAHUL LAIL NIM : 170103003 Kelas : 2A/S1 Keperawatan Pengertian

Tujuan

Indikasi

Prosedur

Melakukan pengukuran tekanan darah ( hasil dari curah jantung dan tekanan darah perifer ) dengan menggunakan spygnomanometer dan stetoskop. 1. Mengetahui keadaan hemodinamik pasien 2. Mengetahui keadaan kesehatan pasien secara menyeluruh 1. Pada pasien yang baru masuk dan untuk dirawat 2. Secara rutin pada pasien yang dirawat 3. Sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan pasien Tahap Orientasi 1. Memberi salam, pangil pasien dengan panggilan yang di senangi 2. Memperkenalkan nama pasien 3. Jelaskan prosedur dab tujuan tindakan pada pasien dan keluarga 4. Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya 5. Jaga privacy pasien Tahap Kerja 1. 2. 3. 4.

5. 6. 7.

8.

9.

10. 11. 12.

Menyiapkan posisi pasien Menyingsingkan lengan baju pasien Memasang manset 1 inchi ( 2,5 cm ) diatas nadi branchialis ( melakukan palpasi nadi branchialis ) Mengatur tensi meter agar siapdipakai (untuk tensi air raksa) menghubungkan pipa tensi meter dengan pipa manset, menutup sekrup balon manset, membuka kunci resevoir Meletakan diafragma stotoskop diatas tempat denyut nadi tanpa menekan nadi branchialis Memompa balon manset ±180 mmHg Mengendorkan pompa dengan cara membuka skrup balon manset hingga melawati bunyi denyut nadi yang terdengar terakhir Pada saat mengendurkan pompa perahtikan bunyi denyut nadi pertama ( syistol ) sampai denyut nadi terakhir ( diastol ) jatuh diangka berapa sesuai dengan sekala yang ada di tensi meter Jika pengukuran belum yakin, tunggu 30 detik dan lalu lengan ditinggikan diatas jantung untuk mengalirkan darah dari lengan setelah itu ulangi lagi, hingga merasa yakin dan mendapat hasil yang akurat Melepaskan manset Mengembalikan posisi pasien dengan senyaman mungkin Mencuci tangan

Tahap Terminasi 1. Menanyakan kepada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan tindakan 2. Menyimpulkan prosedur yang telah dilakukan 3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya 4. Berikan penghargaan sesuai dengan kemampuan pasien 5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam Referensi

Potter, P. A, Perry, A. G. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari, Dkk. Jakarta : EGC. 2005

SOP (STANDAR OPERASI PROSEDUR) CUCI TANGAN STERIL Nama : Wiwit Arif Hidayat NIM : 170103098 Kelas : 2A/S1 Keperawatan Pengertian

Tujuan

Indikasi Prosedur

Referensi

Membersihkan ujung jari tangan sampai ke siku dengan cara menggosok dengan sabun dan sikat atau scrub secara bersama yang kemudian dibilas di bawah air mengalir. 1. Membuang kotoran dan organisme yang menempel dari tangan, 2. Sebagai pencegahan dan pengontrolan penularan infeksi, 3. Sebagai persiapan operasi. 1. Sebelum dan seteah kontak dengan kulit atau cairan tubuh 2. Bila terlihat kotor atau berpotensi terkontaminasi 1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan 2. Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang 3. Basahi kedua tangan dengan menggunakan air mengalir sampai siku, gunakan sabun kearah lengan bawah, lakukan hal yang sama pada sebelah tangan. 4. kuku dengan pembersih kuku atau sikat lembut kearah luar, kemudian bersihkan jari hingga siku dengan gerakan sirkular dengan spon. Mengulangi hal yang sama pada lengan yang lain. Lakukan selama minimal 2 menit. 5. Membilas tangan dan lengan secara terpisah dengan air mengalir, setelah bersih tahan kedua tangan mengarah ketas sebatas siku. Jangan biarkan air bilasan mengalir ke area bersih. 6. Menggosok seluruh permukaan kedua belah tangan, jari dan lengan bawah dengan antiseptik minimal selama 2 menit. 7. Membilas setiap tangan dan lengan secara terpisah dengan air mengalir, setelah bersih tangan diarahkan keatas sebatas siku. Jangan biarkan air bilasan mengalir ke area tangan. 8. Menegakkan kedua tangan kearah atas dan jauhkan dari badan, jangan sentuh permukaan atau benda apapun. 9. Mengeringkan tangan menggunakan handuk steril atau dianginanginkan. 10. Keringkan tangan mulai dari ujung jari sampai dengan siku. Untuk tangan yang berbeda gunakan sisi handuk yang berbeda. Saputra, L. (2013). Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara.

SOP (STANDAR OPERASI PROSEDUR) NAFAS DALAM (RELAKSASI) Nama : ADHA FALAHUL LAIL NIM : 170103003 Kelas : 2A/S1 Keperawatan Pengertian

Tujuan Indikasi Prosedur

Pelatihan relaksasi nafas dalam adalah suatu tindakan keperawatan melatih pasien menarik nafas melalui hidung dan dihembuskan kembali melalui mulut. Untuk dapat menggurangi/menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan Dilakukan untuk pasien yg mengalami nyeri kronis Tahap Orientasi 1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien Tahap Kerja 1. Mencuci tangan 2. Menjaga privacy pasien 3. Mempersiapkan pasien 4. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen 5. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup) 6. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah lengkung pada punggung) 7. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan 8. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir seperti meniup) 9. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdome 10. dan kontraksi dari otot 11. Merapikan pasien Tahap Terminasi 1. Melakukan evaluasi tindakan 2. Berpamitan dengan klien 3. Mencuci tangan 4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

Referensi

Saputra, L. (2013). Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara.

SOP (STANDAR OPERASI PROSEDUR) ORAL HYGIENE (MENYIKAT GIGI) Nama : Wiwit Arif Hidayat NIM : 170103098 Kelas : 2A/S1 Keperawatan Pengertian

Tujuan Indikasi

Tindakan keperawatan yg dilakukan pada pasien yg tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk merawat gigi & mulut secara mandiri (pasien tak sadar) ataupun pasien yg dapat melakukan sendiri. 1. Mencegah infeksi gusi & gigi 2. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut 1. Pasien dengan penurunan kesadaran 2. Pasien dengan paralysis 3. Pasien yang mengalami pembedahan rongga mulut

Prosedur

Tahap Pra Interaksi 1. Melakukan pengecekan program terapi 2. Mencuci tangan 3. Menempatkan alat di dekat pasien Tahap Orientasi 1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien Tahap Kerja 1. Menjaga privacy 2. Memasang perlak dan alasnya/handuk dibawah dagu pasien 3. Memakai sarung tangan 4. Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok 5. Membantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya 6. Membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam 7. Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok 8. Mengulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam 9. Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok 10. Mengeringkan bibir menggunakan tissue 11. Merapikan pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin Tahap Terminasi 1. Mengevaluasi hasil tindakan 2. Berpamitan dengan pasien 3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula 4. Mencuci tangan 5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Referensi

Saputra, L. (2013). Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara.

SOP (STANDAR OPERASI PROSEDUR) INJEKSI INTRACUTAN Nama : ADHA FALAHUL LAIL NIM : 170103003 Kelas : 2A/S1 Keperawatan Pengertian

Tujuan

Indikasi Prosedur

Pemberian obat secara intracutan ialah pemberian obat dengan caramemasukkan obat kedalam permukaan kulit. lokasi utama yg banyak digunakan utk melakukan suntikan intrakutan yaitu bagian atas dari lengan bawah. 1. Membantu menentukan diagnosa pada penyakit tertentu (contohnya tuberculin tes). 2. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai dengan program pengobatan/prosedur. 3. Memperlancar proses pengobatan & menghindari kesalahan dalam pemberian obat. 4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test). Untuk mengetahui adanya alergi terhadap obat Tahap Pra Interaksi 1. Melakukan pengecekan program terapi 2. Mencuci tangan 3. Menempatkan alat di dekat pasien Tahap Orientasi 1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien Tahap Kerja 1. Cuci tangan. 2. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan. 3. Bebaskan daerah yg akan disuntik, apabila memakai baju lengan panjang buka & ke ataskan. 4. Pasang perlak atau pengalas tepat di bawah bagian yg disuntik. 5. Ambil obat buat tes alergi selanjutnya larutkan/encerkan dengan aquadcs (cairan pelarut) selanjutnya ambil 0,5 cc & encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc, & sletakan pada bak injeksi atau tempat steril. 6. Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yg akan dilakukan penyuntikan. 7. Tegangkan dengan tangan kiri atau daerah yg akan disuntik. 8. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 5º – 15º dengan permukaan kulit. 9. Suntikan obat kedalam kulit hingga terjadi gelembung. 10. Tarik spuit & tidak boleh dilakukan masase. Tahap Terminasi

1. 2. 3. 4.

Referensi

Melakukan evaluasi dari hasil tindakanyang telah dilakukan Melakukan kontrak untuk kegiatan/tindakan yang akan datang Berpamitan dengan klien Membereskan/merapihkan alat-alat yang telah digunakan ketika tindakan 5. Mencuci tangan 6. Mencatat/mendokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan Saputra, L. (2013). Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara. Heriana, P. (2014). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Binarupa Aksara.

Related Documents

Sop
July 2020 61
Sop
June 2020 64
Sop
August 2019 88
Sop
May 2020 64
Sop
November 2019 49
Sop
October 2019 55

More Documents from ""

Makalah Iud Fix.docx
November 2019 14
Adab Pergaulan.pptx
November 2019 14
Sop Adha.docx
November 2019 13
Sap Kel 3.docx
November 2019 12
Makalah Kmb (refisi).docx
November 2019 18