Soetji Lestari
1.
2.
3.
“GAINFUL WORKER APPROACH” Yakni mendasarkan diri pada kegiatan penduduk yang biasa dilakukan dalam kurun waktu tertentu “LABOUR FORCE APPROACH”, yakni didasarkan pada klasifikasi penduduk atas angkatan kerja dan non angkatan kerja “LABOUR UTILIZATION APPROACH” (Penyempurnaan LFA), yakni didasarkan pada optimalisasi pekerjaan yang dilakukan penduduk (yang sudah bekerja)
B. KLASIFIKASI KEGIATAN PENDUDUK MNRT LFA PENDUDUK USIA KERJA
BUKAN ANGKATAN KERJA Mengurus Rumah Tangga Sekolah Pensiunan, dan lain-lain
BEKERJA
ANGKATAN KERJA
MEMPUNYAI KERJA TETAPI SEMENTARA TIDAK BEKERJA
SEDANG MENCARI KERJA (PENGANGGURAN)
PENYEMPURNAAN LFA
BEKERJA
1. FULLY UTILIZED
2. UNDER UTILIZED (1/2 PENGANGGURAN): a. UU BY HOUR b. UU BY INCOME c. UU BY MISMATCH
BEKERJA (MEMPUNYAI PEKERJAAN): SELAMA SEMINGGU SEBELUM PENCACAHAN MELAKUKAN PEKERJAAN ATAU BEKERJA DENGAN MAKSUD MEMPEROLEH ATAU MEMBANTU MEMPEROLEH PENGHASILAN ATAU KEUNTUNGAN SELAMA PALING SEDIKIT 1 JAM DALAM SEMINGGU YANG LALU DAN TIDAK BOLEH TERPUTUS
MENCARI PEKERJAAN: Adalah suatu kegiatan untuk mendapat/ Memperoleh pekerjaan. Kegiatan mencari pekerjaan tidak terbatas Dalam jangka waktu seminggu yg lalu saja, Tetapi bisa dilakukan beberapa waktu yg Lalu asalkan seminggu yg lalu masih menunggu Jawaban. Jd dlm kategori ini termasuk Mereka yg telah memasukkan lamaran Dan sedang menunggu hasilnya.
KONSEP BEKERJA KARL MARK: KERJA ADALAH PERSOALAN EKSISTENSI DIRI (TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN MATERI)
UNTUK MELIHAT KETERLIBATAN PENDUDUK DALAM KEGIATAN EKONOMI DILIHAT DARI DATA “TPAK” (TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA” JUMLAH ANGKATAN KERJA TPAK = ----------------------------------------------- x 100 JUMLAH PENDUDUK USIA KERJA
BESARKECILNYA TPAK SANGAT DIPENGARUHI OLEH KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA PENDUDUK
TPAK INDONESIA BERDASARKAN SP TAHUN 2000
WILAYAH
LK
PR
LK + PR
KOTA
78.54
46.52
62.48
DESA
86.02
64.30
75.14
DESA + KOTA
82.77
56.52
69.60
A : Agriculture (Pertanian), dgn sub-sektor: 1. Pertanian tanaman pangan 2. Perkebunan 4. Peternakan 3. Perikanan 5. Pertanian lainnya
M : Manufacture (Industri) 6. Industri Pengolahan
S : Service (jasa) 7. Perdagangan 8. Jasa 9. Angkutan 10. Lainnya
BENTUK TRANSFORMASI TENAGA KERJA YANG IDEAL (NEGARA MAJU) A
M
S
TRANSFORMASI YANG TERJADI DI INDONESIA A
S
JELASKAN MENGAPA DEMIKIAN?
M
1. 2.
3.
4.
KELEBIHAN TENAGA KERJA DGN KETRAMPILAN YANG TERBATAS, YG MEMBAWA KONSEKUENSI Pengangguran terbuka (bukan masalah utama) Kekurangan lapangan kerja, pekerjaan yg ada sebenarnya dpt dikerjakan oleh beberapa orang saja. Mereka bekerja penuh, menghasilkan barang dan jasa tetapi kontribusi terhadap kesejahteraan sosial sedikit sekali PRT Lemahnya posisi tawar menawar (bargaining position) buruh
1. 2. 3.
4.
Diskriminasi upah untuk beban kerja yg sama Eksploitasi/kekerasan dalam pekerjaan Terkonsentrasi di sektor sekunder yg ditandai dengan upah yang rendah, ketidakstabilan pekerjaan yang tinggi, akses promosi jabatan yang rendah, dsb. Terkonsentrasi pada jenis pekerjaan tertentu yang bersifat perpanjangan pekerjaan rumah tangga (domestik)
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
HOUSEKEEPERS
BREADWINNER
EKSPRESIF
INSTRUMENTAL
DOMESTIK
PUBLIK
NON-UPAH
UPAH
SUBSISTEN
EKONOMI PASAR
REPRODUKSI
PRODUKSI
1. Jumlah penduduk yang besar. Tahun 2000 jumlah 203,5 juta jiwa. 2. Persebaran penduduk yg tidak merata. Sekitar 60 % penduduk Indonesia berdomisili di P Jawa ygt luasnya 6,9 luas dr daratan wil Indonesia. 3. Jumlah pengangguran yang tinggi. 4. Prosentase yg bekerja di pertanian tinggi.
Kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja.
Tingkat pendapatan penduduk yg rendah.
Angkatan pengangguran yg meningkat.
DI P JAWA PROSES PEMISKINAN TERJADI KARENA TERLALU PADATNYA PENDUDUK, SEBALIKNYA DILUAR P JAWA PEMISKINAN DISEBABKAN KARENA KEKURANGAN PENDUDUK
Tulisan C.Th Van Deventer yg berjudul “Een Ereschuld Oe Gids” th 1899 Membeberkan ttg kemiskinan di P Jawa kaitannya dgn Cultur stelsel dan kerja paksa. Deventer menghimbau agar pemerintahan Hindia Belanda melakukan upaya-upaya yg dapat membantu memperbaiki kehidupan rakyat di P Jawa.
Program pem Hindia Belanda melalui “Politik Balas Budi” yaitu ; Irigasi , Edukasi, Kolonisasi. Program kolonisasi dimulai th 1905 ke Gedong Tataan Lampung sejumlah 155 kk dari karesidenan kedu.
Tujuan program ini adalah utk memperbaiki kesejahteraan rakyat dgn cara mengurangi kepadatan penduduk di Jawa .
Setelah PD II pemindahan penduduk diambil alih oleh Pemerintahan RI dengan mendirikan Jawatan Transmigrasi pada th 1947 tetapi baru mulai melakukan pemindahan penduduk pada th 1950 yaitu setelah terbentuk negara kesatuan. Tujuan dr program ini adalah mempertinggi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dgn jalan mengadakan pemindahan pddk dr satu daerah ke daerah yg lain,yg ditujukan ke arah pembangunan perekonomian dim segala lapangan.
Ada kesamaan tujuan kolonisasi dan transmigrasi dalam hal mengurangi penderitaan rakyat yaitu dgn memindahkan mereka ke luar jawa. Perbedaan pokok tujuan pelaksanaanya adalah penempatan program transmigrasi itu merupakan bagian dari sistem pembangunan perekonomian nasional . Akan tetapi dlm pelaksanaannya sering kabur batas2 perbedaan tsb.
Dalam pelaksanaan pembangunan selama ini terlihat njata bahwa pertumbuhan angkatan kerja yg cukup pesat kurang dpt diimbangi oleh kemampuan penciptaan kesempatan kerja sehingga terjadi pengangguran terbuka yg terakumulasi setiap tahun. Salah satu kebijakan yg dikembangkan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ketenaga kerjaan ialah dgn mendorong pengiriman tenaga kerja keluar negeri.
1. Makin kompleknya masalah kependudukan yg terjadi di dlm negeri dgn berbagai implikasi sosial ekonomisnya, seperti masalah pengangguran,. 2. Terbuka kesempatan kerja yg cukup luas di negara-negara kaya yg dapat menyerap tenega kerja Indonesia cukup banyak.
Sebelum PDII telah banyak tenaga kerja yg dikirim ke Malaysia, Guyana, New Caledonia dan Suriname. Kebanyakan mereka kerja dibidang perkebunan. Setelah th 1975 pengiriman tenega kerja ke luar negeri diprogramkan secara resmi oleh pemerintahdgn membentuk lembaga AKAN yg bekerja sama dgn PJTKIS.
1. Peningkatan Pendapatan Keluarga.
2. Peningkatan Devisa Negara.
3. Peningkatan Ketrampilan Kerja.
4. Pengurangan Masalah Pengangguran.